Anda di halaman 1dari 9

KABUPATEN TANAH BUMBU

PERATURAN KEPALA DESA MANTAWAKAN MULIA


NOMOR : TAHUN 2020
TENTANG
PENDAPATAN ASLI DESA DESA MANTAWAKAN MULIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BERANCAH

Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal ….. dan pasal ……


Peraturan Desa Mantawakan Mulia Nomor …… Tahun
202… Tentang Daftar Kewenangan Desa Mantawakan
Mulia dan dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli
Desa, maka perlu ditetapkan Peraturan Kepala Desa
Mantawakan Mulia Tentang Pendapatan Asli Desa
Mantawakan Mulia.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.

1
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
Tentang Pengelolaan Aset Desa.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

KEPALA DESA MANTAWAKAN MULIA


MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA MANTAWAKAN MULIA


TENTANG PENDAPATAN ASLI DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Camat adalah Kecamatan Mantawakan Mulia.
2. Desa adalah Desa Mantawakan Mulia.
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Mantawakan Mulia.
4. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD
adalah BPD Mantawakan Mulia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
Mantawakan Mulia.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB
Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang di
bahas dan di setujui bersama oleh Pemerintah Desa da BPD yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
7. Pendapatan Asli Desa adalah Pungutan yang dilakukan oleh
Pemerintah Desa Mantawakan Mulia kepada Badan usaha dan
masyarakat tertentu yang terdiri atas hasil usaha desa, hasil aset
desa, swadaya dan partisipasi, gotong royong.
8. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang
dapat di jadikan milik desa yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban.
9. Pengelolaan sumber pendapatan desa adalah kegiatan dan tindakan
terhadap kekayaan desa yang meliputi perencanaan penentuan
kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi,

2
pengembangan, pengendalian, pemeliharaan, pengamanan,
pemanfaatan, perubahan status hukum dan penatausahaan.
10. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan dari
dan bagi desa yang bersangkutan.
11. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari masyarakat yang
dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan usaha ke arah
pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang
di butuhkan oleh masyarakat.
12. Partisipasi masyarakat adalah Peran serta masyarakat dengan
kesadaran dan inisiatif sendiri untuk melaksanakan suatu kegiatan.
13. Gotong – royong adalah bentuk kerja sama yang spontan dan sudah
membudaya serta mengandung unsur timbal balik yang bersifat suka
rela antara warga desa dengan Pemerintah Desa, untuk memenuhi
kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan bersama.
14. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.
15. Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian dan pengendalian aset Desa.
16. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang
dalam menggunakan aset Desa yang sesuai dengan tugas dan fungsi.
17. Pemanfaatan adalah pendayagunaan aset Desa secara tidak langsung
dipergunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan
Desa dan tidak mengubah status kepemilikan.
18. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
19. Pungutan desa adalah segala bentuk iuran dari warga dan atau
sumbangan baik berupa uang yang diberikan oleh masyarakat desa
maupun pihak ketiga secara sukarela yang bersifat swadaya dan
partisipasi dan gotong royong berdasarkan kemampuan sosial
ekonomi masyarakat desa.
20. Bantuan Sosial atau CSR  (Corporate Social Responsibility)  adalah
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan/usaha dalam bentuk berbagai kegiatan yang
meliputi menjaga pelestarian lingkungan sekitar perusahaan,
membangun fasilitas umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3
sekitar, memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang dirasa
kurang mampu, hingga memberikan bantuan dana untuk
kesejahteraan masyarakat sekitar.
21. Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa adalah staf
desa yang diberi tugas khusus membantu Bendahara Desa dalam
rangka pengelolaan penerimaan Pendapatan Asli Desa.
22. Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa adalah sarana
pengumpulan Pendapatan Asli Desa berupa uang dalam rangka
memenuhi pengelolaan keuangan yang transparan.

BAB II
PENDAPATAN ASLI DESA
Pasal 2

(1) Desa berwenang melakukan Penerimaan pendapatan asli desa.


(2) Pendapatan Asli Desa yang telah diambil oleh Pemerintah Desa tidak
dapat diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Daerah.

Pasal 3
Sumber penerimaan Negara, Provinsi dan Daerah yang berada di Desa
baik pajak maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Pemerintah,
Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah tidak dibenarkan adanya
pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa.

