Anda di halaman 1dari 27

RISET OPERASI

Guyup Mahardhian
DUALITAS
Pengertian
Setiap persoalan PL selalu memiliki 2 (dua)
macam analisis yang menjadi satu (dua paket
menjadi satu), yaitu : Analisis Primal dan
Analisis Dual.
Analisis dual : sebuah masalah PL yang di-
turunkan secara matematis dari satu model
PL primal.
Masalah dual dan primal sangat berkaitan
erat sehingga pemecahan simpleks optimal
dari salah satu masalah akan secara otoma-
tis menghasilkan pemecahan optimum untuk
masalah lain.
Bentuk pertama atau bentuk asli dari suatu
model PL adalah bentuk primal dan bentuk
keduanya adalah bentuk dual, sehingga suatu
solusi terhadap persoalan PL yg asli (primal)
juga akan memberikan solusi bentuk dual.
KONSEP DUALITAS
 Setiap persoalan linear programing
mempunyai suatu linear program yang
berkaitan, yang disebut “dual”.

 Solusi dari persoalan asli LP (Primal), juga


memberikan solusi pada dualnya
Hubungan primal-dual

Primal Dual
Batasan i Variabel i
Fungsi Tujuan Nilai Kanan
Contoh dualitas
Contoh dualitas
LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE SIMPLEX
Contoh
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu.Yang pertama merek I1, dgn
sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1
membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat
bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2
jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6
jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, tetapi
pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin
2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba
setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 30.000,00 sedang merek I2 = Rp
50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu
merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
(masalah primal)
Merek I1 I2 Kapasitas
Mesin Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan laba 3 5

Tabel primal-dual
Merek X1 X2
Mesin
Y1 2 0 ≤8
Y2 0 3 ≤ 15
Y3 6 5 ≤ 30
≥3 ≥5
Tabel primal-dual
Merek X1 X2
Mesin
Y1 2 0 ≤8
Y2 0 3 ≤ 15
Y3 6 5 ≤ 30
≥3 ≥5
Fungsi primal-dual
Kunci 1 Tujuan : Tujuan :
Batasan i Maks Z = 3X1 + 5X2 Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3

Variabel i Batasan : Batasan :


2X1 8 2Y1 + 6 Y3 ≥3
Kunci 2 3X2  15 3Y2 + 5 Y3 ≥5
Fungsi Tujuan 6X1 + 5X2  30
dan
dan Y1 ≥ 0, Y2 ≥ 0, Y3 ≥ 0
Nilai Kanan
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
Interpretasi Ekonomis
Fungsi primal n
Tujuan : Maks Z   C j X j
j 1
n
Batasan a
j 1
ij X j  bi

Xj = Tingkat aktivitas ke j
Cj = Laba persatuan aktivitas j
Z = Laba total dari seluruh aktivitas
bi = Jumlah sumber i yang tersedia
aij = jumlah sumber i yang “dipakai” oleh setiap satuan
aktivitas j

Dengan menggantikan Zj, metode simpleks dapat


diartikan mencari nilai Ym
Fungsi dual m
Tujuan : Min Y0   biYi
i 1
m
Batasan a Y  C
i 1
ij i j

Yi = kontribusi persatuan sumber i terhadap laba


Hasil masalah dual

Tujuan :
Y = 8(0) + 15(5/6) + 30(1/2) Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
Batasan :
2Y1 + 6 Y3 ≥3
Y = 271/2 3Y2 + 5 Y3 ≥5
dan
Y1 ≥ 0, Y2 ≥ 0, Y3 ≥ 0

Analisis Simplex

Y1 = 0, Y2 = 5/6, Y3 = 1/2
Contoh
Perusahaan makanan membuat 2 macam jenis makanan.Yang pertama
merek O dan yang kedua merek K. Diperlukan 2 jenis bahan. Bahan A
membuat adonan, bahan B membuat hiasan kue Setiap lusin makanan
merek O menggunakan bahan A sebanyak 1 kg kemudian bahan B
sebanyak 6 kg. Sedang untuk merek K menggunakan bahan A sebanyak 1
kg kemudian bahan B sebanyak 1 kg. Sumbangan terhadap laba setiap lusin
makanan merek O = Rp 15.000 sedang merek K = Rp 10.000. Bahan A yg
tersedia adalah 600 kg dan Bahan B yg tersedia adalah 1000 kg
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya makanan merek O
dan merek K yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Penyelesaian Masalah Primal
Model Program Linear
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 15X1 + 10X2
Fungsi Pembatas :
1. Bahan A : X1 + X2 ≤ 600
2. Bahan B : 6X1 + X2 ≤ 1000
X1, X2 ≥ 0
Tabel Simpleks

Var Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z -15 -10 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 600 600
S2 2 1 0 1 1000 500
Iterasi-1
Z 1 -5/2 0 15/2 7500 -
S1 0 ½ 1 -½ 100 200
X1 1 ½ 0 ½ 500 1000
Iterasi-2
Z 1 0 5 5 8000
X2 0 1 2 -1 200
X1 1 0 -1 1 400

Masalah dual ?
TERIMAKASIH
 Analisa sensitivitas adalah alat analisa untuk
melihat status kelayakan keputusan investasi
apabila faktor-faktor atau parameter-parameter
perhitungan dirubah.
 Keputusan dikatakan sensitif apabila setiap
perubahan nilai parameter atau faktor
perhitungan akan merubah keputusan investasi.
 Parameter-parameter yang biasanya berubah
dan perubahannya bisa mempengaruhi
keputusan investasi adalah ongkos investasi,
aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak
dan sebagainya.
Perlunya Analisa Sensitivitas
 Angka-angka yang digunakan dalam
perhitungan merupakan estimasi sehingga
output perhitungan bersifat relatif
 Kondisi nyata sering berubah sehingga
diperlukan antisipasi terhadap setiap
perubahan yang terjadi
 Mengindentifikasi parameter yang sensitif
(parameter yang mengubah solusi optimal
bila nilainya diubah).
Konsep Analisa Sensitivitas

• Bagaimana pengaruh perubahan data


terhadap solusi optimum
• Memberikan jawaban atas : “sampai seberapa
jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah
solusi optimum, atau tanpa menghitung solusi
optimum dari awal
Ada tiga pertanyaan yang ingin dijawab
dalam analisa sensitivitas
1. Kendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan seberapa besar
kelonggaran (kenaikan) dapat dibenarkan, sehingga menaikkan nilai Z
tetapi tanpa melakukan penghitungan dari awal. Sebaliknya, kedala
mana yang dapat dikurangi tanpa menurunkan nilai Z, dan tanpa
melakukan perhitungan dari awal
2. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk dilonggarkan
(dinaikkan)
3. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan untuk
berubah, tanpa mengubah solusi optimal
Contoh

CV CIARD memproduksi jenis Astro dan cosmos diperlukan bahan baku A


dan B serta jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan baku A, 60 kg
perhari, bahan B, 30 kg perhari dan tenaga kerja 40 jam perhari. Kedua
jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 untuk astro dan Rp 30
untuk cosmos.

Jenis bahan baku Kg bahan baku dan jam tenaga kerja Maksimum
dan tenaga kerja Astro (X1) Cosmos (X2) penyediaan

Bahan baku A 2 3 60 kg
Bahan baku B - 2 30 kg
Tenaga kerja 2 1 40 jam
Z mak = 40X1 + 30X2
Kendala : 1. 2X1 + 3X2 ≤ 60 (bahan baku A)
2. 2X2 ≤ 30 (bahan baku B)
3. 2X1 + 1X2 ≤ 40 (jam tenaga kerja)
4. X1 ≥ 0 (nonnegativity)
5. X2 ≥0 (nonnegativity)

