Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK GENETIKA

Determinasi Jenis Kelamin & Gagal Berpisah


Nama Anggota Kelompok 3 :
1. Maria Regina dua Wisang (2006050006)
2. Olga Frensia Tasi ( 2006050041 )
3. Melkianus Garung ( 2006050038 )
4. Jesnia Tamu Ina( 2006050008 )

Soal

1. Apa yang saudara ketahui tentang gagal berpisah (nondisjunction) ?


2. Apakah sindrom yang dijumpai pada seseorang seperti Klinifelter Syndrom dan Down Syndrom
berhubungan dengan kejadian gagal berpisah kromosom saat gametogenesis ? Jelaskan !
3. Apa yang dimaksud dengan poliploidi dan bagaiaman hal tersebut bisa dimunculkan pada suatu
tanaman pangan seperti gandum? Jelaskan !

Jawaban

1. Nondisjunction adalah kegagalan kromosom homolog atau kromatid saudara untuk berpisah


dengan baik selama pembelahan sel ( mitosis / meiosis ). Ada tiga bentuk nondisjungsi: kegagalan
sepasang kromosom homolog untuk berpisah pada meiosis I , kegagalan kromatid saudara untuk
berpisah selama meiosis II , dan kegagalan kromatid saudara untuk berpisah selama mitosis .
Nondisjunction menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom abnormal ( aneuploidi ).
2. Ya masih berhubungan , Sindrom down adalah contoh dari kondisi yang diakibatkan oleh non-
disjungsi pada autosomal atau non-generatif sel.Masih berkaitan dengan sindrom down, mutasi
kromosom adalah perubahan yang tidak diduga-duga terjadi pada kromosom. Perubahan ini
disebabkan oleh masalah yang terjadi selama meiosis (proses pembelahan sel gamet). Ternyata,
mutasi kromosom inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada jumlah kromosom dalam sel.
Kalau sindrom down itu terjadi karena trismoi ke-21, atau seseorang yang memiliki 3 kromosom ke 21.
Padahal, normalnya itu hanya 2 kromosom ke-21.Autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen pada autosom. Sedangkan autosom adalah jumlah kromosom yang mengandung gen.

Sindrom Klinefelter adalah salah satu gangguan kromosom yang paling umum, terjadi pada satu
hingga dua per 1.000 kelahiran laki-laki. Sindrom ini diberi nama dari endokrinolog, Harry Klinefelter,
yang mengidentifikasi gejala-gejalanya pada tahun 1940-an. Pada tahun 1956, keberadaan kromosom
X lebih pertama kali diidentifikasi. Tikus juga dapat memiliki sindrom XXY sehingga dapat
menjadikannya model penelitian yang berguna mengenai sindrom ini.Kromosom ekstra yang ada pada
orang dengan sindrom Klinefelter merupakan hasil sisa akibat nondisjungsi selama meiosis I
(gametogenesis) ayah atau ibu. Nondisjungsi ini terjadi ketika kromosom homolog, dalam hal ini X dan
Y atau dua X, gagal berpisah dan menghasilkan satu sel sperma yang memiliki satu kromosom X dan
satu kromosom Y secara bersamaan atau sel telur dengan dua kromosom X. Pembuahan sel telur
normal berkromosom X dengan sperma XY ini akan menghasilkan keturunan XXY (Klinefelter).
Pembuahan sel telur XX dengan sperma Y juga menghasilkan keturunan XXY (Klinefelter).

3. Poliploidi adalah suatu kondisi di mana sel -sel suatu organisme memiliki lebih dari satu


pasang kromosom ( homolog ) . Sebagian besar spesies yang selnya memiliki inti ( eukariota )
adalah diploid , artinya memiliki dua set kromosom, di mana setiap set berisi satu atau lebih
kromosom dan berasal dari masing-masing dari dua orang tua, menghasilkan pasangan kromosom
homolog antar set. Namun, beberapa organisme bersifat poliploid . Poliploidi sangat umum pada
tanaman. Kebanyakan eukariota memiliki sel somatik diploid , tetapi
menghasilkan gamet haploid (telur dan sperma) melalui meiosis .Gandum biasa adalah poliploid alami
yang terdiri dari enam set kromosom haploid dari spesies sereal terkait. Dalam proses terjadinya,
hibridisasi jauh dan poliploidi dimainkan; peran penting.Hibridisasi merupakan cara lain untuk
menghasilkan rekombinasi gen. Beberapa tahapan dari kegiatan ini adalah penentuan parental atau
tetua, persiapan alat, identifikasi bunga betina, penentuan waktu pelaksanaan persilangan, isolasi
polinasi, pembungkusan, dan pemberian label.

DAFTAR PUSTAKA
Tjahjani, N. P., & Zuhaida, A. (2017). Kelainan Genetik Klasik: Tinjauan Penciptaan Manusia dalam
Perspektif Al-Qur’an. MUDARRISA: Journal of Islamic Education, 5(2), 222.
https://doi.org/10.18326/mdr.v5i2.779

How many people are affected by or at risk for Klinefelter syndrome (KS)? (2012). Eunice Kennedy Shriver
National Institute of Child Health and Human Development.
http://www.nichd.nih.gov/health/topics/klinefelter/conditioninfo/Pages/risk.aspx

Klinefelter, H. F. (1986). Klinefelter syndrome: historical background and development. Southern Medical
Journal, 79(9), 1089–1093. https://doi.org/10.1097/00007611-198609000-00012

Klinefelter syndrome. (n.d.). rarediseases.info.nih.gov. Diambil 11 April 2022, dari


https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/8705/klinefelter-syndrome/cases/31312

Denschlag, D., Tempfer, C., Kunze, M., Wolff, G., & Keck, C. (2004). Assisted reproductive techniques in
patients with Klinefelter syndrome: A critical review. Fertility and Sterility, 82(4), 775–779.
https://doi.org/10.1016/j.fertnstert.2003.09.085

Fullerton, G., Hamilton, M., & Maheshwari, A. (2010). Should non-mosaic Klinefelter syndrome men be
labelled as infertile in 2009? Human Reproduction, 25(3), 588–597.
https://doi.org/10.1093/humrep/dep431

Anda mungkin juga menyukai