Anda di halaman 1dari 58

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR


NOMOR 27 TAHUN 2021
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2020 TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka tertib administrasi pengelolaan


keuangan daerah sehubungan dengan adanya
peraturan perundang-undangan yang terbaru, serta
kegiatan-kegiatan yang bersifat mendesak, perlu
dilakukan penyesuaian terhadap Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;
b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2020
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2021, Pemerintah Daerah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya dan/atau
pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2021
dengan menetapkan Peraturan Gubernur;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86 Tahun 2020
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021;

Mengingat: . . .
-2-

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan
Peraturan Peraturan Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang
Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950
(Himpunan Peraturan Peraturan Negara Republik
Indonesia Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.07/2020
tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau;

6. Peraturan . . .
-3-

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2020


tentang Pelaksanaan Pembayaran Kontribusi Iuran
Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan,
Iuran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta
Bukan Pekerja dengan Manfaat Pelayanan di Ruang
Perawatan Kelas III, dan Bantuan Iuran bagi Peserta
Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan
Pekerja dengan Manfaat Pelayanan di Ruang Perawatan
Kelas III oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dan Dampaknya;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2020 Nomor 3 Seri A);
9. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86 Tahun 2020
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86 Tahun
2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2021;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN KEDUA


ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86
TAHUN 2020 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA
TIMUR TAHUN ANGGARAN 2021.

Pasal I . . .
-4-

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 86 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2021, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86
Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021
diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 3
Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a direncanakan sebesar Rp
31.080.821.874.784,00 (tiga puluh satu triliun delapan
puluh milyar delapan ratus dua puluh satu juta delapan
ratus tujuh puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh
empat rupiah) yang bersumber dari:
a. Pendapatan Asli Daerah;
b. Pendapatan Transfer; dan
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

2. Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 28
Pendapatan Tranfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b direncanakan untuk Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat sebesar Rp14.630.481.044.000,00
(empat belas triliun enam ratus tiga puluh miliar empat
ratus delapan puluh satu juta empat puluh empat ribu
rupiah) yang terdiri atas:
a. Dana Perimbangan; dan
b. Dana Insentif Daerah (DID).

3. Ketentuan . . .
-5-

3. Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 29
Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 huruf a direncanakan sebesar
Rp14.578.043.484.000,00 (empat belas triliun lima ratus
tujuh puluh delapan miliar empat puluh tiga juta empat
ratus delapan puluh empat ribu rupiah) yang terdiri atas:
a. Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH);
b. Dana Transfer Umum-Dana Alokasi Umum (DAU);
c. Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik; dan
d. Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik.

4. Ketentuan ayat (1), ayat (5) dan ayat (6) Pasal 30 diubah,
di antara ayat (6) dan ayat (7) disisipkan 2 (dua) ayat
yakni ayat (6a) dan ayat (6b), sehingga Pasal 30 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 30
(1) Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a
direncanakan sebesar Rp2.138.301.928.000,00 (dua
triliun seratus tiga puluh delapan miliar tiga ratus
satu juta sembilan ratus dua puluh delapan ribu
rupiah) yang terdiri atas:
a. DBH Pajak Bumi dan Bangunan;
b. DBH PPh Pasal 25 dan Pasal 29/WPOPDN;
c. DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT);
d. DBH Sumber Daya Alam (SDA) Minyak Bumi;
e. DBH Sumber Daya Alam (SDA) Gas Bumi;
f. DBH Sumber Daya Alam (SDA) Pengusahaan
Panas Bumi;
g. DBH Sumber Daya Alam(SDA) Mineral dan
Batubara Landrent;
h. DBH Sumber Daya Alam(SDA) Mineral dan
Batubara Royalty; dan
i. DBH Sumber Daya Alam (SDA) Kehutanan
Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

(2) DBH . . .
-6-

(2) DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp103.527.604.000,00 (seratus tiga miliar
lima ratus dua puluh tujuh juta enam ratus empat
ribu rupiah).
(3) DBH PPh Pasal 25 dan Pasal 29/WPOPDN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp734.876.372.000,00 (tujuh
ratus tiga puluh empat miliar delapan ratus tujuh
puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu
rupiah).
(4) DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp581.368.782.000,00 (lima ratus delapan
puluh satu miliar tiga ratus enam puluh delapan
juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu rupiah).
(5) DBH Sumber Daya Alam (SDA) Minyak Bumi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp666.402.168.000,00 (enam
ratus enam puluh enam miliar empat ratus dua juta
seratus enam puluh delapan ribu rupiah).
(6) DBH Sumber Daya Alam (SDA) Gas Bumi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
direncanakan sebesar Rp14.943.367.000,00 (empat
belas miliar sembilan ratus empat puluh tiga juta
tiga ratus enam puluh tujuh ribu rupiah).
(6a) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) Mineral
dan Batubara Lanndrent sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf g direncanakan sebesar
Rp509.709.000,00 (lima ratus sembilan juta tujuh
ratus sembilan ribu rupiah).
(6b) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) Mineral
dan Batubara Royalty sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf h direncanakan sebesar
Rp 132.252.000,00 (seratus tiga puluh dua juta dua
ratus lima puluh dua ribu rupiah).
(7) DBH . . .
-7-

(7) DBH Sumber Daya Alam (SDA) Pengusahaan Panas


Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
direncanakan sebesar Rp509.709.000,00 (lima ratus
sembilan juta tujuh ratus sembilan ribu rupiah).
(8) DBH Sumber Daya Alam (SDA) Kehutanan Provisi
Sumber Daya Hutan (PSDH) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf g direncanakan sebesar
Rp4.392.289.000,00 (empat miliar tiga ratus
sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh
sembilan ribu rupiah).

5. Ketentuan Pasal 31 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 31
Dana Transfer Umum-Dana Alokasi Umum (DAU)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf b
direncanakan sebesar Rp3.650.366.754.000,00 (tiga
triliun enam ratus lima puluh miliar tiga ratus enam
puluh enam juta tujuh ratus lima puluh empat ribu
rupiah).

6. Ketentuan Pasal 32 ayat (1), ayat (4), ayat (5), ayat (14)
diubah dan ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (15),
sehingga Pasal 32 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 32
(1) Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf c
direncanakan sebesar Rp1.008.483.138.000,00 (satu
triliun delapan miliar empat ratus delapan puluh
tiga juta seratus tiga puluh delapan ribu rupiah),
yang terdiri atas:
a. DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-SMA;
b. DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-SLB;
c. DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Penugasan-SMK;
d. DAK Fisik-Bidang Kesehatan dan KB-Reguler-
Pelayanan Kesehatan Rujukan;
e. DAK Fisik-Bidang Kesehatan dan KB-Penugasan-
Penurunan Stunting (KB);

f. DAK . . .
-8-

f. DAK Fisik-Bidang Pertanian-Penugasan-


Pembangunan /Renovasi Sarana dan Prasarana
Fisik Dasar Pembangunan Pertanian;
g. DAK Fisik-Bidang Kelautan dan Perikanan-
Penugasan;
h. DAK Fisik-Bidang Pariwisata-Penugasan;
i. DAK Fisik-Bidang Jalan-Reguler-Jalan;
j. DAK Fisik-Bidang Jalan-Penugasan-Jalan;
k. DAK Fisik-Bidang Irigasi-Penugasan;
l. DAK Fisik-Bidang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan-Penugasan-Lingkungan Hidup;
m. DAK Fisik-Bidang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan-Penugasan-Kehutanan; dan
n. DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-Sekolah
Menengah Kejuruan.
(2) DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-SMA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp278.057.764.000,00 (dua
ratus tujuh puluh delapan miliar lima puluh tujuh
juta tujuh ratus enam puluh empat ribu rupiah).
(3) DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-SLB
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp14.893.665.000,00 (empat
belas miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta
enam ratus enam puluh lima ribu rupiah).
(4) DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Penugasan-SMK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan menjadi sebesar Rp 0,00 (nol rupiah).
(5) DAK Fisik-Bidang Kesehatan dan KB-Reguler-
Pelayanan Kesehatan Rujukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp268.946.008.000,00 (dua ratus enam
puluh delapan miliar sembilan ratus empat puluh
enam juta delapan ribu rupiah).

(6) DAK . . .
-9-

(6) DAK Fisik-Bidang Kesehatan dan KB-Penugasan-


Penurunan Stunting (KB) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e direncanakan sebesar
Rp24.079.795.000,00 (dua puluh empat miliar tujuh
puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah).
(7) DAK Fisik-Bidang Pertanian-Penugasan-
Pembangunan/Renovasi Sarana dan Prasarana Fisik
Dasar Pembangunan Pertanian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f direncanakan
sebesar Rp7.382.603.000,00 (tujuh miliar tiga ratus
delapan puluh dua juta enam ratus tiga ribu
rupiah).
(8) DAK Fisik-Bidang Kelautan dan Perikanan-
Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf g direncanakan sebesar Rp16.468.249.000,00
(enam belas miliar empat ratus enam puluh delapan
juta dua ratus empat puluh sembilan ribu rupiah).
(9) DAK Fisik-Bidang Pariwisata Penugasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h
direncanakan sebesar Rp3.073.368.000,00 (tiga
miliar tujuh puluh tiga juta tiga ratus enam puluh
delapan ribu rupiah).
(10) DAK Fisik-Bidang Jalan Reguler Jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf i direncanakan
sebesar Rp7.210.871.000,00 (tujuh miliar dua ratus
sepuluh juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu
rupiah).
(11) DAK Fisik-Bidang Jalan-Penugasan-Jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j
direncanakan sebesar Rp44.422.308.000,00 (empat
puluh empat miliar empat ratus dua puluh dua juta
tiga ratus delapan ribu rupiah).
(12) DAK Fisik-Bidang Irigasi-Penugasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf k direncanakan
sebesar Rp105.529.463.000,00 (seratus lima miliar
lima ratus dua puluh sembilan juta empat ratus
enam puluh tiga ribu rupiah).

(13) DAK . . .
- 10 -

(13) DAK Fisik-Bidang Lingkungan Hidup


dan Kehutanan-Penugasan-Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l
direncanakan sebesar Rp1.845.190.000,00 (satu
miliar delapan ratus empat puluh lima juta seratus
sembilan puluh ribu rupiah).
(14) DAK Fisik-Bidang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan-Penugasan-Kehutanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf m direncanakan
sebesar Rp36.513.777.000,00 (tiga puluh enam
miliar lima ratus tiga belas juta tujuh ratus tujuh
puluh tujuh ribu rupiah).
(15) DAK Fisik-Bidang Pendidikan-Reguler-Sekolah
Menengah Kejuruan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf n direncanakan sebesar
Rp200.060.077.000,00 (dua ratus miliar enam puluh
juta tujuh puluh tujuh ribu rupiah).

7. Ketentuan Pasal 33 ayat (1), ayat (10), dan ayat (11)


diubah dan ditambah 2 (dua) ayat yakni ayat (14) dan
ayat (15), sehingga Pasal 33 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 33
(1) Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 huruf d direncanakan sebesar
Rp7.780.891.664.000,00 (tujuh triliun tujuh ratus
delapan puluh miliar delapan ratus sembilan puluh
satu juta enam ratus enam puluh empat ribu
rupiah) yang terdiri atas:
a. DAK Non Fisik-BOS Reguler;
b. DAK Non Fisik-BOS Afirmasi;
c. DAK Non Fisik-BOS Kinerja;
d. DAK Non Fisik-TPG PNSD;
e. DAK Non Fisik-Tamsil Guru PNSD;
f. DAK Non Fisik-BOP Museum dan Taman
Budaya-Museum;
g. DAK Non Fisik-BOP Museum dan Taman
Budaya-Taman Budaya;

h. DAK . . .
- 11 -

h. DAK Non Fisik-BOKKB-BOK;


i. DAK Non Fisik-BOKKB-BOKB;
j. DAK Non Fisik-PK2UKM;
k. DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Administrasi
Kependudukan;
l. DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Kepariwisataan;
m. DAK Non Fisik-Fasilitasi Penanaman Modal; dan
n. DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Perlindungan
Perempuan dan Anak.
(2) DAK Non Fisik-BOS Reguler sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp6.404.835.360.000,00 (enam triliun empat ratus
empat miliar delapan ratus tiga puluh lima juta tiga
ratus enam puluh ribu rupiah).
(3) DAK Non Fisik-BOS Afirmasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b direncanakan sebesar
Rp3.720.000.000,00 (tiga miliar tujuh ratus dua
puluh juta rupiah).
(4) DAK Non Fisik-BOS Kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar
Rp68.520.000.000,00 (enam puluh delapan miliar
lima ratus dua puluh juta rupiah).
(5) DAK Non Fisik-TPG PNSD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d direncanakan sebesar
Rp1.282.017.855.000,00 (satu triliun dua ratus
delapan puluh dua miliar tujuh belas juta delapan
ratus lima puluh lima ribu rupiah).
(6) DAK Non Fisik-Tamsil Guru PNSD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf e direncanakan
sebesar Rp3.372.000.000,00 (tiga miliar tiga ratus
tujuh puluh dua juta rupiah).
(7) DAK Non Fisik-BOP Museum dan Taman Budaya-
Museum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
f direncanakan sebesar Rp 1.593.200.000,00 (satu
miliar lima ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus
ribu rupiah).

(8) DAK . . .
- 12 -

(8) DAK Non Fisik-BOP Museum dan Taman Budaya-


Taman Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf g direncanakan sebesar Rp1.750.000.000,00
(satu miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
(9) DAK Non Fisik-BOKKB-BOK sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf h direncanakan sebesar
Rp7.801.415.000,00 (tujuh miliar delapan ratus satu
juta empat ratus lima belas ribu rupiah).
(10) DAK Non Fisik-BOKKB-BOKB sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf i direncanakan
menjadi sebesar Rp0,00 (nol rupiah).
(11) DAK Non Fisik-PK2UKM sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf j direncanakan sebesar
Rp3.217.520.000,00 (tiga miliar dua ratus tujuh
belas juta lima ratus dua puluh ribu rupiah).
(12) DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Administrasi
Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf k direncanakan sebesar Rp2.080.888.000,00
(dua miliar delapan puluh juta delapan ratus
delapan puluh delapan ribu rupiah).
(13) DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Kepariwisataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l
direncanakan sebesar Rp862.578.000,00 (delapan
ratus enam puluh dua juta lima ratus tujuh puluh
delapan ribu rupiah).
(14) DAK Non Fisik–Fasilitasi Penanaman Modal
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf m
direncanakan sebesar Rp523.322.000,00 (lima ratus
dua puluh tiga juta tiga ratus dua puluh dua ribu
rupiah).
(15) DAK Non Fisik-Dana Pelayanan Perlindungan
Perempuan dan Anak sebagaimana dimaksud ayat
(1) huruf n direncanakan sebesar Rp597.526.000,00
(lima ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus
dua puluh enam ribu rupiah).

8. Ketentuan . . .
- 13 -

8. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 35
(1) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c
direncanakan sebesar Rp173.286.706.000,00
(seratus tujuh puluh tiga miliar dua ratus delapan
puluh enam juta tujuh ratus enam ribu rupiah).
(2) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direncanakan
untuk Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat
sebesar Rp173.286.706.000,00 (seratus tujuh puluh
tiga miliar dua ratus delapan puluh enam juta tujuh
ratus enam ribu rupiah).

9. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 36
Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b direncanakan sebesar Rp32.911.448.119.364,13
(tiga puluh dua triliun sembilan ratus sebelas miliar
empat ratus empat puluh delapan juta seratus sembilan
belas ribu tiga ratus enam puluh empat koma tiga belas
rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja Operasi;
b. Belanja Modal;
c. Belanja Tidak Terduga; dan
d. Belanja Transfer.

10. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 37
Belanja Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf a direncanakan sebesar Rp25.122.578.237.682,38
(dua puluh lima triliun seratus dua puluh dua miliar lima
ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus tiga puluh
tujuh ribu enam ratus delapan puluh dua koma tiga
puluh delapan rupiah), yang terdiri atas:

a. Belanja . . .
- 14 -

a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa;
c. Belanja Bunga;
d. Belanja Subsidi;
e. Belanja Hibah; dan
f. Belanja Bantuan Sosial.

11. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 38
Belanja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
huruf a direncanakan sebesar Rp8.063.858.868.761,00
(delapan triliun enam puluh tiga miliar delapan ratus
lima puluh delapan juta delapan ratus enam puluh
delapan ribu tujuh ratus enam puluh satu rupiah), yang
terdiri atas:
a. Belanja Gaji dan Tunjangan ASN;
b. Belanja Tambahan Penghasilan ASN;
c. Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan
Objektif Lainnya ASN;
d. Belanja Gaji dan Tunjangan DPRD;
e. Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH;
f. Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan DPRD serta
KDH/WKDH;
g. Belanja Pegawai BOS; dan
h. Belanja Pegawai BLUD.

12. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 39
(1) Belanja Gaji dan Tunjangan ASN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 huruf a direncanakan
sebesar Rp3.609.805.752.323,00 (tiga triliun enam
ratus sembilan miliar delapan ratus lima juta tujuh
ratus lima puluh dua ribu tiga ratus dua puluh tiga
rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Gaji Pokok ASN;
b. Belanja Tunjangan Keluarga ASN;

c. Belanja . . .
- 15 -

c. Belanja Tunjangan Jabatan ASN;


d. Belanja Tunjangan Fungsional ASN;
e. Belanja Tunjangan Fungsional Umum ASN;
f. Belanja Tunjangan Beras ASN;
g. Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus ASN;
h. Belanja Pembulatan Gaji ASN;
i. Belanja Iuran Jaminan Kesehatan ASN;
j. Belanja Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja ASN;
k. Belanja Iuran Jaminan Kematian ASN; dan
l. Belanja Iuran Simpanan Peserta Tabungan
Perumahan Rakyat ASN.
(2) Belanja Gaji Pokok ASN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp2.712.291.599.350,00 (dua triliun tujuh ratus
dua belas miliar dua ratus sembilan puluh satu juta
lima ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus
lima puluh rupiah).
(3) Belanja Tunjangan Keluarga ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp270.000.277.122,00 (dua ratus tujuh
puluh miliar dua ratus tujuh puluh tujuh ribu
seratus dua puluh dua rupiah).
(4) Belanja Tunjangan Jabatan ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp24.428.470.565,00 (dua puluh empat
miliar empat ratus dua puluh delapan juta empat
ratus tujuh puluh ribu lima ratus enam puluh lima
rupiah).
(5) Belanja Tunjangan Fungsional ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp205.303.195.922,00 (dua ratus lima
miliar tiga ratus tiga juta seratus sembilan puluh
lima ribu sembilan ratus dua puluh dua rupiah).
(6) Belanja Tunjangan Fungsional Umum ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
direncanakan sebesar Rp40.603.170.133,00 (empat
puluh miliar enam ratus tiga juta seratus tujuh
puluh ribu seratus tiga puluh tiga rupiah).

(7) Belanja . . .
- 16 -

(7) Belanja Tunjangan Beras ASN sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf f direncanakan
sebesar Rp128.518.177.517,00 (seratus dua puluh
delapan miliar lima ratus delapan belas juta seratus
tujuh puluh tujuh ribu lima ratus tujuh belas
rupiah).
(8) Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
direncanakan sebesar Rp24.531.186.805,00 (dua
puluh empat miliar lima ratus tiga puluh satu juta
seratus delapan puluh enam ribu delapan ratus lima
rupiah).
(9) Belanja Pembulatan Gaji ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf h direncanakan
sebesar Rp84.200.104,00 (delapan puluh empat juta
dua ratus ribu seratus empat rupiah).
(10) Belanja Iuran Jaminan Kesehatan ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf i direncanakan
sebesar Rp164.933.885.556,00 (seratus enam puluh
empat miliar sembilan ratus tiga puluh tiga juta
delapan ratus delapan puluh lima ribu lima ratus
lima puluh enam rupiah).
(11) Belanja Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j
direncanakan sebesar Rp9.874.679.538,00
(sembilan miliar delapan ratus tujuh puluh empat
juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu lima
ratus tiga puluh delapan rupiah).
(12) Belanja Iuran Jaminan Kematian ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf k direncanakan
sebesar Rp16.886.274.076,00 (enam belas miliar
delapan ratus delapan puluh enam juta dua ratus
tujuh puluh empat ribu tujuh puluh enam rupiah).
(13) Belanja Iuran Simpanan Peserta Tabungan
Perumahan Rakyat ASN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf l direncanakan sebesar
Rp12.350.635.635,00 (dua belas miliar tiga ratus
lima puluh juta enam ratus tiga puluh lima ribu
enam ratus tiga puluh lima rupiah).
13. Ketentuan . . .
- 17 -

13. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 40
(1) Belanja Tambahan Penghasilan ASN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 huruf b direncanakan
sebesar Rp2.604.248.090.681,00 (dua triliun enam
ratus empat miliar dua ratus empat puluh delapan
juta sembilan puluh ribu enam ratus delapan puluh
satu rupiah) yang terdiri atas:
a. Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja
ASN;
b. Tambahan Penghasilan berdasarkan Kondisi
Kerja ASN;
c. Tambahan Penghasilan berdasarkan Kelangkaan
Profesi ASN; dan
d. Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi
Kerja ASN.
(2) Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja
ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp153.182.131.154,00
(seratus lima puluh tiga miliar seratus delapan
puluh dua juta seratus tiga puluh satu ribu seratus
lima puluh empat rupiah).
(3) Tambahan Penghasilan berdasarkan Kondisi Kerja
ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp9.445.000.000,00
(sembilan miliar empat ratus empat puluh lima juta
rupiah).
(4) Tambahan Penghasilan berdasarkan Kelangkaan
Profesi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c direncanakan sebesar Rp8.424.978.000,00
(delapan miliar empat ratus dua puluh empat juta
sembilan ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah).
(5) Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja
ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp2.433.195.981.527,00 (dua
triliun empat ratus tiga puluh tiga miliar seratus
sembilan puluh lima juta sembilan ratus delapan
puluh satu ribu lima ratus dua puluh tujuh rupiah).
14. Ketentuan . . .
- 18 -

14. Ketentuan Pasal 41 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 41
(1) Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan
Objektif Lainnya ASN sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 huruf c direncanakan sebesar
Rp1.541.479.498.477,00 (satu triliun lima ratus
empat puluh satu miliar empat ratus tujuh puluh
sembilan juta empat ratus sembilan puluh delapan
ribu empat ratus tujuh puluh tujuh rupiah) yang
terdiri atas:
a. Belanja Insentif bagi ASN atas Pemungutan
Pajak Daerah;
b. Belanja bagi ASN atas Insentif Pemungutan
Retribusi Daerah;
c. Belanja Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD;
d. Belanja Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru
PNSD;
e. Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan bagi ASN;
f. Belanja Honorarium; dan
g. Belanja Jasa Pengelolaan BMD.
(2) Belanja Insentif bagi ASN atas Pemungutan Pajak
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp195.587.199.000,00
(seratus sembilan puluh lima miliar lima ratus
delapan puluh tujuh juta seratus sembilan puluh
sembilan ribu rupiah).
(3) Belanja bagi ASN atas Insentif Pemungutan
Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b direncanakan sebesar Rp90.000.000,00
(sembilan puluh juta rupiah).
(4) Belanja Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp1.282.017.855.000,00
(satu triliun dua ratus delapan puluh dua miliar
tujuh belas juta delapan ratus lima puluh lima ribu
rupiah).

(5) Belanja . . .
- 19 -

(5) Belanja Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru


PNSD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d direncanakan sebesar Rp3.372.000.000,00
(tiga miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta rupiah).
(6) Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan bagi ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
direncanakan sebesar 0,00 (nol rupiah).
(7) Belanja Honorarium sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf f direncanakan sebesar
Rp55.760.012.477,00 (lima puluh lima miliar tujuh
ratus enam puluh juta dua belas ribu empat ratus
tujuh puluh tujuh rupiah ).
(8) Belanja Jasa Pengelolaan BMD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf g direncanakan
sebesar Rp4.652.432.000,00 (empat miliar enam
ratus lima puluh dua juta empat ratus tiga puluh
dua ribu rupiah).

15. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 43
(1) Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf e
direncanakan sebesar Rp1.790.697.760,00 (satu
miliar tujuh ratus sembilan puluh juta enam ratus
sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus enam puluh
rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Gaji Pokok KDH/WKDH;
b. Belanja Tunjangan Keluarga KDH/WKDH;
c. Belanja Tunjangan Jabatan KDH/WKDH;
d. Belanja Tunjangan Beras KDH/WKDH;
e. Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
KDH/WKDH;
f. Belanja Pembulatan Gaji KDH/WKDH;
g. Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
KDH/WKDH;

h. Belanja . . .
- 20 -

h. Belanja Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja KDH/


WKDH; dan
i. Belanja Iuran Jaminan Kematian KDH/WKDH
j. Belanja Insentif bagi KDH/WKDH atas
Pemungutan Pajak Daerah.
(2) Belanja Gaji Pokok KDH/WKDH sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah).
(3) Belanja Tunjangan Keluarga KDH/WKDH
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp6.000.000,00 (enam juta
rupiah).
(4) Belanja Tunjangan Jabatan KDH/WKDH
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp116.640.000,00 (seratus
enam belas juta enam ratus empat puluh ribu
rupiah).
(5) Belanja Tunjangan Beras KDH/WKDH sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp6.084.000,00 (enam juta delapan puluh
empat ribu rupiah).
(6) Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
KDH/WKDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e direncanakan sebesar Rp10.119.500,00
(sepuluh juta seratus sembilan belas ribu lima ratus
rupiah).
(7) Belanja Pembulatan Gaji KDH/WKDH sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f direncanakan
sebesar Rp1.500,00 (seribu lima ratus rupiah).
(8) Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi KDH/WKDH
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
direncanakan sebesar Rp10.021.760,00 (sepuluh
juta dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh
rupiah).
(9) Belanja Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
KDH/WKDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf h direncanakan sebesar Rp250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah).

(10) Belanja . . .
- 21 -

(10) Belanja Iuran Jaminan Kematian KDH/WKDH


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i
direncanakan sebesar Rp600.000,00 (enam ratus
ribu rupiah).
(11) Belanja Insentif bagi KDH/WKDH atas Pemungutan
Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf j direncanakan sebesar Rp1.570.981.000,00
(satu miliar lima ratus tujuh puluh juta sembilan
ratus delapan puluh satu ribu rupiah).

16. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 46
Belanja Pegawai BLUD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 huruf h direncanakan untuk Belanja Pegawai
BLUD sebesar Rp9.943.700.520,00 (sembilan miliar
sembilan ratus empat puluh tiga juta tujuh ratus ribu
lima ratus dua puluh rupiah).

17. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 47
Belanja Barang dan Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37 huruf b direncanakan sebesar
Rp7.521.690.063.351,38 (tujuh triliun lima ratus dua
puluh satu milyar enam ratus sembilan puluh juta enam
puluh tiga ribu tiga ratus lima puluh satu koma tiga
puluh delapan rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja Barang;
b. Belanja Jasa;
c. Belanja Pemeliharaan;
d. Belana Perjalanan Dinas;
e. Belanja Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan
kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat;
f. Belanja Barang dan Jasa BOS; dan
g. Belanja Barang dan Jasa BLUD.

18. Ketentuan . . .
- 22 -

18. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 48
(1) Belanja Barang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 huruf a direncanakan sebesar
Rp925.285.423.078,78 (sembilan ratus dua puluh
lima miliar dua ratus delapan puluh lima juta empat
ratus dua puluh tiga ribu tujuh puluh delapan koma
tujuh puluh delapan rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Barang Pakai Habis; dan
b. Belanja Barang Tak Habis Pakai.
(2) Belanja Barang Pakai Habis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp924.101.310.378,78 (sembilan ratus dua puluh
empat miliar seratus satu juta tiga ratus sepuluh
ribu tiga ratus tujuh puluh delapan koma tujuh
puluh delapan rupiah).
(3) Belanja Barang Tak Habis Pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp1.184.112.700,00 (satu miliar seratus
delapan puluh empat juta seratus dua belas ribu
tujuh ratus rupiah).

19. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 49
(1) Belanja Jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 huruf b direncanakan sebesar
Rp2.325.444.967.564,60 (dua triliun tiga ratus dua
puluh lima miliar empat ratus empat puluh empat
juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu lima
ratus enam puluh empat koma enam puluh rupiah)
yang terdiri atas:
a. Belanja Jasa Kantor;
b. Belanja Iuran Jaminan/Asuransi;
c. Belanja Sewa Tanah;
d. Belanja Sewa Peralatan dan Mesin;
e. Belanja Sewa Gedung dan Bangunan;

f. Belanja . . .
- 23 -

f. Belanja Sewa Jalan, Jaringan dan Irigasi;


g. Belanja Sewa Aset Tetap Lainnya;
h. Belanja Jasa Konsultansi Konstruksi;
i. Belanja Jasa Konsultansi Non Konstruksi;
j. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS;
k. Belanja Kursus/Pelatihan, Sosialisasi,
Bimbingan Teknis serta Pendidikan dan
Pelatihan; dan
l. Belanja Jasa Insentif bagi Pegawai Non ASN atas
Pemungutan Pajak Daerah.
(2) Belanja Jasa Kantor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp1.391.635.123.036,60 (satu triliun tiga ratus
sembilan puluh satu miliar enam ratus tiga puluh
lima juta seratus dua puluh tiga ribu tiga puluh
enam koma enam puluh rupiah).
(3) Belanja Iuran Jaminan/Asuransi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp716.568.704.999,00
(tujuh ratus enam belas miliar lima ratus enam
puluh delapan juta tujuh ratus empat ribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan rupiah).
(4) Belanja Sewa Tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar
Rp2.719.680.000,00 (dua miliar tujuh ratus
sembilan belas juta enam ratus delapan puluh ribu
rupiah).
(5) Belanja Sewa Peralatan dan Mesin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp47.512.895.884,00 (empat puluh tujuh
miliar lima ratus dua belas juta delapan ratus
sembilan puluh lima ribu delapan ratus delapan
puluh empat rupiah).
(6) Belanja Sewa Gedung dan Bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf e direncanakan
sebesar Rp15.748.862.000,00 (lima belas
miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta delapan
ratus enam puluh dua ribu rupiah).

(7) Belanja . . .
- 24 -

(7) Belanja Sewa Jalan, Jaringan dan Irigasi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
direncanakan sebesar Rp246.748.000,00 (dua ratus
empat puluh enam juta tujuh ratus empat puluh
delapan ribu rupiah).
(8) Belanja Sewa Aset Tetap Lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf g direncanakan
sebesar Rp3.328.939.000,00 (tiga
miliar tiga ratus dua puluh delapan juta sembilan
ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).
(9) Belanja Jasa Konsultansi Konstruksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf h direncanakan
sebesar Rp28.598.350.750,00 (dua puluh
delapan miliar lima ratus sembilan puluh delapan
juta tiga ratus lima puluh ribu tujuh ratus lima
puluh rupiah).
(10) Belanja Jasa Konsultansi Non Konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i
direncanakan sebesar Rp62.512.160.860,00
(enam puluh dua miliar lima ratus dua belas juta
seratus enam puluh ribu delapan ratus enam puluh
rupiah).
(11) Belanja Beasiswa Pendidikan PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf j direncanakan
sebesar Rp1.600.000.000,00 (satu miliar enam ratus
juta rupiah).
(12) Belanja Kursus/Pelatihan, Sosialisasi, Bimbingan
Teknis serta Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf k direncanakan
sebesar Rp9.696.266.035,00
(sembilan miliar enam ratus sembilan puluh enam
juta dua ratus enam puluh enam ribu tiga puluh
lima rupiah).
(13) Belanja Jasa Insentif bagi Pegawai Non ASN atas
Pemungutan Pajak Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf l direncanakan sebesar
Rp45.277.237.000,00 (empat puluh lima miliar dua
ratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh
tujuh ribu rupiah).
20. Ketentuan . . .
- 25 -

20. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 50
(1) Belanja Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 huruf c direncanakan sebesar
Rp527.229.992.990,00 (lima ratus dua puluh tujuh
miliar dua ratus dua puluh sembilan juta sembilan
ratus sembilan puluh dua ribu sembilan ratus
sembilan puluh rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Pemeliharaan Tanah;
b. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin;
c. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan;
d. Belanja Pemeliharaan Jalan, Jaringan, dan
Irigasi; dan
e. Belanja Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya.
(2) Belanja Pemeliharaan Tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp2.288.419.608,00 (dua miliar dua ratus delapan
puluh delapan juta empat ratus sembilan belas ribu
enam ratus delapan rupiah).
(3) Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp103.957.865.914,00
(seratus tiga miliar sembilan ratus lima puluh tujuh
juta delapan ratus enam puluh lima ribu sembilan
ratus empat belas rupiah).
(4) Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp314.324.785.369,00 (tiga
ratus empat belas miliar tiga ratus dua puluh empat
juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu tiga ratus
enam puluh sembilan rupiah).
(5) Belanja Pemeliharaan Jalan, Jaringan, dan Irigasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp104.804.603.890,00
(seratus empat miliar delapan ratus empat juta
enam ratus tiga ribu delapan ratus sembilan puluh
rupiah).

(6) Belanja . . .
- 26 -

(6) Belanja Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
direncanakan sebesar Rp1.854.318.209,00 (satu
miliar delapan ratus lima puluh empat juta tiga
ratus delapan belas ribu dua ratus sembilan rupiah).

21. Ketentuan Pasal 51 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 51
(1) Belana Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 47 huruf d direncanakan sebesar
Rp694.724.675.179,00 (enam ratus sembilan puluh
empat miliar tujuh ratus dua puluh empat juta
enam ratus tujuh puluh lima ribu seratus tujuh
puluh sembilan rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri; dan
b. Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri.
(2) Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp692.495.720.779,00 (enam ratus
sembilan puluh dua miliar empat ratus sembilan
puluh lima juta tujuh ratus dua puluh ribu tujuh
ratus tujuh puluh sembilan rupiah).
(3) Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp2.228.954.400,00 (dua miliar dua ratus
dua puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh
empat ribu empat ratus rupiah).

22. Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 52
(1) Belanja Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan
kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf e
direncanakan sebesar Rp8.845.704.000,00 (delapan
miliar delapan ratus empat puluh lima juta tujuh
ratus empat ribu rupiah) yang terdiri atas:

a. Belanja . . .
- 27 -

a. Belanja Uang yang Diberikan kepada Pihak


Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat; dan
b. Belanja Jasa yang Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat.
(2) Belanja Uang yang Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp6.682.204.000,00 (enam miliar enam
ratus delapan puluh dua juta dua ratus empat ribu
rupiah).
(3) Belanja Jasa yang Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp2.163.500.000,00 (dua miliar seratus
enam puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah).

23. Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 54
Belanja Barang dan Jasa BLUD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 47 huruf g direncanakan untuk Belanja
Barang dan Jasa BLUD sebesar Rp2.260.607.280.539,00
(dua triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus
tujuh juta dua ratus delapan puluh ribu lima ratus tiga
puluh sembilan rupiah).

24. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 56
Belanja Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
huruf e direncanakan sebesar Rp9.398.259.377.670,00
(sembilan triliun tiga ratus sembilan puluh delapan miliar
dua ratus lima puluh sembilan juta tiga ratus tujuh
puluh tujuh ribu enam ratus tujuh puluh rupiah) yang
terdiri atas:
a. Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat;
b. Belanja Hibah kepada Badan, Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia;
c. Belanja Hibah Dana BOS; dan
d. Belanja Hibah Bantuan Keuangan kepada Partai
Politik.
25. Ketentuan . . .
- 28 -

25. Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 57
(1) Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1)
huruf a direncanakan sebesar
Rp155.243.669.620,00 (seratus lima puluh lima
miliar dua ratus empat puluh tiga juta enam ratus
enam puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh
rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja Hibah Uang kepada Pemerintah Pusat;
dan
b. Belanja Hibah Barang kepada Pemerintah Pusat.
(2) Belanja Hibah Uang kepada Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp121.387.669.620,00
(seratus dua puluh satu miliar tiga ratus delapan
puluh tujuh juta enam ratus enam puluh sembilan
ribu enam ratus dua puluh rupiah).
(3) Belanja Hibah Barang kepada Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp33.856.000.000,00 (tiga
puluh tiga miliar delapan lima ratus lima puluh
enam juta rupiah).

26. Ketentuan ayat (1) sampai ayat (4) Pasal 58 diubah,


sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 58
(1) Belanja Hibah kepada Badan, Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 huruf c
direncanakan sebesar Rp3.905.739.157.250,00 (tiga
triliun sembilan ratus lima miliar tujuh ratus tiga
puluh sembilan juta seratus lima puluh tujuh ribu
dua ratus lima puluh rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga yang
Bersifat Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang
dibentuk berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
b. Belanja . . .
- 29 -

b. Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga


Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang Telah Memiliki
Surat Keterangan Terdaftar;
c. Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga
Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial
Kemasyarakatan; dan
d. Belanja Hibah kepada Koperasi.
(2) Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga yang
Bersifat Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang Dibentuk
Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp876.649.349.398,00
(delapan ratus tujuh puluh enam miliar enam ratus
empat puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh
sembilan ribu tiga ratus sembilan puluh delapan
rupiah).
(3) Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga Nirlaba,
Sukarela dan Sosial yang Telah Memiliki Surat
Keterangan Terdaftar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b direncanakan sebesar
Rp1.650.262.900.152,00 (satu triliun enam ratus
lima puluh miliar dua ratus enam puluh dua juta
sembilan ratus ribu seratus lima puluh dua rupiah).
(4) Belanja Hibah kepada Badan dan Lembaga Nirlaba,
Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp1.370.221.907.700,00 (satu
triliun tiga ratus tujuh puluh miliar dua ratus dua
puluh satu juta sembilan ratus tujuh ribu tujuh
ratus rupiah).
(5) Belanja Hibah kepada Koperasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp8.605.000.000,00 (delapan miliar enam
ratus lima juta rupiah).

