Anda di halaman 1dari 4

METODE ILMIAH

“ HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN


TEKANAN DARAH PADA REMAJA “

DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Luluk Eka Meylawati,M.Kep

DISUSUN OLEH:
IIM ABDUL KARIM 21037
MUHAMAD ALAMSYAH 21050
SYAFIRA RIZKY NIRMALA 21053
BONITA NURHERAWATI 21054
YULITA EKA LEONIS PUTRI 21055

AKADEMI KEPERAWATAN RSP TNI AU


Jl. Merpati No. 2 Lanud Halim Perdanakusuma
Jakarta Timur
“ HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN
TEKANAN DARAH PADA REMAJA “

1. TUJUAN OBSERVASI
Ingin mengetahui adanya hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada kalangan
remaja, mengetahui gambaran kualitas tidur dan mengetahui gambaran tekanan darah
rata-rata pada remaja serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan
kualitas tidur dan tekanan darah pada usia remaja.

2. HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini adalah “ Ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan
darah pada remaja “.

3. ANALISIS DATA
Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan oleh peneliti, remaja yang terbanyak adalah
remaja yang berusia 18 tahun berjumlah 47,6%. Remaja yang terbanyak adalah remaja
yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 71,4%, remaja yang memiliki kebiasaan tidur
yang buruk berjumlah 59,5% yaitu tekanan darah 100/70 mmHg.

Table 1. Gambaran Kualitas Tidur


Kualitas Tidur Laki-laki Perempuan f (%)
Baik 14 3 17 40,5
Buruk 16 9 25 59,5
TOTAL 30 12 42 100

Hasil penelitian yang terbanyak adalah remaja yang mengalami perubahan tekanan darah
pada pengukuran kedua berjumlah 71,4%. Remaja yang mengalami perubahan tekanan
darah meningkat dengan jumlah 52,4%.

Tabel 2. Tabulasi silang kualitas tidur dengan perubahan tekanan darah


Tidak ada Ada TOTA
perubahan perubahan L
Kualitas Baik Count 12 5 17
Tidur
Expected 4,9 12,1 17
count
% of Total 28,6 11,9 40,5
Buruk Count 0 25 25
Expected 7,1 17,9 25
count
% of Total 0 59,5 59,5
TOTAL Count 12 30 42
Expected 12 30 42
count
% of Total 28,6 71,4 100

Sebanyak 59,5% remaja yang mempunyai kualitas tidur buruk, penyebab dari kualitas
tidur yang buruk salah satunya adalah banyak tersedianya teknologi yang canggih seperti
televisi,internet,game,hp,laptop dan lain-lain sehingga hal ini dapat menyebabkan remaja
menunda tidurnya dan ini dapat berpengaruh pada keadaan fisik dan tingkat emosional
remaja. Dampak kualitas tidur buruk terhadap keadaan fisik adalah badan menjadi lemas,
sering menguap, konsentrasi belajar terganggu sehingga hal ini dapat menyebabkan
prestasi belajar menurun. Sedangkan dampak kualitas buruk pada emosional adalah
mudah tersinggung, mudah marah sehingga hal ini dapat berpotensi terhadap perkelahian
atau tawuran antara kelompok remaja. Kualitas tidur buruk kemungkinan juga
disebabkan oleh factor sakit fisik, batuk merupakan salah satu penyakit yang dapat
menggangu kualitas tidur remaja. Kesehatan fisik remaja sangat berperan penting dalam
terpenuhinya kualitas tidur yang baik. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat, 2009
menyatakan bahwa sakit dapat membuat seseorang kurang tidur bahkan menjadikan
seseorang tidak bisa tidur. Pada penelitian ini juga ditemukan factor yang mempengaruhi
kualitas tidur buruk adalah stress psikologis. Kemungkinan stress psikologis sangat
berpengaruh pada kualitas tidur remaja dimana remaja akan sering memikirkan masalah-
masalah yang dihadapinya karena masalah-masalah yang terjadi dapat mengakibatkan
ketegangan jiwa dan remaja akan mengalami kegelisahan sehingga sulit tidur. Hal ini
dikemukakan oleh Hidayat,2009 menyatakan bahwa kondisi stress psikologis dapat
terjado pada seseorang akibatan ketegangan jiwa.
Perubahan Tekanan Darah
Stress yang dialami remaja membutuhkan penyesuaian terhadap tubuh karena stress yang
dihadapi dapat menyebabkan kualitas tidur remaja yang terganggu sehingga dapat
berpengaruh terhadap peningkatan aktifiras simpatis dan penurunan aktifitas parasimpatis
dan hal ini data memicu terjadinya perubahan tekanan darah pada remaja. Hal inj sesuai
dengan teori Potter dan Perry 2005 yang menyatakan bahwa ansieras, takut, nyeri dan
stress emosional akan merangsang saraf simpatik dan parasimpatik mengakibatkan
peningkatan denyut jantung serta peningkatan resistensi atau tahan arteri.
Menurut Potter & Perry 2005 dimana tekanan darah akan semakin meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia. Hal ini berhubungan dengan berkurangnya elastistitas
pembuluh darah arteri sehingga tekanan pada arteri semakim besar dan dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang.
Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Perubahan Tekanan Darah pada Remaja
Kebanyakan remaja memulai tidur lebih larut malam dan bangun lebih pagi dengan
tuntutan untuk pergi ke sekolah akibatnya kualitas tidur remaja menjadi buruk sehingga
hal ini dapat berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah remaja. Pada penelitian ini
ditemukan data 59,5% remaja yang mempunyai kualitas tidur yang buruk serta
mengalami perubahan tekanan darah berjumlah 71,4% remaja. Dalam penelitian ini
ditemukan juga kualitas tidur yang baik tetapi mengalami perubahan tekanan darah
berjumlah 11,9% remaja ini kemungkinan besar disebabkan oleh Latihan fisik atau
aktifitas remaja karena dimasa remaja adalah masa yang sering dihadapkan dengan
banyak aktifitas.

4. EKSPERIMEN DAN TUJUAN


Untuk mengedukasi pada kalangan remaja agar remaja zaman sekarang dapat mengetahui
sebab dan akibat dalam kualitas tidur dengan tekanan darah dan remaja juga diharapkan
dapat mengontrol kegiatan atau aktifitas apabila ingin memiliki kualitas tidur yang baik
dan tekanan darah yang normal.

5. KESIMPULAN
Bahwa remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk adalah remaja yang memiliki
gangguan dalam aktifitas dan mobilitas Kesehatan sehingga waktu untuk beristirahat
remaja dapat terganggu dan tekanan darah akan normal jika remaja memiliki kualitas
tidur yang baik dan melakukan kegiatan fisik yang sehat.
Serta untuk remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk biasanya berjenis kelamin
laki-laki dikarenakan laki-laki remaja lebih sering berada diluar rumah untuk melakukan
kegiatannya hinggga pagi datang. remaja

6. SARAN
a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan kualitas tidur dengan
tekanan darah mahasiswa dari segi usia dan lingkungan.
b. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk mempertimbangkan atau dipertajam
dari segi kriteria inklusi dan eksklusi terhadap tahap stres emosional, masalah
psikososial, sosioekonomi dan latihan fisik pada remaja supaya dapat mengurangi
pengaruh variabel perancu dalam pengukuran kualitas tidur dan tekanan darah pada
manusia
c. Hasil penelitian sebaiknya menjadi inspirasi agar selalu memelihara pola tidur supaya
terhindar dari hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai