Anda di halaman 1dari 8

SOAL2 GERONTIK IBU DIANIS

PEMERIKSAAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL): INDEKS


BARTHEL

1. Sebutkan 3 kegiatan yang merupakan indikator ADL !

1. Makan (Feeding)
2. Mandi (Bathing)
3. Perawatan diri (Grooming

2. Sebutkan 3 kegiatan yang merupakan indikator IADLs !

 Transportasi dan belanja. Berapa banyak lansia bisa berkeliling atau


membeli dari toko kelontong dan kebutuhan farmasi mereka tanpa
bantuan
 Menyiapkan makanan. Merencanakan dan menyiapkan berbagai aspek
makanan, termasuk berbelanja dan menyimpan bahan makanan
 Berkomunikasi dengan orang lain. Menggunkan telepon rumah dan
surat kabar dan umumnya membuat rumah ramah bagi pengunjung

3. Apa saja instrumen yang dapat digunakan oleh perawat untuk


mengkaji IADLs pada lansia?
Indeks KATZ, Indeks Barthel, Lawton IADL
4. Berapakah indikator aktivitas yang digunakan dalam pengkajian
ADL dengan Indeks Barthel ?
10 indikator
5. Pada Indikator “Makan” apabila seorang Lansia tidak dapat
memotong lauk dan meminta bantuan perawat untuk memotong
lauknya, maka skor yang didapatkan lansia tersebut untuk
indikator makan adalah
skor 1
6. Sumber informasi terbaik dalam pengkajian dengan menggunakan
Indeks Barthel adalah
klien, teman / saudara, dan perawat akan menjadi sumber yang
biasa, tapi pengamatan langsung merupakan sumber informasi
terbaik. Apabila klien tidak mampu maka pengujian langsung
tidak diperlukan.
7. Definisi indikator Transfer pada pengkajian ADL dengan Indeks
Barthel adalah
Indeks Barthel merupakan suatu instrument pengkajian yang
berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan
diri dan mobilitas
8. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi ADL lansia !
 Umur dan status perkembangan
 Kesehatan fisiologis
 Fungsi Kognitif
9. Kategori “ketergantungan sedang” pada Indeks Barthel ditunjukkan
dengan skor 9-11
10. Hasil dari pemeriksaan Indeks Barthel dikategorikan menjadi 5
kategori.

ASISTENSI MEMINDAHKAN LANSIA


(Tempat Tidur-Kursi Roda)
1. Sebutkan 3 kriteria evaluasi dan dokumentasi yang perlu
dilakukan oleh perawat dalam membantu memindahkan klien dari
tempat tidur ke kursi Roda !
 Tanggal dan jam waktu pemindahan
 Prosedur pelaksanaan
 Keperluan pemindahan / tujuan dilakukan pemindahan
 Kaji kenyamanan dan respon lansia

2. Sebelum memindahkan klien perawat harus memastikan posisi


kursi roda dalam kondisi..
posisi 45° dari tempat tidur, rem terkunci, rem tempat tidur terkunci
3. Perawat perlu menempatkan klien pada posisi side laying
menghadap penolong pada sisi tempat tidur ketika membantu klien
duduk.
4. Sebutkan tujuan tindakan membantu klien berpindah dari temapat
tidur ke kursi roda atau sebaliknya !
 Membantu memberikan posisi yang nyaman dan aman untuk
lansia
 Perawat dapat memindah lansia dengan aman dan bebas dari
cidera
 Membantu klien bergerak untuk mencegah kontraktur

5. Sebutkan kondisi yang perlu dikaji oleh perawat sebelum


membantu memindahkan klien !
Mengkaji kekuatan otot, mobilisasi sendi, adanya kelumpuhan,
hipotensi, toleransi terhadap aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat
kenyamanan dan kemampuan klien mengikuti instruksi
PEMERIKSAAN FUNGSI KOGNITIF: MINI MENTAL STATE
EXAMINATION (MMSE), DAN CLOCK DRAWING TEST (CDT)

1. Pemeriksaan apa yang dapat digunakan oleh perawat untuk


memeriksa fungsi kognitif lansia? Mini mental state examination
(mmse), dan clock drawing test (cdt)
2. Pemeriksaan fungsi kognitif dengan CDT dapat digunakan untuk
mengevaluasi disfungsi kognitif pada bagian? untuk mengidentifikasi
perubahan awal dalam status fisiologis, kemampuan untuk belajar,
dan mengevaluasi respon terhadap pengobatan
3. Lansia dikatakan mengalami gangguan kognitif apabila skor CDT
menunjukka nilai kurang dari 4
4. Klien dengan kondisi apa yang kontraindikasi untuk dilakukan
pemeriksaan MMSE ? klien dengan gangguan mendengar dan
tunanetra, diintubasi, memiliki literasi bahasa Indonesia yang
rendah, atau klien dengan gangguan komunikasi lainnya
dikontraindikasikan dalam penilaian ini
5. Sebutkan 5 area kognitif yanga dapat diperiksa dengan
menggunakan pemeriksaan MMSE! O rie n ta si, reg ist ra si, p e rh at ia n da n
ka lku la si, men g ing a t, b ah asa

PEMERIKSAAN RESIKO JATUH: TIME UP GO TEST (TUGT)

1. Berapakah jarak yang ditempuh oleh klien dalam pemeriksaan


TUGT?
2. Lansia dikatakan tidak mengalami resiko jatuh apabila hasil
pemeriksaan TUGT adalah......
3. Sebutkan hal yang perlu diobservasi oleh perawat selain waktu
tempuh berjalan!
4. Penghitungan waktu dimulai pada saat perawat memberikan aba-
aba yaitu go/mulai
5. Penghitungan waktu dihentikan pada saat lansia mencapai.........

