Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN

Eksistensi musik Ghazal masih dapat dilihat di tengah masyarakat Pulau Penyengat, yang
berawal dari perkembangan musik yang dipelopori oleh Pak Lomak yang memiliki gelar sebagai
Bapak Ghazal Melayu atau juga bisa disebut Pendeta Ghazal Melayu. Dedikasi Pak Lomak
dalam mengembangkan musik Ghazal supaya musik Ghazal tidak luntur dan dapat diterima
penduduk lokal seiring dengan perkembangan zaman. Pak Lomak banyak mengembangkan
musik Ghazal dengan cara membawa alat musik harmonium dan tabla dari India supaya bisa
menyesuaikan dengan musik Melayu, dan juga mengubah lirik sesuai dengan kebudayaan lokal
menggunakan bahasa Melayu agar mudah diterima oleh masyarakat setempat. Musik Ghazal
sendiri sebenarnya hanya eksis dikalangan orang tua saja karena sulitnya merangkul anak-anak
muda setempat kurang memiliki minat pada musik tradisional.
Dalam memberdayakan musik Ghazal semua orang terlibat dalam seperti para pegiat
musik Ghazal dan pemerintah, karena musik Ghazal merupakan identitas dari Pulau Penyengat.
Dari hasil penelitian yang ada fokus dari pemberdayaan musik Ghazal untuk mendapatkan minat
dari generasi muda, tetapi generasi muda sekarang ini lebih tertarik pada musi modern, hal ini
menjadi masalah utama dalam mencari generasi penerus dari musik Ghazal ini sendiri. Dalam
hal ini pemerintah juga harus ambil bagian dalam pelestarian musik Ghazal terutama pada anak
muda, karena cepat atau lambat musik Ghazal butuh generasi penerus agar tidak musik Ghazal
tidak punah dan tetap bisa berkembang tidak termakan oleh zaman yang terus berjalan.
Pemerintah khususnya Pulau Penyengat perlu mengadakan kegiatan rutin tentang musik Ghazal
terutama dengan anak anak muda yang ada.

Anda mungkin juga menyukai