TAHUN 2018/2019
A. TUJUAN :
1. siswa dapat mengoprasikan alat ukur earth tester.
2. Siswa dapat mengetahui pembacaan skala earth tester
3. siswa dapat jenis tahanan pentanahan yang baik.
4. Siswa dapat mengetahui perbedaan polaritas kutub E,P Dan C
dibandingkan Kutub lainnya
5. Siswa dapat menambahkan referensi pemasangan pengantar harus
dengan kabel tanpa isolasi (telanjang)
B. KESELAMATAN KERJA :
1. jangan melakukan pengujian diluar instruksi dari guru apabila terjadi hal-
hal yg tidak di ingikan maka sepenuh nya tanggung jawab murid
2. Jangan meletakkan alat perkakas dan bahan yg mudah pecah di tepi meja
untuk menghindari kerusakan akibat terjatuh. Alangkah baiknya letakkan
di tempat yg aman.
3. Pada saat pengujian dengan alat gunakan skala terbesar untuk
menghindari kejadiaan yang tidak diinginkan
4. Hati-hatilah saat pemasangan elektroda ,pastikan mendengar perintah
instruktor untuk pemasangan
D. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan Bahan seperti diatas ini
2. Pertama-tama siapkan lokasi penancapan elektroda ada 3 jenis tanah yang biasa
menjadi lokasi penancapan elektroda yaitu tanah kering,tanah berpasir,dan tanah
rawa .
3. Sebelum menancapkan elektroda kikislah dengan kikir setengah bulat ujung elektroda
dan lubang penempatan kawat terminal ,karena korosi menyebabkan tahanan tinggi
(tidak baik)
4. Tancapkanlah Tiap-tiap elektroda satu dengan lainnya dengan jarak ± 5 -10 meter
Elektroda E kedalamannya dapat berubah-ubah sedangkan elektroda P dan C
kedalamannya tetap ini karena elektroda E akan menjadi sumber arde
5. Tancapkan elektroda dengan kedalaman bertahap dimulai dari 50
cm ,60cm,70cm,80cm,90cm dan 100 cm
6. Kemudian pasang kabel pada terminal dan hubungkan ke terminal E ,P dan C Earth
Tester lalu arahkan selektor ke skala terbesar dan tekan tombol “push On” pada earth
tester dan muncullah hasil pengukuran sbb:
Tabel Percobaaan pertama pengukuran tahanan tanah kering dengan earth tester sk -370
depan Blpt
60 Cm
E,P,C 64 Ω
P,E,C 62 Ω
P,C,E 84 Ω
E,P,C 74 Ω
70 Cm
E,P,C 56 Ω
P,E,C 84 Ω
P,C,E 84 Ω
E,P,C 55Ω
80 Cm E,P,C 45 Ω
P,E,C 75 Ω
P,C,E 84 Ω
E,P,C 45 Ω
90 Cm
E,P,C 36 Ω
P,E,C 84 Ω
P,C,E 84 Ω
E,P,C 36 Ω
100 Cm
E,P,C 29 Ω
P,E,C 84 Ω
P,C,E 84 Ω
E,P,C 29 Ω
Tabel Percobaaan kedua pengukuran tahanan tanah kering dengan earth tester sk -370
Belakang Blpt
60 Cm
E,P,C 50 Ω
P,E,C -
P,C,E -
E,P,C -
70 Cm
E,P,C 37 Ω
P,E,C -
P,C,E -
E,P,C -
E,P,C 27 Ω
80 Cm P,E,C -
P,C,E -
E,P,C -
90 Cm
E,P,C 22 Ω
P,E,C -
P,C,E -
E,P,C -
100 Cm
E,P,C 18 Ω
P,E,C 62 Ω
P,C,E 62 Ω
E,P,C 18 Ω
7. Setelah dilakukan pengujian tahanan pentanahan lepaskan semua kabel dan elektroda
dari tanah dengan cara menariknya dengan tali rami
8. Kembalikan alat dan bahan kepada tool man
9. Selesai
E. Referensi (analisis)
Alasan mengapa kabel pengantar grounding selalu dengan kabel tanpa konduktor (bare
core)?
1. kabel BC sering digunakan karena pertimbangan harga yang lebih terjangkau namun
jika untuk penangkal petir haris digunakan conduit /pipa
2. kabel bc menjadi pertimbangankarena masalah ketahanan nya, tidak mudah
putus ,lebih mudah di tekuk,dibentangkan, digulung atau di pres ke terminal
3. kabel BC sangat mudah di lalui elektron listrik. Karena minimnya skin efect ,ini
disebabkan elektron cenderung lebih banyak berkumpul di bagian tepi koduktor
yang dilaluinya, maka dari itu arus yang bocor tadi akan sangat mudah mengalir ke
tanah
F. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut saya ingin memberikan saran
G. Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran terlihat bahwa perbedaan kedalaman mempengaruhi tahanan
dimana semakin dalam penancapan elektroda “ E” maka semakin kecil nilai tahanan
nya
2. Nilai pengukuran menggunakan terminal E P dan C dengn kedalaman 50 sd 100 cm
menunjukkan hasil yang asli dan cenderung baik .
3. Sedangkan pengukuran selain terminal E P C Cenderung semu dan tidak
menunjukkan peningkatan saat di tambah kedalaman bahkan semakin tinggi nilai
tahanan nya.
4. Perlu diingat bahwa tahanan pentanahan yang baik ialah < 5Ω
PENILAIAN
INSTRUKTUR PARAF
MIDIAN,S.ST
SATEN BR.GINTING,Spd