Anda di halaman 1dari 14

1.

Mata merah dan mata tenang

Mata merah visus normal Mata merah visus turun Mata tenang visus turun perlahan Mata tenang visus turun mendadak

Mata merah visus normal terdiri 1. Presbiopia


1. Hifema Adalah akumulasi
atas : Kelainan refraksi dimana pungtum
darah pada bilik depan
proksimum telah begitu jauh
mata
1. Pinguekula dan pinguekula sehingga objek dekat yang sukar
Penyebab tersering :
iritans terlihat akibat berkurangnya daya
Definisi & etiologi :  trauma tumpul pada mata akomodasi.
Benjolan pada konjungtiva bulbi Sinar yang divergen yang datang
yang ditemukan pada orang tua  kerusakan pada iris dari jarak dekat dibiaskan
terutama yang matanya sering dibelakang retina. Daya kontraksi
 pembuluh darah pada iris Terapi
mendapat rangsangan sinar otot siliar berkurang berkurangnya
dan bada siliar robek sehingga Kortikosteroid atau ACTH
matahari, debu, dan angin panas. elastisitas lensa sehingga tidak
darah menuju ke bilik mata Antibiotik untuk menahan infeksi sebagai
Letaknya di celah kelopak mata dapat berakomodasi
depan penyebab
bagian nasal. TERAPI DENGAN KACAMATA
Vasodilatasi dan vitamin
Terapi : Klasifikasi Hifema SFERIS POSITIF (CEMBUNG:
Pada pinguekula tidak perlu Traumatik Umur 40 tahun keatas….diberi S +1
2. Iskemik Optik Neuropati
diberikan pengobatan, akan tetapi Umur 45 tahun …………. diberi S
- Hifema Intraoperatif Akut :
bila terlihat adanya tanda + 1,5
Hifema Spontan, biasanya Etiologi : iskemik optic neuropati optic antara
peradangan dapat diberikan obat- Umur 50 tahun……………diberi S
terjadi sekunder karena
obat antiradang (NSAID). +2 lain Thrombus
neovaskularisasi neoplasma
Umur 55 tahun …………..diberi S Emboli
ocular uveitis (kelainan
2. Pterigium + 2,5 Radang pembuluh darah yang menyumbat
pembuluh darah.
Definisi, etiopatogenesis : Umur 60 tahun …………. Diberi S pembuluh darah papil optic
merupakan suatu pertumbuhan  tekanan dari luar ke mata +3 Penyebab utama di kelompokan ke dalam :
fibrovaskular konjungtiva yang Maksimal + 3 ….. Jarak baca 33 cm Nonarteritik anterior iskemik optic neuropati
bersifat  pergerakan mendadak
Arteritik anterior iskemik optic neuropati
degeneratif dan invasif. Pterigium gelombang cairan di aqueous 2. MIOPIA
anterior giant cell arteritis.
berbentuk segitiga dengan puncak dan vitreous humor Kelainan refraksi dimana sinar yang
Penatalaksanaan
di bagian sentral atau di daerah sejajar yang datang dari jarak tak
 meregangkan pembuluh Obati penyebabhipertensi dan diabetes
kornea dan biasa tumbuh pada terhingga oleh mata yang dalam
darah limbus dan mellitus alergi steroid
celah kelopak mata bagian nasal keadaan istirahat dibiaskan di depan
menggerakkan iris dan lensa Perbaikanberkurangnya edema papil
ataupun bagian temporal. retina .
Pterigium dicurigai disebabkan  dapat terjadi robekan iris Ketidakseimbangan terjadi akibat:
3. Ablasio Retina
oleh iritan kronis seperti debu, atau badan siliarpatofisiologi: • Aksis bola mata panjang
Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel
cahaya sinar matahari dan udara robeknya pembuluh darah • Pembiasan lebih kuat
batang retina dari koroid / sel epitel pigmen
panas. Pterigium bisa asimptomatik iris/badan siliar peningkatan Tatalaksana :
Ablasio Retina
(tanpa keluhan) atau akan TIO sesaat Kerja kacamata pada mata adalah
Jika terjadi robekan pada retina, sehingga
memeberikan keluhan mata minus kuat diperlukan pada mata
 ruptur pembuluh darah vitreus yang mengalami likuifikasi dapat
iritatif, merah dan mungkin miopia tinggi akan memberikan
memasuki ruangan subretina dan menyebabkan
astigmat yg akan memberikan Derajat kesan pada lensa benda yang dilihat 
ablasio progresif.
keluhan menjadi lebih kecil dari ukuran yan
* Grading 1: darah mengisi Etiologi
gangguan penglihatan. g sesungguhnya. faktor usia usia pertengahan atau lebih tua)
kurang dari 1/3 bilik mata
Mirip dan sering dijadikan diagnosa Herediter
depan
banding pada kasus lain seperti 3. HIPERMETROPI Diabetes mellitus
* Grading 2: darah mengisi
pseudopterigium, pannus, dan Hipermetropia merupakan keadaan
Inflamasi
1/3 – ½ bilik mata depan
kista dermoid. gangguan
Tumor
Terapi : pengobatan pterigium * Grade 3: darah mengisi ½ - Kekuatan pembiasan mata dimana s
 Trauma
diberikan steroid atau tetes mata hampir total dari bilik mata inar sejajar jauh
Dikenal 3 macam bentuk ablasio retina :
dekongestan jika depan tidak cukup dibiaskan sehingga titik
Ablasio retina regmatogenosa.
pterigium meradang. fokusnya terletak di belakang
* Grade 4: total diisi oleh makula lutea. Ablasi terjadi akibat adanya robekan
Pembedahan dilakukan jika
darah, sering disebut blackball Hipermetropia adalah suatu kondisi pada retina sehingga cairan masuk ke belakang
terjadi gangguan penglihatan
atau 8-ball hyphema. antara sel pigmen epitel dengan retina.
akaibat terjadinya ketika kemampuan refraktif mata
Terjadi perdorongan retina oleh badan
astigmatisma ireguler atau Gambaran dan Manifestasi terlalu lemah yang menyebabkan
kaca yang masuk melalui robekan atau lubang
pterigium yang telah menutupi Klinis sinar yang sejajar dengan sumbu
pada retina ke rongga suberitna sehingga
media penglihatan. Bila Didapatkan adanya trauma mata tanpa akomodasi difokuskan
mengapungkan retina dan terlepas dari lapis
terdapat delen (lekukan kornea) pada mata dari anamnesis di belakang retina.
epitel pigmen koroid.
diberikan air mata buatan dalam Hipermetropia adalah keadaan mata
bentuk salep jika diperlukan. Perdarahan di bilik mata yang tidak berakomodasi
Tatalaksana :
Sedangkan pada Pseudopterigium depan memfokuskan bayangan di
A. Pneumatic Retinopexy
merupakan perlekatan konjungtiva Pasien mengeluhkan nyeri belakang retina.
Udara/gas yang disuntikkan ke dalam vitreous
dengan kornea yang cacat. Sering pada mata Hipermetropia terjadi jika kekuatan
untuk mempertahankan retina pada posisinya
pseudopterigium ini terjadi pada yang tidak sesuai antara bola mata
B. Cleral buckling
Ditemukan gangguan tajam
proses penyembuhan tukak dan kekuatan pembiasankornea dan Mempertahankan retina di posisinya dengan
penglihatan
kornea. lensa lemah sehingga titik fokus melekukan sklera menggunakan eksplan yang
Letak pseudopterigium ini pada Adanya keluhan fotofobia, sinar terletak di belakang retina. dijahitkan pada daerah robekan retina.
