Anda di halaman 1dari 30

KOMPONEN

PENELITIAN 3

Fitri Anggraeni
BAHAN KAJIAN

1. Populasi dan sampel penelitian


2. Teknik pengumpulan data dan
instrumen penelitian: jenis
instrumen dan pengukurannya
POPULASI
&
SAMPEL
PENELITIAN
Populasi
• Populasi merupakan seluruh subjek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti.
• Bukan hanya subjek yang dipelajari saja tetapi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
subjek tersebut.
Sampel
• Sampel merupakan bagian populasi yang akan
diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi.
• Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel
meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
• Dimana kriteria itu menentukan dapat dan
tidaknya sampel tersebut digunakan.
Teknik Sampling
• Teknik sampling merupakan suatu proses
seleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada.
• Secara umum ada dua jenis pengambilan
sampel, yaitu:
1. Probability Sampling
2. Nonprobability Sampling
1. Probability Sampling
• Teknik pengambilan sampel dengan maksud
untuk memberikan peluang yang sama
dalam pengambilan sampel.
• Bertujuan untuk generalisasi, dengan
berasas probabilitas unit terpilih sama.
• Jenis pengambilan sampel, yaitu : Simple
Random Sampling, Stratified Random
Sampling, dan Cluster Sampling.
• Simple Random Sampling
 Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota
populasi.
 Dilakukan bila populasi dianggap homogen.
• Stratified Random Sampling
 Populasi dibagi menjadi strata, lalu
pengambilan sampel dilakukan dalam setiap
strata.
 Setiap strata diusahakan homogen.
• Cluster Sampling
 Pengambilan sampel bila objek yg diteliti atau
sumber data sangat luas atau besar.
 Populasinya heterogen dan terdiri atas kelompok
yang masing-masing heterogen.
 Maka caranya adalah berdasarkan daerah dari
populasi yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability Sampling
• Teknik pengambilan sampel dengan tidak
memberikan peluang yang sama dari setiap
anggota populasi.
• Bertujuan tidak untuk generalisasi, dengan
berasas probabilitas yang tidak sama.
• Jenis pengambilan sampel, yaitu : Sampling
Sistematis, Sampling Kuota, Sampling
Aksidental, Sampling Purposif, Sampling
Jenuh, Snowball Sampling, dan Consecutive
Sampling.
• Sampling Sistematis
 Pengambilan sampel berdasarkan urutan
anggota populasi yang telah diberi nomor urut,
dengan sifat dari populasinya heterogen.

• Sampling Kuota
 Pengambilan sampel dengan menentukan
ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
telah ditentukan.
• Sampling Aksidental
 Pengambilan sampel yang dilakukan
dengan kebetulan bertemu.

• Sampling Purposif
 Pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.

• Sampling Jenuh/ Total Sampling


 Pengambilan sampel ini adalah mengambil
semua anggota populasi menjadi sampel.
• Snowball Sampling
 Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
menentukan sampel dalam jumlah kecil
awalnya, kemudian sampel tersebut diminta
mengajak temannya untuk diikutsertakan
sebagai sampel pada penelitian tersebut.

• Consecutive Sampling
 Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
memilih sampel yang memenuhi kriteria
penelitian sampai kurun waktu tertentu
sehingga jumlah sampel terpenuhi.
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
DAN
INSTRUMEN
PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
 Data adalah kumpulan dari fakta  berupa
angka, simbol ataupun tulisan yang diperoleh
melalui pengamatan suatu objek.
 Data yang baik harus dapat dipercaya
kebenarannya, akurat, dan tepat.
 Data masih bersifat mentah, sehingga orang
yang melihat atau membacanya belum bisa
mendapat suatu informasi yang utuh.
 Maka dari itu perlu adanya pengolahan
terhadap data yang diperoleh sehingga
menghasilkan sebuah informasi yang dapat
dipahami.
 Pengumpulan data merupakan bagian dari
kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh data-data dari sampel penelitian
yang telah dipilih.
 Jenis sumber data bisa dibedakan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder.
 Data primer adalah data yang didapat dan
dikumpulkan langsung dari sasaran yang
diteliti.
 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
pihak atau sumber lain yang telah ada.
Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu
1. Wawancara  memberikan hasil secara
langsung. Peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit.
2. Angket (Kuesioner)  berisi beberapa
pertanyaan/ pernyataan. Bisa digunakan untuk
responden jumlah besar dan tidak buta huruf.
3. Observasi (Pengamatan)  pengamatan secara
langsung kpd responden penelitian.
4. Data sekunder
Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian adalah alat-alat yang
digunakan untuk mendapatkan atau
mengumpulkan data.
• Instrumen yang baik memiliki kriteria tertentu
dalam penelitian, sehingga menghasilkan
kualitas data penelitian yang baik juga.
PENGUKURAN
INSTRUMEN
PENELITIAN
Skala Likert
• Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial.
• Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
• Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif.
No. Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Kita harus menjaga kebersihan

Keterangan:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju


S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
RR = Ragu-Ragu
Skala Guttman
• Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “pernah-
tidak”; “positif-negatif” dan lain-lain.
• maka pada skala guttman hanya ada dua interval
yaitu “setuju” dan “tidak setuju”.
• Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk
pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk
checklist.
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah anak ibu sudah diberikan imunisasi
lengkap?

Pilihan ganda:

1. Apakah anak ibu sudah diberikan imunisasi lengkap?


A. Ya B. Tidak
Skala Rating
• Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk
mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena
lingkungan, seperti skala untuk mengukur status
sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan
lain-lain.
• Dalam rating scale, yang paling penting adalah
kemampuan menterjemahkan alternatif jawaban
yang dipilih responden.
Contoh :
• Kenyamanan ruang tunggu RSUD “X” :
5 4 3 2 1
• Kebersihan ruang parkir RSUD “X” :
5 4 3 2 1

No. Pernyataan Interval Jawaban


1. Kenyamanan ruang tunggu RSUD “X” 5 4 3 2 1

2. Kebersihan ruang parkir RSUD “X” 5 4 3 2 1


Diferensial Semantik

Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap,


tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis
kontinum di mana jawaban yang sangat positif
terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang
sangat negatif terletak dibagian kiri garis, atau
sebaliknya.
Contoh : Penggunaan skala Semantik Diferensial
mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 Otoriter

Bertanggung 7 6 5 4 3 2 1 Tidak
Jawab Bertanggung
Jawab

Anda mungkin juga menyukai