1
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
Tentang Pengelolaan Aset Desa.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
pengembangan, pengendalian, pemeliharaan, pengamanan,
pemanfaatan, perubahan status hukum dan penatausahaan.
10. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan dari
dan bagi desa yang bersangkutan.
11. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari masyarakat yang
dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan usaha ke arah
pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang
di butuhkan oleh masyarakat.
12. Partisipasi masyarakat adalah Peran serta masyarakat dengan
kesadaran dan inisiatif sendiri untuk melaksanakan suatu kegiatan.
13. Gotong – royong adalah bentuk kerja sama yang spontan dan sudah
membudaya serta mengandung unsur timbal balik yang bersifat suka
rela antara warga desa dengan Pemerintah Desa, untuk memenuhi
kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan bersama.
14. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.
15. Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian dan pengendalian aset Desa.
16. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang
dalam menggunakan aset Desa yang sesuai dengan tugas dan fungsi.
17. Pemanfaatan adalah pendayagunaan aset Desa secara tidak langsung
dipergunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan
Desa dan tidak mengubah status kepemilikan.
18. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
19. Pungutan desa adalah segala bentuk iuran dari warga dan atau
sumbangan baik berupa uang yang diberikan oleh masyarakat desa
maupun pihak ketiga secara sukarela yang bersifat swadaya dan
partisipasi dan gotong royong berdasarkan kemampuan sosial
ekonomi masyarakat desa.
20. Bantuan Sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) adalah
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan/usaha dalam bentuk berbagai kegiatan yang
meliputi menjaga pelestarian lingkungan sekitar perusahaan,
membangun fasilitas umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3
sekitar, memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang dirasa
kurang mampu, hingga memberikan bantuan dana untuk
kesejahteraan masyarakat sekitar.
21. Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa adalah staf
desa yang diberi tugas khusus membantu Bendahara Desa dalam
rangka pengelolaan penerimaan Pendapatan Asli Desa.
22. Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa adalah sarana
pengumpulan Pendapatan Asli Desa berupa uang dalam rangka
memenuhi pengelolaan keuangan yang transparan.
BAB II
PENDAPATAN ASLI DESA
Pasal 2
Pasal 3
Sumber penerimaan Negara, Provinsi dan Daerah yang berada di Desa
baik pajak maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Pemerintah,
Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah tidak dibenarkan adanya
pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa.
BAB III
OBJEK PUNGUTAN
Pasal 4
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 5
4
BAB IV
BESARAN TARIF
Pasal 6
(1) Besarnya tarif iuran warga sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat
(1) huruf a adalah sebagai berikut :
a. Hasil bagi usaha Koperasi Mantawakan Agro Sejahtera Desa
Mantawakan Mulia sebesar %
BAB V
PENDATAAN WAJIB
Pasal 7
BAB VI
TATA CARA PEMBAYARAN PENDAPATAN ASLI DESA
Pasal 8
5
(4) Penerimaan Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebelum di setorkan ke Rekening Kas Desa terlebih dahulu di
setorkan di Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa.
(5) Pembukaan Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa dilakukan
pada Bank terdekat.
(6) Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa ditunjuk dari
unsur staf desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(7) Pembayaran Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat langsung di setorkan ke rekening Penerimaan Pendapatan
Asli Desa.
Pasal 9
(1) Wajib Pungut dapat membayar Pungutan Desa secara lunas kepada
Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa secara
sukarela di Kantor Desa atau dititipkan melalui Ketua RT setempat.
(2) Jika wajib pungut melakukan pembayaran melalui rekening
Penerimaan Pendapatan Asli Desa, bukti pembayaran disampaikan ke
Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa atau
dititipkan melalui Ketua RT setempat.
(3) Setiap pembayaran pungutan secara langsung ke Bendahara
Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa harus diberikan tanda
bukti pembayaran berupa kwitansi.
BAB VII
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN PUNGUTAN
Pasal 10
6
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa ….. %.
c. Pemberdayaan Masyarakat Desa ….. %.
d. Pembinaan Kemasyarakatan Desa ….. %.
Pasal 11
BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN
Pasal 12
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut
oleh Kepala Desa.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
7
(3) Untuk tahun 2020 dan seterusnya sebagaimana dimaksud pada pasal
4 ayat (1) huruf a, pembayaran Penerimaan Desa dimulai sejak
tanggal 1 Januari dan terakhir tanggal 30 November.
(4) Objek penerimaan lainnya menyesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
KASMIADI
SUPIANSYAH
LEMBARAN DESA MANTAWAKAN MULIA TAHUN 2021 NOMOR …….
8
9