konjungtiva yang terdekat dengan Iridoplegia dan iridodialisis,   C. Vitrektomi
proses kornea sebelumnya, celah Blefarospasme, Hyphema. Tatalaksana •Dengan membuat insisi kecil pada bola mata
kelopak mata atau fisura Mata dengan hipermetropia akan kemudian memasukkan instrumen hingga ke
2. Erosi Kornea
palpebra, dapat diselipkan memerlukan lensa cembung untuk cavum melalui pars plana.
sonde dibawahnya . Kerusakan pada kornea yang memasukkan sinar ke dalam mata. •Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan
menyebabkan hilangnya epitel Koreksi hipermetropia adalah di instrumen yang digunakan tergantung tipe dan
3. Hematoma subkonjungtiva kornea, umumnya disebabkan berikan koreksi lensa positif penyebab ablasio.
Etiopatogenesis : oleh trauma maksimal yangmemberikan tajam
Dapat terjadi di mana keadaan penglihatan normal. Hipermetropia Ablasio retina serosa atau eksudatif.
pembuliuh darah rapuh akibat Gejala: sebaiknya diberikan kacamata lensa - Tertimbunnya eksudat dibawah retina dan
umur, hipertensi, arteriosklerosis, positif terbesar yang masih mengangkat retina (keluarnya cairan dari
Gangguan tajam penglihatan
konjungtiva hemoragik, anemia, memberi tajam penglihatan pembuluh darah retina dan koroid)
pemakaian Keluhan fotofobia maksimal. Memakai lensa konveks - Penyebab: skleritis, koroiditis, tumor
antikoagulan dan batuk rejan. atau plus pada mata hipermetropia retrobulbar, radang uvea, idiopati
3. Blefarospasme
Perdarahan subkonjungtiva juga akan memberikan kesan lebih besar. - Permukaan retina yang terangkat terlihat
dapat disebabkan oleh trauma Sensorik : Pengobatan hipermetropia adalah cicin
langsung atau tidak langsung. Pada diberikan koreksi hipermetropia - Penglihatan dapat berkurang ringan sampai
- Respon stimuli multifactor
fraktur basis kranii akan terlihat manifes dimana tanpa siklopegia berat
hematom yang - Tempat pengontrol pusat (tanpa kelumpuhan otot siliaris)
berbentuk seperti kacamata yang didapatkan ukuran lensa positif Ablasio retina akibat traksi
- Umpan balik positif gagal
berwarna biru pada kedua mata. maksimal yang memberikan * Lepasnya jaringan retina terjadi akibat
Tatalaksana :  distonia fokal ketajaman penglihatan normal (6/6) tarikan jaringan parut pada badan kaca, dan
Biasanya tidak perlu pengobatan atau diberikan lensa sferis positif terdapat jaringan fibrososo yang disebabkan
karena akan diserap dengan spontan  penutupan involunter yang terkuat yang memberikan tajam DM proliferatif, trauma, dan perdarahan badan
dalam waktu 1-3 minggu. berlebihan dari kelopak mata penglihatan maksimal.
kaca akibat bedah atau infeksi.
akibat spasme otot orbicularis Hal ini bertujuan agar mata tidak
* Penglihatan turun tanpa rasa sakit
4. Episkleritis oculi. perlu berakomodasi atau * Pengobatan: melepaskan tarikan jaringan
Etiopato : memberikan istirahat pada mata. parut atau fibrosis di dalam badan kaca dengan
 lingkaran setan
Reaksi radang jaringan ikat tindakan vitrektomi
blefarospasme yaitu sensorik
vaskular yang terletak antara 4. Astigmatisma. 
ekstremitas, pusat kontrol
konjungtiva dan permukaan Definisi 4. Oklusi arteri retina sentral
sentral yang berada di otak
sklera. Astigmatisme adalah tajam Adanya sumbatan pada pembuluh darah retina
tengah dan anggota gerak
Radang episklera dapat penglihatan dimana sentral.
motorik.
disebabkan reaksi didapatkan bermacam-macam deraj Disebabkan oleh
hipersensitif terhadap penyakit 4. Injeksi Siliar at refraksi pada bermacam-macam   Emboli akibat penyaklit emboli jantung,
sistemik seperti tuberkulosis, meredian sehingga sinar sejajar nodus-nodus reuma, carotid plaque atau emboli
Melebarnya pembuluh darah
reumatid artritis, SLE, reaksi yang datang pada mata akan endokarditis.
di episklera sekitar kornea
toksik, alergi, bagian dari infeksi. difokuskan padatempat yang  Radang arteri
Dapat terjadi spontan maupun  tampak spt cincin berbeda.  Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh
idiopatik. Astigmatisme adalah keadaan antara lain pada overdosis obat, keracunan
Tanda bahaya yang biasanya
Gejala episkleritis : dimana sinar yang masuk ke dalam alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.
berhubungan dengan adanya
Keluhan mata terasa kering, rasa mata tidak dipusatkan pada satu  Akibat terlambatnya pengaliran darah retina
inflamasi di kornea,
sakit yang ringan, titik akan tetapi tersebar atau yang terjadi pada peninggian tekanan
iridosiklitis, atau glaukoma
mengganjal, dan konjungtiva yang menjadi sebuah garis. intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.
akut
kemotik. Astigmatisme adalah suatu keadaan  Giant cell artritis
Gambaran khas pada episkleritis Perbedaan antara injeksi dimana sinar yang sejajar tidak  Kelainan hiperkoagulasi
Berupa penonjolan setempat konjungtiva dan siliar : dibiaskan dengankekuatan yang  Trauma
dengan batas tegas dan warna sama pada seluruh bidang Berkurangnya suplay oksigen pada daerah
merah ungu di bawah konjungtiva. pembiasan sehingga oklusi → Kebutaan yang permanen.
Jika benjolan tersebut maka rasa fokus pada retina tidak pada satu titi Tatalaksana
sakit akan menjalar ke sekitar mata. k. Kerusakan retina irreversibel ternyata terjadi
Tatalaksana : Astigmatisme juga dapat terjadi setelah 90 menit sumbatan total arteri retina
Pengobatan yang diberikan pada akibat jaringan parut pada kornea sentralis, sehingga hanya tersedia sedikit waktu
episkleritis adalah vasokonstriktor. atau untuk memulai terapi
Pada keadaan berat setelah pembedahan mata.Jahitan ya •Menurunkan tekanan bola mata dapat dengan
dapat diberikan kortikosteroid ng terlalu kuat pada bedah mata dap Asetazolamid (500 mg IV) bisa ditambahkan
dalam bentuk tetes mata, sistemik atmengakibatkan perubahan pada timolol 0,5%
atau salisilat. permukaan kornea.Bila •Vasodilator pemberian bersama dengan
5. Edema Kornea
dilakukan pengencangan dan antikoagulan. Akan tetapi antikoagulan
5. Skleritis Kornea normal mengandung pengenduran jahitan pada sistemik biasanya tidak diberikan.
Etiopato : air sebanyak 78%. Edema ini kornea maka dapat •Steroid bila di duga terdapatnya peradangan.
Biasanya oleh kelainan atau berarti terjadi terjadiastigmatisme akibat terjadi
penyakit sistemik. Sering ketidakseimbangan faktor perubahan kelengkungan kornea. * Oklusi vena retina cabang (BRVO)
disebabkan oleh penyakit jaringan Tatalaksana Terjadi ketika vena pada bagian distal sistem
antara menarik air ke dalam
ikat, pasca herpes, sifilis, gout, Pengobatan dengan lensa kontak vena retina mengalami oklusi, yang
kornea (contoh tekanan
TB, bakteri pseudomonas, keras bila epitel tidak rapuhatau menyebabkan terjadinya perdarahan di
intraokular dan tekanan dari
sarcoidosis, hipertensi, benda lensa kontak lembek bila sepanjang distribusi pembuluh darah kecil
matriks stromal) dengan
asing, dan poasca bedah. disebabkan infeksi, trauma pada retina
faktor yang mengeluarkan air
Skleritis sering berjalan bersana- untukmemberikan efek permukaan
dari kornea (contoh aksi
sama dengan iritis atau siklitis dan yang ireguler . Pada pasien * Oklusi vena retina sentral (CRVO)
pompa aktif dari endotel dan
koroiditis anterior. astigmatisme diberikan pengobatan Terjadi akibat adanya trombus di dalam vena
barier antara epitel dan
Skleritis dibagi menjadi dengan kacamata silindris. retina sentral pada bagian lamina cribrosa pada
endotel).
skleritis anterior difus dan nodular saraf optik, yang menyebabkan keterlibatan
dan skleritis posterior. Jika terjadi Edema kornea : hidrasi di atas seluruh retina.
penyembuhan maka akan terjadi 78%, ketebalan sentral ↑, Tatalaksana Umum Kelainan

penipisan sklera yang tidak tahan transparansi ↓ Refraksi • Penyebab lokal dari oklusi vena retina adalah
terhadap penekanan bola mata. Berbagai cara dan alat untuk trauma, glaukoma, dan lesi struktur orbita.
Penyebab edema kornea: memperbaiki tajam penglihatan • Proses sistemik juga dapat menyebabkan
Sering terjadi bilateral, dan
peningkatan tekanan untuk membiaskan sinar sehingga oklusi vena retina, di antaranya adalah
pada perempuan.
intraokular, kerusakan endotel sehingga terfokus pada bintik hipertensi, atherosklerosis, diabetes mellitus,
Gejala :
(trauma, berkaitandengan kuning yaitu: glaukoma, penuaan, SLE dan lain-lain
Keluhan pada pasien skleritis
distrofi kornea, sekunder dari   Ketika vena mengalami hambatan aliran balik
berupa perasaan sakit yang berat
inflamasi), kerusakan epitel * Kaca Mata menyebabkan darah tersebut bocor ke retina →
yang menyebar ke dahi, alis, dan
karena trauma mekanis, kimia Kaca mata merupakan alat koreksi Sehingga terjadi malfungsi dari retina dan
dagu yang kadang-kadang
maupun radiasiGejala klinis: yang paling banyak dipergunakan penurunan ketajaman penglihatan.
membangunkan sewaktu tidur
karena mudah merawatnya dan
akibat sakitnya yang sering murah.
penurunan penglihatan.
kambuh. Mata merah, berair, Penderita astigmatismeakan PENATALAKSANAAN
fotofobia dengan penglihatan Tatalaksana awal mendapatkan perasaan tidak enak • Pengobatan terutama ditujukan untuk
menurun. bila memakai kaca mata. mencari penyebab dan mengobatinya
Pasien berbaring dengan • Antikoagulasi dan fotokoagulasi daerah
Tatalaksana :  
kepala ditinggikan derajat. retina yang mengalami hipoksia
Pengobatan yang diberikan dengan * Lensa Kontak
antiinflamasi steroidataupun Mata ditutup dengan patch. Selain menggunakan kacamata,
nonsteroid atau obat imunosupresif pasien juga dapat menggunakan
lainnya. Diberikan antikoagulasi lensa kontak untuk mengatasi 5. Ambliopia toksik
(aminocaproic acid; ACA 100 gangguan refraksi. Lensa kontak Keracunan alkohol atau tembakau, timah, dan

6. Defisiensi Vitamin A Biasanya mg/kg setiap 4 jam dalam 5 dapat terbuat dari hidrogel halus bahan toksik lainnya.
terjadi pada ank berusia 6 bulan-4 hari secara oral; pada hifema atau silikon yang langsung Terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang
tahun. Biasanya terjadi pada pasien yg mengisi 75% BMD atau dipasangkan pada mata. Indikasi berubah-ubah.
dengan penyakit sirosis hepati atau kurang) penggunaan lensa kontak adalah Pada uremia dapat terjadi ambliopia uremik
penyakit gastrointestinal. di mana penglihatan akan berkurang.
