TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA,
DANA BAGI HASIL PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN ANGGARAN 2022
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 117 ayat (l) huruf
d dan huruf e Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Alokasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak
Bumi dan Bangunan dan Retribusi Daerah yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2022.
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
4. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
selanjutnya disingkat BPKAD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disingkat DPMD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah
Dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten
Sukabumi untuk Desa, yang bersumber dari bagian Dana
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang
dipergunakan untuk operasional Pemerintahan Desa Dan
BPD, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembinaan
Kemasyarakatan dan Bidang Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat dan Keadaan Mendesak Desa.
8. Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan Bangunan
yang selanjutnya disingkat DBH Pajak Non PBB.
9. Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah yang selanjutnya
disingkat DBH Retribusi Daerah.
10. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Daerah bagi sebesar- besarnya
kemakmuran rakyat.
11. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
12. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
13. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa,
selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun.
16. Rencana Kerja Pemerintah Desa selanjutnya disingkat RKP
Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
17. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
19. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah pada bank yang ditetapkan.
20. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD,
adalah rekening tempat penyimpanan uang pemerintah
desa yang menampung seluruh penerimaan desa dan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa
pada bank yang ditetapkan.
21. Sisa Alokasi Dana Desa, DBH Pajak dan Retribusi Daerah
adalah ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
yang disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak
habis digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran
dan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran APB Desa.
22. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
23. Indeks Kesulitan Geografis Desa, yang selanjutnya disebut
IKG Desa, adalah angka yang mencerminkan tingkat
kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel
ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur,
transportasi, dan komunikasi.
BAB II
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN
ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK NON PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN DAN RETRIBUSI DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) Bupati menganggarkan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dalam APBD.
(2) ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari
APBD dengan mengefektifkan program yang berbasis
Desa secara merata dan berkeadilan.
Pasal 3
(1) ADD bersumber dari Dana Perimbangan Kabupaten.
(2) ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
kepada Desa paling sedikit 10% dari penerimaan dana
perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus yang
ditetapkan dalam APBD.
(3) ADD Tahun 2022 ditetapkan sebesar Rp.169.274.308.500
(Seratus Enam Puluh Sembilan Miliar Dua Ratus Tujuh
Puluh Empat Juta Tiga Ratus Delapan Ribu Lima Ratus
Rupiah).
Pasal 4
(1) DBH Pajak dan Retribusi Daerah bersumber dari :
a. bagi hasil Pajak Non PBB; dan
b. bagi hasil Retribusi Daerah.
(2) DBH Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dialokasikan kepada Desa sebesar 15% yang
ditetapkan dalam APBD.
(3) DBH Pajak Non PBB Tahun 2021 ditetapkan sebesar
Rp.31.861.950.000,- (Tiga Puluh Satu Miliar Delapan
Ratus Enam Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima Puluh
Ribu Rupiah).
(4) DBH Retribusi Daerah Tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp.
1.379.655.000,- (Satu Miliar Tiga Ratus Tujuh Puluh
Sembilan Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah).
Pasal 5
Desa penerima ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah sebanyak 381 (tiga ratus delapan puluh satu) Desa.
Bagian Kedua
Alokasi Dana Desa
Pasal 6
(1) ADD dialokasikan untuk kelompok belanja Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan, dan Bidang Penanggulangan Bencana,
Darurat dan Mendesak Desa.
(2) Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa serta
Tunjangan BPD merupakan bagian dari Belanja Bidang
penyelenggaraan pemerintahan Desa.
Pasal 7
(1) Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) diberikan
Kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa dengan
memenuhi persyaratan :
a. memiliki Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Desa
dan Perangkat Desa
b. membuat Surat Pernyataan tidak memiliki jabatan
formal lain yang dapat menganggu pelaksanaan tugas
pokok perangkat Desa (bermaterai).
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati melalui Camat dalam usulan
pertama awal tahun.
(3) Persyaratan usulan selanjutnya hanya menyampaikan
Surat pengantar atau rekomendasi dari camat dan
permohonan Siltap dari kepala Desa.
(4) Penghasilan Tetap dibayarkan setiap awal bulan.
Pasal 8
(1) Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(2) diberikan kepada anggota BPD dengan memenuhi
persyaratan :
a. memiliki Surat Keputusan Pengangkatan anggota BPD
yang masih berlaku;
b. Memiliki keputusan BPD tentang Pimpinan
kelembagaan BPD;
c. telah menetapkan tata tertib BPD.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati melalui Camat dalam usulan
pertama awal tahun.
