Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

1. Memberi salam dan membina sambung rasa


a. Memperkenalkan diri, “selamat pagi ibu, perkenalkan dengan saya dr. mita yang sedang
bertugas di klinik ini”
b. Memastikan nama pasien dan usia “ benar dengan ibu nadya, usia 25 tahun, ini kehamilan
pertama ya bu..
2. Memeriksa tanda dan gejala kala 2
1 gejala : “ ibu sudah ada rasa ingin mengejan dan semakin kuat ya bu ”
3 tanda : “ perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka “
3. Mempersiapkan peralatan
a. buka set partus
b. Tuang cairan (DTT di kapas, klorin di ember pink, povidone iodine di kom kosong)
c. Siapkan spuit (jangan dipegang, langsung buka diatas set steril)
d. Patahkan ampul (pake bungkus spuit)
“Pertama – tama saya akan membuka set partus terlebih dahulu, set partus lengkap.
Kemudian saya menuangkan klorin, DTT pada kapas, povidone iodine di kom kosong. Setelah
itu saya akan menyiapkan spuit. Kemudian saya mematahkan ampul dan meletakkan di
wadah non steril ”.
4. Memasang apron
5. Mencuci tangan
6 langkah
6. Memakai satu sarung tangan
Yang kanan
7. Memasukkan oksitosin kedalam spuit
“ baik, saya akan memasukkan oksitosin dari ampul ke spuit dengan cara memiringkan ampul ”.
8. Memakai kedua sarung tangan
9. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kassa DTT dengan tangan
“ saya menggunakan kasa DTT untuk membersihkan daerah vulva dan perineum dengan 7 langkah
yaitu bagian vulva, labia minor kiri kanan, labia mayor kiri kanan, klitoris dan perineum anus ”.
10. Melakukan pemeriksaan bimanual
(2 jari kanan dibentangkan, tangan kiri buka vulva)
“ Dari pemeriksaan bimanual, Pembukaan sudah lengkap, teraba bagian keras yang menunjukan
kepala bayi ”.
11. Melepaskan sarung tangan, membuang ke tempat sampah infeksius dan mencuci tangan
6 langkah
12. Memeriksa DJJ
(dengerin sambil liat jam, laporkan hasilnya) 120-160x/menit
“ saya akan menggunakan funandoskop untuk mendengarkan detak jantung janin selama 25 detik
yaitu pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima. Hasilnya adalah 140 x/menit “.
13. Memberitahukan pembukaan sudah lengkap dan mengajarkan cara mengejan yang benar
“ Baik ibu, karena pembukaannya sudah lengkap, saya ajarkan cara mengejan ya ibu. Jadi nanti
ibu silahkan kedua siku diletakkan dibawah kedua lutut, dagu menyentuh dada, mata tetap
terbuka, lidah jangan tergigit, jika terasa kontraksi pada perut bawah atau perutnya sakit bisa
segera Tarik napas yang dalam lalu mengejan yang panjang seperti ingin BAB ya bu “.
14. Meletakkan handuk bersih di perut ibu
15. Memakai sarung tangan steril
16. Meletakkan kain steril yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu (duk)
“Permisi ya bu, saya meletakkan handuk diatas perut ibu”
17. Membantu persalinan saat kepala membuka vulva
Baik ibu bisa mulai mengejan sekarang ya, terus… terus…, tetap rileks ya buu (jari tangan kiri
nahan kepala dari atas, tangan kanan pegang kain steril, lap muka bayinya)
18. Membantu persalinan setelah putar paksi
19. Melahirkan bahu
“ baik bahu anterior sudah lahir kemudian posterior, setelah itu saya menelusuri punggung
dengan lembut kearah bawah distal lalu keatas distal ”.
20. Melahirkan badan dan kaki lalu memegang bayi dengan menyelusuri punggung dan memegang
belakang leher
Saya menyusuri punggung bayi (tangan kiri menyusuri punggung, tangan kanan di belakang leher)
21. Melakukan pemeriksaan selintas pada bayi
(taruh diatas handuk)
“ Selamat ibu bayinya sudah lahir, jenis kelaminnya laki-laki/perempuan, kemerahan, menangis
kuat, dan bergerak aktif “.
22. Mengeringkan dan memposisikan bayi diatas perut ibu
(keringin terus selimutin bayi pake handuknya)
23. Memastikan tidak ada bayi lain
(tangan kiri palpasi uterus)
“ baik saya sudah memastikan bahwa tidak ada bayi lain dalam uterus “.
24. Menyuntikkan oksitosin
(dipaha lateral)
a. Bersihkan dengan lidi kapas dan betadine
b. Pastikan tidak ada udara (sentil spuitnya)
c. Tusuk - aspirasi tidak ada darah – injeksikan

