2
Bentuk fungsi khusus:
Y = bX (fungsi linier)
Y = a + bX (fungsi linier)
Y = a + b X + c X2 (fungsi kuadratik)
Y = a + b X + c X2 + d X3 (fungsi kuadratik)
Y = a Xb (fungsi pangkat)
dan sebagainya
5
Penyajian data secara tabulasi untuk menjelaskan
hubungan produksi tersebut di atas mempunyai
beberapa kelemahan, antara lain:
8
Hukum Kenaikan Hasil yang Semakin Berkurang
Y
3. Fungsi produksi dengan
kenaikan hasil yang
semakin berkurang
(decreasing marginal
X
returns)
10
Produk Marjinal dan Produk Rata-rata
11
Produk Marjinal (PM) :
• Menunjukkan perubahan output sehubungan dengan perubahan
satu-satuan input.
• Penambahan produk yang diperoleh karena penambahan faktor
produksi dengan satu-satuan yang amat kecil.
• Kurva menunjukkan hubungan antara faktor produksi dengan
produk marjinal adalah Kurva Produk Marjinal (KPM).
• Fungsi Produk Marjinal (PM) menunjukkan fungsi yang menyatakan
tingkat perubahan pada fungsi Produk Total.
• Fungsi PM juga merupakan kemiringan (slope) dari fungsi Produk
Total (PT).
• Secara matematis fungsi PM diperoleh dari derivatif pertama fungsi
PT bila data yang tersedia data kontinyu, yaitu;
y (PT)
Y
PM = = = f’ (X)
x x C
D
∆
∆X Y
Sedangkan pada kasus data tabulasi (data diskrit) maka: B
Y
PT PR = atau PR =
X X
YY Y
Y
No Y X ∆Y ∆X PMPM X
X
PR PR
X
X
1 0 0 50 10 50/10 = 5 0
2 50 10 25 15 75/25 = 1,6 50/10 = 5
3 75 25 5 15 5/15 = 0,3 75/25 = 3
4 80 40 5 10 5/10 = 0,5 80/40 = 2
5 85 50 85/50 = 1,7
14
Fungsi Produksi Neo Klasik dan Hubungan PT, PM dan PR
KPT
E1 = 1 E1 = 0
E1 > 1 0 < E1 < 1 E1 < 0
KPR
0 X1│X2
KPM
Input Output PR PM Ep
Daerah
No X X Y Y (Y/X) (Y/X) (PM/ Produ
PR) ksi
1 0 75 0 10 0 0,13 3,07 I
2 75 75 10 30 0,13 0,40 1,74
3 150 75 40 35 0,27 0,47 1,33
4 225 75 75 32 0,33 0,43 1,19
5 300 75 107 13 0,36 0,17 0,53
6 375 75 120 6 0,32 0,08 0,25 II
7 450 75 126 4 0,28 0,05 0,18
8 525 75 130 2 0,25 0,03 0,12
9 600 75 132 -2 0,22 -0,03 -0,14 III
10 675 75 130 -5 0,19 -0,06 -0,35
11 750 75 125 0,17 17
Keterangan :
• I: Tahap kenaikan hasil dengan semakin
bertambah (increasing rate) dimana nilai
PM > 0 dan terus bertambah
• II : Tahap kenaikan hasil semakin berkurang
(decreasing rate) dimana nilai PM > 0
tetapi terus menurun
• III : Tahap penurunan hasil (negative decreasing
rate) dimana nilai PM < 0
0 X 0 X 0 X 0 X
PM PM PM PM
+
F1 < 0
F1 > 0 F2 < 0
F2 > 0 F3 = 0
F3 > 0 F1 > 0 F1 > 0
F2 > 0 F2 = 0 0 X
F3 = 0 F3 = 0
-
0 X 0 X 0 X
PM PM
+ F1 < 0 + F1 < 0
Gambar 2.4. Beberapa kemungkinan PM untuk fungsi F2 < 0 F2 < 0
produksi Y = f (X), f1 = PM, f2 = F3 < 0 F3 > 0
kemiringan PM, f3 = kelengkungan PM 0 X X
- -
19