Oleh :
NIM : 22221047
Tn. S datang ke rumah sakit Ernaldi Bahar pada tanggal 14 maret 2022, keluarga
klien mengatakan klien mendengar suara-suara seperti bisikan yang mengajaknya
untuk pergi, klien mengatakan suara datang pada malam hari dan saat sedang
sendiri. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 maret 2022 klien
mengatakan masih mendengar suara bisikan pada malam hari, klien mengatakan
suara itu mengajaknya untuk pergi tidak tahu kemana. Klien mengatakan rutin
minum obat selama di rumah sakit, klien juga mengatakan sebenarnya takut
minum obat terus takut ginjalnya rusak, klien juga mengatakan pertama kali
masuk rumah sakit dan keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti
dirinya. Terlihat pasien sering mondar-mandir, jarang ngobrol atau berbicara
dengan orang lain. Klien sering mengulangi perkataan atau menanyakan hal yang
sama berulang kali. TD:113/70 mmHg, N:88 x/menit, S:36,6oC, P:20 x/menit.
Rumusan Masalah
1. Validity
a. Desain : pra-experiment yang menggunakan rancangan one group
pretest-postest.
b. Sample : Sampel penelitian adalah pasien halusinasi pendengaran, yang
diambil dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 19 orang.
a. Kriteria Inklusi : Pasien dengan halusinasi pendengaran diruang
cempaka Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Ildrem.
b. Kriteria Eklusi : Kriteria eksklusi adalah pasien yang bukan
halusinasi
c. Rendomisasi : Penelitian ini tidak dilakukan rendomisasi.
Diskusi :
Pada klien Tn. S dengan halusinasi pendengaran dan jarang berbicara
dengan orang lain dan lebih banyak diam. Terapi aktivitas kelompok (TAK) ini
dapat membantu klien dalam bersosialisasi sehingga dapat menghilangkan dan
mengurangi suara-suara yang sering di dengar klien pada saat sendiri. Laki-laki
lebih cenderung mengalami gangguan jiwa, dikarenakan pasien laki-laki jika
mengalami masalah cenderung menyimpan masalah yang dihadapinya, apabila
masalah yang dihadapi semakin berat dan koping tidak efektif, hal inilah pencetus
terjadinya gangguan jiwa, sementara perempuan sering menceritakan TAK (Terapi
Aktifitas Kelompok) pada masalah yang dihadapinya kepada orang lain yang
menurutnya bisa dipercaya.
Kesimpulan :
TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) : Halusinasi mempunyai efektifitas yang signifikan
terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien di ruang
Cempaka dan Sipisopiso Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Ildrem pada setiap sesi, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, yaitu dengan menggunakan uji-t
dependent saat Pre-Test dan Post-Test diperoleh perbedaan dengan hasil uji statistik
didapat p adalah 0,1 (p<0,05).
DAFTAR PUSTAKA