Anda di halaman 1dari 60

ANTROPOLOGI MASYARAKAT INDONESIA

MATERI KADERISASI FORMAL: PELATIHAN KADER LANJUT (PKL)


BIDANG KADERISASI NASIONAL & TIM INSTRUKTUR NASIONAL
PENGURUS BESAR PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA

DISUSUN OLEH: NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A.


ALUMNUS S1 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
ALUMNUS S2 SOSIOLOGI FISIPOL UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) YOGYAKARTA
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DIREKTUR INSTITUTE FOR PHILOSOPHICAL AND SOCIAL STUDIES (INPHISOS) YOGYAKARTA
DOSEN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL-GHOZALI (UNUGHA) CILACAP

CONTACT PERSON: +6285 647 634 312 (IM3) / +6287 839 178 226 (XL / WA) / PIN BBM: 5221 7134
E-Mail: nuriel.ugm@gmail.com / Fanspage Facebook: Nur Sayyid Santoso Kristeva
Public Group Facebook: Intelektual Marxis / Website: www.negaramarxis.blogspot.com
Home: PP. Al-Madaniyyah As-Salafiyah Jl. Pucang D.37 Gumilir Cilacap 53231
Jl. Urip Sumoharjo 71 RT.03 RW.03 Mertasinga Cilacap Jateng 53232

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 1


Pokok Bahasan
1. Warisan Nusantara-Kerajaan dalam nalar, watak dan
pola Perilaku masyarakat Indonesia
2. Warisan kolonialisme dalam nalar, watak dan pola
perilaku masyarakat Indonesia
3. Watak, nalar dan perilaku masyarakat lokal (sesuai
sejarah lokal dimana PKL diselenggarakan)
4. Pola gerakan-gerakan sosial di Indonesia dan dunia
5. Pengaruh kolonialisme dan masa Perang Dingin
dalam pembentukan logika dikotomi nalar gerakan
sosial di Indonesia
6. Ruang strategis gerakan PMII dalam kenyataan
sejarah masyarakat Indonesia

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 2


Prawacana; tentang urgensi sejarah
kebudayaan nusantara
• Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki
kebudayaan yang tinggi.
• Sejarah membuktikan berbagai produk
peradaban yang tinggi seperti ketatanegaraan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum,
perdagangan, pertanian, dan berbagai kesenian
dengan estetika yang tinggi.
• Sejarah mengajarkan bagaimana para tokoh
besar melakukan penggalian (reinventing) atas
prestasi dan pengalaman bangsanya sendiri untuk
mengembangkan peradabannya.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 3


• Misalnya kerajaan
Majapahit, Sriwijaya,
Mataram Baru, Galuh,
Pakuan, Samudra Pasai,
Kutai Kertanegara,
Kesultanan Banjar, Sambas,
Bone, Ternate, Tidore, dsb.
• Demikian juga dengan
tokoh besarnya, Pangeran
Diponegoro di Jawa, Sultan
Hasanuddin di Sulawesi,
Sisingamaraja di Sumatra,
Raja Jelantik di Bali, Sam
Ratulangi di Manado, Cut
Nyak di Aceh, Raden Intan
di Lampung, Pangeran
Suryanata di Bajar, dsb.
• Sampai dengan tokoh
pergerakan kebangsaan
pada abad ke-20.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 4


• Kaum penjajah tentunya sangat sadar bahwa
pergerakan anti kolonialisme itu erat kaitannya
dengan kesadaran sejarah dan kebudayaan.
• Pihak penjajah selalu berusaha untuk memutus
akar sejarah dan kebudayaan agar bangsa ini
mudah ditaklukkan.
• Karena itu , ketika Dr. Sutomo, Ir. Sukarno, Muh.
Yamin, dll., menggerakkan gerakan anti penjajah,
mereka mempelajari sejarah nenek moyang
nusantaradalam upaya menyambung kembali
akar sejarah yang putus.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 5


• Mereka menyadarkan
bangsanya, bahwa anak
negeri bukanlah bangsa
budak, tetapi keturunan
bangsa besar yang
menguasai belahan dunia
sejak Sriwijaya, Singosari,
Mataran, Majapahit, dll.
• Didalamnya juga
terkandung kesadaran
mengenai nilai-nilai
budaya, tradisi,
kesusastraan, sistem
politik, ketatanegaraan,
dll., dan ini berhasil
dengan mengembangkan
dalm sistem
ketatanegaraan modern
di era kemerdekaan.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 6


• Karena spirit pelawanan itu erat kaitannya
dengan kesadaran sejarah, budaya dan sistem
ketatanegaraan dan dengan spirit kebangsaan
itulah, maka kaum penjajah menghancurkan
sistem politik lama beserta seluruh
manifetasinya dalam bebagai kerajaan, tradisi
dan budaya lokal, yang sekarang hanya
menjadi pusat kesenian dan cagar budaya.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 7


• Walaupun belanda telah diusir, kaum politik dan
binaan blandis masih bercokol disini, karena itu
gigih melawan pandangan Sukarno, bahkan
penjajah ingin menghilangkan pandangan dan
kesadaran bahwa Indonesia tidak ada
hubungannya dengan kerajaan nusantara di masa
lalu.
• Seluruh bangunan tradisi dan budaya harus
dihancurkan karena tidak sesuai dengan tuntutan
modernitas dan hanya menjadi beban dalam pola
hidup modern di era global.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 8


• Dampak lebih lanjut dari kondisi yang demikian
adalah terjadinya ketimpangan antara basis
sosiologis kebudayaan dengan bangunan atas
(super-struktur) politik yang berkembang,
sehingga mengalami kelumpuhan.
• Disinilah perlunya khittah kebudayaan, sebagai
upaya revitalisasi dan aktualisasi khazanah
kebudayaan nusantara yang dibangun oleh para
leluhur.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 9


• Krisis bangsa Indonesia yang terjadi saat ini
berpangkal dari hilangnya pijakan dan
sumber-sumber otentik (antropologi dan
sejarah masyarakat Indonesia) yang bisa
dijadikan pijakan dalam merespon tantangan
zaman.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 10


Basis Konseptual Akar Budaya
Masyarakat Indonesia
• Konsep kebudayaan nusantara tidak bisa
terlepas dari konsep manusia.
• Menurut para pemikir Nusantara, bahwa
Eksistensi Manusia merupakan gabungan dari
tiga aspek: (1) Akal/ Rasio; (2) Rasa/ Hati; (3)
Laku Spiritual/ Amali.
• Sedangkan kebudayaan barat lebih ditekankan
pada akal/ rasio saja.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 11


• Kebudayaan nusantara mengakui spiritualitas sebagai
sumber kebudayaan itu sendiri.
• Sumber pengetahuan berpijak pada 2 sumber utama:
1. Pengetahuan intuitif yang berasal dari Hati/ Ma’rifat =
sumber pertama ini menampung hal-hal yang bersifat
spiritual dan irasional.
2. Pengetahuan analitis yang berasal dari otak yang disebut
Nalar/ Budhi/ Ilmu = sumber kedua bersifat rasional-
empirik dan faktual.
• Kedua sumber inilah yang melahirkan kebudayaan
nusantara.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 12


Spiritualitas-Rasionalitas sebagai
sumber kebudayaan nusantara
• Tidak seperti bangsa barat yang menjadikan
rasionalitas sebagai sumber dan pijakan dalam
mengembangkan peradaban;
• Bangsa nusantara menjadikan spiritualitas dan
rasionalitas sebagai sumber kebudayaan dan
peradaban.
• Peran dan fungsi strategis kekuatan spiritual
dalam membangun kebudayaan nusantara ini
termaktub dalam legenda, serat, suluk dan
berbagai kitab yang ditulis oleh para pujangga
dan ulama nusantara.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 13


• Kekuatan spiritual ini mendominasi dan menjadi
acuan utama dalam praktek kebudayaan
nusantara.
• Kekuatan spiritualitas ini (disebutkan oleh Agus
Sunyoto) mengenai masyarakat kapitayan, yaitu
suatu keyakinan bahwa dunia ini ada yang
mengatur, menguasai.
• Keyakinan inilah yang menjadi kekuatan spiritual
yang mampu menggerakkan kekuatan nalar dan
bathin masyarakat nusantara pada saat itu.
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 14
• Ketika masuk agama-agama ke nusantara, maka
spiritualitas ‘kapitayan’ ini seolah mendapat
tempat melalui sistem keyakinan yang sudah
disediakan oleh agama-agama tersebut.
• Kelenturan spiritualitas ‘kapitayan’ ini telah
menyebabkan setiap agama yang telah masuk ke
nusantara mengalami perubahan watak dan
wajah aslinya, kemudian menjadi khas nusantara.
– Hindu-Budha Nusantara berbeda dengan di India,
Islam nusantara juga berbeda dengan di Timur
Tengah, meskipun subtansi dan ajarannya sama.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 15


• Ketika agama besar dunia masuk nusantara berserta
perangkat peradaban dan kebudayaannya, maka
kekuatan spiritual ini tetap menjadi pijakan dan
sumber inspirasi dalam kebudayaan dan peradaban
masyarakat nusantara.
– Misalnya: ketika zaman kerajaan Mataram Hindu sampai
kerajaan Majapahit, kekuatan spiritual ini menempati
posisi penting dalam membentuk kebudayaan.
– Spiritualitas menjadi pijakan dalam membangun sistem
ketatanegaraan, hukum, pertahanan, pertanian,
pendidikan dan sistem sosial lainnya (Purwadi, 2010).
– Peran penting spiritualitas ini tercermin dari hubungan
dekat antara Raja dengan para Resi dan Brahmana, yang
merupakan simbol kekuatan spiritual (religious).
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 16
• Kondisi ini berlangsung ketika Islam masuk ke
nusantara, dan Islam bisa berkembang setelah
menerima spiritualitas nusantara dan
menggunakannya sebagai instrument untuk
mensosialisasikan ajaran Islam.
• Sebelumnya Islam tidak dapat diterima di nusantara
ketika bertahan dengan wajah dan budaya aslinya dari
Timur Tengah.
• Masyarakat nusantara baru dapat menerima ajaran
Islam setelah Walisongo menggunakan tradisi dan
spiritualitas nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam
(Agus Sunyoto, 2012).

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 17


• Dalam konstruksi kebudayaan nusantara akal
dan spiritual tidak diperhadapkan secara
kontradiktif seperti terjadi dalam kebudayaan
barat, yang menganggap spiritual sebagai
mitos, takhayul dan irasional harus ditolak.
• Dalam kebudayaan nusantara antara akal
(rasio) dan spiritual didudukkan secara sejajar
sehingganterbentuk hubungan yang
komplementer.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 18


Aswaja sebagai Akar
Kebudayaan Nusantara
• Aswaja merupakan aliran pemikiran Islam yang
sesuai dengan tradisi nusantara.
• Melalui aswaja ajaran Islam bisa diterima oleh
bangsa nusantara, dan melalui aswaja ini ajaran
dan nilai-nilai Islam dapat bertemu dengan
spiritualitas nusantara sehingga membentukan
rajutan kultural yang kuat, sehingga membentuk
Islam Nusantara.
– Dengan nilai: tawasuth, tasammuh, tawazun,
ta’addul.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 19


Pesantren sebagai basis
kebudayan nusantara
• Melalui Islam bermazhab ini pesantren
memiliki ruang gerak yang longgar dalam
menetapkan doktrin keIslaman tanpa harus
kehilangan subtansi ajaran Islam.
• Subkultur yang terikat kuat pada tradisi dan
daya elastisitas yang tinggi membuat
pesantren bisa menjadi basis dan benteng
kebudayaan nusantara.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 20


12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 21
• Dibawah kendali pesantren kebudayaan nusantara memiliki
daya elastisitas yang cukup tinggi terhadap berbagai
bentukdan asal kebudayaan yang datangdari luar dan
masuk wilayah nusantara.
• Menurut Denis Lombard dalam sejarahnya selama 2000
tahun, indonesia dan Jawa khususnya merupakan tempat
persilangan budaya dari berbagai peradaban dunia.
• Bekas-bekas pengaruh setiap kebudayaan itu masih ada
dikehidupan masyarakat, seperti: bahasa, ilmu
pengetahuan, teknologi, hukum, arsitektur, sistem
pendidikan, dll (Denis Lombard, Nusa Jawa, Jilid I, 74-85)

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 22


• Catatan: selama masa kolonial kebudayaan
nusantara menjadi subordinasi kebudayaan barat
modern yang dibawa oleh kaum kolonial.
• Hal ini dibuktikan dengan merosotnya posisi
keraton yang menjadi simbol kejayaan nusantara
dihadapan pemerintah kolonial.
• Psoses ideologisasi disekolah-sekolah belanda
inilah yang membentuk konstruksi pengetahuan
dan kesadaran berfikir dengan nalar akademis
modern, yang disebut nalar meniru, bangsa
meniru (mimicry), meniru dari bangsa terjajah ke
bangsa penjajah. Nalar meniru ini akan
menghilangkan identitas dan jati diri bangsa
Indonesia.
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 23
• Penghancuran
budaya
nusantara:
adalah
dengan
melalukan
adu domba
keraton dan
pesantren

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 24


Imperealisme, kolonialisme
dan pola gerakan sosial
• Kata imperialisme mulai dikenal pada
pertengahan abad ke-19.
• Imperialisme berasal dari kata latin yaitu
imperium yang berarti mengomandani atau
kekuasaan tertinggi
• Imperialisme adalah perluasan kekuasaan
suatu negara melalui pencaplokan, biasanya
melalui penaklulan terhadap wilayah lain
(Alan Bullock, 1986 : 409).

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 25


• Imperialisme adalah penaklukan penduduk
suatu negara kepada daerah-daerah lain
dengan menentukan hukumnya melalui
kekuasaan, dan melakukan eksploitasi secara
ekonomi dan finansial terhadap orang-orang
asing tersebut (Alan Bullock, 1986 : 409)

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 26


• Kolonialisme berasal dari kata Colony.
• Kata ini diambil dari bahasa latin yaitu colon.
Colonmerupakan sebutan kata yang ditujukan
untuk petani, penanam, pekebun atau
penduduk yang tinggal di suatu daerah baru.
Selain kata colon, ada pula kata colonia. Kata
ini memiliki arti yang sama dengan pertanian,
tanah perkebunan, dan pemukiman.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 27


• Kolonialisme adalah satu bentuk imperialisme
yang didasarkan penegakkan (sering
diekspresikan dalam hukum) yang tajam dan
radikal antara negara yang menjajah dengan
penduduk negara yang dijajah.
• Awal untuk menegakkan hukum tersebut
dilakukan melalui penaklukan. Setelah
penaklukan dilaksanakan, maka dilakukan
pengendalian dan kontrol terhadap penduduk
terjajah dengan dasar perbedaan fisik dan
kebudayaan (Alan Bullock, 1986 : 410).

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 28


Fase Sejarah Perkembangan
Masyarakat Indonesia
1. Rakyat Indonesia pada masa komunal primitif
menuju perbudakan (1500 SM – 300 M)
2. Rakyat Indonesia pada masa setengah
perbudakan menuju feodalisme (300–1602 M)
3. Rakyat Indonesia pada masa feodalisme dan
kolonialisme (1602 M – 1830 M)
4. Rakyat Indonesia di bawah penindasan Kolonial
dan Setengah-Feodal (1830 -1949)
5. Rakyat Indonesia di bawah Penindasan
Setengah Jajahan dan Setengah Feodal (1949–
sekarang)
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 29
Gerakan sosial
• Setelah munculnya organisasi-organisasi sosial dan
politik yang didirikan orang-orang pribumi,
pengaruhnya terlihat pula dalam beberapa gerakan
sosial.
• Di samping itu, penetrasi ekonomi kapitalisme juga
telah mendorong munculnya beberapa gerakan
sektarian. Yang dimaksud dengan gerakan sektarian di
sini adalah beberapa gerakan keagamaan yang muncul
sebagai reaksi terhadap kepercayaan atau agama besar
yang ada, yang dinilai sudah tidak mampu menjawab
tantangan zaman, atau menjadi penyebab terpuruknya
kesejahteraan mereka.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 30


• Secara garis besar gerakan-gerakan sosial pada
masa kolonialisme-imperialisme di Indonesia
dapat dikelompokkan ke dalam enam karegori,
yaitu:
1. PERBANDITAN,
2. PROTES,
3. REVIVALISTIS,
4. NATIVISTIS,
5. MESSIANISTIS-MILLENARISTIS,
6. PERANG SUCI/ PERANG SABIL.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 31


Penjelasan >
• Perbanditan adalah suatu gerakan yang
bersifat bertentangan dengan pihak yang
berkuasa atau bertentangan dengan tata
tenteram masyarakat, seperti perampokan,
penyamunan. Sebagai contoh gerakan
dibawah pimpinan Mas Jakaria di Banten,
pemberontakan Bagus Sunda dan Bagus Jabin
di daerah Cirebon (1816).

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 32


• Gerakan protes adalah aksi kolektif
menentang ketidak adilan atau merusak
peraturan yang dirasakan tidak adil. Sebagai
contoh, pada tahun 1839 rakyat Karawang
menuntut agar wedana yang ada waktu itu
diganti karena tidak termasuk keluarga bupati
daerah tersebut; di Banyumas pada tahun
1850 penduduk menolak untuk bekerja tanpa
dibayar di bangunan-bangunan pertahanan
yang ada di Cilacap
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 33
• Gerakan nativistis adalah semacam gerakan
protes karena merasa tidak puas, namun di
dalamnya terkandung tujuan (isu-isu) untuk
menegakkan kembali kerajaan kuno yang diyakini
merupakan “masa kejayaan” mereka. Gerakan
nativistis ini misalnya menegakkan kembali
kesultanan Banten; lalu gerakan Raksa Praja di
Priangan tahun 1841 yang ingin menegakkan
kerajaan Sunda; dan gerakan Nurhakim tahun
1871 yang ingin menegakkan kembali kerajaan
Jawa.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 34


• Gerakan revivalistis yaitu kegiatan yang
bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai-
nilai atau norma-norma lama; dan menuntut agar
masyarakat lebih rajin menjalankana syariat
agamanya. Mereka yakin dengan tindakan itu
kehidupan mereka akan lebih tenteram dan
sejahtera. Gerakan semacam ini antara lain
terlihat dari geakan tarekat-tarekat seperti terjadi
di Banten dalam gerakan tarekat Qadiriyah;
gerakan tarekat Naksabandiyah di Priangan Barat;
dan gerakan tarekat Satariyah di Banyumas.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 35


• Gerakan messianistis adalaah gerakan yang
memuat harapan kedatangan Ratu Adil atau
Imam Mahdi yang diyakini akan membawa
perubahan kearah kehidupan yang lebih adil
dan sejahtera. Peristiwa yang terjadi di
Cilegon, Srikat dan peristiwa Jasmani yang
ketiganya terjadi pada tahun 1888 termasuk
ke dalam kategori gerakan messianistis.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 36


• Perang suci atau perang sabil adalah gerakan
sosial yang dijiwai oleh semangat perang di
jalan agama seperti yang terjadi di Bandung
pada tahun 1885, peristiwa Gedangan,
Sidaarja pada tahun 1904, peristiwa Pak
Jebrak di Brangkal tahun 1919 dan peristiwa
Cimareme di bawah pimpinan Haji Hasan yang
terjadi juga pada tahun 1919.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 37


• Sebagai catatan berdasarkan hasil studinya
yang lebih mutakhir, Sartono Kartodirdjo
membagi gerakan-gerakan sosial itu ke dalam
empat kelompok, yaitu:
1. Gerakan Anti Pemerasan (anti-extortion
movement),
2. Gerakan Messianistis,
3. Gerakan Revivalistis dan Sectarian; serta
4. Gerakan Sarekat Islam Lokal.
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 38
Mainstream peta pemikiran
dan gerakan Islam di Indonesia
1. Islam Tradisionalis-Konservatif
2. Islam Modernis-Liberalis
3. Islam Revivalis-Fundamentalis
4. Islam Transformatif-Progressif

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 39


Gerakan sosial-
kemerdekaan pada
masa revolusi 1945

40
• Ki Hajar Dewantara menulis;
―Dalam pendidikan harus
senantiasa diingat bahwa
kemerdekaan bersifat tiga
macam:
– berdiri sendiri (zelstandig),
– tidak tergantung pada orang
lain (onafhankelijk),
– dapat mengatur dirinya sendiri
(vrijeid, zelfsbeschikking).‖
• Dalam istilah Belanda itu
diterjemahkan kedalam jargon
yang lebih dikenal sekarang,
maka ketiga komponen
kemerdekaan itu ialah self-
reliance, independence, dan
self-determination.

41
• SUKARNO
lebih
menekankan
independence,
yaitu
terlepasnya
Indonesia dari
penguasaan
oleh suatu
bangsa dan
penguasaan
asing.
42
• HATTA &
SYAHRIR lebih
menekankan self-
reliance yaitu
otonomi setiap
individu dalam
memutuskan apa
yang harus
dikerjakan.

43
TAN MALAKA selepas
sekolah guru di Harlem,
Belanda, memilih menjadi
guru untuk anak-anak para
kuli kontrak di perkebunan
Deli, melihat kemerdekaan
sebagai self-determination,
yaitu kesanggupan setiap
kelompok sosial
menentukan nasibnya
sendiri dan tidak
menggantungkan
peruntungannya pada
kelompok sosial lainnya.

44
• Perbedaan tekanan itu menjadi lebih jelas kalau
dilihat dari hubungan dengan apa yang hendak
ditentang.
– KEMERDEKAAN SEBAGAI
INDEPENDENCE SECARA
TELAK MENOLAK
PENJAJAHAN.
– KEMERDEKAAN SEBAGAI
SELF-RELIANCE
MEMBATALKAN
KETERGANTUGAN.
– KEMERDEKAAN SEBAGAI
SELF-DETERMINATION
MENAMPIK SEGALA JENIS
PENINDASAN DAN
PEMBODOHAN.
– Para pejuang Indonesia tanpa kenal lelah melawan segala
bentuk penindasan dan hegemoni walaupun mereka
dibuang dan diasingkan dalam pembuangan di digul dan
selanjutnya di Banda Niera (Januari 1935-Januari 1942).
Sampai pada saat-saat yang sangat sulit yaitu tatkala
keadaan politik pada awal 1946 memaksakan
dipindahkannya Ibu Kota RI ke Jogjakarta.

45
Belajar dari Pemuda
Terdidik Perumus
Pancasila & Funding
Father Pendiri
Bangsa Indonesia
46
TOKOH-TOKOH • Beliau merumuskan ajaran Marhaenisme
PERUMUS LAHIRNYA dan mendirikan PNI (Partai Nasional
lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan
DASAR NEGARA tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya,
Belanda, memasukkannya ke penjara
PANCASILA Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember
1929.
• Setelah bebas pada tahun 1931,
Soekarno bergabung dengan Partindo dan
sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau
kembali ditangkap Belanda dan dibuang
ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun
kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
• Setelah melalui perjuangan yang cukup
panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada
17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno
mengemukakan gagasan tentang dasar
negara yang disebutnya Pancasila.
• Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan
Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
• Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945
Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi
Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia yang
pertama.
Lahir: Blitar, 6 Juni 1901
Wafat: Jakarta, 21 Juni 1970 47
• Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada
Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota
Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama
menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja
sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI).
• Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada
Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi
pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia nonaktif dalam
PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum
administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya
yang besar di bidang politik.
• Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia",
Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk
Perdamaian di Bierville, Prancis.
• Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting
di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres
Dr. Mohammad Hatta
Lahir: Bukittinggi, 12 Agustus 1902
internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di
Wafat: Jakarta, 14 Maret 1980 kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan
buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang
• kemudian menjadi
Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, negarawan-negarawan
dan Abdul di Asia
Madjid Djojoadiningrat, dan dipenjara
Hatta Afrika seperti
selama
Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan
lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya Senghor
dari segala tuduhan. (Afrika).
• Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di
Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan
ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada
Partai Pendidikan Nasional Indonesia.
• Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua).
• Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam
rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya.
Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke
suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. 48
• Sebagai putra keluarga priyayi, Soepomo berkesempatan
meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere
School) di Boyolali (1917), MULO (MeerUitgebreid Lagere
Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan
tingginya di Bataviasche Rechtshoogeschool di Batavia
pada tahun 1923.
• Antara tahun 1924 dan 1927 Soepomo mendapat
kesempatan melanjutkan pendidikannya ke Rijskuniversiteit
Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelisvan
Vollenhoven, profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek―
ilmu hukum adatIndonesia.
• Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het
Agrarisch Stelselin het Gewest Soerakarta (Reorganisasi
sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas
sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara
tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan
dengan pertanahan di wilayah Surakarta (Pompe 1993).
• Ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana
kolonial tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam
bahasa yang halus dan tidak langsung, menggunakan
Prof. Mr. Dr Soepomo
argumen-argumen kolonial sendiri, dan hanya dapat
Lahir: Sukoharjo, 22 Januari 190
Wafat: Jakarta, 12 September 1958 terbaca ketika kita menyadari bahwa subyektifitas Soepomo
sangat kental diwarnai etika Jawa (lihat buku Frans Magnis-
Suseno "Etika Jawa" dan tulisantulisan Ben Anderson
dalam "Language and Power" sebagai tambahan acuan
tentang etika Jawa untuk memahami cara pandang dan