(3) Persyaratan usulan selanjutnya hanya menyampaikan
Surat pengantar atau rekomendasi dari camat dan
permohonan Siltap dari kepala Desa.
(4) Tunjangan BPD dibayarkan setiap awal bulan.
Pasal 9
(1) Pengalokasian ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
diluar Penghasilan Tetap dan Tunjangan BPD dihitung
menggunakan rumus 90% (sembilan puluh persen) dibagi
secara merata dan sisanya 10% (sepuluh persen) dibagi
secara proporsional.
(2) Besaran ADD untuk Kelompok Belanja Bidang setiap
desa yang dibagi secara proporsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan indikator
meliputi :
a. jumlah penduduk desa;
b. jumlah RT dan RW;
c. luas wilayah desa;
d. indeks kesulitan geografis.
(3) Bobot Indikator sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah sebagai berikut :
a. 15% (lima belas persen) untuk jumlah penduduk
desa;
b. 50% (lima puluh persen) untuk Jumlah RT dan RW;
c. 20% (dua puluh persen) untuk Luas Wilayah Desa;
dan
d. 15%(lima belas persen) untuk indeks kesulitan
geografis desa.
(4) Cara penghitungan besaran ADD untuk Kelompok Belanja
Bidang yang dibagi secara proporsional setiap desa sebagai
berikut :
ADDP = {(0,15 * Z1) + (0,50 * Z2) + (0,20 * Z3)+(0,15
* Z4)} * Pagu ADD Kabupaten Belanja Bidang
Keterangan :
ADDP = ADD Proporsional setiap desa untuk kelompok
belanja bidang.
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa
terhadap total penduduk Desa Kabupaten.
Z2 = rasio Jumlah RT dan RW setiap Desa
terhadap total Jumlah RT dan RW
Kabupaten.
Z3 = rasio luas wilayah Desa setiap Desa
terhadap total luas wilayah Desa
Kabupaten.
Z4 = rasio IKG kabupaten terhadap total IKG
Kabupaten / kota yang memiliki Desa.
(5) Data jumlah penduduk desa, Jumlah RT dan RW Setiap
Desa, luas wilayah desa, dan indeks kesulitan geografis
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bersumber dari
Kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik.
Bagian Ketiga
Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan Bangunan dan
Retribusi Daerah
Pasal 10
(1) Pengalokasian DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
dibagi secara merata ke setiap Desa.
(2) DBH Pajak Non PBB dan Retribusi daerah dialokasikan
untuk kelompok belanja Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan, dan
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak
Desa.
Pasal 11
Penetapan Rincian ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah untuk setiap Desa di kabupeten Sukabumi Tahun
Anggaran 2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
BAB III
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI HASIL
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH
Pasal 12
(1) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUD ke
RKD.
(2) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dilakukan secara bertahap :
a. tahap I pada bulan April sebesar 30% (empat puluh
persen);
b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 30% (tiga puluh
persen); dan
c. tahap III pada bulan November sebesar selisih antara
jumlah pagu yang telah disalurkan sampai dengan
tahap II dengan jumlah pagu ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Tahun 2022.
(3) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c,
diusulkan paling lambat minggu ke empat bulan
desember.
(4) Persyaratan Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
BAB IV
PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH
Pasal 13
(1) Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah mengacu pada RPJM Desa dan RKP Desa.
(2) ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
Peraturan Desa tentang APBDesa.
Pasal 14
(1) Prioritas penggunaaan ADD, DBH Pajak Non PBB Dan
Retribusi Daerah dipublikasikan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa di ruang publik atau ruang yang dapat
diakses oleh masyarakat Desa.
(2) Prioritas penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tercantum dalam petunjuk teknis
Penggunaan Alokasi Dana Desa, DBH Pajak Non PBB dan
DBH Retribusi Daerah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 15
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan atas
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah.
(3) Biaya pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dibebankan pada APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten, APBDesa dan Sumber Pendapatan lainnya.
BAB V
PELAPORAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI HASIL
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH
Pasal 16
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah kepada Bupati melalui Camat.
(2) Penyampaian laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. tahap I paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun
anggaran berjalan;
b. tahap II paling lambat minggu kedua bulan Oktober
tahun anggaran berjalan; dan
c. tahap III paling lambat minggu keempat bulan Januari
tahun anggaran berikutnya.
(3) Setiap Desa yang realisasi pencairan sampai akhir tahun
anggaran (31 Desember) belum 100% (seratus persen)
dikenakan sanksi administratif.