27. Ketentuan . . .
- 30 -

27. Ketentuan Pasal 62 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 62
(1) Belanja Bantuan Sosial kepada Individu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf a
direncanakan sebesar Rp21.939.927.900,00 (dua
puluh satu miliar sembilan ratus tiga puluh
sembilan juta sembilan ratus dua puluh tujuh ribu
sembilan ratus rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Bantuan Sosial Uang yang Direncanakan
kepada Individu; dan
b. Belanja Bantuan Sosial Barang yang
Direncanakan kepada Individu.
(2) Belanja Bantuan Sosial Uang yang Direncanakan
kepada Individu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a direncanakan sebesar
Rp17.676.752.000,00 (tujuh belas miliar enam ratus
tujuh puluh enam juta tujuh ratus lima puluh dua
ribu rupiah).
(3) Belanja Bantuan Sosial Barang yang Direncanakan
kepada Individu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b direncanakan sebesar
Rp4.263.175.900,00 (empat miliar dua ratus enam
puluh tiga juta seratus tujuh puluh lima ribu
sembilan ratus rupiah).

28. Ketentuan Pasal 64 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 64
Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf c
direncanakan untuk Belanja Bantuan Sosial Barang yang
Direncanakan kepada Kelompok Masyarakat sebesar
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).

29. Ketentuan . . .
- 31 -

29. Ketentuan Pasal 65 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 65
Belanja Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf b direncanakan sebesar Rp2.257.017.371.014,62
(dua triliun dua ratus lima puluh tujuh miliar tujuh belas
juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu empat belas rupiah
enam puluh dua sen), yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Tanah;
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin;
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
d. Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi;
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya; dan
f. Belanja Modal Aset Lainnya.

30. Ketentuan Pasal 66 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 66
Belanja Modal Tanah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 65 huruf a direncanakan sebesar
Rp46.370.155.500,00 (empat puluh enam miliar tiga
ratus tujuh puluh juta seratus lima puluh lima ribu lima
ratus rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Tanah; dan
b. Belanja Modal Tanah BLUD.

31. Ketentuan Pasal 67 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 67
(1) Belanja Modal Tanah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66 huruf a direncanakan sebesar
Rp40.370.155.500,00 (empat puluh miliar tiga ratus
tujuh puluh juta seratus lima puluh lima ribu lima
ratus rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Tanah Persil; dan
b. Belanja Modal Lapangan.

(2) Belanja . . .
- 32 -

(2) Belanja Modal Tanah Persil sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp227.000.000,00 (dua ratus dua puluh tujuh juta
rupiah).
(3) Belanja Modal Lapangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b direncanakan sebesar
Rp40.143.155.500,00 (empat puluh miliar seratus
empat puluh tiga juta seratus lima puluh lima ribu
lima ratus rupiah).

32. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 69
Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf b direncanakan sebesar
Rp1.034.824.045.704,62 (satu triliun tiga puluh empat
miliar delapan ratus dua puluh empat juta empat puluh
lima ribu tujuh ratus empat rupiah enam puluh dua sen)
yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Besar;
b. Belanja Modal Alat Angkutan;
c. Belanja Modal Alat Bengkel dan Alat Ukur;
d. Belanja Modal Alat Pertanian;
e. Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga;
f. Belanja Modal Alat Studio, Komunikasi dan
Pemancar;
g. Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan;
h. Belanja Modal Alat Laboratorium;
i. Belanja Modal Komputer;
j. Belanja Modal Alat Eksplorasi;
k. Belanja Modal Alat Pengeboran;
l. Belanja Modal Alat Produksi, Pengolahan dan
Pemurnian;
m. Belanja Modal Alat Keselamatan Kerja;
n. Belanja Modal Alat Peraga;
o. Belanja Modal Peralatan Proses/Produksi;
p. Belanja Modal Rambu-Rambu;
q. Belanja Modal Peralatan Olahraga;

r. Belanja . . .
- 33 -

r. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Bos; dan


s. Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD.

33. Ketentuan Pasal 70 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 70
(1) Belanja Modal Alat Besar direncanakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 huruf a sebesar
Rp10.810.308.319,00 (sepuluh miliar delapan ratus
sepuluh juta tiga ratus delapan ribu tiga ratus
sembilan belas rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Besar Darat; dan
b. Belanja Modal Alat Bantu.
(2) Belanja Modal Alat Besar Darat direncanakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sebesar Rp4.876.648.900,00 (empat miliar delapan
ratus tujuh puluh enam juta enam ratus empat
puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Bantu direncanakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebesar Rp5.933.659.419,00 (lima miliar sembilan
ratus tiga puluh tiga juta enam ratus lima puluh
sembilan ribu empat ratus sembilan belas rupiah).

34. Ketentuan Pasal 71 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 71
(1) Belanja Modal Alat Angkutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 huruf b direncanakan
sebesar Rp53.877.421.543,00 (lima puluh tiga miliar
delapan ratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus
dua puluh satu ribu lima ratus empat puluh tiga
rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Angkutan Darat bermotor;
b. Belanja Modal Alat Angkutan Darat Tak
Bermotor;
c. Belanja Modal Alat Angkutan Apung Bermotor;
dan
d. Belanja Modal Alat Angkutan Apung Tidak
Bermotor.

(2) Belanja . . .
- 34 -

(2) Belanja Modal Alat Angkutan Darat bermotor


direncanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a sebesar Rp46.365.668.543,00 (empat puluh
enam miliar tiga ratus enam puluh lima juta enam
ratus enam puluh delapan ribu lima ratus empat
puluh tiga rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Angkutan Darat Tak Bermotor
direncanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b sebesar sebesar Rp732.573.000,00 (tujuh
ratus tiga puluh dua juta lima ratus tujuh puluh
tiga ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Alat Angkutan Apung Bermotor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
sebesar Rp6.681.680.000,00 (enam miliar enam
ratus delapan puluh satu juta enam ratus delapan
puluh ribu rupiah).
(5) Belanja Modal Alat Angkutan Apung Tak Bermotor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
sebesar Rp97.500.000,00 (sembilan puluh tujuh juta
lima ratus ribu rupiah).

35. Ketentuan Pasal 72 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 72
(1) Belanja Modal Alat Bengkel dan Alat Ukur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf c
direncanakan sebesar Rp5.511.473.591,00 (lima
miliar lima ratus sebelas juta empat ratus tujuh
puluh tiga ribu lima ratus sembilan puluh satu
rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Bengkel Bermesin;
b. Belanja Modal Alat Bengkel Tak Bermesin; dan
c. Belanja Modal Alat Ukur.
(2) Belanja Modal Alat Bengkel Bermesin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp2.250.157.150,00 (dua miliar dua ratus
lima puluh juta seratus lima puluh tujuh ribu
seratus lima puluh rupiah).

(3) Belanja . . .
- 35 -

(3) Belanja Modal Alat Bengkel Tak Bermesin


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp928.336.000,00 (sembilan
ratus dua puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh
enam ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Alat Ukur sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar
Rp2.332.980.441,00 (dua miliar tiga ratus tiga puluh
dua juta sembilan ratus delapan puluh ribu empat
ratus empat puluh satu rupiah).

36. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 73
Belanja Modal Alat Pertanian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 huruf d direncanakan untuk Belanja
Modal Alat Pengolahan sebesar Rp6.439.895.250,00
(enam miliar empat ratus tiga puluh sembilan juta
delapan ratus sembilan puluh lima ribu dua ratus lima
puluh rupiah).

37. Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 74
(1) Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf e
direncanakan sebesar Rp141.820.906.574,62
(seratus empat puluh satu miliar delapan ratus dua
puluh juta sembilan ratus enam ribu lima ratus
tujuh puluh empat rupiah enam puluh dua sen)
yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Kantor;
b. Belanja Modal Alat Rumah Tangga; dan
c. Belanja Modal Meja dan Kursi Kerja/Rapat
Pejabat.

(2) Belanja . . .
- 36 -

(2) Belanja Modal Alat Kantor direncanakan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sebesar Rp28.131.066.447,00 (dua puluh delapan
miliar seratus tiga puluh satu juta enam puluh
enam ribu empat ratus empat puluh tujuh rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Rumah Tangga direncanakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebesar Rp111.750.721.127,62,00 (seratus sebelas
miliar tujuh ratus lima puluh juta tujuh ratus dua
puluh satu ribu seratus dua puluh tujuh rupiah
enam puluh dua sen).
(4) Belanja Modal Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat
direncanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c sebesar Rp1.939.119.000,00 (satu miliar
sembilan ratus tiga puluh sembilan juta seratus
sembilan belas ribu rupiah).

38. Ketentuan Pasal 75 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 75
(1) Belanja Modal Alat Studio, Komunikasi dan
Pemancar direncanakan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 huruf f sebesar
Rp30.170.921.285,00 (tiga puluh miliar seratus
tujuh puluh juta sembilan ratus dua puluh satu
ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah) terdiri
atas:
a. Belanja Modal Alat Studio;
b. Belanja Modal Alat Komunikasi
c. Belanja Modal Peralatan Pemancar; dan
d. Belanja Modal Peralatan Komunikasi Navigasi.
(2) Belanja Modal Alat Studio sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a sebesar Rp27.071.390.969,00
(dua puluh tujuh miliar tujuh puluh satu juta tiga
ratus sembilan puluh ribu sembilan ratus enam
puluh sembilan rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Komunikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp906.294.316,00 (Sembilan ratus enam
juta dua ratus sembilan puluh empat ribu tiga ratus
enam belas rupiah).

(4) Belanja . . .
- 37 -

(4) Belanja Modal Peralatan Pemancar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp2.175.486.000,00 (dua miliar seratus
tujuh puluh lima juta empat ratus delapan puluh
enam ribu rupiah).
(5) Belanja Modal Peralatan Komunikasi Navigasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp17.750.000,00 (tujuh belas
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

39. Ketentuan Pasal 76 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 76
(1) Belanja Modal Alat Kedokteran dan Kesehatan
direncanakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
69 huruf g sebesar Rp354.178.577.583,00 (tiga
ratus lima puluh empat miliar seratus tujuh puluh
delapan juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu lima
ratus delapan puluh tiga rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Alat Kedokteran; dan
b. Belanja Modal Alat Kesehatan Umum.
(2) Belanja Modal Alat Kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp354.080.051.883,00 (tiga ratus lima
puluh empat miliar delapan puluh juta lima puluh
satu ribu delapan ratus delapan puluh tiga rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Kesehatan Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp98.525.700,00 (sembilan puluh delapan
juta lima ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus
rupiah).

40. Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 77
(1) Belanja Modal Alat Laboratorium direncanakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf h
sebesar Rp110.101.001.467,00 (seratus sepuluh
miliar seratus satu juta seribu empat ratus enam
puluh tujuh rupiah) terdiri atas:

a. Belanja . . .
- 38 -

a. Belanja Modal Unit Alat Laboratorium;


b. Belanja Modal Unit Alat Laboratorium Kimia
Nuklir;
c. Belanja Modal Alat Peraga Praktek Sekolah;
d. Belanja Modal Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika;
e. Belanja Modal Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan;
f. Belanja Modal Radiation Application and Non
Destructive Testing Laboratory Lainnya;
g. Belanja Modal Peralatan Laboratorium
Hydrodinamica; dan
h. Belanja Modal Alat Laboratorium Standarisasi
Kalibrasi dan Instrumentasi.
(2) Belanja Modal Unit Alat Laboratorium sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp20.312.685.277,00 (dua puluh miliar tiga
ratus dua belas ribu enam ratus delapan puluh lima
ribu dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah).
(3) Belanja Modal Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp1.200.000,00 (satu juta
dua ratus ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Alat Peraga Praktek Sekolah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp88.844.106.990,00
(delapan puluh delapan miliar delapan ratus empat
puluh empat juta seratus enam ribu sembilan ratus
sembilan puluh rupiah).
(5) Belanja Modal Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d direncanakan sebesar
Rp38.400.000,00 (tiga puluh delapan juta empat
ratus ribu rupiah).
(6) Belanja Modal Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e direncanakan sebesar Rp256.848.700,00
(dua ratus lima puluh enam juta delapan ratus
empat puluh delapan ribu tujuh ratus rupiah).
(7) Belanja . . .
- 39 -

(7) Belanja Belanja Modal Radiation Application and


Non Destructive Testing Laboratory Lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
direncanakan sebesar Rp463.000.000,00 (empat
ratus enam puluh tiga juta rupiah).
(8) Belanja Modal Peralatan Laboratorium
Hydrodinamica sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf g direncanakan sebesar Rp163.510.500,00
(seratus enam puluh tiga juta lima ratus sepuluh
ribu lima ratus rupiah).
(9) Belanja Modal Alat Laboratorium Standarisasi
Kalibrasi dan Instrumentasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf h direncanakan sebesar
Rp21.250.000,00 (dua puluh satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah).

41. Ketentuan Pasal 78 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 78
(1) Belanja Modal Komputer sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 huruf i direncanakan sebesar
Rp117.387.508.259,00 (seratus tujuh belas miliar
tiga ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus
delapan ribu dua ratus lima puluh sembilan rupiah)
terdiri atas:
a. Belanja Modal Komputer Unit; dan
b. Belanja Modal Peralatan Komputer.
(2) Belanja Modal Komputer Unit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp59.046.462.901,00 (lima puluh sembilan
miliar empat puluh enam juta empat ratus enam
puluh dua ribu sembilan ratus satu rupiah).
(3) Belanja Modal Peralatan Komputer sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp58.341.045.358,00 (lima puluh delapan
miliar tiga ratus empat puluh satu juta empat puluh
lima ribu tiga ratus lima puluh delapan rupiah).

42. Ketentuan . . .
- 40 -

42. Ketentuan Pasal 79 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 79

Belanja Modal Alat Eksplorasi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 69 huruf j direncanakan untuk Belanja
Modal Alat Eksplorasi Geofisika sebesar
Rp1.566.553.550,00 (satu miliar lima ratus enam puluh
enam juta lima ratus lima puluh tiga ribu lima ratus lima
puluh rupiah).

43. Ketentuan Pasal 81 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 81
(1) Belanja Modal Alat Produksi, Pengolahan dan
Pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69
huruf l direncanakan sebesar Rp2.228.237.000,00
(dua miliar dua ratus dua puluh delapan juta dua
ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Sumur; dan
b. Belanja Modal Pengolahan dan Pemurnian.
(2) Belanja Modal Sumur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp498.167.000,00 (empat ratus sembilan puluh
delapan juta seratus enam puluh tujuh ribu rupiah).
(3) Belanja Modal Pengolahan dan Pemurnian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp1.730.070.000,00 (satu
miliar tujuh ratus tiga puluh juta tujuh puluh ribu
rupiah).

44. Ketentuan Pasal 82 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 82
(1) Belanja Modal Alat Keselamatan Kerja direncanakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf m
sebesar Rp 446.400.000,00 (empat ratus empat
puluh enam juta empat ratus ribu rupiah) terdiri
atas :
a. Belanja Modal Alat Deteksi;
b. Belanja Modal Alat Pelindung;
c. Belanja . . .
- 41 -

c. Belanja Modal Alat SAR; dan


d. Belanja Modal Alat Kerja Penerbangan
(2) Belanja Modal Alat Deteksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp23.000.000,00 (dua puluh tiga juta rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Pelindung direncanakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebesar Rp97.100.000,00 (sembilan puluh tujuh juta
seratus ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Alat SAR sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar
Rp151.300.000,00 (seratus lima puluh satu juta tiga
ratus ribu rupiah).
(5) Belanja Modal Alat Kerja Penerbangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp175.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima
juta rupiah).

45. Ketentuan Pasal 85 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 85
Belanja Modal Rambu-Rambu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 huruf p direncanakan untuk Belanja
Modal Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat sebesar
Rp13.509.704.545,00 (tiga belas miliar lima ratus
sembilan juta tujuh ratus empat ribu lima ratus empat
puluh lima rupiah).

46. Ketentuan Pasal 86 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 86
Belanja Modal Peralatan Olahraga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 huruf q direncanakan untuk
Belanja Modal Peralatan Olahraga sebesar
Rp2.327.298.662,00 (dua miliar tiga ratus dua puluh
tujuh juta dua ratus sembilan puluh delapan ribu enam
ratus enam puluh dua rupiah).

47. Ketentuan . . .
- 42 -

47. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 88
Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 huruf s direncanakan untuk
Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD sebesar
Rp56.068.868.776,00 (lima puluh enam miliar enam
puluh delapan juta delapan ratus enam puluh delapan
ribu tujuh ratus tujuh puluh enam rupiah).

48. Ketentuan Pasal 89 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 89
Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf c direncanakan sebesar
Rp693.669.833.813,00 (enam ratus sembilan puluh tiga
miliar enam ratus enam puluh sembilan juta delapan
ratus tiga puluh tiga ribu delapan ratus tiga belas rupiah)
terdiri atas:
a. Belanja Modal Bangunan Gedung;
b. Belanja Modal Monumen;
c. Belanja Modal Bangunan Menara;
d. Belanja Modal Tugu Titik Kontrol/Pasti; dan
e. Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLUD.

49. Ketentuan Pasal 90 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 90
(1) Belanja Modal Bangunan Gedung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 89 huruf a direncanakan
sebesar Rp667.600.346.959,00 (enam ratus enam
puluh tujuh miliar enam ratus juta tiga ratus empat
puluh enam ribu sembilan ratus lima puluh
sembilan rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja;
dan
b. Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat
Tinggal.

(2) Belanja . . .
- 43 -

(2) Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp648.014.629.959,00 (enam
ratus empat puluh delapan miliar empat belas juta
enam ratus dua puluh sembilan ribu sembilan ratus
lima puluh sembilan rupiah).
(3) Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Tinggal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp19.585.717.000,00
(sembilan belas miliar lima ratus delapan puluh lima
juta tujuh ratus tujuh belas ribu rupiah).

50. Ketentuan Pasal 91 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 91
Belanja Modal Monumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 89 huruf b direncanakan untuk
Belanja Modal Candi/Tugu Peringatan/Prasasti sebesar
Rp227.535.900,00 (dua ratus dua puluh tujuh juta lima
ratus tiga puluh lima ribu sembilan ratus rupiah).

51. Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 93
Belanja Modal Tugu Titik Kontrol/Pasti sebagaimana
dimaksud pada Pasal 89 huruf d direncanakan untuk
Belanja Modal Tugu/Tanda Batas sebesar
Rp998.311.000,00 (sembilan ratus sembilan puluh
delapan juta tiga ratus sebelas ribu rupiah).

