Anda di halaman 1dari 39

BUPATI SUKABUMI

PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUKABUMI


NOMOR TAHUN 2021

TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA,
DANA BAGI HASIL PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN ANGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI SUKABUMI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 117 ayat (l) huruf
d dan huruf e Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Alokasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak
Bumi dan Bangunan dan Retribusi Daerah yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2022.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2011,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 02 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintahan
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5657);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapakali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6321);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6206);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai
Wakil Pemerintah Pusat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6224);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2014 tentang
peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2014 tentang Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa; (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 53);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 961);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 13 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Koabupaten Sukabumi Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2009
Nomor 13);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor
45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor 17 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2018 Nomor 17, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 66);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun
2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2021-2026 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2021 Nomor 4);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor .... Tahun
2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2022 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2021 Nomor ….);
24. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 77 Tahun 2018
Tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Bersekala Desa di Kabupaten
Sukabumi (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun
2018 Nomor 77);
25. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 78 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 Nomor 78).
Sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 78 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2020 Nomor 20);
26. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 47 Tahun 2021
Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022
(Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2021 Nomor
47);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN


PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI
HASIL PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2022.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
4. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
selanjutnya disingkat BPKAD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disingkat DPMD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah
Dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten
Sukabumi untuk Desa, yang bersumber dari bagian Dana
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang
dipergunakan untuk operasional Pemerintahan Desa Dan
BPD, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembinaan
Kemasyarakatan dan Bidang Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat dan Keadaan Mendesak Desa.
8. Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan Bangunan
yang selanjutnya disingkat DBH Pajak Non PBB.
9. Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah yang selanjutnya
disingkat DBH Retribusi Daerah.
10. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Daerah bagi sebesar- besarnya
kemakmuran rakyat.
11. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
12. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
13. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa,
selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun.
16. Rencana Kerja Pemerintah Desa selanjutnya disingkat RKP
Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
17. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
19. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah pada bank yang ditetapkan.
20. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD,
adalah rekening tempat penyimpanan uang pemerintah
desa yang menampung seluruh penerimaan desa dan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa
pada bank yang ditetapkan.
21. Sisa Alokasi Dana Desa, DBH Pajak dan Retribusi Daerah
adalah ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
yang disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak
habis digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran
dan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran APB Desa.
22. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
23. Indeks Kesulitan Geografis Desa, yang selanjutnya disebut
IKG Desa, adalah angka yang mencerminkan tingkat
kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel
ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur,
transportasi, dan komunikasi.
BAB II
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN
ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK NON PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN DAN RETRIBUSI DAERAH

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 2
(1) Bupati menganggarkan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dalam APBD.
(2) ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari
APBD dengan mengefektifkan program yang berbasis
Desa secara merata dan berkeadilan.

Pasal 3
(1) ADD bersumber dari Dana Perimbangan Kabupaten.
(2) ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
kepada Desa paling sedikit 10% dari penerimaan dana
perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus yang
ditetapkan dalam APBD.
(3) ADD Tahun 2022 ditetapkan sebesar Rp.169.274.308.500
(Seratus Enam Puluh Sembilan Miliar Dua Ratus Tujuh
Puluh Empat Juta Tiga Ratus Delapan Ribu Lima Ratus
Rupiah).

Pasal 4
(1) DBH Pajak dan Retribusi Daerah bersumber dari :
a. bagi hasil Pajak Non PBB; dan
b. bagi hasil Retribusi Daerah.
(2) DBH Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dialokasikan kepada Desa sebesar 15% yang
ditetapkan dalam APBD.
(3) DBH Pajak Non PBB Tahun 2021 ditetapkan sebesar
Rp.31.861.950.000,- (Tiga Puluh Satu Miliar Delapan
Ratus Enam Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima Puluh
Ribu Rupiah).
(4) DBH Retribusi Daerah Tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp.
1.379.655.000,- (Satu Miliar Tiga Ratus Tujuh Puluh
Sembilan Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah).
Pasal 5
Desa penerima ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah sebanyak 381 (tiga ratus delapan puluh satu) Desa.

Bagian Kedua
Alokasi Dana Desa

Pasal 6
(1) ADD dialokasikan untuk kelompok belanja Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan, dan Bidang Penanggulangan Bencana,
Darurat dan Mendesak Desa.
(2) Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa serta
Tunjangan BPD merupakan bagian dari Belanja Bidang
penyelenggaraan pemerintahan Desa.

Pasal 7
(1) Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) diberikan
Kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa dengan
memenuhi persyaratan :
a. memiliki Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Desa
dan Perangkat Desa
b. membuat Surat Pernyataan tidak memiliki jabatan
formal lain yang dapat menganggu pelaksanaan tugas
pokok perangkat Desa (bermaterai).
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati melalui Camat dalam usulan
pertama awal tahun.
(3) Persyaratan usulan selanjutnya hanya menyampaikan
Surat pengantar atau rekomendasi dari camat dan
permohonan Siltap dari kepala Desa.
(4) Penghasilan Tetap dibayarkan setiap awal bulan.

