OPERATIONS
RESEARCH
8th edition
http://rosihan.web.id
• Dualitas adalah masalah program linier yang
didefinisikan secara langsung dan sistematik
dari model asli atau model primal program
linier. Dualitas didefinisikan untuk macam-
macam bentuk primal tergantung pada type
batasan, tanda-tanda variabel dan fungsi
tujuan serta jenis keoptimalannya.
http://rosihan.web.id
Teori Dualitas
• Istilah dualitas menunjuk pada kenyataan
bahwa setiap linier programming terdiri atas
dua bentuk
• Bentuk pertama atau asli dinamakan primal
• Bentuk kedua yang berhubungan dinamakan
dual
• Sehingga, suatu solusi terhadap LP yang asli,
juga memberikan solusi pada bentuk dualnya
http://rosihan.web.id
Asumsi dasar yang digunakan adalah masalah primal
program linier dinyatakan dalam bentuk standar :
• Fungsi tujuan:
– Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn
• Batasan :
1. a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1
2. a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1
…..
http://rosihan.web.id
Matriks Transpose?
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
Bentuk standar masalah primal – dual
http://rosihan.web.id
Masalah dual-primal diperoleh menurut
aturan-aturan berikut ini.
http://rosihan.web.id
Hubungan primal-dual
Primal Dual
Batasan i Variabel i
Fungsi Tujuan Nilai Kanan
http://rosihan.web.id
Contoh : (masalah primal)
Merek I1 I2 Kapasitas
Mesin Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan laba 3 5
Tabel primal-dual
Merek X1 X2
Mesin
Y1 2 0 ≤8
Y2 0 3 ≤ 15
Y3 6 5 ≤ 30
≥3 ≥5
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan dual
2. Konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
Contoh
Z – 5X1 – 12X2 – 10X3 + 0S1 + 0S2= 0
X1 + 2X2 + X3 + S1 = 10
2X1 + x2 + 3X3 + S2 = 15
http://rosihan.web.id
W = 10Y1 + 15Y2 + MA1 + MA2 + MA3
Y1 + 2Y2 – S1 + A1 = 5 : A1 = 5 – Y1 -2Y2 + S1
2Y1 + Y2 – S2 + A2 = 12 : A2 = 12 – 2Y1 – Y2 + S2
Y1 + 3Y2 – S3 + A3 = 10 : A3 = 10 – Y1 – 3Y2 + S3
http://rosihan.web.id
0X3 + 0S1 + 0S2= 0
X3 + S1 = 10
X3 + S2 = 15 Contoh
http://rosihan.web.id
• Apabila masalah dual tersebut diselesaikan maka akan
diperoleh Y1 = 0, Y2 = 5/6, Y3 = ½
• Angka-angka tersebut adalah koefisien slack variable pada
baris pertama tabel simpleks bagian terakhir (optimal)
• Dalam solusi optimum primal dan dual, dapat disimpulkan
bahwa
Maksimum Z = Minimum Y = 27 ½
Z = 3X1 + 5X2
27 ½ = 3 (5/6) + 5 (5)
sama dengan
Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
27 ½ = 8 (0) + 15 (5/6) + 30 (1/2)
http://rosihan.web.id
Kesimpulan
• Bentuk dual dapat digunakan untuk
memeriksa kembali tabel simpleks optimal
dari masalah primal.
• Bila Y1, Y2, .... Yn tidak sama dengan koefisien-
koefisien slack variabel baris Z pada tabel
simpleks optimal, maka terdapat kesalahan
yang harus diteliti dan diperbaiki kembali pada
tabel simpleks
http://rosihan.web.id
Segala bentuk hubungan antara suatu masalah primal
dalam LP dengan masalah dualnya adalah simetris
http://rosihan.web.id
Primal dipusatkan Merek I1 I2 Kapasitas
pada Mesin (X1) (x2)
Maksimum
memaksimumkan 1 (Y1) 2 0 8
kontribusi kedua 2 (Y2) 0 3 15
produk, 3 (Y3) 6 5 30
Sumbangan laba 3 5
Dual dipusatkan Fungsi primal-dual
pada penilaian Tujuan : Tujuan :
waktu yang Maks Z = 3X1 + 5X2 Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
digunakan ketiga Batasan :
Batasan :
mesin untuk 2Y1 + 6 Y3 ≥ 3
2X1 8
memproduksi dua 3Y2 + 5 Y3 ≥ 5
3X2 15
jenis sepatu
6X1 + 5X2 30
dan
dan
Y1 ≥ 0, Y2 ≥ 0, Y3 ≥ 0
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
http://rosihan.web.id
• Nilai Y1, Y2, .... Yn merupakan kontribusi per
satuan sumber terhadap laba
• Nilai Y, dapat diinterpretasikan bahwa setiap
satuan masing-masing sumber (Y1=mesin 1,
Y2=mesin 2, Y3=mesin 3) menyumbang Rp 0,
Rp 5/6 dan Rp ½ terhadap laba total sebesar
27 ½
http://rosihan.web.id
• Dengan demikian, teori dualitas sangat berguna
dalam penerapan metode linier programming
dengan manfaatnya yaitu :
1. Untuk menginterpretasikan (terutama dalam
artian ekonomis) angka-angka yang terdapat pada
tabel simpleks optimal dari masalah primal
2. Untuk memeriksa kembali apakah ada kesalahan-
kesalahan dalam melakukan perubahan-perubahan
pada setiap langkah dalam menggunakan metode
simpleks bagi masalah primal
http://rosihan.web.id
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
• Batasan (constrain)
(1) 2X1 8
(2) 3X2 15
(3) 6X1 + 5X2 30
http://rosihan.web.id
Ayo kita kerjakan
• Maksimumkan Z = 5 x1 + 12 x2 + 10 x3 • Maksimumkan Z = 5 x1 + 12 x2 + 4 x3
Kendala = x1 + 4 x2 + x3 ≤ 10 Kendala = x1 + 2 x2 + x3 ≤ 10
2 x1 + x2 + 3 x3 ≤ 15 4 x1 - x2 + 3 x3 ≤ 8
x1, x2, x3 ≥ 0 x1, x2, x3 ≥ 0
http://rosihan.web.id