Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3 IPEM4439 PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

NAMA : SURATMAN

NIM : 041257895

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG


DILAKUKAN PEMERINTAH PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMASI

Kebijakan Pembangunan Nasional pada Era Orde Baru

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, dihampir semua negara, program pembangunan sosial-
politik apalagi terkait pembangunan ekonomi telah mendapat prioritas utama. Pada masa
awal pemerintahan Orde Baru melakukan langkah fundamental terkait penataan kembali
kehidupan berbangsa dan bernegara di segala bidang dengan meletakkan dasar-dasar untuk
kehidupan nasional terkait politik, hukum dan sosial. Di bidang ekonomi upaya perbaikan
dimulai dengan skala prioritas berikut :

1. Pengendalian inflasi;
2. Pencukupan kebutuhan pangan;
3. Rehabilitasi prasarana ekonomi;
4. Peningkatan ekspor; dan
5. Pencukupan kebutuhan sandang.

Pembangunan Indonesia selama masa orde baru dapat dilihat pada empat faktor kebijakan
utama sebagai berikut :

1. Kebijakan ekonomi makro yang mencakup kebijakan anggaran berimbang, kebijakan


moneter dan perbankan yang bersifat prudent (hati-hati), serta kebijakan perdagangan
luar negeri dan neraca pembayaran yang berorientasi pada ekspor sebagai faktor
pendorong pembangunan.
2. Kebijakan perombakan struktur ekonomi dari pola ekonomi penghasil bahan mentah
menjadi ekonomi industri penghasil barang jadi. Dampak dari hal tersebut adalah
menghasilkan diversifikasi struktur masyarakat di Indonesia.
3. Kebijakan kependudukan yang tertuju pada pengendalian laju pertumbuhan penduduk
meningkatkan harapan masa usia hidup penduduk berkat peningkatan kesehatan
penduduk serta menaikkan tingkat pendidikannya agar mampu menanggapi
perubahan struktur ekonomi.
4. Kebijakan stabilitas politik untuk menjamin iklim yang kondusif bagi pembangunan
yang pada gilirannya diharapkan melanjutkan stabilitas politik.

Masa Reformasi

Lengsernya Soeharto lewat gerakan reformasi pada tahun 1998 pada awalnya menjadi
harapan bagi semua pihak agar dapat membawa Indonesia keluar dari krisis yang melanda
hampir seluruh sektor kehidupan negara.

1. Masa Presiden Habibie (Juni 1998-Agustus 1999)


Kebijaka ekonomi makro disesuaikan dengan kontrak kerja sama dengn IMF yang
tertuang dalam Lol (Letter of Intent). Substansinya merupakan syarat-syarat dan
Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi oleh Indonesia agar bisa mendapatkan bantuan
dari IMF.
2. Masa Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Kebijakan manajemen fiskal dengan melakukan reformasi sistem pajak yang broad-
based, nondistortionary, equitable, dan transparan serta desentralisasi fiskal aparatus
pendukungnya berupa Consultative Regional economy Council yang dirikan untuk
mengawasi implementasi desentralisasi.
3. Masa Presiden Megawati Soekarno Putri (2001-2004)
Pemerintahan Megawati melakukan beberapa kebijakan yakni adanya reformasi
sistem perbankan melalui pengumuman rencana privatisasi bank Mandiri dengan
saham perdana yang diterbitkan sampai dengan 30 persen.Kebijakan selanjutnya
adalah adanya prakarsa Jakarta yang terdapat rekomendasi untuk pemerintah
melakukan langkah-langkah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang
bersih.Pemerintah melalui Komisi Independen untuk pemeriksaan Kekayaan Pejabat
Negara memeriksa dan menerima laporan, keuangan dan formulir isian untuk
kemudian menilai kekayaan para hakim dan pejabat tinggi lainnya.Terdapat
rekomendasi MA yang untuk membentuk Komisa Anti Korupsi sebagai lembaga yang
akan mengambil alih tugas tim investigasi gabungan untuk meneliti dan menindak
pelanggaran korupsi.

Anda mungkin juga menyukai