Anda di halaman 1dari 2

Alasan PSAK 45 diganti dengan ISAK 35

DSAK IAI menganggap aturan mengenai penyajian laporan keuangan telah diatur
dalam PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan sehingga tidak perlu ada 2 (dua)
PSAK hanya untuk mengatur hal yang esensinya sama.

Dua pernyataan yang mengatur penyajian laporan keuangan yang berbeda dalam
level s tandar ( tier) yang sama dapat menimbulkan inkonsistensi pengaturan
serta ketidakjelasan tentang batasan ruang lingkup antara PSAK 1 dan PSAK
45. Ruang lingkup PSAK 45 berlaku untuk entitas berorientasi nonlaba,
sedangkan ruang lingkup PSAK 1 dipahami seolah-olah hanya berlaku untuk
entitas bisnis berorientasi laba. Padahal PSAK 1 juga membuka peluang
penerapan untuk entitas berorientasi nonlaba. Paragraf 05 di dalam PSAK 1
menyatakan bahwa:

"P ernyataan ini menggunakan terminolog i yang cocok bagi entitas yang
berorientasi laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas dengan
aktivitas nirlaba di sektor swasta atau sektor publik menerapkan Pernyataan ini,
maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi yang digunakan
untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan
keuangan itu sendiri."
Dengan demikian, ruang lingkup PSAK 1 secara substansi telah mencakup ruang
lingkup penyajian laporan keuangan entitas dengan aktivitas nonlaba. Namun
demikian, PSAK 1 tidak menyediakan pedoman bagaimana entitas dengan
aktivitas nonlaba menyajikan laporan keuangannya yang mungkin memiliki istilah
dan penamaan pos yang berbeda dengan entitas berorientasi laba.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, maka pada tanggal 26 September 2018,


DSAK IAI mengesahkan beberapa Draf Eksposur (DE) berikut :

1. DE Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Judul


Laporan Keuangan;
2. D E I S A K 3 5 : P enyajian Laporan K euangan Entitas Berorientas i
Nonlaba;
3. D E P P S A K 1 3 : Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba.

Atas DE tersebut di atas telah dilakukan dengar pendapat publik pada tanggal 31
Oktober 2018 di Graha Akuntan dan direncanakan berlaku efektif untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.

Perbedaan PSAK 45, ISAK 35, IPSAS


PSAK 45
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Diharapkan
laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan
memiliki daya banding yang tinggi. Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini
mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan.
-M enjelas kan tentang P elaporan K euangan Entitas N irlaba telah
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8
April 2011
-Istilah terjemahan atas kata "Not-for-Profit” sebelumnya dalam PSAK45 diterjemahkan
sebagai "Nirlaba"
-Merevisi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
yang telah dikeluarkan pada tanggal 23 Desember 1997

ISAK 35
-Menjelaskan tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi
Nonlaba
-Istilah terjemahaan kata "Not-for-Profit" d i r u b a h o l e h D S A K I A I
dalam ISAK 35 menjadi NonLaba dengan dasar bahwa sesungguhnya
aktivitias utamanya tidak berorientasi mencari laba namun bukan
berarti tidak menghasilkan laba (nirlaba).
-ISAK 35 yang diterbitkan oleh DSAK IAI merupakan interpretasi dari
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05 yang memberikan
contoh bagaimana entitas berorientasi nonlaba membuat penyesuaian.

Salah satu perbedaan mendasar ISAK 35 dengan PSAK 45 adalah jenis dan format laporan
keuangan entitas nonlaba, dimana dalam PSAK 45 laporan keuangan entitas nonlaba terdiri
dari 4 jenis yaitu :

(1) Neraca

(2) Laporan Aktivitas

(3) Laporan Arus Kas, dan

(4) Catatan Atas Laporan Keuangan.

Sedangkan menurut ISAK 35, laporan keuangan entitas nonlaba terdiri dari 5 jenis, yaitu :

1. Laporan Posisi Keuangan


2. Laporan Penghasilan Komprehensif
3. Laporan Perubahan Aset Neto
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
IPSAS
Merupakan standar akuntansi yang dikembangkan oleh IPSAS standar yang berlaku pada
entitas sektor publik(pemerintahan) selain BUMN. BUMN berbadan hukum sendiri. IPSAS
menggunakan accrual basis. IPSAS disususn oleh IPSASB (IPSAS board) yang
beranggotakan negara negara diseluruh dunia, yang berdiri dibawah IFAC.

Tujuan Utama Dari IPSAS. Agar dapat improvisasi kualitas dalam pelaporan keuangan untuk
tujuan umum oleh entitas sektor publik, yang mengarah kepada penilaian informasi yang
lebih baik dari segala alokasi sumber daya keputusan yang telah dibuat oleh Pemerintah,
sehingga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari sektor publik.

Anda mungkin juga menyukai