Oleh:
Rizal Fajri Maulana, S.Kep.
2101031028
HALAMAN PERSETUJUAN
getahui,
Bd. Eni Kisnawati. SST
NIP. 198011112002122002 Ns. Awatiful Azza, M. Kep,. Sp. Kep. Mat,.
NIP. 19701213 200501 2001
Kepala Ruang Bersalin
RSD dr. Soebandi Jember PJMK Keperawatan Maternitas
FIKES UNMUH Jember
I. BIODATA
5. Riwayat Psikososial
Ibu merasa gelisah dan mengatakan takut menjelang persalinan. Hubungan
dengan keluarga tidak terganggu hubungan dengan lingkungan sehat.
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan jika selama hamil tetap menjalankan tugas sebagai
seorang istri dan ibu, namun pada aktivitas yang berat pasien dibantu oleh
anak nya maupun suami nya.
d. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bahwa semenjak hamil jadi sering kencing 5-7 x/ hari,
BAB 1x/hari
b. Tanda-tanda vital
Suhu Tubuh : 36,00C Respirasi : 24x/ menit
Denyut Nadi : 110x/menit TB/ BB : 154cm/ 85kg
Tensi / Nadi : 165/97 mmhg
d. Thorax / Dada
I: tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk dada norma, gerakan
simetris, retraksi dada normal
P: vokal fremitus teraba di kedua lapang paru, tidak ada nyeri tekan
P: sonor
A: vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, wheezing (-), ronchi (-)
Pemeriksaan jantung:
I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba di ics 5
P: redup
A: S1 S2 tunggal
e. Pemeriksaan payudara
Payudara simetris, tidak ada benjolan pada payudara, puting susu
menonjol, aerola menggelap dan tidak ada kolostrum
f. Abdomen
terdapat strechmark
- Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 2 jari dibawah procesus xyphoideus
Teraba, bulat dan lunak (Bokong)
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
h. Punggung
Skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-), osteoporosis (-). Tidak ada kelainan
i. Ekstremitas
Terdapat oedema pada ekstermitas bawah, akral hangat, CRT <2 detik
j. Integumen
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi maupun sianosis, kulit lembab
f. Pemeriksaan laboratorium
- Urine :
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Urin Lengkap (UL)
Warna Merah Keruh Kuning Jernih
pH 6,0 4,8-7,5
BJ 1.020 1.015-1.025
Protein Positif 2 – 75 mg/dl Negatif
Glukosa Positif 1-50 mg/dl Normal
Urobilin Positif 1 Normal
Bilirubin Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Keton Positif 3 Negatif
Lekosit Makros Positif 1 Negatif
Blood Makros Positif 3 Negatif
- Darah
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Hematologi Lengkap
Hemoglobin 13,4 12,0-16,0
Lekosit 20.9 4,5-11,0
Hitung jenis -/-/-/91/6/3 0-4/0-1/3-5/54-62/25-
33/2-6
Hematokrit 38,4 36-46
Trombosit 238 150-450
FAAL Hati
SGOT 19 10-31
SGPT 11 9-36
Albumin 3.3 3,4-4,8
Gula Darah
Glukosa sewaktu 119 <200
GAAL Ginjal
Kreatinin serum 0,7 0,5-1,1
BUN 6 6-20
Urea 5.6 2.0-5.7
- Feces:
SHb : reaktif
SH/ SS : NR
ANALISA DATA
DO:
1. Pasien tampak meringis
2. Pasien tampak lemas
3. Pasien tampak gelisah
4. Denyut Nadi :110x/menit
Suhu : 36,00C
Respirasi : 24x/menit
Tensi / Nadi : 165/97 mmhg
5. Pemeriksaan Leopold
DO:
1. Ibu tampak gelisah
2. Ibu tampak khawatir
3. TD : 165/97mmHg, N : 110 kpm, RR : 24
kpm
DS:
4 1. Pasien mengatakan kapan bayi saya
keluar Risiko cidera Risiko cedera
2. Ibu mengatakan cemas karena bayinya janin pada janin
tidak segera lahir
DO:
1. Pembukaan serviks 10cm
2. DJJ : 146x/menit
3. Hb : 13,4 gr/dL
4. TD : 165/97 mmHg
5. N : 110 x/menit
6. Suhu : 36,0 °C
7. RR : 24x/menit
8. Hodge 1
2. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d Ibu tampak gelisah , ibu tampak
khawatir
3. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi d.d TD: 165/97 mmHg, Protein urin
+2
menurun (4) 4. Ajarkan teknik nonfamakologi untuk untuk menentukan intervensi yang
6. Kemampuan mengurangi nyeri dengan distraksi tepat
melakukan 4.Posisi miring dapat memberikan
relaksasi napas sedikit penurunan nyeri pada klien
dalam 5.Nyeri persalinan tidak dapat
meningkat (5) dihilangkan sehingga ibu perlu untuk
beradaptasi untuk mengurangi skala
nyeri
Edukasi
1.Klien perlu tahu penyebab nyeri
untuk terlaksannanya intervensi yang
adekuat
2.Dengan mengetahu manfaat dari
nyeri mendorong klien untuk mampu
beradaptasi dengan nyeri
3.Teknik relaksasi napas dalam
dipercaya dapat mengurangi nyeri
08 Februari Ansietas b.d Tujuan: Monitoring dan observasi: Monitor tanda-tanda ansietas dilakukan untuk
2022/ kekhawatiran Tingkat ansietas pasien 1. Kontak mata klien mengetahui tingkat ansietas pada klien
15.00 WIB mengalami menurun setelah 2. Perilaku resah
kegagalan d.d Ibu dilakukan asuhan
3. Perilaku gelisah 1. Pengalihan pandangan merupakan cara
tampak gelisah, ibu keperawatan selama
tampak khawatir 1x24 jam. 4. Perasaan khawatir seseorang menggambarkan ke
5. Perilaku tegang khawatirannya
Kriteria hasil: 6. Respon terhadap relaksasi 2. Perilaku resah sebagai inikator kondisi
1. Kontak mata klien Lakukan nursing treatment: psikologis yang terganggu
cukup meningkat 1. Sediakan lingkungan yang aman dan 3. Perilaku gelisah sebagai respon
(4) nyaman individu disaat psikologis sedang
Setelah dilakukan
tindakan selama 3 jam
diharapkan ibu :
1. DJJ janin dalam
08 Februari Risiko cedera janin batas normal . Lakukan identifikasi risiko cidera Identifikasi risiko cedera:
2022/ 120-160x/menit a. Monitoring TTV a. Mengukur TTV dapat membantu
b.d usia ibu >35
15.00 WIB 2. Tekanan Darah : b. Sediakan pispot untuk ibu ketika ingin memantau perkembangan ibu agar
tahun (4) kencing. tidak ada kesalahan yang terlewati
3. Frekuensi Nadi 2. Lakukan induksi persalinan untuk melakukan tindakan
(4) a. Mointor kontraksi uterus selanjutnya.
b. Monitor DJJ b. Penggunaan pispot membantu ibu agar
5. c. Monitor dengan patograf tidak perlu ke kamar mandi sehingga
.3. Berikan Edukasi mebgurangi risiko jatuh apalagi ibu
a. Jelaskan ibu untuk miring ke kiri anemia.
b. Jelaskan tidak mengeran sebelum 2. Induksi persalinan:
pembukaan lengkap a. Kontraksi uterus mampu membantu
4. Kolaborasi penolong untuk merangsang janin agar
a. Kolaborasi pemberian obat oksitosin cepat keluar.
b. DJJ penting karena melihat kondisi
janin apakah masih cuku oksigen
selama di dalam perut ibu.
c. Patograf digunakan untuk mengatahui
kemajuan persalinan.
3. Edukasi persalinan
a. Membantu agar aliran oksigen ibu ke
janin lancar
b. Menghindari terjadinya kelelahan dan
robekan sebelum persalinan
4. Kolaborasi
Memberikan injeksi oksitosin
3 12
A: Belum Teratasi
P: intervensi dilanjutkan
I : kolaborasi dengan dr spog
E : sectio cesarea
08 Ansietas b.d S:
Februari kekhawatiran 1. Pasien mengatakan sedikit lebih tenang dan
2022/ mengalami siap tidak siap harus melakukan operasi
16.00 WIB kegagalan d.d Ibu 2. Pasien mengatakan selalu berdoa untuk
tampak gelisah, kelancaran operasi nya
ibu tampak
khawatir, yang lalu O:
pasien tetap 1. Pasien tampak lebih tenang
merasakan 2. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
khawatir dan distraksi
3. Perilaku gelisah cukup menurun
4. Pasien mampu mengorientasikan
masalahnya dengan baik
A: masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
I : kolaborasi dengan dr spog
E : sectio cesarea
08 Risiko perfusi S: Ibu mengatakan nyeri kepala dan nyeri
Februari serebral tidak bagian ulu hati
2022/ efektif b.d O:
16.00 WIB hipertensi d.d TD: 1. TD: 165/97 mmHg, N: 110 kpm, RR: 24
165/97 mmHg, kpm
Protein urin +2 2. Protein urin +2, glukosa +1, urobilin +1,
keton +3, lekosit makros +1, blood
makros +3
08 Risiko cedera S:
Februari 1. Pasien mengatakan kapan bayinya
2022/ janin b.d usia ibu segera lahir
16.00 WIB >35 tahun O:
1. Pembukaan 10 cm
2. Posisi pasien miring kiri
3. Pasien berkeringat
4. DJJ 146 x/menit
I:
1. Lakukan monitoring DJJ janin dan
pembukaan serviks
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter
E:
1. DJJ
2. Pembukaan serviks
3. Sectio caesarea
LAPORAN PERSALINAN
I. Kala I :
Jam 15.00 VT oleh bidan : vulva/ vagina pembukaan 10cm, eff 100%,
konsistensi lunak posisi medial, presentasi kepala, denominator UUK, tidak
teraba bagian kecil, penurunan kepala hodge 1 karena tidak ada kemajuan
persalinan dan letak kepala masih tinggi maka dilakukan Tindakan SC
IV. Kala IV / : mulai pengeluaran Uri sampai 2 jam post partum (kontraksi uteri, TFU,
pengeluaran darah pervaginam, observasi tanda-tanda vital / keadaan umum ibu)