Anda di halaman 1dari 30

Operations Management

OPERATIONS
RESEARCH

DUALITAS DALAM LINIER


William J. Stevenson
PROGRAMMING

8th edition
http://rosihan.web.id
• Dualitas adalah masalah program linier yang
didefinisikan secara langsung dan sistematik
dari model asli atau model primal program
linier. Dualitas didefinisikan untuk macam-
macam bentuk primal tergantung pada type
batasan, tanda-tanda variabel dan fungsi
tujuan serta jenis keoptimalannya.

http://rosihan.web.id
Teori Dualitas
• Istilah dualitas menunjuk pada kenyataan
bahwa setiap linier programming terdiri atas
dua bentuk
• Bentuk pertama atau asli dinamakan primal
• Bentuk kedua yang berhubungan dinamakan
dual
• Sehingga, suatu solusi terhadap LP yang asli,
juga memberikan solusi pada bentuk dualnya

http://rosihan.web.id
Asumsi dasar yang digunakan adalah masalah primal
program linier dinyatakan dalam bentuk standar :

• Fungsi tujuan:
– Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn

• Batasan :
1. a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1
2. a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1
…..

m. am1X11+ am2X2 + am3X3 + ….+ amnXn ≤ bm


dan
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0
http://rosihan.web.id
Bentuk Matematis
• Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
• Batasan (constrain)
(1) 2X1 8
(2) 3X2  15
(3) 6X1 + 5X2  30

http://rosihan.web.id
Matriks Transpose?

http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
Bentuk standar masalah primal – dual

http://rosihan.web.id
Masalah dual-primal diperoleh menurut
aturan-aturan berikut ini.

• Setiap fungsi batasan pada primal terdapat sebuah variabel


dual.
• Setiap variabel pada primal terdapat sebuah fungsi batasan
dual.
• Koefisien-koefisien dari sebuah variabel primal menjadi
koefisien dari variabel- variabel pada sebuah fungsi batasan
dual.
• Koefisien-koefisien pada fungsi tujuan primal menjadi nilai
kanan pada dual.
• Nilai kanan pada primal menjadi koefisien-koefisien fungsi
tujuan pada dual.

http://rosihan.web.id
Hubungan primal-dual
Primal Dual
Batasan i Variabel i
Fungsi Tujuan Nilai Kanan

1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan dual


2. Konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual

http://rosihan.web.id
Contoh : (masalah primal)
Merek I1 I2 Kapasitas
Mesin Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan laba 3 5

Tabel primal-dual
Merek X1 X2
Mesin
Y1 2 0 ≤8
Y2 0 3 ≤ 15
Y3 6 5 ≤ 30
≥3 ≥5

http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan dual
2. Konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual

http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
Contoh
Z – 5X1 – 12X2 – 10X3 + 0S1 + 0S2= 0
X1 + 2X2 + X3 + S1 = 10
2X1 + x2 + 3X3 + S2 = 15

W = 10Y1 + 15Y2 + MA1 + MA2 + MA3


Y1 + 2Y2 – S1 + A1 = 5 – Y1 – 2Y2 +S1
2Y1 + Y2 – S2 + A2 = 12
Y1 + 3Y2 – S3 + A3 = 10

http://rosihan.web.id
W = 10Y1 + 15Y2 + MA1 + MA2 + MA3
Y1 + 2Y2 – S1 + A1 = 5 : A1 = 5 – Y1 -2Y2 + S1
2Y1 + Y2 – S2 + A2 = 12 : A2 = 12 – 2Y1 – Y2 + S2
Y1 + 3Y2 – S3 + A3 = 10 : A3 = 10 – Y1 – 3Y2 + S3

W = 10Y1 + 15Y2 + M(5– Y1 -2Y2 + S1) + M(12 – 2Y1 – Y2 + S2) +


M(10 – Y1 – 3Y2 + S3 )
W = 10Y1 + 15Y2 + 5M –Y1M -2Y2M + S1M + 12M – 2Y1M –Y2M –S2M
+ 10M – Y1M – 3Y2M + S3M
W = 10 Y1 + 15Y2 + 27M – 4Y1M – 6Y2M + S1M + S2M + S3M

W – 10Y1 – 15Y2 + 4Y1M + 6Y2M – S1M – S2M – S3M = 27M


W – (10-4M)Y1 – (15-6M)Y2 – S1M – S2M – S3M = 27M

http://rosihan.web.id
0X3 + 0S1 + 0S2= 0
X3 + S1 = 10
X3 + S2 = 15 Contoh

Solusi optimum primal dalam tabel adalah X2=3, X3=4


dengan total Z=76
http://rosihan.web.id
Solusi optimum primal dalam tabel adalah Y1 = 5,2 Y2 = 1,6 dan S1 = 3,4
dengan total Z=76
http://rosihan.web.id
http://rosihan.web.id
Fungsi primal Fungsi Dual?
Kunci 1 Tujuan : Tujuan :
Batasan i Maks Z = 3X1 + 5X2 Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
Batasan : Batasan :
Variabel i
2X1 8 2Y1 + 6 Y3 ≥ 3
Kunci 2 3X2  15 3Y2 + 5 Y3 ≥ 5
Fungsi Tujuan 6X1 + 5X2  30 dan
dan Y1 ≥ 0, Y2 ≥ 0, Y3 ≥ 0
Nilai Kanan
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0

http://rosihan.web.id
• Apabila masalah dual tersebut diselesaikan maka akan
diperoleh Y1 = 0, Y2 = 5/6, Y3 = ½
• Angka-angka tersebut adalah koefisien slack variable pada
baris pertama tabel simpleks bagian terakhir (optimal)
• Dalam solusi optimum primal dan dual, dapat disimpulkan
bahwa
Maksimum Z = Minimum Y = 27 ½
Z = 3X1 + 5X2
27 ½ = 3 (5/6) + 5 (5)
sama dengan
Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
27 ½ = 8 (0) + 15 (5/6) + 30 (1/2)

http://rosihan.web.id
Kesimpulan
• Bentuk dual dapat digunakan untuk
memeriksa kembali tabel simpleks optimal
dari masalah primal.
• Bila Y1, Y2, .... Yn tidak sama dengan koefisien-
koefisien slack variabel baris Z pada tabel
simpleks optimal, maka terdapat kesalahan
yang harus diteliti dan diperbaiki kembali pada
tabel simpleks

http://rosihan.web.id
Segala bentuk hubungan antara suatu masalah primal
dalam LP dengan masalah dualnya adalah simetris

Masalah Minimisasi Bentuk Dual


Min - Z = - 3X1 - 5X2
• Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3 Batasan :
• Batasan : 2Y1 + 6 Y3 ≥ 3 - 2X1 ≥-8
3Y2 + 5 Y3 ≥ 5 - 3X2 ≥ - 15
- 6X1 + 5X2 ≥ - 30
RUBAH KE BENTUK STANDAR
RUBAH KE BENTUK STANDAR
• Max –Y = - 8Y1 - 15Y2 - 30Y3 Maks Z = 3X1 + 5X2
• Batasan : - 2Y1 - 6 Y3  - 3 | X1 Batasan :
2X1 8
- 3Y2 - 5 Y3  - 5 | X2
3X2  15
6X1 + 5X2  30
http://rosihan.web.id
INTERPRETASI EKONOMIS

http://rosihan.web.id
Primal dipusatkan Merek I1 I2 Kapasitas
pada Mesin (X1) (x2)
Maksimum
memaksimumkan 1 (Y1) 2 0 8
kontribusi kedua 2 (Y2) 0 3 15
produk, 3 (Y3) 6 5 30
Sumbangan laba 3 5
Dual dipusatkan Fungsi primal-dual
pada penilaian Tujuan : Tujuan :
waktu yang Maks Z = 3X1 + 5X2 Min Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
digunakan ketiga Batasan :
Batasan :
mesin untuk 2Y1 + 6 Y3 ≥ 3
2X1 8
memproduksi dua 3Y2 + 5 Y3 ≥ 5
3X2  15
jenis sepatu
6X1 + 5X2  30
dan
dan
Y1 ≥ 0, Y2 ≥ 0, Y3 ≥ 0
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
http://rosihan.web.id
• Nilai Y1, Y2, .... Yn merupakan kontribusi per
satuan sumber terhadap laba
• Nilai Y, dapat diinterpretasikan bahwa setiap
satuan masing-masing sumber (Y1=mesin 1,
Y2=mesin 2, Y3=mesin 3) menyumbang Rp 0,
Rp 5/6 dan Rp ½ terhadap laba total sebesar
27 ½

http://rosihan.web.id
• Dengan demikian, teori dualitas sangat berguna
dalam penerapan metode linier programming
dengan manfaatnya yaitu :
1. Untuk menginterpretasikan (terutama dalam
artian ekonomis) angka-angka yang terdapat pada
tabel simpleks optimal dari masalah primal
2. Untuk memeriksa kembali apakah ada kesalahan-
kesalahan dalam melakukan perubahan-perubahan
pada setiap langkah dalam menggunakan metode
simpleks bagi masalah primal

http://rosihan.web.id
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
• Batasan (constrain)
(1) 2X1 8
(2) 3X2  15
(3) 6X1 + 5X2  30

http://rosihan.web.id
Ayo kita kerjakan
• Maksimumkan Z = 5 x1 + 12 x2 + 10 x3 • Maksimumkan Z = 5 x1 + 12 x2 + 4 x3
Kendala = x1 + 4 x2 + x3 ≤ 10 Kendala = x1 + 2 x2 + x3 ≤ 10
2 x1 + x2 + 3 x3 ≤ 15 4 x1 - x2 + 3 x3 ≤ 8
x1, x2, x3 ≥ 0 x1, x2, x3 ≥ 0

• Maksimumkan Z = 5 x1 + 6 x2 • Maksimumkan Z = 30x1 + 40x2


Kendala = x1 + 2 x2 ≤ 5 • Kendala = 3x1 + 4x2 ≤ 120
- x1 + 5 x2 ≤ 3
x2 ≤ 20
4 x1 + 7 x2 ≤ 8
4x1 + 2x2 ≤ 40
x1, x2 ≥ 0

http://rosihan.web.id

Anda mungkin juga menyukai