(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi sisa pagu anggaran tidak disalurkan pada tahun
anggaran berikutnya.
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 17
(1) Bupati melakukan pemantauan dan evaluasi atas Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD.
(2) Kewenangan pemantauan dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan oleh DPMD
dan Kecamatan.
Pasal 18
(1) Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi atas Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD
ditemukan Sisa lebih dari 30% (tiga puluh persen),
Bupati :
a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD
tersebut; dan/atau
b. meminta Aparat Pengawas Internal Pemerintah untuk
melakukan pemeriksaan.
(2) Sisa ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di
RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dihitung dari ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah yang diterima Desa pada
tahun anggaran berjalan ditambah dengan Sisa ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah tahun
anggaran sebelumnya.
(3) Kepala Desa wajib mengangarkan kembali Sisa ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBDesa tahun
anggaran berikutnya sebagai dasar penggunaan Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah tersebut.
(4) Sisa ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
digunakan untuk bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
atau Pembinaan Kemasyarakatan atau Bidang
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Keadaan
Mendesak Desa.
(5) Dalam hal terjadi kebijakan dari Pemerintah terkait
penundaan dan/atau pengurangan DAU, maka besaran
ADD akan disesuaikan.
(6) Dalam hal terjadi perubahan realisasi penerimaan Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah, maka besaran DBH Pajak
Non PBB dan DBH Retribusi Daerah akan disesuaikan.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 19
Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah.
Pasal 20
(1) Pembinaan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,
dilaksanakan oleh DPMD dan Kecamatan.
(2) Pengawasan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,
dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah,
Camat, BPD dan Masyarakat.
(3) Bentuk dan ruang lingkup pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
Pembinaan oleh DPMD sebagaimana dimaksud dalam pasal
20 ayat (1), meliputi :
a. menetapkan regulasi pengaturan yang berkaitan dengan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai
dari ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
c. memfasilitasi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah;
d. melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah; dan
e. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi bagi
Pelaksana Pengelola Keuangan Desa.
Pasal 22
Pembinaan oleh Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 20 ayat (1), meliputi :
a. memfasilitasi penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi;
b. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi terkait
penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah;
d. melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah,
pemerintah provinsi dan kabupaten terkait pengelolaan
keuangan Desa;
e. memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil evaluasi
rancangan peraturan Desa tentang APBDesa
Pasal 23
(1) Pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban harus
dilaksanakan secara lengkap dan sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal pengawasan terhadap larangan
penyalahgunaan wewenang Kepala Desa beserta
Perangkatnya dalam pengelolaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah, dilaksanakan oleh Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah.
(3) Hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:
a. tidak terdapat kesalahan;
b. terdapat kesalahan administratif; atau
c. terdapat kesalahan administratif yang menimbulkan
kerugian keuangan negara.
(4) Apabila hasil pengawasan terdapat kesalahan
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
b, dilakukan tindak lanjut dalam bentuk penyempurnaan
administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Apabila hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah terdapat kesalahan administratif yang
menimbulkan kerugian keuangan Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c, maka dilakukan
pengembalian kerugian keuangan negara melalui RKD
paling lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak
diputuskan dan diterbitkannya hasil pengawasan.
(6) Dalam hal terdapat kerugian keuangan Negara yang
diakibatkan oleh penyalahgunaan wewenang,
pengembalian kerugian keuangan Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dibebankan kepada yang
bersangkutan.
BAB VIII
PENGHARGAAN
Pasal 24
(1) Bupati dapat memberikan penghargaan kepada
Pemerintah Desa yang dinilai berprestasi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
penghargaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
tersendiri.
(3) Pemberian Penghargaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 25
Dalam rangka efisiensi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Kepala DPMD dan Camat dapat
membentuk tim asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran.
Pasal 26
Dalam rangka pengamanan arsip Pertanggungjawaban
Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
salinannya disampaikan kepada Camat pada saat
menyampaikan permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
1. Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2020 tentang Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana
Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan
Bangunan dan Retribusi Daerah Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2020 Nomor 74).
2. Peraturan Bupati Nomor 114 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Alokasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak
Bumi dan Bangunan dan Retribusi Daerah Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2021 Nomor 114).
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 28
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Palabuhanratu
pada tanggal
BUPATI SUKABUMI,
MARWAN HAMAMI
Diundangkan di Palabuhanratu
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI
ADE SURYAMAN
BERITA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2021 NOMOR .....