BAB III
OBJEK PUNGUTAN

Pasal 4

(1) Objek Penerimaan Pendapatan Asli Desa adalah sebagai berikut :


a. Penerimaan Pendapatan Asli Desa yang berasal dari Koperasi
Mantawakan Agro Sejahtera Desa Mantawakan Mulia

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 5

Ruang lingkup berlaku di wilayah Desa Mantawakan Mulia Kecamatan


Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu

4
BAB IV
BESARAN TARIF
Pasal 6

(1) Besarnya tarif iuran warga sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat
(1) huruf a adalah sebagai berikut :
a. Hasil bagi usaha Koperasi Mantawakan Agro Sejahtera Desa
Mantawakan Mulia sebesar %

(2) Besarnya tarif bantuan sosial atau CSR  (Corporate Social


Responsibility)  oleh Badan Usaha dan atau perorangan sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 ayat (1) huruf c adalah sebagai berikut :
a. Badan usaha yang berdomisili dan berusaha di Desa Mantawakan
Mulia kategori besar sebesar minimal 5 % dari hasil keuntungan
atau berdasarkan hasil kesepakatan yang wajar.
b. Badan usaha yang berdomisili dan berusaha di Desa Mantawakan
Mulia kategori kecil sebesar minimal 3 % dari hasil keuntungan
atau berdasarkan hasil kesepakatan yang wajar.

BAB V
PENDATAAN WAJIB

Pasal 7

(1) Objek penerimaan Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud pada


pasal 4 ayat (1) huruf a, dilakukan pendataan wajib oleh petugas
yang ditunjuk.

BAB VI
TATA CARA PEMBAYARAN PENDAPATAN ASLI DESA

Pasal 8

(1) Pembayaran Pendapatan Asli Desa disampaikan kepada Bendahara


Desa melalui Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli
Desa.
(2) Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa dalam
menerima pendapatan Asli Desa dapat didelegasikaan kepada pihak
ketiga.
(3) Pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dari unsur
Kelembagaan Desa atau masyarakat umum lainnya yang mampu.

5
(4) Penerimaan Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebelum di setorkan ke Rekening Kas Desa terlebih dahulu di
setorkan di Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa.
(5) Pembukaan Rekening Penerimaan Pendapatan Asli Desa dilakukan
pada Bank terdekat.
(6) Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa ditunjuk dari
unsur staf desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(7) Pembayaran Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat langsung di setorkan ke rekening Penerimaan Pendapatan
Asli Desa.

Pasal 9

(1) Wajib Pungut dapat membayar Pungutan Desa secara lunas kepada
Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa secara
sukarela di Kantor Desa atau dititipkan melalui Ketua RT setempat.
(2) Jika wajib pungut melakukan pembayaran melalui rekening
Penerimaan Pendapatan Asli Desa, bukti pembayaran disampaikan ke
Bendahara Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa atau
dititipkan melalui Ketua RT setempat.
(3) Setiap pembayaran pungutan secara langsung ke Bendahara
Pembantu Penerimaan Pendapatan Asli Desa harus diberikan tanda
bukti pembayaran berupa kwitansi.

BAB VII
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN PUNGUTAN

Pasal 10

(1) Perencanaan, penggunaan dan pengelolaan hasil pungutan


pendapatan asli desa ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
(5) Hasil Penerimaan Pendapatan Asli Desa dipergunakan untuk
Pelaksanaan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pembinaan Kemasyarakatan
Desa berdasarkan prioritas pendapatan dari wilayah dusun.
(6) Besaran Alokasi penggunaan pendapatan asli desa dalam 1 (satu)
tahun sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Pemerintahan Desa …..%

6
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa ….. %.
c. Pemberdayaan Masyarakat Desa ….. %.
d. Pembinaan Kemasyarakatan Desa ….. %.

Pasal 11

(1) Hasil Pendapatan asli Desa diumumkan ke masyarakat desa paling


lama setiap 3 (tiga) bulan sekali.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada ruang publik
atau tempat umum yang terjangkau masyarakat.

BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN

Pasal 12

(1) Pertanggungjawaban dan Pengawasan Pendapatan Desa yang berasal


dari Pendapatan Asli Desa dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan disampaikan
dalam Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa.
(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Pasal 13

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut
oleh Kepala Desa.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14

(1) Untuk pertama kali objek penerimaan pendapatan asli desa


sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1) huruf a, dan tahun
2021 dilakukan pendaftaran sejak tanggal diundangkan Peraturan ini
sampai dengan tanggal 25 Maret 2021.
(2) Untuk pertama kali objek penerimaan sebagaimana dimaksud pada
pasal 4 ayat (1) huruf a, dilakukan pembayaran tahun 2021 sejak
tanggal diundangkan Peraturan ini sampai dengan tanggal 31
Desember 2021.

7
(3) Untuk tahun 2020 dan seterusnya sebagaimana dimaksud pada pasal
4 ayat (1) huruf a, pembayaran Penerimaan Desa dimulai sejak
tanggal 1 Januari dan terakhir tanggal 30 November.
(4) Objek penerimaan lainnya menyesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Mantawakan
Mulia.
Ditetapkan di : Mantawakan Mulia
pada tanggal : 25 Maret 2021
KEPALA DESA MANTAWAKAN MULIA

KASMIADI

Diundangkan di Mantawakan Mulia


pada tanggal : 25 Maret 2021
SEKRETARIS DESA MANTAWAKAN MULIA

SUPIANSYAH
LEMBARAN DESA MANTAWAKAN MULIA TAHUN 2021 NOMOR …….

8
9

Anda mungkin juga menyukai