Anda di halaman 1dari 4

Drama Boys Before Flowers

SCRIPT 1 : Sekolah Shinwa ( tiga orang anak kaya memasuki pintu sekolah dengan gaya
yang “cool”)

Narator : Ketiga anak ini merupakan murid terkaya di Sekolah Shinwa. Mereka
dijuluki F3, tentunya bukan F4 seperti cerita aslinya karena personil di sini
cuma ada 3 orang, jadi kita sebut saja mereka sebagai F3 alias fantastic three.
Mereka adalah Gu Jun Pyo sebagai ketua kelompok, kemudian Hyun Ji hoo
dan Song Wo Bin sebagai anggota kelompok.Oh ya, perlu kalian ketahui
bahwa F3 ini memiliki kekuasaan penuh atas Sekolah Shinwa, bahkan
kekuasaan mereka lebih luas dibandingkan kekuasaan kepala sekolah.
Kesimpulannya, berhati hatilah dengan F3!
Sedangkan perempuan yang ada disana (menunjuk ke arahnya) adalah tokoh
utama wanita dalam drama ini, dia adalah Geum Jan Di. Gadis yang biasa
dipanggil Jan Di ini merupakan gadis yang berasal dari keluarga biasa. Dia
termasuk gadis yang beruntung karena berhasil masuk ke Sekolah elit
Shinwa tanpa melalui tes, dengan kata lain dia mendapatkan beasiswa untuk
menuntut ilmu di Sekolah Shinwa. Dari pada kelamaan bicara, langsung saja
kita lihat ke TKP, cekidot ...!
Jan Di         : (menatap F3 dengan tatapan bingung dan penuh tanda tanya)
Jun Pyo        : (merasa sedang diperhatikan, lalu menghardik Jan Di) Hei! Apa yang kamu
lihat?!
(Ji Hoo dan Wo Bin ikut melihat ke arah Jan Di)
Jan Di  : (bingung) Ooh, aku? Tidak lihat apa-apa..
Jun Pyo  : Aaah, kamu pasti terpesona dengan ketampanan kami kan?? Tentu saja!
Karena kami adalah F3, fantastic three.. Pesona kami memang tiada duanya,
hahaha (PD sekaliii..)
Jan Di  : Helloo?? Tampan? Terpesona? F3? Mana mungkin..! Kalau di serial drama
aslinya, F4 memang tampan dan sangat mempesona, tapii bila dibandingkan
dengan kaliaaan sungguh bagai langit dan bumi, benar-benar berbeda.. Sama
sekali tidak sama!
Jun Pyo : Benaaar sekali, kami ini langitnya dan mereka adalah buminya.. hahahaha!
(Ji Hoo tersenyum dan Wo Bin tertawa)
Jan Di              : (memasang wajah ilfeel) whatever.. (pergi meninggalkan F3)
Jun Pyo           : (kaget melihat Jan Di pergi begitu saja, merasa kesal) Hei! Kauu!! Lihat saja,
akan aku buat kau berlutut tunduk di hadapanku, hahaha!
Narator : Saat itu, Jan Di berbalik melihat Jun Pyo, kemudian dia kembali meneruskan
langkahnya dengan sedikit senyuman yang tersungging di wajahnya.
Wo Bin : (Merangkul Jun Pyo) Jun Pyo, kau ini ada-ada saja. Hati-hati dengan
ucapanmu itu, jangan-jangan nanti malah kamu yang bertekuk lutut
dihadapannya.
Jun Pyo  : Ooh tidak bisaa.. Ayo kita masuk kelas!
(Wo Bin dan Jun Pyo pergi menuju kelas mereka, Ji Hoo melihat ke arah Jan Di)
Jun Pyo : (Berhenti berjalan, menengok ke arah Ji hoo) Hei Hyun Ji Hoo! Kenapa kau
hanya berdiri saja? Ayo kita ke kelas.
(Ji Hoo menyusul Jun Pyo dan Wo Bin, mereka menuju ke kelas)
SCRIPT 2 : di dalam kelas khusus F3 (Jun Pyo sedang duduk termenung sambil tertawa-
tawa sendiri, Wo Bin sedang bermain hp, Ji hoo sedang tiduran)
Wo Bin : (berhenti bermain hape, mengangkat wajahnya dan berkata pada Jun Pyo)
Jun Pyo, apa yang sedang kau pikirkan? Emm, apakah kau sedang
memikirkan wanita tadi? Siapa wanita itu hingga mampu membuatmu
tertawa seperti ini, hahaha. Aku perlu mencari tau namanya, mari kita tanya
mbah google *lho?
(Jun Pyo tidak mendengarkan perkataan temannya itu, begitu pula dengan Ji
Hoo yang tetap tiduran)
Wo Bi : (Sejenak Wo Bin berkutat kembali dengan hapenya,ia pun tersenyum puas)
Haha, akhirnya aku tau nama wanita yang telah mengambil hatimu itu Jun
Pyo, dia adalah Geum Jan Di!
(Jun Pyo terhenti dari lamunannya, lalu menatap Wo Bin, bersamaan dengan itu Ji Hoo
membuka matanya)
Jun Pyo  : Hei! Apa yang kau katakan! Aku tidak jatuh cinta padanya! (melempar
sesuatu ke Wo Bin)
Ji Hoo : (Tiba-tiba keluar dari kelas, tanpa menghiraukan Jun Pyo dan Wo Bin)
Jun Pyo         : Kenapa dengan anak itu?
Wo Bin           : (mengangkat bahunya)
Jun Pyo          : Tunggu dulu, tadi kau bilang Geum? Geum siapa namanya?

SCRIPT 3 – di taman bangku sekolah (Ji Hoo sedang memainkan gitarnya)

Narator  : Tiba-tiba Jan Di datang, tanpa disengaja ia melihat Ji Hoo yang sedang
bermain gitar, dia pun mendengarkan alunan nada dari gitar yang dimainkan
Ji Hoo, dia larut di dalamnya, untuk beberapa saat Jan Di terpesona dengan
permainan gitar Ji Hoo.
Ji Hoo yang sadar akan kedatangan seseorang di dekatnya pun menghentikan permainan
gitarnya. Ia melihat ke arah Jan Di. Jan Di pun tersipu malu, dan...
Ji Hoo : Geum Jan Di ?
Jan Di   : Ya? Dari mana kau tahu nama ku?
Ji Hoo  : Kemarilah, duduk bersamaku.
Jan Di   : (Menhampiri Ji Hoo dan duduk di dekatnya)
Narator   : Saat Jan Di menhampiri dan duduk di dekat Ji Hoo, secara kebetulan Jun Pyo
melihat mereka berdua. Dia penasaran, apa yang sedang dilakukan sahabat
karibnya dengan Geum Jan Di. Jun Pyo pun bersembunyi di balik pohon
untuk melihat gerak gerik Ji Hoo dan Jan Di.
Ji Hoo  : Geum Jan Di
Jan Di     : Ya?
Narator     : Jun Pyo menguping pembicaraan mereka.
Ji Hoo      : Geum Jan Di
Jan Di         : Ya?
Narator : Dan Jun Pyo pun masih menguping pembicaraan mereka berdua.
Ji Hoo        : (mulai emosi) Narator,please deh, diem sebentaaar aja. Lagi serius nih!
Jun Pyo       : Iya ni, gimana sih naratornya (ikut-ikutan kesel)
Narator   : Hei, kamu Jun Pyo diem aja deh, jangan ribut! Ssst! Eh, maaf maaf mas Ji
Hoo, monggo dilanjutkan..
Ji Hoo     : Geum Jan Di
Jan Di         : Ya?
Ji Hoo           : Apakah kau menyukaiku?
Jan Di        : (Kaget)
Jun Pyo   : (Kaget)
Narator        : Seketika itu juga Jan Di terkejut dengan pertanyaan Ji Hoo,begitu pula
dengan  Jun Pyo yang juga terkejut dengan perkataan sahabatnya itu, bahkan
narator juga ikut-ikutan terkejut dengan perkataan laki-laki tersebut, hehe.
Lanjut ke ceritanya, Jun Pyo yang sejatinya menyukai Jan Di sejak pandangan pertama,
memutuskan pergi dari tempat persembunyiannya saat itu. Dia terlalu takut untuk
mendengarkan jawaban Jan Di atas pertanyaan Ji Hoo, dia takut menerima kenyataan
sebenarnya yang ternyata seperti ini..
Jan Di     : Tidak, aku tidak menyukaimu.
Ji Hoo         : Lalu, apakah kau menyukai sahabatku?
Jan Di        : Apa? Song Wo Bin? Tentu saja tidak
Ji Hoo  : Bukan, bukan Wo Bin. Bukan dia, maksudku.. Apakah kau menyukai Jun
Pyo?
Jan Di   : (berpikir agak lama) Iya, harus aku akui, aku menyukainya, sudah lama aku
menyukai Jun Pyo.
Ji Hoo   : haha (lega) baguslah kalau begitu.
Jan Di       : Ha? Apanya yang bagus?
Ji Hoo      : Bagus karena kamu menyukai Jun Pyo.
Jan Di       : Lalu?
Ji Hoo     : Jun Pyo juga menyukaimu. Sejak awal dia telah menyukaimu.

SCRIPT 4 : di ruang khusus F3


Backsound : Korea – Ha &gaseumi atau lagunya Lee San Gon (Noonmoori Nanda)

Jun Pyo  : (Jun Pyo duduk meratapi nasibnya, ia benar-benar putus asa)
Wo Bin   : (tiba-tiba datang dan melihat Jun Pyo yang sedih, dan menghampirinya) Hai
Jun Pyo. Ada apa?
Jun Pyo  : Tidak ada apa-apa, tinggalkan aku sendiri.
Wo Bin     : Tidak apa-apa bagaiman, wajahmu cemberut begitu. Ayolah ceritakan
kepadaku apa masalahmu. Mungkin saja aku bisa membantumu.
Jun Pyo   : (diam saja, menundukkan kepala)
Wo Bin : Jun Pyo, aku ini sahabatmu, sejak kecil kita sudah bersama, bahakan sejak
kita bayi kita sudah bersahabat.
Jun Pyo : (sedikit mendorong kepala Wo Bin) Aaah alay lu!
Wo Bin    : Haha, maaf (menyunggingkan senyuman). Ayolah ceritakan kepadaku.
Jun Pyo     : Baiklah, aku akan menceritakannya kepadamu. Sebenarnya sejak dulu aku
sudah menyukai Geum Jan Di, sejak pertama kali aku melihatnya.
Wo Bin      : Aha, ternyata benar dugaanku.
Jun Pyo  : Iya, dugaanmu memang benar. Selama ini aku selalu berpura-pura
menjahilinya, itu semua aku lakukan hanya untuk mendekatinya. Hingga tadi
kau memberi tahu ku nama wanita yang telah merebut hatiku ini, dan wanita
itu adalah Geum Jan Di. Tadinya, aku berniat untuk menyatakan perasaanku
padanya. Hingga tiba saat aku melihat kedekatan Geum Jan Di dengan Hyun
Ji Hoo. Aku pun mengurungkan niatku tadi. Aku takut setelah aku
menyatakan perasaanku padanya, dia akan menolakku. Aku takut jika itu
yang terjadi.
Wo Bin  : Hahaha
Jun Pyo    : Mengapa kamu malah tertawa?
Wo Bin  : Jun Pyo, Jun Pyo (geleng-geleng kepala). Ke mana Jun Pyo yang selama ini
aku kenal? Jun Pyo yang selalu berani mengambil resiko apapun, Jun Pyo
yang selalu percaya diri. Sahabatku Jun Pyo, janganlah kamu berputus asa
sebelum berperang, sebelum kamu mengerahkan segenap kemampuanmu.
Mungkin saja, kenyataan nanti yang akan terjadi adalah kenyataan yang 180
berbeda dari ketakutanmu itu. Bersemangatlah, Jun Pyo!
Jun Pyo : Terima kasih Wo Bin, kau sangat membantu. Sekarang aku tau apa yang
seharusnya aku lakukan. (Jun Pyo bangkit, dan berlari)
Narator   : Setelah mendengarkan petuah Wo Bin, Jun Pyo pun bergegas menuju ke
tempat Jan Di berada, di bangku taman sekolah. Jun Pyo, mendapati Geum
Jan Di sedang duduk sendirian, tanpa adanya Ji Hoo yang duduk di
sampingnya. Sepertinya, wanita itu sedang memikirkan sesuatu. Tanpa
membuang banyak waktu, Jun Pyo pun mendekati Jan Di.
Jun Pyo : Hai, kau.
Jan Di   : (agak terperanjat) Apa yang kau lakukan di sini?
Jun Pyo : (duduk di sebelah Jan Di) Indahnya hari ini
Jan Di       : (bingung) Cepatlah katakan apa maksud tujuanmu datang kemari?
Jun Pyo    : Aku ingin mengatakan sesuatu padamu
Jan Di       : Katakan saja, tak usah bertele-tele (acuh tak acuh)
Jun Pyo     : Aku menyukaimu
Jan Di     : (kaget lagi) Aku tahu itu.
Jun Pyo    : (kaget juga :D) kau mengetahuinya?
Jan Di    : (mengangguk)
Jun Py : lalu?
Jan Di           : (melihat Jun Pyo) aku juga menyukaimu.
Narator         : Betapa bahagianya Jun Pyo mendengar jawaban Geum Jan Di. Dia benar-
benar bahagia. Dia merasa dunia ini hanya miliknya dan Geum Jan Di, dan
mulai saat itu Jun Pyo percaya dengan kata-kata yang tadi sempat
disampaikan Wo Bin kepadanya. Bahwa dia tidak boleh menyerah sebelum
berusaha semaksimal mungkin, sebelum benar-benar mengeluarkan
kemampuan yang dia miliki, karena belum tentu kenyataan yang nantinya
terjadi adalah kenyataan yang sama dengan yang ditakutkannya.

Anda mungkin juga menyukai