DIMENSI TIGA
(Jarak Titik ke Titik)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
SIRUL HAYATI
ASSYIFA MUTHMAINNAH PHONA
NURUL QAMARI
FATHUR RAHMAN SARAN
PEMBIMBING: SATRIADI S.Pd
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan cabang mata pelajaran yang luas cakupannya dan bukan hanya
sekedar bisa berhitung atau memasukkan rumus saja tetapi mencakup beberapa kompetensi
yang menjadikan siswa tersebut dapat memahami dan mengerti tentang konsep dasar matematika.
Belajar matematika juga membutuhkan kemampuan bahasa, untuk bisa mengerti soal-soal atau
mengerti logika, juga imajinasi dan kreativitas. Dan sekiranya dipergunakan dalam lingkungan
sekolah ,yaitu antara guru dan siswa maka kuncinya adalah mengambil contoh dalam hidup sehari-
hari dan dibuat semenarik mungkin.
Dimensi tiga merupakan salah satu ilmu Matematika tentang wacana bidang, titik serta garis
yang berdiri pada ruang dan cara bekerja sama diantara sudut dengan jarak. Cara mengerjakan soal –
soal dimensi tiga itu yaitu dengan rumus dimensi tiga yang berkaitan atau tergantung dengan bentuk
bangunannya. Dimensi tiga didalam ilmu Matematika dapat dibagi menjadi bermacam – macam,
seperti kubus, balok dan lain sebagainya. Dari sinilah kita dapat mengetahui apabila rumus dimensi
tiga itu bisa digunakan tergantung daripada bentuk bangunannya juga dengan apa yang menjadi
soalnya. Jadi, salah satu sub materi yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah jarak titik ke titik.
A
Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik yang satu hingga ke titik
yang lain. Misalkan, jarak antara titik A dan titik B adalah sama dengan panjang ruas AB.
Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm.Tentukan:
1. jarak titik A ke C
2. titik A ke G,
3. jarak titik A ketengah-tengah bidang EFGH.
H G
E F
a cm
D C H
G
A B
a cm E
F
Pembahasan
1. Perhatikan segitiga ABC yang siku-siku di B, maka a cm
AC ❑= √ AB 2+ BC 2
= √ a2 +a 2
D
= √ 2 a2 C
= a√ 2❑ a cm
A
B
Jadi diagonal bidang AC a√ 2❑ cm
a cm
2. Perhatikan segitiga ACG yang siku-siku di C, maka
AG = √ AC 2+ CG2
= √ ¿ ¿ = a√ 3❑ Jadi diagonal ruang AC a√ 3❑ cm
3. Perhatikan segitiga AEP yang siku-siku di E, maka:
H
G
AP = √ EP2+ AE2
E = √¿ ¿
F
= √ 3/ 2 a2
= 1/2√ 6a cm
D C
A B
E
F
D
C
A
B
C CP = √ CH 2 + HP 2
8 √ 2❑ = √¿ ¿
= √ 144
H 4 P = 12 cm
A AP = √ AE 2+ EP2
8 = √ 82 +4 2
= √ 80
E P = 4√ 5 cm
4√ 5 Q
A 8√ 2
P AQ = √ AP2 −PQ 2
6 4√ 5 √
= (4 √ 5) −62
2
= √ ( 4 √ 5) −6
2 2
Q A = √ 44
= 2√ 11 cm
A AQ = √ AC 2−CQ 2
√ 2❑
8√ 2❑= 8 √ 2❑ ¿ −62 ¿
= √ 92
Q 6 C = 2√ 32 cm
Cara cepat:
= 32 + 122 = √ 169
= 153 cm = 13 cm
AC = AB = 4√ 2 cm
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://www.canva.com/design/DAFtTrydbYQ/XGDN7CaELom_nu-R9TaXfQ/edit?
utm_content=DAFtTrydbYQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=share
button