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA,
DANA BAGI HASIL PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2022.
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK NON PBB DAN
RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2022
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PELAPORAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN FORMAT
BAB I
PENDAHULUAN
3. Persyaratan Penyaluran.
a. Persyaratan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah Tahap I Tahun 2022 meliputi :
1) Surat Keterangan bahwa Pertanggungjawaban Penggunaan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah selama Tahun
2021 beserta bukti setoran pajak telah diselesaikan serta
dilakukan verifikasi oleh sekretaris desa dan diketahui oleh
kepala desa;
2) Laporan Realisasi Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah selama Tahun 2021 telah selesai sampai
dengan tanggal sebelum permohonan penyaluran Tahap I
Tahun 2022;
3) Surat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dari Kepala Desa ditujukan kepada BPKAD
beserta lampirannya terdiri dari :
Daftar rincian penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah selama Tahun 2021;
Foto copy KTP Kepala Desa;
Foto copy RKD a.n Desa;
Foto copy NPWP a.n Desa;
Foto copy NPWPD a.n Desa;
Fakta Integritas Kepala Desa penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah untuk tahap I Tahun 2022
(bermeterai cukup);
Kwitansi Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan ADD,
(bermeterai cukup);
Kwitansi Pembayaran Belanja DBH Pajak Non PBB,
(bermeterai cukup);
Kwitansi Pembayaran Belanja Retribusi Daerah (bermeterai
cukup); dan
Surat Pengantar Permohonan Penyaluran dari Camat yang
ditujukan kepada Bupati melalui DPMD dilengkapi dengan
lembar asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
Tahun 2022.
Berkas persyaratan permohonan penyaluran tahap I, persyaratan
sebagaimana disebutkan pada poin 1 sampai dengan poin 3
disampaikan kepada Bupati melalui DPMD untuk selanjutnya di
tindak lanjuti dengan Surat Pengantar kepada Bupati melalui
BPKAD.
A. PENDAMPINGAN
Undang-Undang Desa memandatkan bahwa penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan memberikan
pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan Desa. Pendampingan Desa dilakukan secara berjenjang
sesuai dengan kebutuhan. Pendampingan Desa pada level Desa secara
teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah Kabupaten dan
dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan
masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga, sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
B. PEMBINAAN
1. Pemerintah Daerah Kabupaten melakukan pembinaan pelaksanaan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah.
2. Pembinaan Daerah Kabupaten melalui DPMD meliputi :
a. menetapkan reagulasi pengaturan yang berkaitan dengan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai dari ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
c. memfasilitasi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah;
d. melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan penggunaan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah; dan
e. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi bagi Pelaksana
Pengelola Keuangan Desa.
Petunjuk teknis Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah tahun 2022 ini disusun agar dapat dijadikan pedoman oleh
Pemerintah Desa untuk menjadi bahan pertimbangan penyusunan dokumen
perencanaan di Desa khususnya Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
tahun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) 2022.
BUPATI SUKABUMI,
MARWAN HAMAMI
Contoh I : Format Surat Permohonan Penyaluran Penyaluran ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah.
1.
2.
3. Dst.
Demikian disampaikan, atas segala perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Kepala Desa,......................
SURAT KETERANGAN
No. .............................
Nama : ..................................
Jabatan : Sekretaris Desa.............
.........., .......................2022
Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Alamat : ..........................................
NIK : ..........................................
No. Telp : ..........................................
Email : ..........................................
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
..................,......................2022
KEPALA DESA........................,
NAMA
Contoh IV : Format Surat Pengantar Penyaluran
KOP KECAMATAN
.............,...................2022
Kepada
Nomor : Nomor surat desa Yth. Bupati Sukabumi
Sifat : Penting Cq.Kepala Dinas Pemberdayaan
Lampiran : 1 (satu) bundel Masyarakat dan Desa
Perihal : Permohonan Penyaluran ADD, Kabupaten Sukabumi
DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah di-
Tahap.....Desa........ PALABUHANRATU
Tahun Angaran 2022
CAMAT......................
LEMBAR ASISTENSI
KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN
ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETIBUSI DAERAH
TIM ASISTENSI
KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN ADD, DBH PAJAK NON
PBB DAN RETRIBUSI DAERAH KECAMATAN ................
Sekretaris, Ketua,
Kepala Seksi Pemerintahan Sekretaris Kecamatan
Anggota, Anggota,
..................................... .......................................
BUPATI SUKABUMI,
MARWAN HAMAMI