X2
Solusi optimum tercapai pd titik C, perpot. grs
2X1 + 1X2 = 40 [1] 2X1 + 3X2 = 60
[3] 2X1 + 1X2 = 40
2X2 = 20  X2 = 10 (substitusi ke [1]
40 [1] 2(X1) + 3(10) = 60
2X1 = 60  X1 = 15
Nilai keunt. Z = 40(15) + 30(10) = 900
3
2X1 + 3X2 = 60

20
D F 2
15 2X2 = 30
E
C
feasible 1
A B G
0 20 30 X1
Dari perhitungan pencarian solusi optimum (titik C: X1=15, X2=10), akan
ditemukan kendala yang sudah habis terpakai (scare) atau full capasity,
dan kendala yang berlebihan (redundant) atau idle capasity

X2
2X1 + 1X2 = 40 C : Full capasity
[1] 2X1 + 3X2 ≤ 60 (BB A yg tersedia)
2(15) + 3(10) = 60 (BB A yg dipakai)
40
yg tersedia = yg dipakai
[3] 2X1 + 1X2 ≤ 40 (tk yg tersedia)
2(15) + 1(10) = 40 (tk yg dipakai)
3 yg tersedia = yg dipakai
2X1 + 3X2 = 60

20
D F 2
15 2X2 = 30
E
C
feasible 1
A B G
0 20 30 X1
Perubahan Kapasitas Sumberdaya
1. Perubahan Bahan Baku A
Jika BB A ditambah, pers. [1] bergeser hingga F (persilangan [2] dan [3])

◦ F : [3] 2X1 + 1X2 = 40


[2] 2X2 = 30  X2 = 15
◦ Substitusikan X2 = 15 ke (3)
X2 [3] 2(X1) + 1(15) = 40
2X1 + 1X2 = 40 X1 = 12,5
◦ Substitusikan X1 & X2 pada pers. [1]
[1] 2(15) + 3(12,5) = 70
◦ Jadi Max BB A naik sebesar : 70 – 60 = 10
40
◦ If BB A naik, maka
Zbaru = 40(12,5) + 30(15) = 950
3 shg ada kenaikan Keuntungan (shadow price) :
2X1 + 3X2 = 60 Z = 950 – 900 = 50
20
D F 2
15 2X2 = 30
E
C
feasible 1
A B G
0 20 30 X1
Perubahan Kapasitas Sumberdaya
2. Perubahan jam tenaga kerja
Jika TK ditambah, pers. [3] bergeser hingga titik G

X2 ◦ G : X2 = 0
X1 = 30
2X1 + 1X2 = 40 ◦ Substitusikan X1 & X2 pada pers. [3]
[1] 2(30) + 3(0) = 60
◦ Jadi Max TK naik sebesar : 60 – 40 = 20
40 ◦ Penambahan TK, maka
Zbaru = 40(30) + 30(0) = 1.200
shg ada kenaikan keuntungan (shadow price) :
2X1 + 3X2 = 60
3 Z = 1.200 – 900 = 300

20
D F 2
15 2X2 = 30
E
C
feasible 1
A B G
0 20 30 X1
Perubahan Kapasitas Sumberdaya
3. Perubahan Bahan Baku B
BB B diturunkan, pers. [2] bergeser hingga titik C (titik optimum tidak
berubah)

X2
2X1 + 1X2 = 40 Pada titik C, X1 = 15, X2 = 10
Karena BB B hanya untuk membuat 1
produk (Cosmos), maka
40
maksimum diturunkan sebesar
2X2 = 2(10) = 20
atau turun sebesar = 30 – 20 = 10
3 Penurunan tidak merubah Keuntungan
2X1 + 3X2 = 60

20
D F 2
15 2X2 = 30
E
C
feasible 1
A B G
0 20 30 X1

Anda mungkin juga menyukai