Anda di halaman 1dari 4

BENGKEL MESIN NIAGA

Perusahaan NIAGA adalah sebuah job shop (bengkel mesin berdasarkan pesanan) yang cukup besar, dengan 100 orang pekerja
dan 200 mesin peralatan. Perusahaan ini memproduksi suku cadang atau bagian-bagian mesin yang merupakan pesanan ndari
langganannya, dan tidak pernah memproduksi barang lain selain pesanan tersebut.

Banu, wakil direktur perusahaan ini, baru saja menerima surat dari perusahaan BHINEKA yang isinya menanyakan apakah
NIAGA berminat untuk memproduksi suatu mesin baru.

Dalam surat tersebut diterangkan bahwa Perusahaan NIAGA beserta tiga perusahaan sejenis, telah diminta untuk mengajukan
penawaran untuk pekarjaan tersebut. Juga disebutkan dalam surat tersebut agar prototype dari barang tersebut dikirimkan bersama
dengan penawaran. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa pesanan sebesar 10.000 unit akan diberikan kepada perusahaan yang menang.
Dalam surat tersebut dilampirkan pula gambar dan sertifikasi teknik daro prototype tersebut.

Banu memikirkan tawaran tersebut. Apa yang dia pikirkan pertama kali adalah bahwa dia kurang pasti tentang besarnya biaya
yang harus dikeluarkan untuk membuat prototype. Berdasarkan gambar dan sertifikasi yang diberikan, dia dapat memperkirakan
bahwa kemungkinannya adalah sebesar 20% bahwa biaya pembuatan prototype tersebut adalah Rp.600 ribu, 50% bahwa biaya Rp.900
ribu, dan 30% bahwa biaya akan sebesar Rp.1,2 juta.

Banu selanjutnya berfikir bahwa setelah prototype tersebut dapat selesai, bagaimana memperkirakan harga tawaran yang akan
diajukan. Dia dapat mengajukan harga tinggi atau rendah. Dan untuk persiapan penawaran tersebut diperlukan biaya Rp.180 ribu. Bila
ia menawarkan harga tinggi, maka dia menyadari bahwa kemungkinan untuk mendapatkan kontrak adalah kecil; akan tetapi
seandainya kontrak tersebut ternyata dapat dimengkan, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar. Sebaliknya, bila

This study source was downloaded by 100000832420438 from CourseHero.com on 04-06-2022 22:52:54 GMT -05:00
dia menawarkan harga rendah, maka kemungkinan untuk memenangkan kontrak akan tinggi, meskipun ekspektasi keuntungan akan
rendah.

Pada tahap ini, Banu merasa bahwa bila biaya pembuatan prototype adalah sebesar Rp.900 ribu, maka dia dapat mengajukan harga
penawaran Rp.30 juta, bila dia ingin menawarkan harga tinggi; atau Rp.26,5 juta bila harga rendah. Sedangkan bila biaya prototype
adalah Rp.600 ribu, maka harga penawaran tinggi adalah Rp.27 juta,sedangkan tawaran rendahnya adalah sebesar Rp.23,5 juta.
Akhirnya bila biaya prototype adalah Rp.36 juta dan harga penawaran rendahnya Rp.29 juta.

Kemungkinan perusahaan tersebut akan memenangkan kontrak akan hanya tergantung poada tingkat penawaran yang diajukan.
Dalam hal ini ia meng-asumsikan bahwa bila ongkos prototype tinggi pada perusahaan NIAGA, maka ongkos tersebut akan tinggi
juga pada perusahaan-perusahaan saingannya. Selanjutnya ia juga dapat memperkirakan bahwa bila penawarannya tinggi maka hanya
30% kemungkinannya untuk dapat memenangkan kontrak tersebut. Sebaliknya bila rendah, kemungkinannya untuk memenangkannya
adalah 70%.