“ Baik saya akan menyuntikan oksitosin pada paha lateral ibu, silahkan ibu rilex saja ya.
Sebelumnya saya membersihkan dengan lidi kapas dan betadine dan sudah memastikan bahwa
tidak ada udara pada spuit. Permisi ya Ibu saya suntikkan, saya aspirasi terlebih dahulu dan tidak
ada darah kemudian saya akan menginjeksikan oksitosin “.

25. Memotong dan mengikat tali pusat


“ Baik saya akan memotong dan mengikat tali pusat bayi Ibu “.
(urut kearah bayi – klem – urut kearah plasenta – klem – potong tengahnya – ikat tali pusat di bayi
dengan pita – lepas kelmnya buang ke klorin)
26. Meletakkan bayi di dada ibu untuk IMD
“ kemudian saya mengganti handuk dan memposisikan bayi IMD serta menyelimuti dengan
handuk bersih (bergambar) “.
(ganti handuk (masukin ke ember), pegang belakang leher dengan hati-hati, terkurapkan bayi,
selimuti atasnya sampai kepala biar ga kedinginan)
27. Melahirkan plasenta
“ Saya pastikan rahim keras dan saya akan melahirkan plasenta dengan teknik peregangan tali
pusat terkendali “.
(Tarik keluar dengan tangan kiri, tangan kanan menaham rahim – urut – klem – (3x) – pas plasenta
sudah diluar, pegang dan keluarkan dengan cara memutar)
28. Memeriksa kelengkapan plasenta
(bersihkan dengan kassa betadine untuk menyingkirkan darah)
“ saya membersihkan plasenta dengan kasa betadine. Baik ibu plasenta dan kotiledonnya ada dan
lengkap ya “
29. Memasukkan plasenta ke tempat khusus
(seklemnya dimasukkin ke baskom bulat)
30. Melakukan masase uterus dan edukasi ibu tentang rahim yang berkontraksi serta kemungkinan
adanya perdarahan jalan lahir
(pakai tangan kiri, pijat secara memutar)
“ Ibu setelah ini silahkan ibu melakukan pijat seperti ini pada rahim ibu jika Rahim terasa lembek,
tujuannya untuk mencegah perdarahan terlalu banyak. Tapi bila perdarahannya sangat banyak
atau tidak berhenti silahkan segera panggil bidan “.
31. Melakukan evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dengan kassa steril DTT
(bersihkan bagian luar dan dalam sampai atas bawahnya)
Saya pastikan tidak ada laserasi
32. Memastikan tidak terjadi perdarahan pervaginam
(2 jari membuka vulva)
Saya pastikan tidak ada perdarahan
33. Dekontaminasi alat ke klorin, jarum suntik bekas ke tempat sampah benda tajam, kain ke dalam
ember kain
“ Saya akan melakukan dekontaminasi alat dengan masukkan semua alat steril yang digunakan ke
klorin, bekas jarum dan ampul ke disposable box, serta kain steril ke ember, dan membuang bahan
non steril ke tempat sampah non steril “.
34. Melepas apron dimasukkan ke ember kain kotor dan sarung tangan ke tempat sampah infeksius
“ saya melepas apron dan memasukkan ke ember serta melepaskan sarung tangan dan
membuang ke tempat sampah medis “.
35. Menutup sesi
“ Baik ibu proses melahirkannya sudah selesai. Setelah ini ibu akan disini dulu selama 2 jam untuk
observasi kala 4, setelah itu baru akan dipindahkan ke bangsal. Apakah ada yang mau ditanyakan?
Jika tidak ada, terimakasih dan selamat atas kelahirannya “.

Anda mungkin juga menyukai