Anda di halaman 1dari 16

DRAFT RAPERDA

Nama : Putu Yoga Utama Putra

NIM : 1704552198

Kelas : Y

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
BUPATI KARANGASEM

PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGSEM

NOMOR …. TAHUN ….

TENTANG

KAWASAN WISATA KULINER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGASEM,

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera

dan juga meningkatkan perekonomian perlu adanya upaya


konkret, dalam pemerdayaan kelompok masyarakat dalam
bentuk BUMD.

b. Bahwa masalah yang ada di masyarakat khususnya di


Kabupaten Karangasem perlu adanya pemberdayaan
masyarakat guna menambah lapangan pekerjaan.
c. Bahwa dengan munculnya berbagai macam jenis kuliner yang
berkembang di masyarakat, maka dibentuklah Badan Usaha
Milik Daerah yaitu kawasan wisata kuliner.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
peraturan daerah mengenai Badan Usaha Milik Daerah
tentang wisata kuliner.

Mengingat:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945.
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembara Negara Republik
Indonesia Nomor 1655).
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 2387).
4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4297 ).
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68 ).
6. Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana te lah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun
2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republi k
Indonesia Nomor 5679 ).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

dan

BUPATI DAERAH KARANGASEM

MEMUTUSKAN:

Menerapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TENTANG

KAWASAN WISATA KULINER

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Karangasem.


2. Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan di
daerah oleh Pemerintah Daerah dan Dewa Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Bupati adalah bupati Karangasem.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Karangasem.
6. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan Daerah Karangasem yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui pnyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisah.
7. Kekayaan daerah yang dipisah adalah sebagian dari kekayaan daerah yang
berasal dari APBD Karangasem yang dipisahkan untuk dijadikan
penyertaan modal daerah pada perusahaan daerah.
8. Direksi adalah unsur organisasi perusahaan daerah yang bertanggung
jawab atas pengurusan perusahaan daerah baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
9. Badan Pengawas adalah unsur organisasi perusahaan daerah yang
bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan kepada Direksi
perusahaan daerah dalam menjalankan kegiatan pengurusan perusahaan
daerah.
10 Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

ASAS , MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Pendirian kawasan wisata kuliner merupakan salah satu bentuk pengelolaan


serta pendirian di Daerah berdasarkan asas keterpaduan, kebersamaan,
perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan,
kemanfaatan, serta kesetaraan dan kesatuan.
Pasal 3

(1) Maksud didirikan Badan Usaha Milik Daerah Adalah :


a. Sebagai penyedia barang ekonomis yang tidak disediakan oleh pihak
swasta, instrument pemerintahan daerah yang membantu penataan
perekonomian daerah.
b. Pengelola cabang produksi sumber daya di daerah yang kemudian
untuk kepentingan umum.
c. Menyediakan layanan masyarakat, memajukan sektor usaha yang
belum diminati oleh pihak swasta.
d. Membuka lapangan kerja di daerah Karangasem
e. Membantu pengembangan usaha kecil.
f. Pendorong ativitas dan kemajuan masyarakat diberbagai bidang.
(2) Tujuan Badan Usaha Milik Daerah adalah untuk turut se rta
melaksanakan pembangunan Daerah dan pembangunan nasional dalam
rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan
mengutamakan industrialisasi dan ketentraman serta kesenangan kerja
dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

RUANG LINGKUP

Pasal 4

Bentuk Dan Pendirian, Tempat Kedudukan Dan Kegiatan Usaha, Modal,


Pengawas Dan Pengelolaan, serta Kepemilikan Dan Kepengurusan.

BAB II

BENTUK DAN PENDIRIAN

Pasal 5
Bentuk Badan Usaha Milik Daerah berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun
2014 yaitu Perusahaan Umum Daerah (PD) dan atau Perusahaan Perseroan
Daerah.

Pasal 6

(1) Daerah dapat didirikan BUMD.