Pasal 8
(1) Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(2) diberikan kepada anggota BPD dengan memenuhi
persyaratan :
a. memiliki Surat Keputusan Pengangkatan anggota BPD
yang masih berlaku;
b. Memiliki keputusan BPD tentang Pimpinan
kelembagaan BPD;
c. telah menetapkan tata tertib BPD.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati melalui Camat dalam usulan
pertama awal tahun.
(3) Persyaratan usulan selanjutnya hanya menyampaikan
Surat pengantar atau rekomendasi dari camat dan
permohonan Siltap dari kepala Desa.
(4) Tunjangan BPD dibayarkan setiap awal bulan.

Pasal 9
(1) Pengalokasian ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
diluar Penghasilan Tetap dan Tunjangan BPD dihitung
menggunakan rumus 90% (sembilan puluh persen) dibagi
secara merata dan sisanya 10% (sepuluh persen) dibagi
secara proporsional.
(2) Besaran ADD untuk Kelompok Belanja Bidang setiap
desa yang dibagi secara proporsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan indikator
meliputi :
a. jumlah penduduk desa;
b. jumlah RT dan RW;
c. luas wilayah desa;
d. indeks kesulitan geografis.
(3) Bobot Indikator sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah sebagai berikut :
a. 15% (lima belas persen) untuk jumlah penduduk
desa;
b. 50% (lima puluh persen) untuk Jumlah RT dan RW;
c. 20% (dua puluh persen) untuk Luas Wilayah Desa;
dan
d. 15%(lima belas persen) untuk indeks kesulitan
geografis desa.
(4) Cara penghitungan besaran ADD untuk Kelompok Belanja
Bidang yang dibagi secara proporsional setiap desa sebagai
berikut :
ADDP = {(0,15 * Z1) + (0,50 * Z2) + (0,20 * Z3)+(0,15
* Z4)} * Pagu ADD Kabupaten Belanja Bidang

Keterangan :
ADDP = ADD Proporsional setiap desa untuk kelompok
belanja bidang.
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa
terhadap total penduduk Desa Kabupaten.
Z2 = rasio Jumlah RT dan RW setiap Desa
terhadap total Jumlah RT dan RW
Kabupaten.
Z3 = rasio luas wilayah Desa setiap Desa
terhadap total luas wilayah Desa
Kabupaten.
Z4 = rasio IKG kabupaten terhadap total IKG
Kabupaten / kota yang memiliki Desa.
(5) Data jumlah penduduk desa, Jumlah RT dan RW Setiap
Desa, luas wilayah desa, dan indeks kesulitan geografis
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bersumber dari
Kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik.

Bagian Ketiga
Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan Bangunan dan
Retribusi Daerah

Pasal 10
(1) Pengalokasian DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
dibagi secara merata ke setiap Desa.
(2) DBH Pajak Non PBB dan Retribusi daerah dialokasikan
untuk kelompok belanja Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan, dan
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak
Desa.

Pasal 11
Penetapan Rincian ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah untuk setiap Desa di kabupeten Sukabumi Tahun
Anggaran 2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.

BAB III
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI HASIL
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH

Pasal 12
(1) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUD ke
RKD.
(2) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dilakukan secara bertahap :
a. tahap I pada bulan April sebesar 30% (empat puluh
persen);
b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 30% (tiga puluh
persen); dan
c. tahap III pada bulan November sebesar selisih antara
jumlah pagu yang telah disalurkan sampai dengan
tahap II dengan jumlah pagu ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Tahun 2022.
(3) Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c,
diusulkan paling lambat minggu ke empat bulan
desember.
(4) Persyaratan Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.

BAB IV
PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH

Pasal 13
(1) Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah mengacu pada RPJM Desa dan RKP Desa.
(2) ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
Peraturan Desa tentang APBDesa.

Pasal 14
(1) Prioritas penggunaaan ADD, DBH Pajak Non PBB Dan
Retribusi Daerah dipublikasikan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa di ruang publik atau ruang yang dapat
diakses oleh masyarakat Desa.
(2) Prioritas penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tercantum dalam petunjuk teknis
Penggunaan Alokasi Dana Desa, DBH Pajak Non PBB dan
DBH Retribusi Daerah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 15
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan atas
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah.
(3) Biaya pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dibebankan pada APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten, APBDesa dan Sumber Pendapatan lainnya.

BAB V
PELAPORAN ALOKASI DANA DESA, DANA BAGI HASIL
PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH

Pasal 16
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah kepada Bupati melalui Camat.
(2) Penyampaian laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. tahap I paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun
anggaran berjalan;
b. tahap II paling lambat minggu kedua bulan Oktober
tahun anggaran berjalan; dan
c. tahap III paling lambat minggu keempat bulan Januari
tahun anggaran berikutnya.
(3) Setiap Desa yang realisasi pencairan sampai akhir tahun
anggaran (31 Desember) belum 100% (seratus persen)
dikenakan sanksi administratif.
(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi sisa pagu anggaran tidak disalurkan pada tahun
anggaran berikutnya.

BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 17
(1) Bupati melakukan pemantauan dan evaluasi atas Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD.
(2) Kewenangan pemantauan dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan oleh DPMD
dan Kecamatan.
Pasal 18
(1) Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi atas Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD
ditemukan Sisa lebih dari 30% (tiga puluh persen),
Bupati :
a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di RKD
tersebut; dan/atau
b. meminta Aparat Pengawas Internal Pemerintah untuk
melakukan pemeriksaan.
(2) Sisa ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah di
RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dihitung dari ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah yang diterima Desa pada
tahun anggaran berjalan ditambah dengan Sisa ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah tahun
anggaran sebelumnya.
(3) Kepala Desa wajib mengangarkan kembali Sisa ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBDesa tahun
anggaran berikutnya sebagai dasar penggunaan Sisa
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah tersebut.
(4) Sisa ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
digunakan untuk bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
atau Pembinaan Kemasyarakatan atau Bidang
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Keadaan
Mendesak Desa.
(5) Dalam hal terjadi kebijakan dari Pemerintah terkait
penundaan dan/atau pengurangan DAU, maka besaran
ADD akan disesuaikan.
(6) Dalam hal terjadi perubahan realisasi penerimaan Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah, maka besaran DBH Pajak
Non PBB dan DBH Retribusi Daerah akan disesuaikan.

BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian Kesatu Umum

Pasal 19
Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah.
Pasal 20
(1) Pembinaan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,
dilaksanakan oleh DPMD dan Kecamatan.
(2) Pengawasan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,
dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah,
Camat, BPD dan Masyarakat.
(3) Bentuk dan ruang lingkup pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21
Pembinaan oleh DPMD sebagaimana dimaksud dalam pasal
20 ayat (1), meliputi :
a. menetapkan regulasi pengaturan yang berkaitan dengan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai
dari ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
c. memfasilitasi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah;
d. melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah; dan
e. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi bagi
Pelaksana Pengelola Keuangan Desa.

Pasal 22
Pembinaan oleh Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 20 ayat (1), meliputi :
a. memfasilitasi penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi;
b. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi terkait
penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah;
d. melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah,
pemerintah provinsi dan kabupaten terkait pengelolaan
keuangan Desa;
e. memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil evaluasi
rancangan peraturan Desa tentang APBDesa
Pasal 23
(1) Pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban harus
dilaksanakan secara lengkap dan sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal pengawasan terhadap larangan
penyalahgunaan wewenang Kepala Desa beserta
Perangkatnya dalam pengelolaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah, dilaksanakan oleh Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah.
(3) Hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:
a. tidak terdapat kesalahan;
b. terdapat kesalahan administratif; atau
c. terdapat kesalahan administratif yang menimbulkan
kerugian keuangan negara.
(4) Apabila hasil pengawasan terdapat kesalahan
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
b, dilakukan tindak lanjut dalam bentuk penyempurnaan
administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Apabila hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah terdapat kesalahan administratif yang
menimbulkan kerugian keuangan Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c, maka dilakukan
pengembalian kerugian keuangan negara melalui RKD
paling lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak
diputuskan dan diterbitkannya hasil pengawasan.
(6) Dalam hal terdapat kerugian keuangan Negara yang
diakibatkan oleh penyalahgunaan wewenang,
pengembalian kerugian keuangan Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dibebankan kepada yang
bersangkutan.

BAB VIII
PENGHARGAAN

Pasal 24
(1) Bupati dapat memberikan penghargaan kepada
Pemerintah Desa yang dinilai berprestasi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
penghargaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
tersendiri.
(3) Pemberian Penghargaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 25
Dalam rangka efisiensi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Kepala DPMD dan Camat dapat
membentuk tim asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran.

Pasal 26
Dalam rangka pengamanan arsip Pertanggungjawaban
Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
salinannya disampaikan kepada Camat pada saat
menyampaikan permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
1. Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2020 tentang Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana
Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi dan
Bangunan dan Retribusi Daerah Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2020 Nomor 74).
2. Peraturan Bupati Nomor 114 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Alokasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak
Bumi dan Bangunan dan Retribusi Daerah Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2021 Nomor 114).
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 28
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sukabumi.

Ditetapkan di Palabuhanratu
pada tanggal

BUPATI SUKABUMI,

MARWAN HAMAMI

Diundangkan di Palabuhanratu
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

ADE SURYAMAN
BERITA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2021 NOMOR .....
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA,
DANA BAGI HASIL PAJAK NON PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN
RETRIBUSI DAERAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2022.

PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK NON PBB DAN
RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2022

SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN PENGATURAN ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK


NON PBB DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2022
A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT
B. PERENCANAAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI
DAERAH
C. PENGGUNAAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI
DAERAH
D. MEKANISME PENYALURAN ALOKASI DANA DESA, DBH PAJAK
NON PBB DAN RETRIBUSI DAERAH
E. MEKANISME DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ALOKASI DANA
DESA, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB III PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


A. PENDAMPINGAN
B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB IV PELAPORAN

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN FORMAT
BAB I
PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya


disebut UU Desa) mendefinisikan Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum menggambarkan bahwa
Desa merupakan Subyek Hukum. Posisi Desa sebagai subyek hukum
menjadikan Desa memiliki hak dan kewajiban terhadap aset/sumberdaya
yang menjadi miliknya. Karenanya, Dana Desa sebagai bagian pendapatan
Desa pada dasarnya merupakan milik Desa sehingga penetapan penggunaan
Dana Desa merupakan kewenangan Desa. Namun demikian, UU Desa juga
memandatkan bahwa Desa berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat. Kewenangan Desa untuk
mengatur dan mengurus dimaksud menggambarkan Desa sebagai unit
pemerintahan. Kewenangan Desa diatur berdasarkan aturan hukum yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi
daripada Peraturan Desa.
Berjalannya penggabungan fungsi Desa sebagai subyek hukum dan
Desa sebagai unit pemerintahan dapat dipastikan apabila kewenangan Desa
sudah dipastikan terlebih dahulu. Lebih-lebih dalam Pasal 5 UU Desa
disebutkan bahwa Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten. Pengaturan
Pasal 5 UU Desa ini memastikan bahwa Desa merupakan komunitas yang
memiliki keberadaan yang unik dan berbeda mengikuti sejarah Desa itu
sendiri. Taka kelola Desa yang satu dengan Desa lainnya berbeda-beda karena
Desa sejatinya komunitas yang unik/khas.
Desa dimandatkan oleh UU Desa untuk dikelola secara demokratis
dan berkeadilan sosial. Masyarakat Desa secara demokratis memilih Kepala
Desa dan anggota BPD yang selanjutnya akan bertanggungjawab dalam
mengelola pemerintahan Desa. Kepala Desa menjadi pimpinan pemerintah
Desa sedangkan BPD menjadi lembaga penyeimbang bagi Kepala Desa dalam
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan urusan masyarakat. UU
Desa juga memandatkan bahwa terkait hal-hal strategis di Desa harus
dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh
BPD. Hasil musyawarah Desa wajib dipedomani oleh Kepala Desa untuk
merumuskan kebijakan Pemerintah Desa. Dengan demikian, UU Desa
memandatkan penggabungan demokrasi perwakilan yang diwujudkan
melalui pemilihan kepala Desa dan pemilihan anggota BPD dengan demokrasi
musyawarah mufakat yang diwujudkan denan penyelenggaraan musyawarah
Desa.
Berdasarkan Undang Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa, pasal 72, bahwa Pemerintah Desa mendapatkan Alokasi Dana Desa
paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten dalam
APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Selain itu Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi mengalokasikan Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Non
PBB dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa.
Pengalokasian anggaran kepada Pemerintah Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun
Anggaran 2022 , diperuntukan untuk 3 (tiga) Bidang Belanja yaitu Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan dan
Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa.
Dalam upaya meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan desa
yang bersumber dari APBD Kabupaten, maka dipandang perlu menetapkan
Petunjuk Teknis Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
Tahun 2022.
BAB II
KEBIJAKAN PENGATURAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI
DAERAH TAHUN 2022

A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT


1. Maksud
Petunjuk Teknis Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah Tahun 2022 ini disusun sebagai bahan menyusun APBDesa
Tahun 2022.
2. Tujuan
a. menjelaskan penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah pada Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan dan Bidang Penanggulangan
Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa; dan
b. memberikan gambaran tentang pilihan kegiatan yang menjadi
prioritas dalam penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah untuk Tahun Anggaran 2022.
3. Manfaat
a. sebagai petunjuk bagi Pemerintah Kabupaten dalam
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Desa dalam
menetapkan penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah; dan
b. sebagai petunjuk bagi Desa dalam menetapkan penggunaan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

B. PERENCANAAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI DAERAH.


Mekanisme penetapan penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah mengikuti proses perencanaan pembangunan dan
Perencanaan anggaran Desa. Dokumen yang dihasilkan dalam proses
perencanaan Desa meliputi RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa. Prioritas
penggunaan Dana Desa termasuk bagian dari penyusunan RKP Desa dan
APB Desa. Mekanisme penetapan prioritas penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut:
1. Tahap Musyawarah Desa
Musyawarah Desa merupakan forum musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh
Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis, seperti penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dalam hal Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan dan Bidang Penanggulangan
Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa dan beberapa yang
lainnya dengan prinsip partisipatif, demokratis, dan transparan.
Penetapan prioritas penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah merupakan bagian dari hal-hal strategis di Desa,
sehingga wajib dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa.
pembahasan penetapan prioritas penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah dilakukan di forum musyawarah Desa
untuk penyusunan RKP Desa.
Pembahasan penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dalam musyawarah Desa berdasarkan usulan,
aspirasi dan kemanfaatan kegiatan masyarakat Desa. Hasil
kesepakatan musyawarah Desa terkait prioritas penggunaan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah harus dituangkan dalam
dokumen Berita Acara tentang musyawarah Desa.

2. Tahap Penyusunan Rancangan RKP Desa.


Kepala Desa wajib mempedomani hasil kesepakatan
musyawarah Desa berkaitan dengan prioritas penggunaan ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah. Kegiatan-kegiatan yang
disepakati untuk dibiayai dari ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah termuat dalam dokumen rancangan RKP Desa.

3. Tahap Penetapan RKP Desa.


Kepala Desa berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat
Desa rancangan RKP Desa yang memuat rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dibiayai dari ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa (Musrenbang Desa) yang dihadiri oleh BPD dan
unsur masyarakat Desa. Rancangan RKP Desa, termasuk rancangan
prioritas kegiatan yang dibiayai dari ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah harus dibahas dan disepakati dalam musrenbang
Desa. Hasil kesepakatan dalam musrenbang Desa menjadi pedoman
bagi Kepala Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa tentang
RKP Desa.

