Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Di antara proses-proses morfemis, selain dari proses morfemis yang segmental


(pengafiksan) dan nonsegmental (seperti perubahan vokal) ada dua proses lain: reduplikasi
dan komposisi. Marilah kita menggarap proses reduplikasi lebih dulu. Poses ini berperanan
baik secara paradigmatis maupun secara derivasional.

Proses reduplikasi, atau “Pengulangan”, terdapat dalam banyak sekali bahasa


diseluruh dunia. Dalam bahasa Indonesia kita sudah tau adanya bentuk reduplikatif contoh-
contohnya (yang paradigmatis): meja-meja, pemuda-pemuda, kemungkinan-kemungkinan.
Dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa tidak begitu banyak kita temukan, walaupun ada misalnya
dalam bahasa Inggris (ada yang derivasional) goody-goody, pretty-pretty, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Didalam makalah ini kami membahas mengenai definisi Reduplikasi dan Proses
reduplikasi, yang didapat dari beberapa sumber.
BAB II

A. Pengertian Reduplikasi

Drs. Abdul Chaer: Reduplikasi atau pengulangan adalah proses morfemis yang
mengulangi bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (persial), maupun
dengan perubahan bunyi.

Prof. Drs. M. Ramlan: Reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatik, baik
seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasilnya disebut
kata ulang dan setiap kata ulang memiliki bentuk dasar.

B. Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang


1. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata. Contoh:

a. buku-buku (kata benda), bentuk dasarnya buku (kata benda).


b. menari-nari (kata kerja), bentuk dasarnya menari (kata kerja)

2. Ada pula pengulangan yang mengubah golongan kata, ialah pengulangan dengan
se-nya. Contoh:

a. setinggi-tingginya (kata keterangan) → tinggi (kata sifat)


b. secepat-cepatnya (kata keterangan) → cepat (kata sifat)
3. Bentuk dasar selalu satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa. Misalnya:

a. mengamat-amati bentuk dasarnya mengamati (bukan mengamat atau amati)


b. tari-tarian bentuk dasarnya tarian

C. Macam-Macam Reduplikasi
1. Pengulangan seluruh (kata ulang seluruh)

ialah pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem (bunyi) dan tidak ada
proses pembubuhan afiks. Misalnya:

sepeda : sepeda-sepeda

meja : meja-meja
2. Pengulangan sebagian (kata ulang sebagian)

ialah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya. Bentuk dasarnya dapat berupa
bentuk tunggal ataupun kompleks. lelaki (dari dasar laki), tetamu (dari dasar tamu),
bentuk kompleks seperti menjalan-jalankan (dari dasar menjalankan); dikemas-kemasi
(dari dasar dikemasi); berkata-kata (dari dasar berkata).  Pengulangan sebagian
biasanya tidak mengubah kelas kata dikemasi (kata kerja) → dikemas-kemasi   (kata
kerja).

3. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks (pada bentuk/kata dasar).
yaitu kata ulang yang terjadi dari pengulangan bentuk dasar bersama-sama dengan afiksasi.
Misalnya:

Anak : anak-anakan

Rumah : rumah-rumahan

Jelek : sejelek-jeleknya.

4. Pengulangan dengan perubahan fonem (kata ulang berubah bunyi).


yaitu kata ulang yang terjadi dari pengulangan bentuk dasar yang menjadi komponen
pokok disertai dengan perubahan fonem, baik fonem vokal maupun fonem konsonan. Contoh:

Sayur : sayur-mayur

Balik : bolak-balik

D. Proses reduplikasi dapat bersifat paradigmatis (infleksional) dan dapat pula bersifat
derivasional.

a. Reduplikasi yang paradigmatis tidak mengubah identitas leksikal, melainkan hanya


memberi makna gramatikal. Misalnya, meja-meja berarti ”banyak meja” dan kecil-
kecil yang berarti ”banyak yang kecil”.
b. Reduplikasi yang bersifat derivasional membentuk kata baru atau kata yang identitas
leksikalnya berbeda dengan bentuk dasarnya. Misalnya dalam bahasa Indonesia
bentuk laba-laba dari dasar laba, dan pura-pura dari dasar pura.
E. Proses Reduplikasi Menyatakan Beberapa Makna

1. Menyatakan makna ’banyak’

Contoh: Rumah-rumah itu sudah sangat tua.

2. Menyatakan ’banyak dan bermacam-macam’

Contoh: Karena kemarau panjang, tumbuh-tumbuhan banyak yang mati.

3. Menyatakan ’tak bersyarat’

Contoh: Hujan-hujan dia datang juga sore itu.

4. Menyatakan makna ‘yang menyerupai apa yang tersebut pada bentuk dasar’.

Contoh: Kuda-kudaan itu sangat digemari adik.

5. Menyatakan ‘perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang’.

Contoh:

Berterik-teriak : ‘berteriak sekali’

Memukul-mukul : ‘memukul berkali-kali’

6. Meyatakan bahwa ‘perbuatan yang tersebut pada bentuk dasarnya dilakukan dengan
enaknya, dengan santainya, atau dengan senangnya’.

Contoh: Seluruh anggota keluarga duduk-duduk diteras muka.

7. Menyatakan bahwa ‘perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar itu dilakukan oleh dua
pihak dan saling mengenai’. Dengan kata lain, pengulangan itu menyatakn makna
‘saling’. Misalnya:

Pukul-memukul : ‘saling memukul’

Pandang-memandang : ‘saling memandang’

8. Menyatakan ‘hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang tersebut pada bentuk
dasar’. Misalnya:

Jilid-menjilid : ‘hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan menjilid’

Jahit-menjahit : ‘hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan menjahit’

9. Menyatakan makna ‘agak’.


Contoh: Bajunya kehijau hijauan.

Contok lainya, misalnya:

Kemerah-merahan : ‘agak merah’

Kehitam-hitaman : ‘agak hitam’

10. Menyatakan makna ‘tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai’.dalam hal ini pengulangan
berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks se-nya. Misalnya:

Serajin-rajinnya : ‘tingkat rajin yang paling tinggi yang dapat dicapai; serajin mungkin’

Sekuat-kuatnya : ‘tingkat kuat yang paling tinggi yang dapat dicapai; sekuat mungkin’
BAB III

A. Kesimpulan
1. Reduplikasi adalah proses pengulngan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasilnya disebut kata ulang
dan setiap kata ulang memiliki bentuk dasar.
2. Menurut kelompok kami reduplikasi adalah suatu proses yang mengulang-ngulang
bentuk dasar atau sebagain dari bentuk dasar tersebut.
3. Macam-macam reduplikasi ada 4:
1) Pengulangan seluruh ialah pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa
perubahan fonem (bunyi) dan tidak ada proses pembubuhan afiks.
2) Pengulangan sebagian ialah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya.
3) Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks (pada
bentuk/kata dasar.
4) Pengulangan dengan perubahan fonem.

4. Proses reduplikasi dapat bersifat paradigmatis (infleksional) dan dapat pula


bersifat derivasional.
Daftar Pustaka

Chaer, Abdul, Linguistik umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2007.

Ramlan, M, Morfologi suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono. 1979.

Anda mungkin juga menyukai