Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang
ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri.
Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan
darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.Hal ini dapat mengganggu aliran
darah,merusak pembuluh darah, bahkan menyebabkan penyakit
degeneratif,hingga kematian.

Hipertensi adalah faktor risiko utama dari penyakit-penyakit kardiovaskular yang


merupakan penyebab kematian tertinggi di setiap negara. Data WHO (2011) menu
njukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi meng
idap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini ke
mungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara berke
mbang, temasuk Indonesia. Hipertensi yang berlangsung dalam jangka wa
ktu lama dan tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi pada organ l
ain. Smeltzer dan Bare (2008) mengatakan komplikasi yang dapat terja
di pada hipertensi adalah stroke, infark miokard, dan gagal ginjal. Soenarta,
Erwinanto, Mumpuni, Barack, Lukito, Hersunarti, dan Pratikto (2015) mengat
akan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat dise
mbuhkan, namun dapat dikendalikan agar tekanan darah tetap stabil sehingga men
gurangi risiko komplikasi pada organ lain. Selain itu, menurut Kang (2016)
manajemen hipertensi adalah salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai upaya
mencegah terjadinya komplikasi pada penyakit lain. Menurut Kemenkes
R.I. (2014) manajemen hipertensi yang dilakukan antara lain kombinasi
obat-obatan dan modifikasi gaya hidup, seperti membatasi asupan
garam, olahraga, istirahat, mengendalikan stres serta menghindari makanan-
makanan tertentu yang dapat memperparah tekanan darah seseorang. Peng
etahuan masyarakat mengenai manajemen hipertensi saat ini masih kurang. Pe
ndidikan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningk
atkan pengetahuan seseorang. Pendidikan dapat diberikan pada berbagai
bidang, termasuk kesehatan. Notoatmodjo (2012) menyebutkan
bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang dapat meningkat
kan derajat kesehatan seseorang. Pendidikan kesehatan dapat diberikan kepa
da seluruh sasaran, namun harus menggunakan metode yang tepat agar
informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik. Terdapat berbagai m
acam media pendidikan kesehatan yang dapat digunakan, namun tidak semuanya
dapat diterapkan pada seluruh usia. Pada pra lansia yang sering dikaitkan d
engan kemunduran fungsi fisik maupun kognitif membutuhkan suatu medi
a untuk memudahkan pemahaman informasi yang diberikan dan dijadi
kan sebagai pengingat meskipun tidak dalam proses pemberian pendidikan kes
ehatan.

Pengetahuan adalah sesuatu yang disusun secara sistematis dengan menggunakan


kekuatan akal pikiran dan dapat diuji dengan kritis oleh setiap orang yang memili
ki niat untuk mengetahuinya (Soerjono S, 2014 dalam Utami, 2019).

Anda mungkin juga menyukai