Biaya yang diperlukan untuk memproduksi hanya akan tergantung pada ongkos prototype Rp.600 ribu, maka ongkos pembuatan
untuk 10.000 unit adalah sebasar Rp.7,2 juta. Sedang ongkos prototype sebesar Rp.900 ribu akan mengakibatkan ongkos pembuatan
sebesar Rp.11 juta; dan ongkops prototype sebesar Rp.1,2 juta akan menyebabkan ongkos produksi Rp.21 juta untuk jumlah unit yang
sama.

Selain itu ada satu alternatip lain yang perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini perusahaan NIAGA dapat pula mengajukan
tawaran tanpa membuat prototype. Untuk alternatip ini penawaran yang diajukan dapat tinggi atau rendah juga. Tanpa adanya
pengalaman dalam membuat prototype, Banu merasa bahwa paling rendah dia akan dapat m,engajukan tawaran sebesar Ro.29 juta,
sedang penawaran tingginya adalah Rp.36 juta. Dalam situasi ini dia menyadari bahwa kemungkinan memenangkan kontrak adalah
kecil, karena perusahaan BHIMEKA tidak mempunyai prototype untuk dijadikan dasar penilaian. Diperkirakan bahwa kemungkinan

This study source was downloaded by 100000832420438 from CourseHero.com on 04-06-2022 22:52:54 GMT -05:00
untuk menang bila dia menawarkan harga tinggi adalah 0,3. Bila ternyata kontrak dapat diperoleh maka ongkos produksi diperkirakan
akan sebesar Rp.7,2 juta, Rp.11 juta, dan Rp.21 juta, masing-masing dengan kemungkinan sebesar 0,2, 0,5, dan 0,3.

DIAGRAM KEPUTUSAN NIAGA

Prototype A (600rb) + biaya promosi (180 rb) = 780rb 27jt-780rb=26.220rbx0.3=7.866.000

Menggunakan 23.5jt-780rb=22.720rbx0.7=15.904.000

PROTOTYPE Prototype B (900rb) + biaya promosi (180 rb) = 1.080rb 30jt-1.080rb=28.920.000x0.3=8.676.000

26.5jt-1.080rb=25.420.000x0.7=17.794.000

Prototype C (1,2jt) + biaya promosi (180 rb) = 1.380rb 36 jt-


1.380rb=34.620.000x0.3=10.386.000

29.5jt-1.380rb=28.120.000x0.7=19.648.000

Keputusan

Tanpa prototype Tinggi 36 jt Ongkos 7.2jt = (36jt-7,2jt) = 28.800.000 x 0.2 = 5.760.000

Ongkos 11jt = (36jt-11jt) = 25.000.000 x 0.5 = 12.500.000

Ongkos 21jt = (36jt-21jt) = 15.000.000 x 0.3 = 4.500.000

Rendah 29jt Ongkos 7.2jt = (29jt-7,2jt) = 21.800.000 x 0.2 = 4.360.000

Ongkos 11jt = (29jt-11jt) = 18.000.000 x 0.5 = 9.000.000

This study source was downloaded by 100000832420438 from CourseHero.com on 04-06-2022 22:52:54 GMT -05:00
Ongkos 21jt = (29jt-21jt) = 8.000.000 x 0.3 = 2.400.000

Alternatif tanpa prototype terbaik yaitu

A. Tinggi dengan ongkos 11.000.000 = 12.500.000 x 0.3 = 3.750.000


B. Tinggi dengan ongkos 11.000.000 = 9.000.000 x 0.7 = 6.300.000

Jadi alternatif terbaik tanpa prototype yaitu tinggi dengan ongkos 11.000.000 = 9.000.000 x 0.7 = 6.300.000

Alternatif terbaik yang dipilih oleh banu selaku manajer NIAGA yaitu memilih prototype C dengan biaya pembuatan 1.2 jt dengan penawaran
rendah dengan total keuntungan sebesar 19.648.000.

This study source was downloaded by 100000832420438 from CourseHero.com on 04-06-2022 22:52:54 GMT -05:00
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai