Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1
PAJAK PENGHASILAN III

Nama Mahasiswa : Puspita Suryani

Nomor Induk Mahasiswa : 044324052

Kode/Nama Mata Kuliah : Paja3332/Pajak Penghasilan III

Kode/Nama UPBJJ : 42/Semarang

Masa Ujian : 2022/23.1(2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. soal

a. Tuan Arden seorang warga negara Indonesia berdomisili di Jakarta. Sebagai seorang
konsultan marketing, Tuan Arden memberikan jasa konsultasi baik di dalam maupun
di luar negeri. Pada tahun 2021, Tuan Arden memberikan jasa konsultasi di Indonesia
maupun di Malaysia. Tentukan siapakah yang berhak untuk mengenakan pajak atas
jasa konsultasi yang diberikan Tuan Arden, dengan yurisdiksi domisili dan yurisdiksi
sumber
Jawaban

YURISDIKSI DOMISILI
Negara berhak mengenakan pajak kepada orang pribadi atau badan karena berdomisili
di negara yang bersangkutan, atau karena status kewarganegaraannya. Sehingga
negara bisa mengenakan pajak penghasilan atas seluruh penghasilan dari seluruh dunia
yang diterima oleh penduduknya maupun oleh warga negara yang tidak menjadi
penduduknya (misalnya warga negaranya namun tinggal di negara lain).

Indonesia menganut prinsip domisili sebagaimana dituangkan dalam Pasal 2 ayat (3)
huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan : Pasal 2 (3) Yang dimaksud Subjek Pajak
dalam negeri adalah : (a) orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus depalan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak
berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

Dari contoh kasus diatas yang berhak mengenakan pajak atas jasa konsultasi
yang diberikan tuan arden berdasarkan PPh pasal 21 adalah:
a. Pemberi kerja (orang pribadi dan badan usaha)
b. Bendahara pemerintah (pusat maupun daerah)
c. Orang pribadi yang menjalankan kegiatan usaha maupun pekerjaan bebas serta
badan yang membayar honorarium atau objek pajak lain kepada penyedia jasa
tenaga ahli, orang pribadi dengan status sebagai subjek pajak luar negeri, peserta
pelatihan, pendidikan, serta magang. Pajak penghasilan pun akan dipotong
penyelenggara kegiatan, termasuk organisasi nasional maupun internasional,
penyelenggata kegiatan, orang pribadi dan lembaga lain yang menggelar kegiatan.
YURISDIKSI SUMBER
Menurut yurisdiksi sumber, negara berhak mengenakan pajak kepada orang pribadi
atau badan atas penghasilan yang diperoleh dari negaranya.

Indonesia menganut asas sumber sebagaimana tersirat dalam Pasal 26 UU PPh :

Pasal 26 (Ayat 1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam
bentuk apa pun, yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, Subjek
Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan
perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap di Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto
pihak yang wajib membayarkan

pasal 26 (Ayat 2) Atas penghasilan dari penjualan harta di Indonesia, kecuali yang
diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri
selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dan premi asuransi yang dibayarkan kepada
perusahaan asuransi di luar negeri, dipotong pajak 20% (dua puluh persen) dari
perkiraan penghasilan neto.

Dari contoh kasus diatas yang berhak mengenakan pajak atas jasa konsultasi
yang diberikan tuan arden berdasarkan PPh pasal 26 adalah:
a. Badan pemerintah
b. Penyelenggara kegiatan
c. Subjek pajak badan dalam negeri
d. Bentuk usaha tetap
e. Perwakilan perusahaan negeri lainnya
f. Wajib Pajak orang pribadi negeri tertentu yang sudah ditunjuk Ditjen Pajak.
b. Mira, warga negara Indonesia adalah seorang penyanyi yang sedang go
internasional. Pada tahun 2020, Mira banyak melakukan show di luar negeri, sehingga
keberadaannya di Indonesia hanya pada bulan Maret s/d Mei serta bulan September
s/d bulan Desember saja, Meskipun demikian Mira mempunyai apartemen yang
digunakannya untuk tempat tinggal selama berada di Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut apakah Mira termasuk wajib dalam negeri atau luar negeri,
berikan penjelasan.
Jawaban

Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-43/PJ/2011.


Orang pribadi termasuk wajib pajak dalam negeri jika :
1. bertempat tinggal di Indonesia, atau
2. berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, atau
3. dalam suatu Tahun Pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia.

Seseorang dikatakan memiliki tempat tinggal di Indonesia jika orang tersebut di


Indonesia:

1. mempunyai tempat tinggal (place of residence) di Indonesia yang digunakan oleh


orang pribadi sebagai tempat untuk : berdiam (permanent dwelling place),
melakukan kegiatan sehari-hari (ordinary course of life), atau tempat menjalankan
kebiasaan (place of habitual abode), atau
2. mempunyai tempat domisili (place of domicile) di Indonesia, yaitu orang pribadi
yang dilahirkan di Indonesia yang masih berada di Indonesia.

Tempat tinggal tersebut tidak harus milik sendiri. Bisa jadi, tempat tinggal tersebut
sebenarnya milik keluarga yang ditempati bersama-sama dengan orang lain. Atau bisa
jadi tempat tinggal tersebut merupakan tempat tinggal sewa, atau milik orang lain
(bukan keluarga) tapi boleh untuk ditempati dengan gratis. Sebaliknya, tempat tinggal
tersebut tidak berlaku jika di Indonesia hanya tempat persinggahan, atau
bersifat sementara.

Berdasarkan syarat pajak dalam negeri mira merupakan wajib pajak dalam negeri
karena mira memehu kriteria sebagai wajib pajak dalan negeri.

2. Pada tahun 2021, PT. Diamond Selaras perusahaan penjualan permata,


mengasuransikan permata yang dijualnya langsung ke perusahaan asuransi di Hugo Ins.
Inc. di negara A. Pada tahun 2020, jumlah premi yang dibayarkan mencapai Rp 2,4 M.
Antara negara A dan Indonesia tidak memiliki perjanjian penghindaran pajak berganda,

Tentukan sumber penghasilan dan besarnya pajak atas premi asuransi yang dipotong
oleh PT Diamond Selaras.
Jawaban

Adapun sumber penghasilan pt diamond selaras adalah penjualan permata .

Besar pajak atas premi asuransi yang dipotong oleh pt diamond selaras :
Ketentuan Pemotongan Pph Pasal 26 Atas Pembayaran Premi Asuransi Ke Luar Negeri

Pasal 26 ayat 2 UU PPh, Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di
Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dan premi asuransi
yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri dipotong pajak 20% (dua
puluh persen) dari perkiraan penghasilan neto.

Besarnya perkiraan penghasilan neto sebagaimana dimaksud pada pasal adalah sebagai
berikut :

1. atas premi dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik
secara langsung maupun melalui pialang, sebesar 50% (lima puluh persen) dari
jumlah premi yang dibayar, atau dengan tariff efektif 10%
2. atas premi yang dibayar oleh perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia
kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun melalui
pialang, sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah premi yang dibayar, atau dengan
tariff efektif 2%

berdasarkan ketentuan dan contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa besar
pajak atas premi yang dipotong sebesar 10% dari jumlah premi yang dibayar,
atau dengan tarif efektif 2%.

Anda mungkin juga menyukai