(2) Pendirian BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
perda.
(3) BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Perusahaan
Umum Daerah dan Perusahaan Perseroan Daerah.
(4) Pendirian BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah pada
umumnya.
b. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat
sesuai kondisi, karakteristik, dan potensi Daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik
c. Memperoleh laba dan atau keuntungan
(5) Pendirian BUMD sebagaimana pada ayat (1) didasarkan pada:
a. Kebutuhan daerah.
b. Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendirian BUMD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam peraturan pemerintah.

Pasal 7

Tujuan didirikan Badan Usaha Milik Daerah adalah:

a. Memberikan sumbangan pendapatan (penerimaan) daerah dan negara,


serta berperan dalam memajukan perekonomian.
b. Mendapatkan keuntungan demi kepentingan daerah.
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan
atau jasa bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan kebutuhan hidup
orang banyak di daerah.
d. Perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh pihak swasta
dan koperasi di daerah.
e. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat di daerah.
f. Melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan kepada
masyarakat.

BAB III

TEMPAT KEDUDUKAN DAN KEGIATAN USAHA

Pasal 8

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berkedudukan di daerah Karangasem dan


dapat membuka cabang dan perwakilan ditempat lain, baik didalam maupun
diluar daerah, apabila dianggap perlu sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 9

(1) Ruang lingkup kegiatan Badan Usaha Milik Daerah dan atau Perusahaan
Daerah adalah menyelenggarakan usaha di bidang wisata kuliner.
(2) Untuk pengembangan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini dapat bekerja sama dengan pihak lain didalam maupun diluar daerah
atas Persetujuan Pemegang Modal.
BAB IV

MODAL

Pasal 10

(1) Perusahaan Daerah adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas


yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit
51% sahamnya dimiliki oleh satu daerah. Setelah pendiriannya ditetapkan
dengan perda, selanjutnya pembentukan badan hukumnya dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
peraturan terbatas.
(2) Modal Perusahaan Daerah terdiri dari saham-saham, dalam hal pemegang
saham perusahaan perseroan terdiri atas beberapa daerah dan bukan
daerah, salah satu daerah merupakan pemegang saham mayoritas, dan
perusahaan daerah dapat membentuk anak perusahaan dana tau
memiliki saham pada perusahaan lain.

BAB V

PENGAW ASAN DAN PENGELOLAAN

Pasal 11

Badan Usaha Milik Daerah berada di bawah pengawasan Kepala Daerah atau
pemegang modal atau badan yang ditunjuk.

Pasal 12

(1) Pengelolaan BUMD paling sedikit harus memenuhi unsur:


a. Tata cara penyertaan modal.
b. Organ dan kepegawaian
c. Tata cara evaluasi
d. Tata kelola perusahaan yang baik.
e. Perencanaan, pelaporan, pembinaan, pengawasan.
f. Kerjasama.
g. Penggunaan laba
h. Penugasan pemerintah daerah
i. Pinjaman
j. Satuan pengawas intern, komite audit dan komite lainnya.
k. Penilaian tingkat kesehatan, restrukturisasi, privatisasi, perubahan
bentuk hukum
l. Kepailitan.
m. Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan BUMD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan pemerintah.

BAB VI

KEPEMILIKAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 13

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dimiliki oleh pemerintah daerah.

Pasal 14

Kepengurusan BUMD dalam bentuk perusahaan daerah terdiri:

a. Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan


pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan Terbatas
(PT).
b. Direksi Bertugas melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai
kepentingan dan tujuan perusahaan dan bertindak selaku pimpinan
dalam pengurusan tersebut.
c. Satuan Pengawal Internal bertugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua satuan kerja, baik structural, fungsional
maupun yang non structural seperti panitia, tim dan sebagainya, agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Manajemen/Bidang Keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam
manajemen yang merancanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien
dan efektif dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya
seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumber daya
manusia.
e. Bidang Akuntasi mempunyai tugas pokok melaksanakan fungsi akuntansi
dan penyusunan laporan keuangan,mengkoordinasi serta pengendalian di
bidang akuntansi.
f. Bidang operasional memiliki fungsi untuk mengatur penggunaan
resources dan faktor-faktor produksi yang ada baik yang berupa
bahan,tenaga kerja, mesin dan perlengkapan, dan lain sebagainya dengan
tepat sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
g. Bidang hukum memiliki fungsi mengurusi semua hal yang berhubungan
dengan hukum di dalam BUMD.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15

Dengan berlakunya peraturan daerah ini segala peraturan di bidang kawasan


wisata kuliner yang sudah ada sebelum peraturan daerah ini berlaku dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 16

Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang ini mengetahui, memerintahkan pengundangan peraturan


daerah ini dengan menempatkan dalam lembaran daerah Karangasem.

Ditetapkan di Amlapura

Pada tanggal… juni 2020

BUPATI KARANGASEM

Diundangkan Amlapura

Pada tanggal …. Juni 2020

PEJABAT SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN KARANGASEM

LEMBARAN DAEARAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2020 NOMOR ….

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM, PROVINSI BALI : (..,


../….)
PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

NOMOR … TAHUN …

TENTANG

KAWASAN WISATA KULINER

I. UMUM
Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis
berkembang dengan sangat pesat, salah satunya di bidang bisnis kuliner.
Bisnis ini berkaitan dengan kebutuhan pangan manusia. Pangan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia atau basic needs.
Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap pangan
menjadi hal mutlak bagi manusia yang ingin tetap menjaga ke langsungan.
BUMD merupakan pilar kegiatan ekonomi di daerah yang berfungsi
sebagai lembaga sosial dan komersial. BUMD sebagai lembaga sosial
untuk kepentingan masyarakat melalui penyediaan pelayanan sosial.
BUMD bertujuan sebagai peningkatan pendapatan dae rah serta dalam
lembaga komersialnya bertujuan untuk mencari keuntungan melalui
penawaran dari sumber daya lokal. BUMD sebagai badan hukum,
dibentuk berdasarkan tata perundang-undangan yang berlaku, ketentuan
tersebut bersifat umum, sedangkan pembangunannya disesuaikan
dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat daerah yang
berdasarkan asas keterpaduan, kebersamaan, perlindungan kepentingan
umum, kepastian hukum dan keadilan, kemanfaatan, serta kesetaraan
dan kesatuan yang sebagaimana telah menjadi dasar dalam pembentukan
perundang-undangan ini yang meliputi Bentuk Dan Pendirian, Tempat
Kedudukan Dan Kegiatan Usaha, Modal, Pengawas Dan Pengelolaan, serta
Kepemilikan Dan Kepengurusan .
Aktivitas wisata kuliner memerlukan ruang gerak dan waktu yang
fleksibel. Adanya kerjasama dan komitmen akan terbentuk kemitraan
yang saling mengisi, maka aktivitas berwisata kuliner yang memiliki
mobilitas tanpa batas itu tidak akan mengalami kendala karena jalur-jalur
yang menghubungkan antar atraksi wisata yang satu dengan yang lainnya
sudah tertata, terhubung dengan baik dan dari berbagai segi yang dapat
dikoordinasikan bersama. Kegiatan promosi dapat dilakukan bersama -
sama antara pemerintah daerah dan swasta. Dalam konteks
pembangunan berkelanjutan, wisata kuliner harus dipandang sebagai
suatu system. Dalam system tersebut tercakup berbaga ikomponen yang
saling berinteraksi dan saling mempengamhi meliputi: pasar, perjalanan,
destinasi dan pemasaran. Oleh karena itu perlu adanya sinergi kebijakan
yang mengatur penyelenggaraan wisata kuliner. Penyelenggaraan wisata
kuliner yang multi disiplin itu akan berhasil apabila di dalam
penyelenggaraannya didasari oleh berbagai perangkat kebijakan yang
terpadu baik yang terkait langsung maupun tidak.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Perusahaan Perseroan Daerah adalah BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya
atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh
satu Daerah.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Perusahaan Umum Daerah adalah BUMD yang seluruh
modalnya dimiliki oleh satu Daerah dan tidak terbagi atas saham.
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR …

Anda mungkin juga menyukai