Bila tekanan intraokular lebih pada pasien yang memiliki kelainan
Gejala klinis Hilangnya tajam penglihatan sentral bilateral,
dari 22 mmHg maka dapat refraktif yang cukup tinggi,
Berupa mata kering, seperti pada akibat keracunan metilalkohol dan juga akibat
diberikan acetazolamid oral aniseikonia, atau
kelilipan, sakit, buta senja dan simptomatik. gizi buruk
22 mg/kg/hari yang dibagi anisometropia
penglihatan akan turun perlahan. Namun, pada pasien yang
dalam 4 dosis.
Dikenal beberapa klasifikasi menggunakan lensa kontak, 6. OKULOPATI ISKEMIK
defisiensi Vit. A di sebaiknya dilakukan pemeriksaan Sindrom yang terjadi akut akibat oklusi arteri
Indonesia, seperti Klasifikasi Ten kornea setiap 1-2 tahun sekali. karotis yang mengakibatkan iskemia seluruh
Doeschate, yaitu: Pasien juga perlu menjaga betul bola mata.
Tatalaksana lanjut :
i. Hemeralopia kebersihan penggunaan lensa Pada mata menyebabkan keluhan sangat
ii. Hemeralopia dengan xerosis Parasentesis kontak karena dapat menimbulkan sakit, edema kornea, suar pada cairan mata,
konjungtiva dan Bitot Yaitu mengeluarkan darah komplikasi apabila penggunaannya pupil dilatasi dan atrofi, rubeosiris, katarak,
iii. Xerosis kornea dari BMD bila terlihat tanda- tidak benar, seperti keratitis atau hipotoni, mikroaneurisma, dan
iv. Keratomalasia tanda inbibisi kornea, erosi kornea. neovaskularisasi.
v. Stafiloma, ftisis bulbi glaukoma sekunder, hifema Emboli merupakan penyebab penyumbatan
Tatalaksana : penuh dan berwarna hitam Lensa kontak merupakan lensa tipis arteri retina sentral yang paling sering.
Pemberian vitamin A akan atau bila dalam 5 hari tidak yang diletakkan didataran depan Emboli dapat berasal dari perkapuran yang
memeberikan perbaikan nyata hilang.Merupakan tindakan kornea untuk memperbaiki kelainan berasal dari penyakit emboli jantung.
dalam 1-2 minggu. pembedahan untuk refraksi dan pengobatan.
Dianjurkan bila diagnosis def mengeluarkan darah atau Keuntungan pakai lensa kontak 6. BUTA SENTRAL BILATERAL
Vitamin A ditegakkan, maka nanah dari BMD (Bilik Mata yaitu pembesaran yang terjadi tidak • Penglihatan sentral berkurang pada kedua
diberikan Vitamin A 200.000 Depan) Insisi kornea 2 mm banyak berbeda dengan bayangan mata dapat terjadi akibat migren (parasentral),
IU per oral pada hari pertama dan dari limbus ke arah kornea normal, lapang pandang menjadi keracunan atau obat (methanol, etil alcohol),
kedua, jika belum ada perbaikan yang sejajar dengan lebih luas, tidak membatasi degenerasi macula, buta akibat gerhana
dilanjutkan pemberian pada hari permukaan iris, biasanya bila kegiatandan lain-lain. matahari, neuritis retrobulbar bilateral,
ketiga. dilakukan penekanan pada Keluhan memakai lensa kontak ambliopia nutrisional dan lesi kortikal.
bibir luka maka koagulum yaitu sukar dibersihkan, sukar
7. Toksik konjungtivitis folikular akan keluar dari bilik mata, merawat, mata dapat merah dan 7. HISTERIA DAN MALINGERING
Dapat terjadi akut dan kronik bila darah tidak keluar infeksi, sukar dipakai dilapangan  Keadaan dimana pasien berpura-pura sakit,
dimana gejala utama adalah seluruhnya maka dibilas berdebu, dan terbatasnya waktu biasanya untuk menarik perhatian dan untuk
terbentuknya folikel pada pemakaiannya, serta kerugian bermalas-malasan ataupun untuk mendapatkan
dengan garam fisiologisLuka
konjungtiuva tarsal superior atau memakai lensa kontakadalah harus suatu kompensasi gaji dan asuransi.
insisi tidak perlu dijahit.Ilyas
inferior. bersih, tidak dapat Pada pemeriksaan didapatkan lapang
S. Hifema. Ilmu Penyakit
Gejala dapat terjadi akut setelah dipergunakan padasilinder berat, ale pandangan yang menciut konsentris, pada
Mata. Edisi ke 3. Jakarta:
beberapa kali rgi, mudah hilang,dan tidak dapat di pemeriksaan lapang pandang berulang dan
Balai Penerbit Fakultas
sensitisasi, yang akan pakai di daerah berdebu. yang lebih karakteristik adalah gambaran
Kedokteran Universitas
memperlihatkan kelainan kulit dan   seperti spiral selama dilakukan pemeriksaan
Indonesia. 2008; hal
kelopak akibat hipersensitifitas * Bedah Refraksi lapang pandang.
terhadap obat. Penyebabnya  Komplikasi hifema Bedah dengan sinar laser, radial Kadang-kadang disertai dengan gejala
dapat atropin, fenilefrin dan Glaukoma sekunder keratotomy, karatektomi dan rangsangan lainnya seperti blefarospasme,
antibiotik. Siderosis bulbi karatoplasti lamelar automated memejamkan mata, dan lakrimasi.
Tatalaksana : Akibat kontusi badan siliar (ALK). Reaksi pupil normal dengan gejala lainnya
- Menghentikan penyebab. berakibat menggeser sudut Pembedahan yang tidak nyata.
- Steroid topikal, dan salep. bilik mata sehingga terjadi
- Pada keadaan berat diberikan gangguan pengaliran cairan Pembedaan pada kasus gangguan 8. MIGRAIN
steroid sistemik atau oral. refraksi merupakan suatu prosedur • Nyeri kepala sebelah yang dapat juga
mataSiderosis bulbiZat besi di
Konjungtivitis kontak disebabkan dalam yang elektif. Prosedur pembedahan dirasakan di belakang kedua bola mata yang
bola mata
miotika dan aminoglikosida menyebabkan komplikasi ini dilakukan untuk merubah bentuk berdenyut disertai dgn mual, muntah, letih, dan
dengan gejala hiperemia, folikel, dan bila didiamkan dapat kornea. Jenis tindakan bedah yang fotofobia.
erosi epitel kornea, pannus, mengalami kebutaan.Ilyas S. dapat dilakukan yaitu pembedaan • Kelainan penglihatan ini mendahului keluhan
pengobatan sama dengan keratorefraktif, keratoplasti sakit kepala.
Hifema. Ilmu Penyakit Mata.
konjungtivitis terhadap obat. refraktif, atau pembedahan refraktif • Gejala penglihatan:
Edisi ke 3. Jakarta: Balai
kornea.
