Anda di halaman 1dari 23

Patofisiologi Edema

Susanti Pakaya, MD
Distribusi Normal Cairan

• Komponen terbesar dari tubuh adalah air


• Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam
bentuk suspense maupun larutan
• Air tubuh total  presentase dari berat air dibandingkan dengan berat
badan total, nilainya bervariasi menurut jenis kelamin, umur dan
kandungan lemak tubuh
Distribusi Normal Cairan tubuh
7% • Mineral
15% • Lemak
18 % • Protein
5% • Plasma
2% • Cairan Transelular Cairan Ekstraselular
(40% cairan tubuh)
13% • Cairan interstitial
40% • Cairan intraselular Cairan Intraselular
(60% cairan tubuh)

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam


Edema

• Edema  penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh


atau di dalam berbagai rongga tubuh,
• Keadaan ini sering dijumpai pada praktik klinik sehari-hari yang terjadi
sebagai akibat ketidakseimbangan factor-factor yang mengontrol
perpindahan cairan tubuh, antara lain
– Gangguan hemodinamik system kapiler yang menyebabkan retensi
natrium dan air,
– Penyakit ginjal serta
– Berpindahnya air dan intravascular ke interstisium
• Volume cairan interstisial dipertahankan oleh hukum Straling
kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut termasuk protein
antara kapiler dan jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
hidrostatik dan osmotic masing-masing kompartemen
• Tekanan osmotic = tekanan yg dihasilkan molekul protein plasma yg tdk
permeable melalui membrane kapiler
• Proses perpindahan ini melalui proses difusi, ultrafiltrasi, dan reabsorbsi
• Faktor yang terlibat 
– perbedaan tekanan hidrostatik intravascular dengan ekstravaskular
(∆P),
– Perbedaan tekanan osmotic (∆ꙥ)
– Permeabilitas kapile (KF)
• Kecepatan perpindahan cairan (Fm) yang membentuk edema
diformulasikan sebagai berikut

Fm = Kf (∆P - ∆ꙥ)
Patofisiologi edema

• Edema terjadi pada kondisi dimana terjadi


– Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
– Peningkatan permeabilitas kapiler atau
– Peningkataan tekanan osmotic interstisial atau
– Penurunan tekanan osmotic plasma
• Ginjal mempunyai peran sentral dalam mempertahankan homeostasis
cairan tubuh dengan control volume cairan ekstraseluler melalui
pengaturan ekskresi natrium dan air
• Hormon antidiuretic disekresikan sebagai respon terhadap perubahan
dalam volume darah, tonisitas dan tekanan darah untuk
mempertahankan keseimbangan cairan tubuh

• Konsep volume darah arteri efektif (VDAE)  Hal penting dalam


memahami mengapa ginjal menahan natrium dan air
VOLUME DARAH ARTERI EFEKTIF

• VDAE didefinisikan sebagai volume darah arteri yang adekuat untuk


mengisi keseluruhan kapasitas pembuluh darah arteri
• VDAE yang normal yang terjadi pada kondisi di mana rasio curah jantung
terhadap resistensi pembuluh darah perifer seimbang
• VDAE dapat berkurang pada kondisi terjadi
– Pengurangan volume darah arteri (perdarahan, dehidrasi)
– Penurunan curah jantung (gagal jantung)
– Peningkatan capacitance pembuluh darah arteri (sepsis, sirosis hepatis)
VDAE dapat berkurang dalam keadaan volume darah actual yang
rendah, normal atau tinggi
• Pada orang normal, pembebanan natrium akan meningkatkan volume
ekstraseluler dan VDAE yang secara cepat merangsang natriuresis untuk
memulihkan volume tubuh normal
• Jika VDAE berkurang maka ginjal akan memicu retensi natrium dan air
• Mekanisme ini melibatkan
– Penurunan aliran darah ginjal
– Sekresi Hormon Antidiuretik (ADH)
Penurunan Aliran Darah Ginjal

• Penurunan VDAE akan mengaktivasi reseptor volume pada


pembuluh darah besar( low pressure baroreceptors, internal
receptors)  peningkatan tonus simpatis  menurunkan
aliran darah pada ginjal
• Jk aliran darah ke ginjal berkurang  dikompensasi oleh ginjal
dengan menahan natrium dan air melalui mekanisme
– Peningkatan reabsorbsi garam dan air di tubulus proksimalis
– Peningkatan reabsorbsi natrium dan tubulus distalis
Merangsang kelenjar
Retensi Natrium pada Tubulus adrenal melepas
Kontortus Distalis Aldosteron

Peningkatan sekresi Meningkatnya


Penurunan aliran
renin oleh aparatus pembentukan
darah ke ginjal
jukstaglomerulus angiotensin II

Peningkatan Peningkatan fraksi filtrasi dan


Kontriksi arteri
reabsorbsi air pada Peningkatan tekanan
aferen
tubulus proksimalis osmotic kapiler glomerulus

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam


Sekresi Hormon Antidiuretik

• Penurunan VDAE akan merangsang reseptor volume pada pembuluh


arteri besar dan hipotalamus aktivasi reseptor ini akan merangsang
pelepasan ADH  ginjal menahan air
• Pada kondisi gangguan ginjal, komposisi cairan tubuh pd beberapa
kompartemen tubuh akan terganggu  edema
Penyebab Umum Edema
Peningkatan
Penurunan permeabilitas Peningkatan
Obstruksi Retensi air
tekanan vascular tekanan
aliran limfe dan natrium
osmotic terhadap hidrostatik
protein

Sindrom Angioneurotik Gagal jantung Gagal jantung


Gagal ginjal
nefrotik edema kongestif kongestif

Sirosis Sindrom
Sirosis hepatis
Hepatis nefrotik

Malnutrisi
Edema pada Sindroma Nefrotik

• Sindrom nefrotik  kelainan glomerulus dengan karakteristik


– Proteinuria (kehlangan protein melalui urin >3,5 g/hari)
– Hipoproteinemia
– Edema
– Hiperlipidemia
Gangguan Fungsi Ginjal

Defek intrinsic ekskresi


Penurunan LFG Proteinuria
natrium dan air

Hipoalbuminemia

Penurunan VDAE

Retensi Natrium dan air o/ Ginjal

Edema
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
SKEMA HIPOTESIS
UNDERFILL
Proteinuria

Hipoalbuminemia

Tekanan osmotic plasma

ADH Volume plasma ANP N/

Retensi Air Sistem Renin Angiotensin Retensi

Retensi Na

EDEMA
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
SKEMA HIPOTESIS
OVERFILL Defek tubulus yang primer

Retensi Na

Volume plasma

ADH /N Aldosteron ANP

Tubulus terhadap ANP

EDEMA
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
Gagal jantung Gagal jantung
high-output low-output

Resistensi vascular primer Curah jantung

VDAE

Penglepasan Sistem saraf Renin-angiotensin-


vasopressin simpatis aldoseteron

Retensi natrium dan air oleh ginjal


Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
Sirosis hepatis

Hipertensi portal Vasodilatasi splanik Hipoalbuminemia


(factor utama)
Asites

VDAE menutun

Penurunan aliran darah


Aktivasi Baroreseptor arteri
ginjal dan LFG

Stimulasi system saraf Aktivasi system renin


Stimulasi vasopressin
simpatis angiotensin-aldoseterom

Retensi natrium dan air


Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam

Anda mungkin juga menyukai