Anda di halaman 1dari 3

KOMISI PROGRAM KERJA

MUSYAWARAH NASIONAL ALIM ULAMA DAN KONFERENSI BESAR NAHDLATUL ULAMA


KOTA BANJAR, 27 FEBRUARI - 01 MARET 2019

Hasil Sidang Komisi Program Kerja merekomendasikan :

1. Penjabaran Islam Nusantara sebagai strategi kebudayaan dan dakwah Aswaja dalam rangka
melestarikan dan mengembangkan seni-budaya Islami, meneguhkan pilar-pilar kebangsaan
dan penguatan peradaban manusia.

2. Menjadikan Materi keaswajaan sebagai muatan wajib pendidikan di semua jenjang mulai
dari PAUD sampai perguruan tinggi.

3. Penyediaan jumlah kecukupan instruktur Madrasah Kader NU melalui kegiatan ToT


instruktur MKNU yang bersertifikasi.

4. Pengembangan materi pembelajaran integrasi sains dan agama, misalnya penerapan


perhitungan faraid dan zakat dalam pembelajaran matematika di lembaga pendidikan,
khususnya SMA/MA/SMK dan Perguruan Tinggi.

5. Menumbuhkembangkan basis-basis produksi ekonomi warga NU dan mendorong


berkembangnya model teknologi keuangan seperti NU-Cash, waralaba ritail misalnya
Omnus-Mart, NU-Mart, ANTUM, Warung Nusantara, serta model keuangan dan bisnis
berbasis koperasi.

6. Meningkatkan peran dan kontribusi NU dalam mewujudkan perekonomian yang


berkeadilan sebagai pengejawantahan dari “arus baru ekonomi Indonesia”.

7. Menjadikan NU Peduli sebagai ikon gerakan kemanusiaan NU dengan mensinergikan fungsi


lembaga dan banom NU terkait.

8. PBNU menyusun peta jalan penguatan pendidikan NU menuju satu abad dalam aspek
badan hukum, kelembagaan, manajerial, sumberdaya manusia, dan infrastruktur.

9. Perlu pendirian universitas/institut di setiap propinsi oleh PWNU, dan pendirian sekolah
tinggi/politeknik/akademi komunitas berbasis pesantren oleh PCNU.

1
10. Setiap kerjasama dengan pihak lain perlu mempertimbangkan aspek alih pengetahuan dan
teknologi serta azas kemanfaatan bagi NU.

11. Percepatan pendirian fasilitas kesehatan baik berupa rumah sakit maupun klinik pratama di
setiap provinsi dan kabupaten/kotamadya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.

12. Mendorong Perhimpunan Dokter NU menjadi badan otonom.

13. Materi Keluarga Maslahah hendaknya menjadi muatan pembelajaran di pendidikan tingkat
dasar, menengah dan tinggi.

14. Perlu pengembangan fasilitas rukyat hilal di cabang NU dan pembelajaran falakiyah di
lembaga pendidikan, khususnya SMA/MA/SMK dan Perguruan Tinggi.

15. Mendorong literasi media di kalangan warga NU, mensinergikan media-media di


lingkungan NU, dan meningkatkan kualitas produksi konten serta memaksimalkan fungsi
diseminasi informasi kerja lembaga dan badan otonom.

16. Program kerja setiap Lembaga dan Badan Otonom harus merujuk pada hasil keputusan
Muktamar NU ke-33 di Jombang 2015, serta memperhatikan nilai-nilai ideologi ke-Islaman a
la Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah dan nilai kebangsaan.

17. PBNU memotori upaya-upaya serius untuk melakukan perbaikan pengelolaan organisasi
termasuk komunikasi, koordinasi, sinergi dan pembinaan Lembaga dan Banom.

18. PWNU melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja hasil Konferensi
Wilayah dan Cabang dengan tetap memperhatikan hasil Muktamar.

Ketua : Syahrizal Syarif


Sekretaris : Suwadi D Pranoto
Anggota : Ali Masykur Musa
Anggia Ermarini
Ferry Rahman
Hisyam Said
Ali Yusuf

2
Ahmad Sudrajat
Muhammad Afifi
Hendro S
Ahmad Nurul Huda
Fathu Yasik
ArifahFauzi
Dwi Winarno

Anda mungkin juga menyukai