Diagnosa pertama yaitu, hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme. Saat pertama masuk rumah sakit suhu tubuh Tn. B 38ºC, pada diagnosa keperawatan tersebut dilakukan tindakan keperawatan yaitu dengan melakukan memonitor tanda-tanda vital. Selanjutnya klien diberi obat paracetamol untuk penurun panas. Setelah beberapa jam klien diberi obat, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, suhu klien menjadi 37,2ºC. Diagnosa kedua yaitu, risiko infeksi. Pada diagnosa keperawatan tersebut dilakukan tindakan keperawatan perlindungan infeksi, yaitu dengan membatasi jumlah pengunjung yang menjenguk klien. Secara teori varicella adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV). Dimana infeksi ini dapat terjadi secara berulang. Oleh karena itu sangat penting untuk membatasi jumlah pengunjung yang menjenguk klien. Diagnosa ketiga yaitu, gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit. Pada diagnosa keperawatan tersebut dilakukan tindakan keperawatan meningkatkan harga diri yaitu dengan membantu klien menemukan penerimaan diri. Karena penyakit ini menyebabkan bintil-bintil kecil berbekas ditubuh kilen sehingga klien merasa malu dan tidak pede. Diagnosa keempat yaitu, ansietas berhubungan dengan hubungan interpersonal. Kecemasan yang dirasakan oleh klien dikarenakan klien takut dengan keadaannya dan sebelumnya klien belum pernah menderita penyakit seperti ini. Pada diagnosa keperawatan tersebut dilakukan tindakan keperawatan mengurangi kecemasan dengan menganjurkan keluarga klien untuk mendampingi klien setiap saat.