Pembedahan refraktif biasanya • Fotofobia (lebih menonjol)
Penerbit Fakultas Kedokteran
dilakukan karena keinginan pasien • terlihat garis cahaya berkelok-kelok ireguler
Universitas Indonesia. 2008;
agar tidak tergantung pada yang kadang-kadang tepi garis berwarna terang
hal
kacamata atau lensa kontak. Salah yang disebut spectrum fortifikasi (pernyataan
6. Glaukoma Sekunder satu pembedahan keratorefraktif spectrum). • kaburnya benda di atas atau di
yang paling umum dilakukan bawah obyek yang dilihat, kadang juga dengan
Peningkatan yang akut dari adalah Laser Assisted In-situ skotoma sentral
tekanan intraokular yang Keratomileusis (LASIK) yang • gangguan lapang pandang hemianopsia
disebabkan oleh sel darah biasanya diindikasikan untuk lateral, yang sering disertai dengan garis-garis
merah yang menyumbat penderita myopia, hipermetropia, bersilang terang yang bergerak cepat pada
trabecular meshwork atau atau astigmat yang sudah cukup skotoma lapang pandangan yang disebut
trauma langsung pada berat. Kontraindikasi pembedahan skotoma skintilans.
jaringan tersebut.gejala ini adalah adanya refraksi yang
klinis:nyeri pada mata,nyeri tidak stabil, abnormalitas kornea 9. RETINOPATI SEROSA SENTRAL
kepala, fotofobia, peningkatan (keratokonus, keratitis interstitial • suatu keadaan lepasnya retina dari lapis
tekanan bola mata dapat atau neurotropik), katarak yang pigmen epitel di daerah macula akibat
timbul seperti sakit kepala, signifikan, glaukoma yang tidak masuknya cairan melalui membrane bruch dan
melihat seperti pelangi, terkontrol, dan adanya penyakit pigmen epitel yang inkompeten.
lapang pandang menyempit, eksternal (blefaritis, sindroma mata • Biasanya dijumpai pada penderita laki-laki
nyeri mata kering, atau alergi). berusia antara 20 sampai 50 tahun. Didapatkan
pada perempuan hamil dan pada usia di atas 60
 Tatalaksana glaukoma
tahun.
sekunder
Pengobatan:
Sikloplegik, Steroid topical,
* Tetes air mata buatan dapat • Bila terjadi penurunan visus akibat gangguan
ACA, Penurunan tekanan
diberikan pada pasien gangguan metabolisme makula maka dapat
intraokular penting dilakukan.
refraksi dengan keluhan mata pedas dipertimbangkan fotokoagulasi.
atau mata lelah. • Umumnya kelainan ini menghilang dengan
7. Keratitis atau
* Beberapa studi menunjukkan sendirinya setelah 6 sampai 8 minggu,
peradangan pada kornea
bahwa atropine tetes bermanfaat biasanya akan hilang total setelah 4 sampai 6
ditandai dengan mata merah,
dalam mencegah progresivitas bulan.
pandangan kabur, silau,
myopia.
muncul kotoran mata dan
10. AMAUROSIS FUGAKS
lebih peka terhadap cahaya
• Buta sekejap satu mata yang berulang.
Buku Panduan Belajar Koas Ilmu Artini W, Hutauruk JA,  R. Aulia. DIAGNOSA Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 5th
8. Ulkus kornea atau
Kesehatan Mata tahun 2017 dari Yudisianil. 2011. Mata merah. BANDING MATA ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakulas
FK Universitas Udayana RSUP Dalam: Pemeriksaan dasar TENANG VISUS TURUN Kedokteran Universitas Indonesia;2014.
Sanglah Denpasar mata. Jakarta: Badan Penerbit PERLAHAN
FKUI.  Vaughan. 2015. Oftalmologi
Umum (Ed. 17). Alih
Graham RH. 2013. Benign Bahasa oleh dr Brahm
essential blepharospasm. U.EGC.Jakarta
Medscape.  American Academy Of
Ophthalmology, 2017.
Glaucoma San Fransisco:
American Academy Of
Ophthalmology.
 https://slideplayer.info/
slide/4875777/

Anda mungkin juga menyukai