Anda di halaman 1dari 1

Nama : I Gusti Nyoman Anton Surya Diputra

NIM : 1915051027
Kelas : PTI 6B

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Strategi Murder


(Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 4 Gowa
DOI : 10.26858/jmtik.v3i3.15179
https://www.mendeley.com/catalogue/3022485c-5540-31a4-90de-ccddc6e7a5fd/

1. Urgensi riset
Salah satu tugas dan tanggung jawab guru adalah transfer of knowledge yaitu proses
mentransfer ilmu pengetahuan, informasi, pengalaman dan pelajari dari berbagai sumber
kepada penerima yaitu peserta didik. Proses transfer knowledge akan berjalan dengan baik
apabila terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Guru menyampaikan pelajaran
perlu mengamati kondisi siswa, kebutuhan siswa dan gaya belajar masing-masing peserta
didik sehingga mampu menentukan model pembelajaran yang tepat dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tetapi dalam kenyataanya,
banyak para subjek belajar ketika melakukan proses pembelajaran tidak menyertakan unsur-
unsur pemahaman yang mana peserta didik akan melupakan materi pembelajaran setelah dua
sampai tiga hari berikutnya.
2. Tujuan dari riset
Meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif siswa dengan menerapkan model kognitif
melalui metode MURDER (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) yang mana
model ini disusun atas psikologi kognitif terhadap keberhasilan model yang diajukan terhadap
keterserapan belajar peserta didik.
3. Metodologi yang digunakan
Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang
dilaksanakan secara bersiklus. Tindakan yang dilakukan pada setiap siklus bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi MURDER yang melalui tahapan,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi di setiap siklus.

4. Hasil yang diperoleh


Dari hasil evaluasi tindakan siklus I, peserta didik yang dinyatakan tuntas sebanyak 22
orang dengan persentase 73,3%, tetapi hal tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan
yaitu 80% dari KKM yang telah ditetapkan. Permasalahnnya yaitu masih banyak peserta didik
yang malu bertanya dan menjawab pertanyaan lisan dari guru. Selain itu, peserta didik juga
masih belum percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. Kemudian, pada siklus II, guru
menerapkan model MURDER dan hasil belajar peserta didik telah meningkat serta memenuhi
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dari hasil evaluasi tindakan hasil belajar, peserta
didik yang dinyatakan tuntas sebanyak 28 orang, atau 93,3%.

5. Outcome dari riset


Outcome dari riset ini yaitu dengan melakukan tindakan kelas yang sesuai, dapat membuat
pembelajaran di kelas berjalan dengan efektif. Inti dari pembelajaran yaitu transfer knowledge
guru yang dapat dipahami oleh peserta didik. Dalam hal ini, penerapan model MURDER dapat
berjalan efektif di kelas dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai