Anda di halaman 1dari 5

LINGKUNGAN HIDUP

Nama : Resti Nengsih


No BP : 21101154330108
Kelas : TS-3
Tugas : Materi IL Minggu ke 2

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Secara umum lingkungan dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai unsur
fisik meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah, mineral, serta energi
matahari. Lingkungan juga mencakup hal-hal yang diciptakan manusia termasuk
bagaimana cara mengelola lingkungan fisik.
Pengertian lain dari lingkungan secara umum adalah segala hal yang berada di
sekitar manusia yang tinggal secara bersama-sama dan kemudian saling mempengaruhi
satu sama lain terhadap kondisi kehidupan manusia.
B. Jenis Lingkungan
1. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknya
a. Lingkungan Alami
Lingkungan alami adalah lingkungan yang terbentuk melalui suatu proses
alam secara dinamis, artinya tidak ada kesengajaan manusia dalam pembentukan
tersebut.
b. Lingkungan Buatan
Sesuai dengan namanya, lingkungan buatan adalah lingkungan yang
dibentuk secara sengaja artinya ada campur tangan manusia. 
2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknya
a. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik juga disebut sebagai lingkungan organik, yaitu komponen
berupa makhluk hidup yang mendiami bumi. Komponen tersebut terdiri atas makhluk
hidup berupa manusia, hewan, dan tumbuhan, serta mikroorganisme seperti bakteri
dan virus.
Unsur-unsur dalam lingkungan biotik selanjutnya dibagi kembali menjadi tiga
jenis, yaitu:

 Produsen, komponen yang berperan sebagai produsen dalam lingkungan biotik


adalah tumbuhan, karena makhluk ini mampu memproduksi bahan makanan yang
diperlukan oleh makhluk hidup yang lain.
 Konsumen, komponen yang berperan sebagai konsumen pada lingkungan biotik
adalah manusia dan hewan, karena kedua jenis makhluk hidup tersebut
memanfaatkan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhannya.
 Pengurai, komponen yang berperan menjadi pengurai dalam lingkungan biotik
adalah mikroorganisme seperti bakteri, cacing tanah, dan jamur. Mikroba tersebut
bertugas menghancurkan dan merombak sisa-sisa dari organisme yang sudah mati.
b. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik atau juga disebut lingkungan anorganik adalah kondisi
yang ada di sekitar makhluk hidup dan bersifat anorganik atau benda mati seperti
air, udara, tanah, mineral, dan batu. Contoh-contoh tersebut sekaligus menjadi
unsur pembangun lingkungan abiotik.
Ada empat unsur lingkungan abiotik yang bersifat vital bagi kelangsungan
makhluk hidup, yaitu matahari, air, udara, dan tanah.

 Matahari, unsur lingkungan abiotik yang bersifat fisik di mana cahaya


matahari diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan sebagai unsur biotik
dan juga menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lain seperti manusia.
 Air, unsur lingkungan yang paling bersifat vital bagi makhluk hidup adalah
air. Karena air dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan
hidup. Tanpa air bencana kekeringan akan terjadi dan itu merugikan makhluk
hidup. Meski begitu kelebihan air juga dapat mengakibatkan bencana banjir.
 Udara, sama halnya dengan air udara juga memiliki peran sangat vital bagi
makhluk hidup. Karena semua yang bernyawa memerlukan udara untuk
berpanas atau respirasi. Udara sendiri terdiri atas beragam jenis gas seperti
oksigen yang dihirup oleh manusia dan hewan, serta karbondioksida yang
digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
 Tanah, unsur abiotik berupa tanah juga sangat diperlukan bagi makhluk hidup.
Tumbuhan membutuhkan tanah untuk tubuh, lalu dimanfaatkan oleh manusia
dan hewan sebagai makanan. Kebanyakan mikroorgansime juga hidup di
dalam tanah. Serta yang paling penting tanah menjadi tempat seluruh makhluk
hidup berpijak.

Aspek ini berkaitan erat dengan hubungan timbal balik atau interaksi dan
interelasi pada manusia dengan lingkungan. Unsur tersebut diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu lingkungan alam, sosial, dan budaya.

 Lingkungan alam, kondisi alamiah yang ada dalam suatu wilayah atau ruang
tertentu dan meliputi tanah, bebatuan, iklim, dan fisiografi.
 Lingkungan sosial, manusia dengan karakter dan seluruh aktivitasnya baik
manusia sebagai suatu individu maupun sebagai makhluk sosial.
 Lingkungan budaya, semua benda yang diciptakan oleh manusia seperti
bangunan, sistem kepercayaan, tatanan lembaga sosial, serta karya seni.

C. Fungsi & Manfaat
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat lingkungan bagi manusia selain
menjadi tempat tinggal, yaitu:

 Media untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia khususnya yang berupa


keperluan sandang, pangan, dan papan.
 Sumber energi yang diperlukan misalnya membuat listrik bertenaga cahaya matahari.
 Tempat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan interaksi dan
sosialisasi.
 Sumber mineral yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu kelangsungan
makhluk hidup, khususnya manusia.
 Media untuk membentuk ekosistem serta melestarikan flora, fauna, dan berbagai
sumber alam lainnya yang perlu dilindungi.

D. Penyebab Kerusakan Lingkungan


Segala sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan pasti mempunyai risiko untuk
mengalami kerusakan, tidak terkecuali lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan juga
mempunyai kaitan dengan pencemaran yang terjadi. Pencemaran lingkungan terbagi
menjadi dua jenis, yaitu pencemaran langsung dan pencemaran tidak langsung.