strategi agency (Soepomo).
49
• Setelah mendalami Islam di Jeddah, tahun 1911 ia embali
ke tanah air. Setahun kemudian di kota Gadang ia
mendirikan HIS (Holland Islandse School), yang
diasuhnya sampai tahun 1915. Di Jakarta ia bekerja
terakhir di Bataviasche Neewsblad dan sejak itu rajin
menulis artikel.
• Tahun 1919 mendirikan Persatuan Pergerakan Kaum
Buruh bersama Semaun. Organisasi ini menuntut kepada
Pemerintah Belanda supaya Indonesia segera didirikan
DPR yang sesungguhnya. Ia juga mengorganiser
pemogokan buruh di berbagai tempat seperti Semarang,
Surabaya dan Cirebon.
• Dalam konggres Islam di Garut tahun 1924 (diadakan
berkat kerjasama antara Sarekat Islam dan
Muhammadiyah) ia menguraikan fungsi agama dan ilmu
pengetahuan serta hubungan antara Islam dan
Sosialisme. Ia melontarkan gagasan dibentuknya Pan
Islamisme.
• Tahun 1912-1924, Agus Salim duduk dalam Volksraad. Ia
K.H. Agus Salim
banyak mengecam tindakan-tindakan pemerintah yang
Lahir: Bukittinggi, 8 Oktober 1884 banyak menyengsarakan rakyat. Ia juga menuntut agar
Wafat: 4 Nopember 1954 bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi dalam
Volksraad.
• Maret 1947 ia diutus ke New Delhi Conference kemudian
mengunjungi negara-negara Arab dengan tugas
mengusahakan pengertian sedalamdalamnya dari negara- 50
negara Arab tentang Kemerdekaan Indonesia. Misi itu
• Ayahanda Abdurrahman Wahid ini menjabat Menteri Agama tiga kabinet
(Kabinet Hatta, Kabinet Natsir dan Kabinet Sukiman). Mantan Ketua
Tanfidiyyah PBNU (1948) dan Pemimpin dan pengasuh kedua Pesantren
Tebuireng (1947 – 1950) ini, merupakan reformis dunia pendidikan
pesantren dan pendidikan Islam Indonesia. Ia dikenal juga sebagai pendiri
IAIN (sekarang UIN).
• Pada tahun 1939, ia ikut berperan pada saat NU menjadi anggota MIAI
(Majelis Islam A‘la Indonesia), sebuah badan federasi partai dan ormas Islam
di zaman pendudukan Belanda. Pada 24 Oktober 1943 ia terpilih menjadi
Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) sebuah organisasi
menggantikan MIAI.
• Saat pemimpin Masyumi ia merintis pembentukan Barisan Hizbullah yang
aktif membantu perjuangan umat Islam mewujudkan kemerdekaan. Tahun
1944, ia ikut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (UIN) di Jakarta yang
pengasuhannya ditangani oleh KH. A. Kahar Muzakkir. Tahun 1945 ia pun
menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Wahid Hasjim meninggal dunia dalam
sebuah kecelakaan mobil di Kota Cimahi tanggal 19 April 1953.
• Di bawah kepemimpinan Kiai Wahid, MIAI melakukan tuntutan kepada
pemerintah Kolonial Belanda untuk mencabut status Guru Ordonantie tahun
1925 yang sangat membatasi aktivitas guru-guru agama. Bersama GAPI
(Gabungan Partai Politik Indonesia) dan PVPN (Asosiasi Pegawai
Pemerintah), MIAI juga membentuk Kongres Rakyat Indonesia sebagai
K.H. Abdul Wachid Hasyim komite Nasional yang menuntut Indonesia berparlemen.
Lahir: Jombang, 1 Juni 1914 • Pada tahun 1942, Pemerintah Jepang menangkap Hadratusy Sayeikh Kiai
Wafat: Cimahi 19 April 1953 Hasyim Asy‘ari dan menahannya di Surabaya. Wahid Hasyim berupaya
membebaskannya dengan melakukan lobi-lobi politik. Hasilnya, pada bulan
Agustus 1944, Kiai Hasyim Asy‘ari dibebaskan.
• Pada tanggal 29 April 1945, pemerintah Jepang membentuk Dokuritsu
Zyunbi Tyooisakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), dan Wahid Hasyim menjadi salah satu anggotanya.
• Di dalam kabinet pertama yang dibentuk Presiden Sukarno (September
1945), Kiai Wahid ditunjuk menjadi Menteri Negara. Demikian juga dalam
Kabinet Sjahrir tahun 1946.
51
• Pendidikan yang sempat diterima Yamin, antara
lain, Hollands inlands School (HIS) di Palembang,
tercatat sebagai peserta kursus pada Lembaga
Pendidikan Peternakan dan Pertanian di Cisarua,
Bogor, Algemene Middelbare School (AMS)
‗Sekolah Menengah Umum‘ di Yogya, dan HIS di
Jakarta.
• Berbagai organisaasi yang berdiri dalam rangka
mencapai Indonesia merdeka yang pernah dipimpin
Yamin, antara lain, adalah, Yong Sumatramen Bond
‗Organisasi Pemuda Sumatera‘ (1926–1928). Dalam
Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928) secara
bersama disepakati penggunaan bahasa Indonesia.
Organisasi lain adalah Partindo (1932–1938).
• Pada tahun 1938—1942 Yamin tercatat sebagai
anggota Pertindo, merangkap sebagai
Mr. Muhammad Yamin
anggotaVolksraad ‗Dewan Perwakilan Rakyat‘.
Lahir: Sawahlunto, Sumatera Barat, Setelah kemerdekaan Indonesia terwujud, jabatan-
23 Agustus 1903
Wafat: Jakarta, 17 Oktober 1962 jabatan yang pernah dipangku Yamin dalam
pemerintahan, antara lain, adalah Menteri
Kehakiman (1951), Menteri Pengajaran, Pendidikan
dan Kebudayaan (1953–1955), Ketua Dewan
Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan
52
Pengawas IKBN Antara (1961–1962).
CATATAN AKHIR &
KESIMPUAN

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 53


Konstruksi Kebudayaan Nusantara
• SIKAP KEBUDAYAAN KAUM NASIONALIS
DAN ISLAM ASWAJA SEHARUSNYA
BERPIJAK PADA AKAR TRADISI DAN
SEJARAH BANGSANYA.
• SEHINGGA, BANGSA INDONESIA HARUS
KRITIS DAN KREATIF DALAM
MENGHADAPI BERBAGAI TEKANAN
KEBUDAYAAN KARENA MEMILIKI
REFERENSI DAN PIJAKAN YANG KOKOH.

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 54


Penghancuran budaya nusantara,
diantaranya disebabkan oleh:
1. ADU DOMBA KERATON DAN
PESANTREN
2. PENETRASI KEBUDAYAAN KOLONIAL
DALAM SISTEM PENDIDIKAN
3. HUBUNGAN KONTRADIKTIF DAN
SUBORDINATIF ANTARA
TRADISIONALIS DAN MODERNITAS
4. ARUS BALIK KEBUDAYAAN (EX;
GERAKAN PURITANISME,
SEPARATISME, MODERNISME, DLL.)
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 55
Strategi kebudayaan nusatara
1. KEMBALI KEPADA GERAKAN
WALISONGO DAN PESANTREN
2. PRIBUMISASI KEBUDAYAAN DAN
TRADISIONALISASI MODERNITAS
3. PRIBUMISASI ISLAM

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 56


KESIMPULAN:
Ruang strategis gerakan PMII dalam kenyataan sejarah masyarakat Indonesia

 BAHWA KADER PMII HARUS MENGETAHUI HAKIKAT DIRINYA SEBAGAI


GARDA DEPAN PERUBAHAN BANGSA, MEMILIKI PENGHAYATAN PENUH
TERHADAP MAKNA SEJARAH KETERTINDASAN BANGSA INDONESIA,
MENYADARI POSISI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS, MASYARAKAT &
TANGGUNGJAWABNYA DALAM DINAMIKA GERAKAN SOSIAL.
 BAHWA KADER PMII HARUS MELAKUKAN KRITIK TERHDAP KEBIJAKAN
NEGARA YANG TIDAK ADIL. PADA AKHIRNYA KADER PMII YANG
TERDIDIK HARUS MEMILIKI JIWA PATRIOTISME, HEROISME DAN
NASIONALISME YANG BERDASAR PADA IDEOLOGI ASWAJA
 JIKA KITA BELAJAR & MERESAPI PARA FUNDING FATHER PENDIRI
BANGSA INDONESIA, MEREKA ADALAH KAUM MUDA TERDIDIK DAN
TERPELAJAR, MAKA KITA HARUS MENYADARI BAHWA:
 KADER PMII SESUNGGUHNYA MENGEMBAN MANDAT SEJARAH
KETERTINDASAN BANGSA
 KADER PMII ADALAH KAUM TERDIDIK YANG HARUS MEMILIKI
INTELEKTUALITAS & MORALITAS, KEMUDIAN TIDAK DIAM JIKA
MELIHAT PENINDASAN.
 MAHASISWA ADALAH AGEN PERUBAHAN SOSIAL UNTUK
MEWUJUDKAN TATANAN SOSIAL YANG LEBIH ADIL.

57
58
12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 59
Referensi
• Abdul Mun’im, DZ., Khittah Kedaulatan Indonesia (Jakarta: PB
IKA-PMII, 2013)
• As’ad Said Ali, Ideologi Gerakan Pasca Reformasi (Jakarta: LP3ES,
2012)
• As’ad Said Ali, Negara Pancasila; Jalan Kemaslahatan Berbangsa
(Jakarta: LP3ES, 2009)
• Victor T. King & William D. Wilder, Antropologi Modern Asia
Tenggara; Sebuah Pengantar (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012)
• Simon Philpott, Meruntuhkan Indonesia; Politik Poskolonial dan
Otoritarianisme (Yogyakarta: LKiS, 2003)
• George MC Turnan Kahin, Nasionalisme dan Revolusi di
Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan & UNS Press, 1995)

12/4/2016 Antropologi Masyarakat Indonesia 60

Anda mungkin juga menyukai