LATIHAN KESEIMBANGAN

1. Sebutkan tujuan latihan keseimbangan untuk lansia!


 Meningkatkan keseimbangan pada lansia
 Meningkatkan ketangkasan dan kecepatan
 Memperbaiki koordinasi kaki, tangan dan mata
2. Sebutkan 7 macam gerakan latihan keseimbangan pada lansia!
 Forward stepping
 Side or lateral stepping
 Backward stepping
 Forward crossover
 Backward crossover
 Grapevine
 Modified Ladder Drills.
3. Sebutkan hal yang perlu diperhatikan pada saat evaluasi
ltindakan latihan kesei mbangan!
 Cek respon lansia terhadap latihan dengan mengukur denyut
nadi apabila denyut nadi lebih dari 100x menit hentikan latihan
 Tanyakan perasaan lansia setelah selesai latihan
keseimbangan
 Catat pada lembar dokumentasi kegiatan yang sudah
dilakukan
PEMERIKSAAN KUALITAS TIDUR LANSIA THE
PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX ( PSQI)

1. Kualitas tidur klien dikategorikan buruk apabila Sleeping index


menunjukkan skor.. >5 -21 men un ju kkan kua lit a s t idu r klie n ya ng B URUK
2. Latensi tidur pad alansia didapatkan dengan menjumlahkan
pertanyaan nomor 2 dan 5

3. Sebutkan gejala lansia yang mengalami kualitas tidur buruk!

 Mengalami berbagai masalah kesehatan


o Depresi
o Restless legs syndrome (RLS)
o Sleep apnea
 Melemahnya ritme sirkadian
 Memiliki kebiasaan yang mengganggu tidur
 Mengalami efek samping pengobatan
4. Kualitas tidur dikatakan baik apabila lansia dapat tidur selama 7-8
jam pada waktu malam hari
5. Sebutkan 7 komponen yang diperiksa dalam PSQI!
 Kualitas tidur
 Latensi tidur
 Durasi tidur
 Efisiensi kebiasaan tidur
 Gangguan tidur
 Penggunaan obat
 Disfungsi di siang hari

PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI PADA LANSIA MINI


NUTRITIONAL ASSESMENT (MNA)

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi status gisi pada lansia?


o faktor sosial ekonomi,
o faktor kesejahteraan psikologis (Psychological well-being),
o faktor budaya-agama
o faktor penurunan fungsi fisiologis/ fungsi tubuh.
2. Berapa item MNA yang dikembangngkan oleh Kaiser, et all?
3. Apa saja item yang tercakup dalam MNA?

a) Pengukuran anthropometri :

· Tinggi badan dan berat badan - Tinggi badan dan berat badan digunakan untuk
mengukur indeks massa tubuh pada lansia. Penilaian indeks massa tubuh akan
mempengaruhi skor pada hasil akhir MNA.

· Penurunan berat badan - Penurunan berat badan yang diukur adalah penurunan berat
badan dalam 3 bulan terakhir.

· Pengukuran lingkar betis - Pengukuran ini merupakan pengukuran optional dan


dilakukan apabila pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung BMI
tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan alat dan lainnya.

b) Evaluasi global :

· Acute disease atau psychological stress - Responden harus dievaluasi apakah ada
penyakit akut atau ada penyakit kronik yang memburuk pada 3 bulan terakhir.
· Neurophysiological problem - Neurophysiological problem misalnya seperti
dementia.

· Mobilitas - Penilaian mobilitas dilihat dari kebiasaan sehari-harinya apakah


responden hanya melakukan bedrest, atau dapat melakukan kegiatan ringan, atau dapat
melakukan kegiatan normal seperti biasa tanpa gangguan apapun

c) Diet assessment

· Asupan makanan - Responden harus ditanyakan apakah ada penurunan asupan


makanan dalam 3 bulan terakhir yang dikarenakan adanya gangguan pencernaan,
kurangnya nafsu makan, atau adanya gangguan mengunyah atau menelan

d) Self assessment

· Persepsi terhadap nutrisi responden itu sendiri

4. Jika IMT tidak diketahui maka perawat dapat mengganti dengan


mengukur. Lingkar betis, Ganti pertanyaan F1 dengan F2 .Jangan
menjawab pertanyaan F2 jika pertanyaan F1 sudah terpenuhi

5. Berapakah nilai MNA yang menunjukkan status gizi Normal? ·

 Jika jumlah skor >24 : baik


 Jika jumlah skor 17-23,5 : resiko malnutrisi
 Jika jumlah skor <17 : malnutrisi

Anda mungkin juga menyukai