 Pencemaran lingkungan langsung, artinya pencemaran yang dampaknya langsung


berimbas kepada kesehatan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
Selain itu juga mempengaruhi keseimbangan ekologis berupa udara, air, dan tanah.
 Pencemaran lingkungan tidak langsung, artinya terjadi pada berbagai bahan kimia
yang bereaksi dengan unsur-unsur abiotik seperti udara, air, dan tanah, sehingga
berdampak dengan terjadinya polusi.

Selain itu pencemaran lingkungan juga dapat ditinjau berdasarkan obyek pencemaran
pada lingkungan. Ada tiga jenis pencemaran menurut aspek tinjauan ini, yaitu
pencemaran di sungai dan laut, pencemaran tanah, dan juga pencemaran hutan.

 Pencemaran sungai dan laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti
membuang limbah rumah tangga dan industri berupa plastik ke aliran sungai dan laut,
penggunan logam berat, memanfaatkan air panas, dan juga membuang limbah cair
yang dihasilkan dari kapal. Padahal plastik, logam, dan sebagainya sangat susah untuk
hancur baik secara fisik, kimia, maupun biologis.
 Pencemaran tanah akibat pemakaian pupuk dan pestisida secara berlebihan serta
pembuangan limbah plastik yang tidak bisa terurai. Tanah yang tercemar akan
menunjukkan gejala seperti tanah menjadi keras dan kering, karena terdapat
kandungan garam yang berlebih di dalamnya. 
 Pencemaran hutan dikarenakan pemanfaatan yang diterapkan terhadap kawasan ini
tidak dikendalikan dengan benar. Bentuk pencemaran hutan yang paling sering terjadi
adalah penebangan liar yang apabila dilakukan secara berkesinambungan akan
berimbas pada kegundulan hutan. Padahal hutan mempunyai peran vital sebagai paru-
paru dunia dan sebenarnya bisa diperbaharui.

Secara umum ada dua faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
Kedua faktor tersebut adalah faktor alam yang terjadi secara alami dan faktor buatan
yang terjadi akibat adanya campur tangan manusia.

1. Faktor Alam
Sesuai dengan namanya, faktor alam artinya terjadi melalui proses alam dan
tidak bisa dicegah, tetapi bisa dihindari untuk meredam atau mengurangi kerusakan
yang ditimbulkannya. Faktor yang alam yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
hidup adalah bencana alam dan kondisi cuaca yang buruk.
Faktor alam ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan juga berbahaya untuk makluk
hidup termasuk manusia. Beberapa contoh dari bencana alam yang merusak
lingkungan adalah tsunami, banjir, tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi,
badai, dan tornado.
2. Faktor Buatan
Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan akal dan bersifat cerdas.
Dengan begitu manusia menjadi satu-satunya makhluk yang mempunyai kemampuan
tinggi di muka bumi. Oleh sebab itu kehidupan manusia akan mengalami
perkembangan misalnya dari gaya hidup sederhana perlahan-lahan berubah menjadi
gaya hidup modern.
Perkembangan tersebut juga berimbas pada peningkatan kebutuhan manusia
yang tidak jarang berujung pada eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Apabila hal ini terus berlanjut pada akhirnya akan memicu timbulnya bencana alam
seperti pembuangan limbah di sungai menyebabkan banjir dan penebangan liar di
hutan mengakibatkan tanah longsor.

E. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup


Pada kenyataannya manusia sadar bahwa lingkungan hidup yang baik sangat
diperlukan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dari manusia. Oleh sebab itu berbagai
upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan untuk memperbaiki lingkungan yang
terlanjur rusak dan mencegah timbulnya kerusakan kembali.
Berikut adalah cara melestarikan lingkungan, antara lain:

 Melakukan reboisasi atau penghijauan kembali pada lahan yang gundul, tandus, dan


kritis.
 Menerapkan sistem tebang tanam atau tebang pilih  untuk menjaga kelestarian areal
hutan dan kawasan perairan di pesisir pantai, sehingga fauna hidup di dalamnya bisa
tetap terjaga.
 Menjaga kondisi wilayah tangkapan hujan seperti pegunungan agar selalu dalam
kondisi hijau, karena wilayah tersebut berperan penting terhadap perairan di darat.
 Mengelola tanah sesuai dengan kemampuan dan kondisinya, serta membuat sistem
drainase atau irigasi agar aliran air tidak tersumbat dan tergenang.
 Mengolah limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan hidup sebelum kemudian
dibuang, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Selain itu ada beberapa langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan. Kegiatan ini mungkin sekilas tidak
berkaitan dengan lingkungan, tetapi tanpa disadari dampak yang ditimbulkan sebenarnya
berujung pada keadaan lingkungan hidup, yaitu:

 Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.


 Meminimalisir penggunaan produk berbahan kertas, plastik, dan kaleng.
 Memanfaatkan produk yang dihasilkan dari proses daur ulang.
 Mengemat pemakaian air, listrik, serta Bahan Bakar Minyak (BBM).
 Menanam tanaman di lingkungan rumah yang ditempati tinggal dan merawatnya.

F. Lingkungan di Indonesia
Konsep lingkungan di Indonesia diatur di dalam Undang Undang No. 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang tersebut
disebutkan bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan adalah suatu kesatuan antara ruang,
daya, keadaan, serta makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya.
Semua kesatuan tersebut kemudian mempunyai peran dalam mempengaruhi
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lain dan juga berpengaruh pada
kelangsungan mata pencahariannya. Penggambaran lingkungan secara sederhana adalah
semua yang ada di sekitar manusia yang mempunyai interaksi dan hubungan timbal balik.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki komponen penyusun lingkungan
paling lengkap. Mulai dari kekayaan flora dan fauna yang berlimpah, persediaan air yang
mencukupi, sampai keberadaan bentangan alam yang memukau seperti hutan, laut, danau,
sungai, dan rawa-rawa.
Sumber :
https://rimbakita.com/lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai