Anda di halaman 1dari 5

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Karyawan/karyawati RS  adalah Pegawai Negeri Sipil Non Pegawai Negeri Sipil yang bertugas
di RS yang taat dan patuh pada peraturan yang ditetapkan oleh RS
2. Peserta didik dan mahasiswa yang praktek di taat dan patuh pada peraturan kode etik yang ditetapkan
oleh RS.
3. Komite Etik dan Hukum serta Majelis Etik Pegawai Negeri Sipil adalah lembaga Struktural dan Non
struktural pada RS yang bertugas melakukan pembinaan, penegakan pelaksanaan serta
menyelesaikan pelanggaran kode etik Rumah Sakit yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil, Non
Pegawai Negeri sipil  RS, dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama RS untuk
mengambil keputusan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Yang dimaksud Pelanggaran Etik adalah segala bentuk ucapan tulisan, tindakan atau perbuatan
Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik (mahasiswa praktek) yang
bertentangan dengan nilai nilai etika Umum, Etika rumah sakit, etika profesi dan Norma yang hidup
dalam masyarakat.
5. Pelanggaran kode etik oleh Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) dapat diberi sanksi oleh Pejabat yang berwenang adalah Pejabat Pembina
Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang menghukum atau Pejabat lain yang ditunjuk, dengan
membaca rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum atau Tim Majelis Etik yang diberi wewenang
oleh Direktur melalui surat keputusan Direktur Utama RS.
6. Pelanggaran Kode Etik Profesi harus diselesaikan Komite Profesi yang telah ditetap oleh Struktur
Organisasi RS.
BAB II
PEMBINAAN ETIK KARYAWAN / KARYAWATI PESERTA DIDIK
(MAHASISWA PRAKTEK)
Pasal 2

Pembinaan yang dimaksud kepada Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) dimaksudkan untuk meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan
ketaatan kepada RS secara terus menerus melaksanakan pelayanan yang  standar, ramah, santun,
sesuai dengan norma dan etika yang hidup dalam masyarakat.
Pasal 3

Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik (mahasiswa
praktek) untuk :
1.    Membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan guna
mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada pasien, masyarakat serta
meningkatkan kemampuan, dan keteladanan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil,
Peserta didik (mahasiswa praktek).
2.    Mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu tinggi dan sadar akan
tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, dan abdi masyarakat.
3.        Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan kebangsaan Pegawai
Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik (mahasiswa praktek) dengan budaya
kerja dan prilaku yang bermartabat dan terhormat.
4.    Menumbuhkan sikap ramah, santun, dan penuh empati dalam memberikan pelayana kepada
indivudu, masyarakat dan sesama profesi, antar profesi, dan segenap staf yang bertugas di RS

Pasal 4

Ruang lingkup pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) RS mencakup:
1. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas Pegawai
Negeri Sipil/Non Pegawai negeri sipil di lingkungan RS
2. Ikut berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan RS yang terkait dengan Pegawai Negeri Sipil dan
Non Pegawai Negara Sipil
3. Peningkatan kerja sama antara Pegawai Negeri Sipil untuk memelihara dan memupuk
kesetiakawanan dalam rangka meningingkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai
Sipil  di RS
4. Perlindungan terhadap hak- hak sipil atau kepentingan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri
Spil, Peserta didik (mahasiswa praktek) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dengan tetap mengedepankan kepentingan RS
Pasal 5

Untuk mewujudkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta
didik (mahasiswa praktek),  dan menjunjung tinggi kehormatan serta keteladanan sikap, tingkah laku
dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik (mahasiswa
praktek) dalam melaksanakan tugas kedinasan dan pergaulan hidup sehari-hari, Kode Etik
Pegawai Perilaku karyawan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) dipandang perlu dibuat sebagai landasan pokok kode Etik Perilaku
karyawan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik (mahasiswa praktek)
agar  terwujud pelayanan yang berpedoman pada etika perilaku karyawan Rumah Sakit, Etika
Profesi, dan Norma yang hidup dalam masyarakat.
BAB III
ETIKA DASAR PERILAKU KARYAWAN/KARYAWATI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL, NON PEGAWAI NEGERI SPIL, PESERTA DIDIK (MAHASISWA
PRAKTEK)
Pasal 6

Nilai-nilai Dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliputi :
1.                  Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.                  Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3.                  Semangat nasionalisme
4.    Mengutamakan kepentingan RS di atas kepentingan pribadi atau golongan
5.                  Ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;
6.                  Penghormatan terhadap hak asasi manusia;
7.                  Tidak diskriminatif, bersifat partisipatif
8.                  Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
9.                  Semangat jiwa persaudaraan, kebersamaan.
10.     Sikap yang ramah dan santun dalam ke sehari harian.
BAB IV
KODE ETIK PERILAKU KARYAWAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, NON
PEGAWAI NEGERI SPIL, PESERTA DIDIK (MAHASISWA PRAKTEK)
Pasal 7

Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai


Negeri Sipil/Non Pegawai/Mahasiswa Praktek   RS wajib bersikap dan berpedoman pada
etika perilaku karyawan Rumah Sakit, etika profesi dan etika umum, pegawai negeri Sipil yang
diatur dalam panduan dan atau standar prosedur operasional RS.
Pasal 8

Etika umum Pegawai Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik
(mahasiswa praktek) meliputi:
1. Berbuat, bertindak, bekerja sesuai dengan visi dan misi berkeinginan kuat mengangkat harkat dan
martabat RS.
2. Mentaati semua peraturan RS dan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas
3. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
4. Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan RS
5. Menggunakan Atau memanfaatkan semua sumber daya RS secara efisien dan efektif
6. Tidak Memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.
7. Ramah, santun dan penduli dalam pelaksanaan tugas sehari hari
Pasal 9

Etika dalam ber-organisasi Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik


(mahasiswa praktek) adalah :
1.      Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku
2.      Menjaga Informasi yang bersifat rahasia
3.      Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh RS
4.      Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi
5.      Menjalin Kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain atau antar profesi yang
terkait dalam rangka pencapaian tujuan
6.      Memiliki Kompetensi dalam pelaksanaan tugas
7.      Patuh Dan Taat terhadap standar prosedur operasional dan tata kerja
8.      Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kinerja
organisasi
9.      Berorientasi Pada upaya peningkatan kualitas kerja.
10.  Wajib dan bersedia dipanggil oleh pejabat yang berwenang apabila melakukan
pelanggaran kode etik perilaku karyawan, kode etik profesi, kode etik umum
Pasal 10

Etika Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Spil, Peserta didik (mahasiswa praktek) RS
dalam Bermasyarakat meliputi:
1.      Mewujudkan pola hidup sederhana;
2.      Memberikan pelayanan dengan empati hormat dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur
pemaksaan;
3.      Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;
4.      Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;
5.      Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas.
6.      Melaksanakan etika perilaku karyawan, etika pelayanan, etika adminitrasi, etika
pemasaran, etika bisnis sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah
ditetapkan RSUP DR M Djamil.
7.      Sopan, santun dan ramah dalam berkomunikasi terhadap individu dan masyarakat yang
membutuhkan informasi dan pelayanan.
Pasal 11

Etika terhadap diri sendiri meliputi :
1.      Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar.
2.      Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
3.      Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan
4.      Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan
sikap
5.      Memiliki daya juang yang tinggi
6.      Memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
7.      Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga
8.      Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
9.      Menerima kritik dan saran secara kontrukstif demi perbaikan diri.
Pasal 12

Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik,


mahasiswa Praktek :
1. Saling menghormati sesama   Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik,
mahasiswa Praktek RS dan warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berbeda
2. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil,
Peserta didik, mahasiswa Praktek RS
3. Saling menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu unit
kerja, maupun antar unit kerja
4. Menghargai perbedaan pendapat
5. Menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri Sipil
6. Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif
7. Saling sapa salam dan senyum dalam keseharian
BAB V
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 13
1.    Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik, mahasiswa Praktek  yang
melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi etik dan moral sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2.    Sanksi pelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara tertulis
dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/Pejabat yang ditetapkan oleh Direktur
Utama RS.
3.    Sanksi Etik  sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa:
a.       pernyataan secara tertutup; atau
b.      pernyataan secara terbuka..
4.    Dalam Pemberian sanksi pelanggaran Etik sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus
disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil, Non
Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik, mahasiswa Praktek.apakah ringan, seang atau berat
5. Komite etik dan Hukum dan majelis etik RS berhak memanggil para yang terkait dengan
pelanggaran kode etik RS unuk dimintai keterangan
Pasal 14

Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik, mahasiswa Praktek, RS yang
melakukan pelanggaran kode etik selain dikenakan sanksi etik dan moral sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 Ayat (3), dapat dikenakan tindakan administratif atau tindakan disiplin atas
rekomendasi  Komite Etik dan Hukum serta Majelis Etik Pegawai Negeri sipil RS
Pasal 15
1.      Komite Etik dan hukum dan atau Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah memeriksa
Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik, mahasiswa Praktek yang
melanggar kode etik perilaku karyawan Rumah sakit
2.      Dalam dugaan pelanggaran kode perilaku karyawan RS, yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri.
3.      Komite Etik dan atau hukum Keputusan Majelis Kode Etik diambil secara musyawarah mufakat.
4.      Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak tercapai, keputusan
diambil dengan suara terbanyak.
Pasal 16

Komite Etik dan hukum dan atau Majelis Kode Etik wajib menyampaikan keputusan hasil
sidang majelis kepada Direktur Utama RS sebagai bahan dalam memberikan sanksi moral dan/atau
sanksi lainnya kepada Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil, Peserta didik, mahasiswa
Praktek RS yang dianggap melanggar kode etik perilaku karyawan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21

Kode etik profesi di lingkungan RS tetap berlaku.


Pasal 22

Kebijakan Kode etik  perilaku karyawan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil,
Peserta didik, mahasiswa Praktek, untuk mampu laksana  kebijakan etik perilaku karyawan,
harus dibuatkan panduan dan atau spo dalam bentuk penjabaran tekhnis , apabila ada
kekeliruan  bertentangan dengan ketentuan yang belaku akan ditinjau kembali.

Pasal 23

Kebijakan Kode etik  perilaku karyawan Pegawai Negeri Sipil, Non Pegawai Negeri Sipil,
Peserta didik, mahasiswa Praktek  ini diberlakukan sejak ditetapkan oleh Direktur Utama RS.

Anda mungkin juga menyukai