Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN TINDAKAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN

PENCEGAHAN GIGI BERLUBANG PADA SISWA USIA

SEKOLAH DI SEKOLAH SD GMIM TIMBUKAR

KECAMATAN SONDER

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

CHINDY FALENSIA RORONG

NIM: 19142010222

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA

FAKULTAS KEPERAWATAN

MANADO

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kesehatan gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari 10

besar daftar penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia. Persepsi

dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih

buruk. Ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di

Indonesia yang cenderung meningkat. Karies gigi masih jadi masalah

kesehatan anak. Berdasarkan The Global Burden of Diseases study dalam

(RISKESDES, 2018) masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan penyakit

yang dialami hampir dari setengah dari populasi penduduk di dunia (3,58

milyar jiwa). Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan penyakit yang

banyak diderita. Sebanyak 45,3% karies gigi di Indonesia, 19% gigi hilang

karena dicabut, 10,4% gigi goyah, 4,1% gigi telah ditambal. Kebanyakan

penderitanya adalah anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.

Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 juga

menyatakan penduduk yang bermasalah gigi dan mulut berdasarkan tingkat

pendidikan, yaitu: tidak bersekolah 27,0%, tidak tamat SD 29,2%, tamat SD

28,6%, tamat SLTP 26,9%, tamat SLTA 26,4%, dan tamat perguruan tinggi

24,8%. Masalah gigi dan mulut berdasarkan tingkat status sosial (pekerjaan)

yaitu: tidak bekerja 26,5%, pegawai 26,1%, wiraswasta 28,4%,

petani/nelayan/buruh 29,2%, lainnya 30,3%. Berdasarkan data diatas


menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi seseorang

juga mempengaruhi terhadap kesehatan gigi dan mulut orang tersebut.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa

prevalensi siswa yang bermasalah gigi dan mulut di Sulawesi Utara

menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 66,5%. Data tersebut

menyatakan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu kesehatan

jasmani yang perlu diperhatikan. Tingginya angka masalah gigi dan mulut

terjadi akibat perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk.

Penyebab meningkatnya masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu masih

banyak siswa yang menyikat gigi dengan waktu yang tidak tepat, makan

makanan manis (kariogenik), serta tidak melakukan pemeriksaan rutin ke

dokter gigi. Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut diperlukan

pemeliharaan yang baik dan tepat dalam kehidupan sehari-hari. Upaya

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut perlu mendapatkan perhatian khusus

terutama pada anak usia sekolah karena pada masa ini anak menjalani proses

tumbuh kembang. Pada anak faktor perilaku mengabaikan kebersihan gigi dan

mulut berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi dan mulut.

Sekolah Dasar Gmim Timbukar terletak di Kecamatan Sonder

Kabupaten Minahasa. Hasil survei awal yang dilakukan penulis mendapatkan

sekolah tersebut pada saat ini sudah melakukan pembelajaran secara tatap

muka, namun di sekolah tersebut belum memiliki Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah (UKGS) sehingga pengetahuan tentang Hubungan Tindakan


Kebersihan Gigi dengan Pencegahan Gigi Berlubang kirang diketahui oleh

siswa. Hal ini mendorong penulis melakukan penelitian mengenai Hubungan

Tindakan Kebersihan Gigi dengan Pencegahan Gigi Berlubang di SD Gmim

Timbukar.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan Tindakan Kebersihan Gigi dengan Pencegahan Gigi

Berlubang Pada Siswa SD Gmim Timbukar.

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Mengetahui Tindakan Kebersihan Gigi dengan Pencegahan Gigi Berlubang

Pada Siswa SD Gmim Timbukar.

2.Tujuan Khusus

a. Mengetahui Tindakan Kebersihan Gigi

b. Mengetahui Pencegahan Gigi Berlubang

c. Mengetahui hubungan Tindakan Kebersihan Gigi dengan Pencegahan

Gigi Berlubang Pada Siswa SD Gmim Timbukar.


D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai pendalaman terhadap

masalah-masalah yang berhubungan dengan kebersihan gigi dan juga

pencegahan gigi berlubang

2. Bagi Lokasi Penelitian

Diharapkan dapat memberikan gambaran bagi anak-anak usia sekolah dalam

menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.

3. Bagi Peneliti lanjutan

Sebagai upaya lebih mendalami masalah-masalah dalam kesehatan gigi serta

menerapkan teori-teori yang di peroleh di bangku kuliah terhadap praktek di

lapangan.

Anda mungkin juga menyukai