B. Tujuan Praktikum
- Mahasiswa mampu melakukan preparasi sampel serta analisa secara
kualitatif dan kuantitatif bahan tambahan dalam sediaan kosmetik
C. Dasar Teori
Merkuri merupakan unsur golongan logam berat yang banyak
disalahgunakan penggunaannya dalam pembuatan sediaan kosmetik karena
mampu memutihkan kulit secara instan. Dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan Public Warning No. B-HM.01.01.1.44.11.18.5410 tanggal 14
November 2018, BPOM RI menemukan kosmetik ilegal atau palsu yang
mengandung bahan berbahaya. Bahan berbahaya dalam kosmetik yang masih
sering digunakan adalah merkuri dan hidrokuinon. Penggunaan merkuri pada
sediaan kosmetik umum digunakan. Merkuri yang sering digunakan adalah
merkuri klorida, dan merkuri amido klorida. Mekanisme kerja merkuri dalam
memutihkan kulit berbeda bergantung pada jenis merkuri yang digunakan.
Merkuri klorida dalam kulit akan melepaskan asam klorida yang mampu
mempercepat pengelupasan dibagian epidermis. Sedangkan merkuri amido
klorida memili aktivitas untuk menurunkan kerja enzim tirosinase dalam
proses pembentukan melanin. Melanin merupakan pigmen coklat tua yang
dihasilkan oleh melanosit dan disimpan kedaalam sel-sel di epidermis.
Penggunaan merkuri pada sediaan kosmetik tidak dianjurkan karena merkuri
termasuk kedalam logam berat berbahaya yang dalam jumlah dan konsentrasi
kecilpun mampu terserap oleh kulit dan bersifat racun. (Tambahkan metode
yang pernah digunakan di jurnal beserta hasil validasi metodenya).
E. Langkah Kerja
1. Gunakan APD yang lengkap sebelum memulai praktikum ini!
2. Analisis kuntitatif merkuri dalam sampel kosmetik menggunakan
spektrofotometer UV-Vis
a. Buatlah larutan standar merkuri dengan konsentrasi 1-10 ppm masing-
masing dalam labu 10 mL dari larutan induk merkuri 100 ppm. Pembuatan
larutan standar dilakukan dengan memasukkan larutan induk, lalu
menambahkan 1 mL KI 20% ke dalam tabung dan tambahkan HNO 3 hingga
tanda batas
b. Lakukan preparai sampel dengan metode destruksi basah
c. Masukkan 2 gram sampel kosmetik dalam cawan porselin
d. Tambahkan 10 mL H2SO4 pekat dan 5 mL HNO3 pekat, lalu letakkan dalam
waterbath
e. Destruksi sampel hingga larutan jernih dan tidak berasap
f. Preparasi sampel duplo
g. Salah satu hasil destruksi digunakan untuk analisa kualitatif dan yang
lainnya untuk analisa kuantitatif
h. Untuk analisa kuantitatif, tambahkan 1 mL KI 20% dalam labu ukur dan
aquades hingga tanda batas