Anda di halaman 1dari 4

Nama : puspita suryani

Nim :044324052
Upbjj : semarang

DISKUSI 5 Akuntansi Biaya

Diketahui :
Biaya total = Rp 120.000.000
Biaya tetap = Rp 30.000.000
Biaya variable = Biaya total – Biaya tetap
= Rp 120.000.000 – Rp 30.000.000
= Rp 90.000.000
Total jarak aktivitas normal = 10.000 + 12.000 + 11. 000
= 33.000 km
Ditanya,
Biaya variabel yang ditentukan dimuka

Dijawab
Biaya variable/km = Biaya Variable / total jarak untuk aktivitas normal
= Rp 90.000.000 / 33.000 km
= 2727,27/km
Biaya yang telah ditentukan dimuka oleh departemen pendukung/km = Rp 2727,27/km.

Biaya yang akan dialokasikan oleh departemen pendukung ke masing-masing rute


Aktivitas normal: Biaya Tetap / jumlah kota = Rp 30.000.000 / 3 = Rp. 10.000.000

Kota A
biaya tetap + (Biaya variabel per km x jarak tempuh kota A)
= Rp 10.000.000 + (Rp 2.727,27 x 10.000 km)
= Rp 37.272.727
Kota B
Biaya tetap + (Biaya variabel per km x jarak tempuh Kota B)
= Rp 10.000.000 + (Rp 2.727,27 x 12.000 km)
= Rp 42.727.273

Kota C
Biaya tetap + (Biaya variabel per km x jarak tempuh kota C)
= Rp 10.000.000 + (Rp 2.727,27 x 11.000 km)
= Rp 39.999.970

Total biaya aktivitas normal


Kota A + Kota B + Kota C
= Rp 37.272.727 + Rp 42.727.273 + Rp 39.999.970
= Rp.119.999.970

Aktivitas aktual
Total jarak aktivitas actual = 12.000 + 13.000 + 10.000
= 35.000
Total Biaya variable = Rp.98.000.000
Biaya variable/km = total biaya variable / total jarak aktivitas actual
= Rp98.000.000 / 35.000 km
= Rp 2.800/km

Biaya tetap tiap kota dari aktivitas aktual


Biaya tetap / Jumlah Kota = Rp.48.000.000 / 3 = Rp 16.000.000

Kota A
Biaya tetap + (biaya variabel per km x jarak tempuh kota A)
= Rp16.000.000 + (Rp 2.800 x 12.000 km)
= Rp 49.600.000
Kota B
Biaya tetap + (biaya variabel per km x jarak tempuh KotaB)
= Rp16.000.000 + (Rp 2.800 x 13.000 km)
= Rp 52.400.000

Kota C
Biaya tetap + (biaya variabel per km x jarak tempuh kota c)
= Rp16.000.000 + (Rp2.800 x 10.000 km)
= Rp 44.000.000

Total biaya dari aktivitas actual


Kota A + Kota B + Kota C
= Rp 49.600.000 + Rp 52.400.000 + Rp 44.000.000
= Rp 146.000.000
Dari perhitungan total biaya antara aktivitas normal yang dikeluarkan dengan total biaya dari
aktivitas actual, didapatkan hasil biaya actual lebih besar daripada biaya normal. Selisih
tersebut cukup tinggi sehingga kinerja untuk tiap rute tersebut perlu dilakukan evaluasi karena
ketiganya melebihi apa yang diharapkan oleh departemen pendukung. Hal tersebut mungkin
terjadi karena kurangnya pengawasan atas penggunaan sumber daya. Penggunaan sumber daya
yang melebihi dari yang direncanakan dapat menimbulkan kenaikan biaya-biaya yang timbul
dari kegiatan dalam departemen pendukung tersebut. Tindakan yang dapat dilakukan yakni
memperketat pengawasan dalam setiap penggunaan anggaran untuk memastikan bahwa
anggaran yang telah disediakan dapat sesuai yang telah direncanakan.

Biaya yang tidak dialokasikan


Biaya tak terduga
biaya yang disiapkan untuk kejadian yang mungkin akan terjadi atau mungkin tidak terjadi
apabila di perjalanan terjadi hal yang tidak terduga semisalnya terjadi kemacetan akibat
bencana alam, sehingga harus memutar dan memerlukan jarak tambahan dan tentunya
membutuhkan bahan bakar tambahan. Selain itu, biaya lain-lain seperti pecah ban atau terjadi
penyerangan atau pemalakan di jalan oleh sekelompok orang yang meminta uang keamanan
yang mungkin bisa terjadi dilapangan.
Biaya parkir
Yang merupakan retribusi atas penggunaan lahan parkir dipinggir jalan yang besarannya
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota berdasarkan UU tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah yang selanjutnya ditetapkan di tingkat Kabupaten/Kota dengan Peraturan
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai