Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ervhina Sulim

Nim : 2101036147

Mata Kuliah : Agama Kristen Protestan

Soal

Jelaskan interprestasi ajaran kasih Yesus dalam pemberdayaan masyarakat dalam rangka
mewujudkan kasih Yesus berdasarkan Matius 5:13-16, 7:21, 2 Timotius 3 : 16

Jawab

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat


berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri
sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
berpartisipasi. Dalam hal ini berdasarkan Matius 5 : 13-16 kita dapat berperan sebagai garam
dunia dalam pemberdayaan masyarakat, yang artinya kita dapat menjadi teladan bagi orang
lain. Maksud dari prinsip garam adalah fungsi kesaksian Kristen yang kuat dan yang
mempengaruhi, walaupun ia tidak kelihatan. Pada waktu garam melarut, rasa asinnya
berpengaruh nyata dan dapat dirasakan. Orang-orang kristen harus melarut di segala bidang
kehidupan manusia walaupun tidak memamerkan label Kristen. Di sini lebih berperan nilai
kualitas orang Kristen secara spritual dan intelektual di seluruh strata dan segmen
masyarakat. Prinsip kedua, tampil sebagai terang dunia. Yang dimaksud dengan strategi
terang ini ialah kerja atau performansi orang-orang kristen ditengah kehidupan dunia sekuler.
Kinerja ini diuraikan secara populer oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:16 “demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya didepan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik” dan memuliakan Bapa mu yang di sorga. Sebagai perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga. harus dapat dilihat oleh banyak orang, oleh dunia,
perbuatan atau karya-karyanya yang kongkrit, yang baik, yang bermanfaat. Sekecilnya
cahaya terang dalam kegelapan ia memiliki daya atau kuasa menembus kegelapan dan
mengubah situasi gelap menjadi kurang gelap, tidak gelap atau terang menderang, tergantung
pada kekuatan cahayanya. Dalam situasi dan kondisi di negeri kita ini dan upaya pemerintah
serta kondisi sosial, politik, ekonomi, penegakan hukum, pemutusan mata rantai penyebaran
virus covid 19, dan lainnya di negara yang kita cintai ini, gereja atau orang-orang Kristen
(umat) maupun sebagai institusi, organisasi, atau kelembagaan-kelembagaan harus tampil,
harus maju, menyatakan terang cahaya Kristianinya. Di sini peran kapasitas, potensi dan
kinerja atau karya kongkrit orang-orang Kristen. Hal yang dapat kita lakukan seperti
berpartisipasi dalam melayani dan mengubah masyarakat dalam hal pendidikan, kesehatan
dan sebagainya atau dapat juga turut serta langsung terjun dalam lingkungan diberbagai
daerah untuk pengabdian mengajar dan berbagai mengenai Ilmu-Ilmu diberbagai sekolah,
serta membawakan sifat kasih bagi sesama dan menanamkan sifat kepeduli pada lingkungan
sekitar.
Selanjutnya pemberdayaan masyarakat berdasarkan Matius 7:21, berhubungan dengan
pembahasan diatas, dalam ayat ini jelas adanya kontras antara phrasa “bukan setiap orang
yang berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, dengan phrasa “melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga’ sehingga bisa ditafsirkan secara sederhana menjadi orang Kristen dalam memberi
teladan tidak hanya ngomong saja tapi juga perlu dibuktikan melalui perbuatan nyata.

Dari tuntutan Tuhan Yesus terhadap kita, dapat dilihat bahwa hanya mereka yang melakukan
kehendak Tuhan, yaitu melakukan segala hal demi Tuhan, dapat mengasihi Tuhan dengan
segenap hati dan segenap jiwa dan segenap pikiran; tidak peduli seberapa banyak pekerjaan
yang kita lakukan bagi orang lain dan seberapa banyak penderitaan yang kita alami demi
Tuhan, kita tidak memiliki keinginan dan ambisi pribadi kita, serta kecemaran; niat kita
hanyalah untuk menaati Tuhan dan memuaskan Tuhan, dan bersedia mengorbankan
segalanya tanpa meminta imbalan. Jika kita bekerja dengan niat yang untuk mendapat berkat
dan memasuki kerajaan surga serta memperoleh kehidupan kekal, maka ketika kita banyak
berkorban demi Tuhan, kita akan menggunakannya sebagai modal, lalu berpikir bahwa kita
pasti akan dihargai oleh Tuhan, dan bahkan menonjolkan kita diri sendiri di mana-mana,
untuk membuat orang lain memandang tinggi dan berpaling kepada kita; niat dari pekerjaan
seperti ini adalah demi diri sendiri, bukanlah untuk memuaskan Tuhan, dan Tuhan
mengangapnya sebagai kejahatan. Karena itu, jika segala perbuatan kita bukan untuk
memuaskan Tuhan, tetapi untuk diri kita sendiri

2 Timotius 3:16

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran”

Melalui pembahasan-pembahasan sebelumnya telah dibahas bagaimana kita dapat


berperan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu dengan menjadi teladan bagi orang lain serta
bertindak sesuai dengan perkataan kita. Dalam ayat ini kita ditekankan untuk selalu
mengandalkan Tuhan dalam setiap apapun yang kita perbuat. Ketika kita ingin berbicara
kepada Allah, kita berdoa. Dan ketika kita ingin Dia berbicara kepada kita, kita menyelidiki
tulisan suci; karena firman-Nya dinyatakan melalui para nabi-Nya, Dia kemudian akan
mengajar kita sewaktu kita mendengarkan bisikan Roh Kudus. Melalui Injil Tuhan, kita
disadarkan akan kebutuhan kita pada seorang Juru Selamat, kita diajarkan tentang rencana
kekal Sang Pencipta, kita diberitahu tentang apa yang Tuhan harapkan dari anak-anak-Nya.
Kita pun dibimbing di sepanjang jalan kehidupan yang benar, kita dilatih di jalan ketekunan
yang sabar, serta kita diberi contoh untuk menjalani hidup dengan penuh ketaatan dan rendah
hati. Firman Tuhan mengubah persepsi manusia yang menyimpang yang penuh dengan
kesombongan, dan selalu menaruh curiga. Firman Tuhan mengingatkan kita akan perangkap
dan konsekuensi dosa. Firman Tuhan meyakinkan kita bahwa di dalam Kristus, kita memiliki
semua yang kita butuhkan untuk hidup dalam kesalehan.

Anda mungkin juga menyukai