Anda di halaman 1dari 6

Fox and A Cat

One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature,
boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual
enemies, the dogs,' she said.

'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,'
replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and
louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and
climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the
only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make
up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.

Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Rubah dan Seekor Kucing

Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong,
membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh
dari musuh kita bersama, anjing," katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku
beberapa trik mu!"

"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa
trik yang sederhana," jawab rubah ringan.

Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong


semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat
dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan
tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang
anda akan gunakan?'

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum
dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.

Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.
Biografi Rhoma Irama

Raden Oma Irama atau yang akrab disapa dengan Rhoma Irama merupakan salah satu
penyanyi dangdut legendaris Indonesia yang populer berkat lagu "Begadang". Ia memulai
karirnya sejak tahun 60-an dengan membentuk band "Gayhand" (1963). Namun Rhoma beralih
ke jalur musik dangdut dan bergabung bersama Orkes Chandra Lekaka.

Karir Rhoma semakin melejit tatkala mendirikan grup musik yang dinamakan Soneta. Tercatat
ia berhasil merilis 18 album di sepanjang karirnya bersama grup musik yang dibentuk pada 1973
tersebut. Beberapa albumnya yang terkenal adalah "Begadang" (1973), "Darah Muda" (1975)
dan "Bujangan" (1994).

Rhoma merupakan pionir dari kejayaan dangdut Indonesia. Ia menggabungkan musik melayu,
rock, pop dan India sekaligus. Lirik-lirik lagunya yang menceritakan semua aspek dari agama,
cinta hingga kritik sosial membuatnya dianugerahi gelar Raja Dangdut.

Rhoma juga turut merambah ke dunia layar lebar. Semua filmnya tercatat sukses besar seperti
"Satria Bergitar", "Camelia" dan "Pengabdian". Sepanjang karirnya ia telah membintangi 26
judul film di Indonesia.

Dalam kehidupan pribadinya, pelantun lagu "Judi" ini ternyata dikelilingi oleh banyak wanita.
Rhoma menikah untuk pertama kalinya dengan Veronica pada 1972. Dari pernikahan tersebut
pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yakni Debby, Fikri dan Romy. Namun sayangnya
pernikahan tersebut harus kandas di tahun 1985. Diduga penyebab kandasnya pernikahan ini
adalah datangnya orang ketiga yakni Riccha Rachim. Rhoma menikahi Riccha secara diam-diam
tepat setahun sebelum bercerai dengan Veronica. Bersama istri keduanya, Rhoma kemudian
mengangkat seorang anak bernama Ridho Rhoma.

Karir Rhoma sempat meredup saat ia tertangkap basah berduaan dengan seorang artis
bernama Angel Lelga di sebuat apartemen, 2003. Image Rhoma sebagai seseorang yang alim,
hancur seketika. Ia kemudian mengaku bahwa telah menikahi Angel Lelga secara siri pada 6
Maret 2003 dan menceraikannya di hari yang sama.

Rhoma Irama juga pernah terlibat perseteruan dengan pedangdut Inul Daratista. Kala itu sang
Raja Dangdut mengkritik goyang ngebor Inul yang dianggapnya terlalu vulgar. Tak hanya
berhenti di situ saja, Rhoma kembali menjadi sorotan publik saat mengumumkan keinginannya
untuk menjadi calon Presiden 2014. Hal ini tentu saja menimbulkan kontra di kalangan publik.
Banyak orang menilai Rhoma belum pantas maju sebagai capres karena kerap melontarkan isu
SARA seperti yang sebelumnya ia utarakan kepada Wakil Gubernur Jakarta, Ahok.
Kejadian tersebut bermula ketika Rhoma mengadakan ceramah di suatu masjid kawasan Jakarta.
Ceramahnya tersebut ternyata banyak dianggap SARA oleh masyarakat karena menyinggung
konflik Pemilihan Gubernur Jakarta 2012. Namun ia membantah keras tuduhan tersebut.

"Saat itu, saya mengucapkan sebuah ayat Al Quran, bahwa orang beriman dilarang memilih
orang kafir sebagai pemimpin," ujar Rhoma sambil menangis saat jumpa pers di Kantor
Panwaslu. "Ini yang dimaksud SARA? Menyampaikan ayat kitab suci di rumah ibadah?"

Gelarnya sebagai seorang Profesor pun diragukan oleh publik di awal 2014. Tercatat Rhoma
memperoleh gelar Profesor dan Doktor Honouris Causa dari America University of Hawaii.
Sayangnya universitas tersebut ternyata diragukan keabsahannya. Menurut pemerintah Iran,
universitas ini hanya memberikan ijazah tanpa menjalani aktivitas perkuliahan. Contact Us

© 2010-2022 WowKeren. All Rights Reserved.


The Ant and the Dove

One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came
to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up,
she slipped and fell unintentionally into the water.

She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in
trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water
near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it
carried her safely to dry ground.

Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove,
hoping to trap it in this way.

Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter
dropped his net and the dove flew away quickly from this net.

The morality: One good turn deserves another.


Semut dan Merpati

Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia
sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia
memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.

Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya.
Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan
langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu.
Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke
tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung
merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .

Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit
orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung
merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.

Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .

Anda mungkin juga menyukai