DUALITAS
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
DUALITAS
A. Teori Dualitas
Ide dasar yang melatarbelakangi teori dualitas adalah bahwa setiap
persoalan program linier mempunyai suatu program linier lain yang saling
berkaitan yang disebut “dual”, sedemikian sehingga solusi pada persoalan
semula (yang disebut "primal”) juga memberi solusi pada dualnya.
Dualitas adalah masalah program linier yang didefinisikan secara langsung
dan sistematik dari model asli atau model primal program linier. Dualitas
didefinisikan untuk macam-macam bentuk primal tergantung pada type
batasan, tanda-tanda variabel dan fungsi tujuan serta jenis keoptimalannya.
Akan tetapi, karena setiap persoalan programa linier harus dibuat
dalam bentuk standar lebih dahulu sebelum modelnya dipecahkan , maka
pendefinisian dibawah ini akan secara otomatis meliputi hal di atas.
Bentuk Umum dari primal dan dual adalah:
1. Primal
Fungsi Tujuan : Maksimumkan: 𝑍 = c 1 x 1 +c 2 x 2 + ⋯ +c n x n
Fungsi Pembatas : a 11 x 1 +a 12 x 2+ ⋯ +a 1n x n ≤ b 1
a 21 x 1+ a22 x 2 + ⋯ + a2 n x n ≤ b2
⋮ ⋮⋮
a m 1 x 1+ am 2 x2 + ⋯ +a mn x n ≤ b m
x 1 , x 2 ,… , x n ≥ 0
Dual
Fungsi Tujuan: Minimumkan: W = b 1 y 1 +b2 y 2+ ⋯ + bm y m
Fungsi Pembatas :a 11 y 1+ a21 y 2 + ⋯ +am 1 y m ≤c 1
a 12 y 1+ a22 y 2+ ⋯ + am 2 y m ≤ c 2
⋮ ⋮⋮
a 1n x 1+ a2 m x 2+ ⋯ + anm x m ≤ cn
y1 , y2 , … , ym≥ 0
Kalau kita bandingkan kedua persoalan di atas, ternyata
terdapat korespondensi antara primal dengan dual sebagai berikut :
Contoh
2 x 1+ x 2 – 3 x 3+2 x 4=15
x1, x2, x3, x 4≥0
Standar Primal :
Fungsi Tujuan : Maks Z=x 1+2 x 2 – 3 x3 + 4 x 4 +0 S1 – M R 2
Fungsi Pembatas : x 1+ 2 x 2 +2 x3 – 3 x 4 + S1 =25
2 x1 + x 2 – 3 x 3+ 2 x 4 + R 2=15
x 1 , x 2 , x 3 , x 4 , S1 , R 2 ≥ 0
Dual
Fungsi Tujuan : Min W =25 y 1+15 y 2
Fungsi Pembatas : y 1 +2 y 2 ≥ 1
2 y 1+ y 2 ≥ 2
2 y1 – 3 y2 ≥ – 3
−3 y 1 +2 y 2 ≥ 4
y 1 +0 y 2 ≥ 0 → y 1 ≥ 0
y 2 tidak terbatas dalam tanda
Catatan :
Contoh:
Primal:
F tujuan : maks Z =4 x1 +6 x 2 +2 x3
F pembatas : 4 x1 −4 x 2 ≤5
−x 1+ 6 x 2 ≤5
−x 1+ x2 + x 3 ≤ 5
x1 , x2 , x3 ≥0
Standart primal/ standart simpleks:
F tujuan :maks Z = 4 x1 +6 x 2 +2 x3 +0 S1 +0 S2 +0 S3
F pembatas : 4 x1 −4 x 2 +S 1 = 5
−x 1+ 6 x 2+ S2 = 5
−x 1+ x2 + x 3 +S 3 =5
x 1 , x 2 , x 3 , S1 , S 2 , S3 ≥ 0
Salah satu interasinya adalah sbb:
[ ]
6/20 4 /20 0
SM = [ 4 6 0 ] 1/20 4 /20 0 = [ 3/2 2 0 ]
5/20 0 1
Maka diperoleh :
a⟹ 3/2 −S1 = 3/2 – 0 = 3/2
b ⟹ 2 −S2=2−0=2
c ⟹ 0 −S3=0−0=0
Sifat 2:
F pembatas dual :
d ⟹ x 1 : 4 y 1− y 2− y 3 ≥ 4
e ⟹ x 2 : −4 y 1+ 6 y 2+ y 3 ≥ 6
f ⟹ x3 : y3 ≥ 2
dimana dari sifat 1 diperoleh SM = ( 3/2 2 0 )
= ( y1 y2 y3 )
Jadi untuk :
d⟹ 4(3/2) −2−0−4=0
e ⟹ 4(3/2) +6 ( 2 ) +0−6=0
f ⟹ 0 −2=−2
][ ] [ ]
5 /2
[
6/20 4 /20 0 5
5/4
Sifat 3: 1/20 4 /20 0 5 =
1
5/20 0 1 5 6
4
Maka diperoleh:
g ⟹ 5/2
h⟹5/4
1⟹6 ¼
][ ] [ ]
5 /2
[
6/20 4 /20 0 5
5/4
Sifat 4 : 1/20 4 /20 0 5 =
1
5/20 0 1 5 6
4
][ ] [ ]
5 /2
[
6/20 4 /20 0 5
5/4
1/20 4 /20 0 5 =
1
5/20 0 1 5 6
4
][ ] [ ]
5 /2
[
6/20 4 /20 0 5
5/4
1/20 4 /20 0 5 =
1
5/20 0 1 5 6
4