4. Tahap Penyusunan Rancangan APB Desa


Kepala Desa merancang pembiayaan kegiatan dari ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah dengan berpedoman kepada RKP
Desa. Rencana penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah masuk menjadi bagian dari Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa. Kepala Desa berkewajiban mensosialisasikan dan
menginformasikan kepada masyarakat Desa perihal Rancangan
Peraturan Desa tentang APB Desa. Sosialisasi rancangan APB Desa
dilakukan sebelum dokumen Rancangan Peraturan Desa tentang APB
Desa disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat untuk
di evaluasi.
5. Tahap Review Rancangan APB Desa.
Bupati berkewajiban mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa khususnya rencana penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah. Review dimaksud diadakan untuk
memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dibiayai ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah memenuhi ketentuan hal-hal sebagai
berikut :
a. termasuk bagian dari kewenangan Desa berdasarkan hak asul-
usul dan kewenangan lokal berskala Desa; dan
b. tidak tumpang tindih dengan program/kegiatan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten.

C. PENGGUNAAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETRIBUSI DAERAH.


1. ADD dialokasikan untuk Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat
Desa, Tunjangan Penghasilan Kepala Desa dan Sekretaris Desa,
Tunjangan BPD, kelompok belanja Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan, dan Bidang
Penanggulangan Bencana, Darurat dan Mendesak Desa.
Adapun Penggunaan ADD dengan ketentuan :
a. Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa, dengan
ketentuan :
1) Penghasilan tetap kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan
kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
 memiliki Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Desa dan
Perangkat Desa yang masih berlaku;
 melaporkan daftar hadir setiap bulan secara rutin;
 Membuat surat pernyataan tidak memiliki jabatan formal
lain bermaterai cukup; dan
 Bagi Perangkat Desa baru, melampirkan Fotocopy ijazah
dari SD/sederajat sampai dengan SLTA/sederajat yang
telah dilegalisir oleh lembaga yang berwenang.
2) Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa dibayarkan
paling cepat setiap awal bulan berikutnya, khusus untuk bulan
desember dibayarkan paling cepat pada minggu kedua bulan
desember.
b. Tunjangan BPD dengan ketentuan :
1) Tunjangan BPD diberikan kepada anggota BPD dengan
memenuhi persyaratan :
 memiliki Surat Keputusan Pengangkatan anggota BPD yang
masih berlaku
 Memiliki keputusan BPD tentang Pimpinan kelembagaan
BPD
 telah menetapkan tata tertib BPD.
2) Persyaratan Surat Keputusan Pengangkatan Anggota BPD
disampaikan kepada Bupati melalui Camat dalam usulan
pertama awal tahun.
3) Persyaratan usulan selanjutnya cukup menyampaikan Daftar
Penerimaan Tunjangan BPD dan Surat pengantar camat.
4) Tunjangan BPD dibayarkan paling cepat setiap awal bulan
berikutnya, khusus untuk bulan Desember dibayarkan paling
cepat pada minggu kedua bulan Desember.
c. Besaran untuk Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa,
tunjangan kepala desa dan perangkat desa serta tunjangan BPD
ditetapkan oleh Peraturan Bupati.
2. DBH Pajak Daerah Non PBB dan DBH Retribusi Daerah digunakan untuk
kelompok belanja Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan, dan Bidang Penanggulangan Bencana,
Darurat dan Mendesak Desa sesuai hasil Musyawarah Desa.

D. MEKANISME PENYALURAN ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN


RETRIBUSI DAERAH.
1. Tahapan Penyaluran
Tahapan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
adalah meliputi :
a. Kepala Desa menetapkan RKD pada bank persepsi berdasarkan
dengan Keputusan Kepala Desa;
b. RKD yang ditetapkan pada bank persepsi sebagaimana diatas
diwajibkan atas nama Pemerintah Pesa;
c. setiap desa harus menyerahkan nomor rekening bank atas nama
Pemerintah Desa kepada BPKAD melalui DPMD;
d. penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
dilaksanakan melalui transfer dari RKUD ke RKD atas dasar
permohonan dari Pemerintah Desa; dan
e. Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
dilakukan secara bertahap :
 tahap I paling cepat bulan April sebesar 30% (tiga puluh per
seratus);
 tahap II paling cepat bulan Agustus sebesar 30% (tiga puluh
per seratus);
 tahap III pada bulan November sebesar selisih antara jumlah
pagu yang telah disalurkan sampai dengan tahap II dengan
jumlah pagu perubahan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah Tahun 2022; dan
 Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud diatas diusulkan paling lambat minggu
keempat Bulan Desember 2022.
2. Mekanisme Penyaluran.
Mekanisme penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah meliputi :
a. Kepala Desa membuat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah yang ditujukan kepada Bupati
melalui Kepala BPKAD setelah selesai diverifikasi oleh Sekretaris
Desa;
b. Camat melakukan asistensi berkas permohonan penyaluran dari
Kepala Desa dan menerbitkan surat pengantar permohonan
penyaluran kepada Bupati melalui DPMD;
c. Kepala DPMD menindaklanjuti berkas permohonan penyaluran
kepada BPKAD;
d. Kepala BPKAD menerbitkan SP2D kepada bank persepsi; dan
e. Penyaluran dari RKUD ke RKD melalui bank persepsi paling lama
2 (dua) hari kerja.
f. Persyaratan Penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah harus di unggah dalam bentuk pdf (Portable Document
Format) ke aplikasi yang di kelola Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa.

3. Persyaratan Penyaluran.
a. Persyaratan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah Tahap I Tahun 2022 meliputi :
1) Surat Keterangan bahwa Pertanggungjawaban Penggunaan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah selama Tahun
2021 beserta bukti setoran pajak telah diselesaikan serta
dilakukan verifikasi oleh sekretaris desa dan diketahui oleh
kepala desa;
2) Laporan Realisasi Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah selama Tahun 2021 telah selesai sampai
dengan tanggal sebelum permohonan penyaluran Tahap I
Tahun 2022;
3) Surat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dari Kepala Desa ditujukan kepada BPKAD
beserta lampirannya terdiri dari :
 Daftar rincian penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah selama Tahun 2021;
 Foto copy KTP Kepala Desa;
 Foto copy RKD a.n Desa;
 Foto copy NPWP a.n Desa;
 Foto copy NPWPD a.n Desa;
 Fakta Integritas Kepala Desa penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah untuk tahap I Tahun 2022
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan ADD,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja DBH Pajak Non PBB,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Retribusi Daerah (bermeterai
cukup); dan
 Surat Pengantar Permohonan Penyaluran dari Camat yang
ditujukan kepada Bupati melalui DPMD dilengkapi dengan
lembar asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
Tahun 2022.
Berkas persyaratan permohonan penyaluran tahap I, persyaratan
sebagaimana disebutkan pada poin 1 sampai dengan poin 3
disampaikan kepada Bupati melalui DPMD untuk selanjutnya di
tindak lanjuti dengan Surat Pengantar kepada Bupati melalui
BPKAD.

b. Persyaratan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi


Daerah Tahap II meliputi :
1) Surat Keterangan Pertanggungjawaban Penggunaan ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah Tahap I Tahun 2022
beserta bukti setoran pajak telah diselesaikan serta dilakukan
verifikasi oleh sekretaris desa dan diketahui oleh kepala desa;
2) Laporan Realisasi Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tahap I Tahun 2022 telah selesai sampai
dengan tanggal sebelum permohonan penyaluran Tahap II
Tahun 2022;
4) Surat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dari Kepala Desa ditujukan kepada BPKAD
beserta lampirannya terdiri dari :
 Daftar rincian penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tahap I Tahun 2022;
 Foto copy KTP Kepala Desa;
 Foto copy RKD a.n Desa;
 Foto copy NPWP a.n Desa;
 Foto copy NPWPD a.n Desa;
 Fakta Integritas Kepala Desa penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah untuk tahap II Tahun 2022
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan ADD,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja DBH Pajak Non PBB,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Retribusi Daerah (bermeterai
cukup); dan
 Surat Pengantar Permohonan Penyaluran dari Camat yang
ditujukan kepada Bupati melalui DPMD dilengkapi dengan
lembar asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
Tahun 2022.
Berkas persyaratan permohonan penyaluran tahap II, persyaratan
sebagaimana disebutkan pada poin 1 sampai dengan poin 3
disampaikan kepada Bupati melalui DPMD untuk selanjutnya di
tindak lanjuti dengan Surat Pengantar kepada Bupati melalui
BPKAD.

c. Persyaratan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi


Daerah Tahap III meliputi :
1) Surat Keterangan Pertanggungjawaban Penggunaan ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah Tahap II Tahun 2022
beserta bukti setoran pajak telah diselesaikan serta dilakukan
verifikasi oleh sekretaris desa dan diketahui oleh kepala desa;
2) Laporan Realisasi Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tahap II Tahun 2022 telah selesai sampai
dengan tanggal sebelum permohonan penyaluran Tahap II
Tahun 2022;
3) Surat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah dari Kepala Desa ditujukan kepada BPKAD
beserta lampirannya terdiri dari :
 Daftar rincian penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah tahap II Tahun 2022;
 Foto copy KTP Kepala Desa;
 Foto copy RKD a.n Desa;
 Foto copy NPWP a.n Desa;
 Foto copy NPWPD a.n Desa;
 Fakta Integritas Kepala Desa penggunaan ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah untuk tahap III Tahun 2022
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan ADD,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja DBH Pajak Non PBB,
(bermeterai cukup);
 Kwitansi Pembayaran Belanja Retribusi Daerah (bermeterai
cukup); dan
 Surat Pengantar Permohonan Penyaluran dari Camat yang
ditujukan kepada Bupati melalui DPMD dilengkapi dengan
lembar asistensi kelengkapan dokumen administrasi
penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah
Tahun 2022.
Berkas persyaratan permohonan penyaluran tahap III, persyaratan
sebagaimana disebutkan pada poin 1 sampai dengan poin 3
disampaikan kepada Bupati melalui DPMD untuk selanjutnya di
tindak lanjuti dengan Surat Pengantar kepada Bupati melalui
BPKAD.
BAB III
PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

A. PENDAMPINGAN
Undang-Undang Desa memandatkan bahwa penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan memberikan
pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan Desa. Pendampingan Desa dilakukan secara berjenjang
sesuai dengan kebutuhan. Pendampingan Desa pada level Desa secara
teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah Kabupaten dan
dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan
masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga, sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

B. PEMBINAAN
1. Pemerintah Daerah Kabupaten melakukan pembinaan pelaksanaan
penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah.
2. Pembinaan Daerah Kabupaten melalui DPMD meliputi :
a. menetapkan reagulasi pengaturan yang berkaitan dengan ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai dari ADD,
DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
c. memfasilitasi penyaluran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah;
d. melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan penggunaan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah; dan
e. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi bagi Pelaksana
Pengelola Keuangan Desa.

3. Pembinaan dan Pengawasan Kecamatan meliputi :


a. Memfasilitasi penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah;
b. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi terkait
penggunaan dan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan
ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah;
d. melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah, pemerintah
provinsi dan kabupaten terkait pengelolaan keuangan Desa;
e. memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil evaluasi
rancangan peraturan Desa tentang APBDesa;
C. PENGAWASAN
1. Pengawasan pengelolaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah, dilaksanakan :
a. Aparat Pengawas Internal Pemerintah;
b. Camat;
c. Badan Permusyawaratan Desa; dan
d. Masyarakat.
2. Bentuk dan ruang lingkup pengawasan mengacu pada ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
BAB IV
PELAPORAN

Pertanggungjawaban Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan


Retribusi Daerah;
1. Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan ADD, ADD Penundaan, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah kepada Bupati melalui Camat.
2. Penyampaian laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban
penggunaan ADD, ADD Penundaan, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah dilakukan dengan ketentuan :
a. tahap I paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran 2022;
b. tahap II paling lambat minggu kedua bulan Oktober tahun anggaran
2022; dan
c. tahap III paling lambat minggu kedua bulan Februari tahun anggaran
2022.
3. Setiap Desa yang realisasi pencairan sampai akhir tahun anggaran (31
Desember) belum 100% (seratus per seratus), dikenakan sanksi
administratif.
4. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud meliputi sisa pagu anggaran
tidak disalurkan pada tahun anggaran berikutnya.
BAB V
PENUTUP

Petunjuk teknis Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah tahun 2022 ini disusun agar dapat dijadikan pedoman oleh
Pemerintah Desa untuk menjadi bahan pertimbangan penyusunan dokumen
perencanaan di Desa khususnya Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
tahun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) 2022.

BUPATI SUKABUMI,

MARWAN HAMAMI
Contoh I : Format Surat Permohonan Penyaluran Penyaluran ADD, DBH Pajak
Non PBB dan Retribusi Daerah.

KOP KEPALA DESA

Tempat, (Tanggal Bulan Tahun)


Kepada
Nomor : Nomor surat desa Yth. Bupati Sukabumi
Sifat : Penting Cq.Kepala Dinas Pemberdayaan
Lampiran : 1 (satu) bundel Masyarakat dan Desa
Perihal : Permohonan Penyaluran ADD, Kabupaten Sukabumi
DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah Tahap..... di-
Tahun Angaran 2022 PALABUHANRATU

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi


Nomor........tanggal..........Tentang............, bahwa Pemerintah Desa..........
Kecamatan........Kabupaten Sukabumi untuk tahun 2022 mendapat
alokasi anggaran bantuan keuangan ADD, DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah sebesar Rp. ...........,- dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi. Sehubungan dengan hal tersebut untuk tertib Administrasi dan
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa, kami mengajukan
permohonan penyaluran anggaran bantuan keuangan tersebut untuk
tahap......sebesar Rp. ...., dengan rincian sebagai berikut :

NO. URAIAN JUMLAH (Rp) KET.


1. ADD (........%). …………………
2. DBH PAJAK NON PBB ( .......%) ......................
3. DBH RETRIBUSI DAERAH (.....%) ......................
JUMLAH TOTAL ......................

Sebagai bahan kelengkapan persyaratan permohonan penyaluran


anggaran bantuan keuangan tersebut, bersama ini terlampir, diantaranya
sebagai berikut :

1.
2.
3. Dst.
Demikian disampaikan, atas segala perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Kepala Desa,......................

(Nama Kepala Desa)


Tembusan disampaikan kepada:
Yth. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sukabumi
di Palabuhanratu, sebagai laporan.
Contoh II : Format Surat Keterangan oleh Sekretaris Desa

KOP SEKRETARIAT DESA

SURAT KETERANGAN
No. .............................

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..................................
Jabatan : Sekretaris Desa.............

Dengan ini menerangkan bahwa pertanggungjawaban penggunaan ADD,


DBH Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah tahap ….. Tahun ….. berikut bukti
setoran pajak telah diselesaikan serta telah dilakukan verifikasi.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

.........., .......................2022

Mengetahui, Yang Memverifikasi,


Kepala Desa ………….. Sekretaris Desa....................

NAMA DAN GELAR NAMA DAN GELAR


Contoh III : Format Surat Fakta Integritas Penggunaan ADD. DBH Pajak Non
PBB dan DBH Retribusi Daerah oleh Kepala Desa

KOP KEPALA DESA

SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN ADD


DBH PAJAK NON PBB DAN DBH RETRIBUSI DAERAH TAHAP …….
TAHUN ANGGARAN …….
Nomor : .......................

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Alamat : ..........................................
NIK : ..........................................
No. Telp : ..........................................
Email : ..........................................

Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa.............

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan


transparansi dan akuntabilitas penggunaan ADD. DBH Pajak Non PBB dan DBH
Retribusi Daerah yang bersumber dari APBD Kabupaten Sukabumi Tahun
Anggaran …………untuk tahap …….., dengan ini menyatakan:

1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materil atas penggunaan


bantuan keuangan yang diterima;
2. Akan menggunakan bantuan keuangan sesuai dengan rencana penggunaan
anggaran yang telah disetujui;
3. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang undangan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

..................,......................2022
KEPALA DESA........................,

NAMA
Contoh IV : Format Surat Pengantar Penyaluran
KOP KECAMATAN

.............,...................2022
Kepada
Nomor : Nomor surat desa Yth. Bupati Sukabumi
Sifat : Penting Cq.Kepala Dinas Pemberdayaan
Lampiran : 1 (satu) bundel Masyarakat dan Desa
Perihal : Permohonan Penyaluran ADD, Kabupaten Sukabumi
DBH Pajak Non PBB dan
Retribusi Daerah di-
Tahap.....Desa........ PALABUHANRATU
Tahun Angaran 2022

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor ......


Tentang Tata Cara Pembagian Dan Penetapan Rincian Alokasi
Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak Non Pajak Bumi Dan Bangunan
Dan Retribusi Daerah Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2022,
bahwa Pemerintah Desa........... untuk tahun 2022 mendapat
bantuan alokasi anggaran ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah sebesar Rp,...............
Dalam rangka menindaklanjuti Surat Kepala Desa…..
Nomor….. Tanggal… Perihal Permohonan Penyaluran ADD, DBH
Pajak Non PBB dan Retribusi Daerah Tahap..... Tahun Angaran
2022. Sehubungan dengan hal tersebut untuk tertib dan
lancarnya penyelenggaraan pemerintahan desa, kami sampaikan
usulan penyaluran anggaran bantuan keuangan tersebut untuk
tahap....... sebesar Rp. ............. dengan rincian sebagai berikut :
NO URAIAN JUMLAH (Rp) KET.
1. ADD (........%). …………………
2. DBH PAJAK NON PBB ( .......%) ......................
3. DBH RETRIBUSI DAERAH (.....%) ......................
JUMLAH TOTAL ......................

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya


di ucapkan terima kasih.

CAMAT......................

NAMA DAN GELAR


Pangkat/Gol
NIP
Contoh IV : Format Surat Pengantar Penyaluran
KOP KECAMATAN

LEMBAR ASISTENSI
KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN
ADD, DBH PAJAK NON PBB DAN RETIBUSI DAERAH

Desa : Nama Desa


Kecamatan : Nama Kecamatan
Kabupaten : Kabupaten Sukabumi
TIDAK
NO URAIAN PERSYARATAN PENYALURAN ADA
ADA
1. Surat Keterangan bahwa Pertanggungjawaban
Penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB dan Retribusi
Daerah Tahap .... Tahun 2022 beserta bukti setoran
pajak telah diselesaikan serta dilakukan verifikasi oleh
sekretaris desa dan diketahui oleh kepala desa;
2. Laporan Realisasi Penggunaan ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah Tahun 2022 sampai dengan
tanggal sebelum permohonan penyaluran Tahap .....
Tahun 2022;
3. Surat permohonan penyaluran ADD, DBH Pajak Non
PBB dan Retribusi Daerah Tahap ........ Tahun 2022
dari Kepala Desa ......
4. Daftar rincian penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Tahap......Tahun 2022
5. Foto Copy KTP Kepala Desa
6. Foto Copy Rekening Kas Desa (RKD)
7. Foto Copy NPWP
8. Foto Copy NPWPD
9. Fakta Integritas penggunaan ADD, DBH Pajak Non PBB
dan Retribusi Daerah Tahap .......... Tahun ........
(bermaterai Rp.6.000, -)

TIM ASISTENSI
KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN ADD, DBH PAJAK NON
PBB DAN RETRIBUSI DAERAH KECAMATAN ................
Sekretaris, Ketua,
Kepala Seksi Pemerintahan Sekretaris Kecamatan

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


Pangkat/Golongan Pangkat/Golongan
NIP. NIP.

Anggota, Anggota,
..................................... .......................................

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


Pangkat/Golongan Pangkat/Golongan
NIP. NIP.
Mengetahui,
Camat…………………

Nama dan Gelar


Pangkat/Gol
NIP.
Susunan Tim Asistensi Kelengkapan Dokumen Terdiri dari :
Ketua : Sekretaris Kecamatan
Sekretaris : Kepala Seksi pemerintahan
Anggota : Minimal 2 Orang Kepala Seksi / Pejabat Struktural

BUPATI SUKABUMI,

MARWAN HAMAMI

Anda mungkin juga menyukai