52. Ketentuan Pasal 94 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 94
Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLUD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 huruf e
direncanakan untuk Belanja Modal Gedung dan
Bangunan BLUD sebesar Rp24.765.639.954,00 (dua
puluh empat miliar tujuh ratus enam puluh lima juta
enam ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus lima
puluh empat rupiah).
53. Ketentuan . . .
- 44 -

53. Ketentuan Pasal 95 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 95
Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf e direncanakan sebesar
Rp345.832.980.214,00 (tiga ratus empat puluh lima
miliar delapan ratus tiga puluh dua juta sembilan ratus
delapan puluh ribu dua ratus empat belas rupiah) terdiri
atas:
a. Belanja Modal Jalan dan Jembatan
b. Belanja Modal Bangunan Air;
c. Belanja Modal Instalasi;
d. Belanja Modal Jaringan; dan
e. Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi BLUD.

54. Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 96
(1) Belanja Modal Jalan dan Jembatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 huruf a direncanakan
sebesar Rp136.247.518.026,00 (seratus tiga puluh
enam miliar dua ratus empat puluh tujuh juta lima
ratus delapan belas ribu dua puluh enam rupiah)
terdiri atas:
a. Belanja Modal Jalan; dan
b. Belanja Modal Jembatan.
(2) Belanja Modal Jalan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp130.119.518.026,00 (seratus tiga puluh miliar
seratus sembilan belas juta lima ratus delapan belas
ribu dua puluh enam rupiah).
(3) Belanja Modal Jembatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b direncanakan sebesar
Rp6.128.000.000,00 (enam miliar seratus dua puluh
delapan juta rupiah).

55. Ketentuan . . .
- 45 -

55. Ketentuan Pasal 97 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 97
(1) Belanja Modal Bangunan Air sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 huruf b direncanakan sebesar
Rp167.992.452.488,00 (seratus enam puluh tujuh
miliar sembilan ratus sembilan puluh dua juta
empat ratus lima puluh dua ribu empat ratus
delapan puluh delapan rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Bangunan Air Irigasi;
b. Belanja Modal Bangunan Pengaman
Sungai/Pantai dan Penanggulangan Bencana
Alam;
c. Belanja Modal Bangunan Air Bersih/Air Baku;
dan
d. Belanja Modal Bangunan Air Kotor.
(2) Belanja Modal Bangunan Air Irigasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp108.784.456.640,00 (seratus delapan
miliar tujuh ratus delapan puluh empat juta empat
ratus lima puluh enam ribu enam ratus empat
puluh rupiah).
(3) Belanja Modal Bangunan Pengaman Sungai/Pantai
dan Penanggulangan Bencana Alam sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp48.646.624.998,00 (empat puluh delapan
miliar enam ratus empat puluh enam juta enam
ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus
sembilan puluh delapan rupiah).
(4) Belanja Modal Bangunan Air Bersih/Air Baku
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp6.399.630.850,00 (enam
miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta enam
ratus tiga puluh ribu delapan ratus lima puluh
rupiah).

(5) Belanja . . .
- 46 -

(5) Belanja Modal Bangunan Air Kotor sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf d direncanakan
sebesar Rp4.161.740.000,00 (empat miliar seratus
enam puluh satu juta tujuh ratus empat puluh ribu
rupiah).

56. Ketentuan Pasal 98 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 98
(1) Belanja Modal Instalasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 huruf c direncanakan sebesar
Rp11.723.359.000,00 (sebelas miliar tujuh ratus
dua puluh tiga juta tiga ratus lima puluh sembilan
ribu rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Instalasi Air Bersih/Air Baku;
b. Belanja Modal Instalasi Air Kotor;
c. Belanja Modal Instalasi Pengolahan Sampah;
d. Belanja Modal Instalasi Pembangkit Listrik;
e. Belanja Modal Instalasi Gardu Listrik; dan
f. Belanja Modal Instalasi Pengaman.
(2) Belanja Modal Instalasi Air Bersih/Air Baku
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp8.627.062.800,00 (delapan
miliar enam ratus dua puluh tujuh juta enam puluh
dua ribu delapan ratus rupiah).
(3) Belanja Modal Instalasi Air Kotor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp7.138.000,00 (tujuh juta seratus tiga
puluh delapan ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Instalasi Pengolahan Sampah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp736.789.200,00 (tujuh
ratus tiga puluh enam juta tujuh ratus delapan
puluh sembilan ribu dua ratus rupiah).
(5) Belanja Modal Instalasi Pembangkit Listrik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp1.980.000.000,00 (satu
miliar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah).

(6) Belanja . . .
- 47 -

(6) Belanja Modal Instalasi Gardu Listrik sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf e direncanakan
sebesar Rp39.000.000,00 (tiga puluh sembilan juta
rupiah).
(7) Belanja Modal Instalasi Pengaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f direncanakan
sebesar Rp333.369.000,00 (tiga ratus tiga puluh tiga
juta tiga ratus enam puluh sembilan ribu rupiah).

57. Ketentuan Pasal 99 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 99
(1) Belanja Modal Jaringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 huruf d direncanakan sebesar
Rp9.347.310.200,00 (sembilan miliar tiga ratus
empat puluh tujuh juta tiga ratus sepuluh ribu dua
ratus rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Jaringan Air Minum;
b. Belanja Modal Jaringan Listrik; dan
c. Belanja Modal Jaringan Telepon.
(2) Belanja Modal Jaringan Air Minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp9.205.000.000,00 (sembilan miliar dua
ratus lima juta rupiah).
(3) Belanja Modal Jaringan Listrik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp103.541.000,00 (seratus tiga juta lima
ratus empat puluh satu ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Jaringan Telepon sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp38.769.200,00 (tiga puluh delapan juta
tujuh ratus enam puluh sembilan ribu dua ratus
rupiah).

58. Ketentuan . . .
- 48 -

58. Ketentuan Pasal 100 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 100
Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi BLUD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf e
direncanakan untuk Belanja Modal Jalan, Jaringan dan
Irigasi BLUD sebesar Rp20.522.340.500,00 (dua puluh
miliar lima ratus dua puluh dua juta tiga ratus empat
puluh ribu lima ratus rupiah).

59. Ketentuan Pasal 101 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 101
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf e direncanakan sebesar
Rp134.310.355.783,00 (seratus tiga puluh empat miliar
tiga ratus sepuluh juta tiga ratus lima puluh lima ribu
tujuh ratus delapan puluh tiga rupiah) terdiri atas:
a. Belanja Modal Bahan Perpustakaan;
b. Belanja Modal Barang Bercorak Kesenian/
Kebudayaan/Olahraga;
c. Belanja Modal Hewan;
d. Belanja Modal Biota Perairan;
e. Belanja Modal Tanaman;
f. Belanja Modal Barang Koleksi Non Budaya;
g. Belanja Modal Aset Tetap Dalam Renovasi;
h. Belanja Modal Aset Tidak Berwujud;
i. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya BOS; dan
j. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya BLUD.

60. Ketentuan Pasal 102 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 102
(1) Belanja Modal Bahan Perpustakaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101 huruf a direncanakan
sebesar Rp3.998.402.475,00 (tiga miliar sembilan
ratus sembilan puluh delapan juta empat ratus dua
ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah) terdiri
atas:

a. Belanja . . .
- 49 -

a. Belanja Modal Bahan Perpustakaan Tercetak;


b. Belanja Modal Bahan Perpustakaan Terekam dan
bentuk mikro;
c. Belanja Modal Kartografi, Naskah dan Lukisan;
d. Belanja Modal Musik; dan
e. Belanja Modal Karya Grafika (Graphic Material).
(2) Belanja Modal Bahan Perpustakaan Tercetak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp2.843.417.975,00 (dua
miliar delapan ratus empat puluh tiga juta empat
ratus tujuh belas ribu sembilan ratus tujuh puluh
lima rupiah).
(3) Belanja Modal Bahan Perpustakaan Terekam dan
bentuk mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b direncanakan sebesar Rp836.859.500,00
(delapan ratus tiga puluh enam juta delapan ratus
lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).
(4) Belanja Modal Kartografi, Naskah dan Lukisan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
(5) Belanja Modal Musik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d direncanakan sebesar
Rp17.525.000,00 (tujuh belas juta lima ratus dua
puluh lima ribu rupiah).
(6) Belanja Modal Karya Grafika (Graphic Material)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
direncanakan sebesar Rp600.000,00 (enam ratus
ribu rupiah).

61. Ketentuan Pasal 103 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 103
(1) Belanja Modal Barang Bercorak Kesenian/
Kebudayaan/Olahraga sebagaimana dimaksud
Pasal 101 huruf b direncanakan sebesar
Rp1.202.058.575,00 (satu miliar dua ratus dua juta
lima puluh delapan ribu lima ratus tujuh puluh lima
rupiah) terdiri atas:

a. Belanja . . .
- 50 -

a. Belanja Modal Barang Bercorak Kesenian;


b. Belanja Modal Alat Bercorak Kebudayaan; dan
c. Belanja Modal Tanda Penghargaan.
(2) Belanja Modal Barang Bercorak Kesenian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp738.993.575,00 (tujuh
ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus
sembilan puluh tiga ribu lima ratus tujuh puluh
lima rupiah).
(3) Belanja Modal Alat Bercorak Kebudayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp460.565.000,00 (empat
ratus enam puluh juta lima ratus enam puluh lima
ribu rupiah).
(4) Belanja Modal Tanda Penghargaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan
sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
rupiah).

62. Diantara Pasal 103 dan Pasal 104 disisipkan 1 (satu)


pasal yakni Pasal 103A sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 103A
Belanja Modal Hewan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 101 huruf c direncanakan untuk Belanja Modal
Hewan Piaraan sebesar Rp108.000.000,00 (seratus
delapan juta rupiah).

63. Ketentuan Pasal 105 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 105
Belanja Modal Tanaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 101 huruf e direncanakan untuk Belanja Modal
Tanaman sebesar Rp174.630.000,00 (seratus tujuh
puluh empat juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah).

64. Ketentuan . . .
- 51 -

64. Ketentuan Pasal 106 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 106
Belanja Modal Barang Koleksi Non Budaya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101 huruf f direncanakan untuk
Belanja Modal Barang Koleksi Non Budaya sebesar
Rp0,00 (nol rupiah).

65. Ketentuan Pasal 108 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 108
Belanja Modal Aset Tidak Berwujud sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101 huruf h direncanakan untuk
Belanja Modal Aset Tidak Berwujud sebesar
Rp17.819.614.733,00 (tujuh belas miliar delapan ratus
sembilan belas juta enam ratus empat belas ribu tujuh
ratus tiga puluh tiga rupiah).

66. Ketentuan Pasal 110 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 110
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya BLUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101 huruf j direncanakan untuk
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya BLUD sebesar
Rp4.325.720.000,00 (empat miliar tiga ratus dua puluh
lima juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah).

67. Ketentuan Pasal 111 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 111
Belanja Modal Aset Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 65 huruf f direncanakan untuk Belanja
Modal Aset Lainnya BLUD sebesar Rp2.010.000.000,00
(dua miliar sepuluh juta rupiah).

68. Ketentuan . ..
- 52 -

68. Ketentuan Pasal 112 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 112
Belanja Tidak Terduga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 huruf c direncanakan untuk Belanja Tidak
Terduga sebesar Rp673.658.067.584,53 (enam ratus
tujuh puluh tiga miliar enam ratus lima puluh delapan
juta enam puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh
empat koma lima puluh tiga rupiah).

69. Ketentuan Pasal 113 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 113
Belanja Transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf d direncanakan sebesar Rp4.858.194.443.082,60
(empat triliun delapan ratus lima puluh delapan miliar
seratus sembilan puluh empat juta empat ratus empat
puluh tiga ribu delapan puluh dua koma enam puluh
rupiah) yang terdiri atas:
a. Belanja Bagi Hasil; dan
b. Belanja Bantuan Keuangan.

70. Ketentuan Pasal 115 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 115
(1) Anggaran Belanja Bantuan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 113 huruf b direncanakan
sebesar Rp433.183.920.000,00 (empat ratus tiga
puluh tiga miliar seratus delapan puluh tiga juta
sembilan ratus dua puluh ribu rupiah) yang terdiri
atas:
a. Belanja Bantuan Keuangan antar Daerah
Provinsi;
b. Belanja Bantuan Keuangan Daerah Provinsi ke
Kabupaten/Kota; dan
c. Belanja Bantuan Keuangan Daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota kepada Desa.

(2) Belanja . . .
- 53 -

(2) Belanja Bantuan Keuangan antar Daerah Provinsi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua
miliar rupiah).
(3) Belanja Bantuan Keuangan Daerah Provinsi ke
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp346.284.570.000,00 (tiga ratus empat puluh
enam miliar dua ratus delapan puluh empat juta
lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).
(4) Belanja Bantuan Keuangan Daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota kepada Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar
Rp84.899.350.000,00 (delapan puluh empat miliar
delapan ratus sembilan puluh sembilan juta tiga
ratus lima puluh ribu rupiah).

71. Ketentuan Lampiran I diubah, sehingga menjadi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

72. Ketentuan Lampiran II pada:


a. 1.01.0.00.0.00.10 Dinas Pendidikan;
b. 1.01.0.00.0.00.01.0008 SMK Negeri 11 Malang;
c. 1.01.0.00.0.00.01.0013 SMK Negeri 5 Jember;
d. 1.01.0.00.0.00.01.0014 SMK Negeri 3 Madiun;
e. 1.02.0.00.0.00.01 Dinas Kesehatan;
f. 1.02.0.00.0.00.01.0001 Rumah Sakit Umum
Dr. Soetomo Surabaya;
g. 1.02.0.00.0.00.01.0002 Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang;
h. 1.02.0.00.0.00.01.0003 Rumah Sakit Umum
Dr. Soedono Madiun;

i. 1.02.0.00.0.00.01.0004 . . .
- 54 -

i. 1.02.0.00.0.00.01.0004 Rumah Sakit Haji Surabaya;


j. 1.02.0.00.0.00.01.0005 Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya;
k. 1.02.0.00.0.00.01.0006 UPT Rumah Sakit Umum
Karsa Husada Batu;
l. 1.02.0.00.0.00.01.0007 UPT Rumah Sakit Paru
Jember;
m. 1.02.0.00.0.00.01.0008 UPT Rumah Sakit Paru
Dungus Madiun;
n. 1.02.0.00.0.00.01.0009 UPT Rumah Sakit Kusta
Kediri;
o. 1.02.0.00.0.00.01.0010 UPT Rumah Sakit Kusta
Sumberglagah Mojokerto;
p. 1.02.0.00.0.00.01.0011 UPT Rumah Sakit Mata
Masyarakat Jawa Timur;
q. 1.02.0.00.0.00.01.0012 UPT Rumah Sakit Paru
Surabaya;
r. 1.02.0.00.0.00.01.0013 UPT Rumah Sakit Umum
Mohammad Noer Pamekasan;
s. 1.02.0.00.0.00.01.0014 UPT Rumah Sakit Paru
Manguharjo Madiun;
t. 1.02.0.00.0.00.01.0015 UPT Pelatihan Kesehatan
Masyarakat Murnajati Lawang;
u. 1.03.0.00.0.00.10 Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga;
v. 1.03.0.00.0.00.11 Dinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air;
w. 1.03.1.04.2.10.03 Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya;
x. 1.05.0.00.0.00.01 Satuan Polisi Pamong Praja;
y. 1.05.0.00.0.00.04 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah;
z. 1.06.0.00.0.00.01 Dinas Sosial;

aa. 2.07.3.32.0.00.01 . . .
- 55 -

aa. 2.07.3.32.0.00.01 Dinas Tenaga Kerja dan


Transmigrasi;
bb. 2.08.2.12.0.00.03 Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Kependudukan;
cc. 2.09.3.27.0.00.02 Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan;
dd. 2.09.3.27.0.00.02.0001 UPT Pengembangan Benih
Padi dan Palawija;
ee. 2.09.3.27.0.00.02.0002 UPT Pengambangan Benih
Holtikultura;
ff. 2.09.3.27.0.00.02.0003 UPT Pengembangan
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura;
gg. 2.11.0.00.0.00.01 Dinas Lingkungan Hidup;
hh. 2.13.0.00.0.00.01 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa;
ii. 2.15.0.00.0.00.01 Dinas Perhubungan;
jj. 2.16.2.20.2.21.04 Dinas Komunikasi dan
Informatika;
kk. 2.17.0.00.0.00.01 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;
ll. 2.18.0.00.0.00.01 Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu satu Pintu;
mm. 2.19.0.00.0.00.01 Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
nn. 2.22.3.36.0.00.03 Dinas Kepemudaan dan
Pariwisata;
oo. 2.23.2.24.0.00.02 Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan;
pp. 3.25.0.00.0.00.01 Dinas Kelautan dan Perikanan;
qq. 3.25.0.00.0.00.01.0001 UPT Pelabuhan Perikanan
Pantai Mayangan;
rr. 3.25.0.00.0.00.01.0002 UPT Pelabuhan Perikanan
Pantai Tamperan;
ss. 3.25.0.00.0.00.01.0003 UPT Pelabuhan Perikanan
Pantai Pondokdadap;

tt. 3.27.0.00.0.00.06 . . .
- 56 -

tt. 3.27.0.00.0.00.06 Dinas Perkebunan


uu. 3.27.0.00.0.00.08 Dinas Perternakan;
vv. 3.28.0.00.0.00.01 Dinas Kehutanan;
ww. 3.29.0.00.0.00.01 Dinas Energi dan Sumberdaya
Mineral;
xx. 3.31.3.30.0.00.02 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan;
yy. 4.01.0.00.0.00.01.0001 Biro Pemerintahan dan
Otonomi Daerah;
zz. 4.01.0.00.0.00.01.0002 Biro Kesejahteraan
Rakyat;
aaa. 4.01.0.00.0.00.01.0003 Biro Hukum;
bbb. 4.01.0.00.0.00.01.0004 Biro Perekonomian;
ccc. 4.01.0.00.0.00.01.0005 Biro Pengadaan Barang
dan Jasa;
ddd. 4.01.0.00.0.00.01.0006 Biro Administrasi
Pembangunan;
eee. 4.01.0.00.0.00.01.0007 Biro Organisasi;
fff. 4.01.0.00.0.00.01.0008 Biro Umum;
ggg. 4.01.0.00.0.00.01.0009 Biro Administrasi
Pimpinan;
hhh. 4.01.0.00.0.00.01.0010 Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur I Madiun;
iii. 4.01.0.00.0.00.01.0011 Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur II Bojonegoro;
jjj. 4.01.0.00.0.00.01.0012 Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur III Malang;
kkk. 4.01.0.00.0.00.01.0013 Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur IV Pamekasan;
lll. 4.01.0.00.0.00.01.0014 Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Timur V Jember;

mmm. 4.02.0.00.0.00.01 . . .
- 57 -

mmm. 4.02.0.00.0.00.01 Sekretariat DPRD;


nnn. 5.01.0.00.0.00.01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
ooo. 5.02.0.00.0.00.02 Badan Pengelola Keuangan Dan
Aset Daerah;
ppp. 5.02.0.00.0.00.03 Badan Pendapatan Daerah;
qqq. 5.03.0.00.0.00.01 Badan Kepegawaian Daerah;
rrr. 5.04.0.00.0.00.01 Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia;
sss. 5.05.0.00.0.00.01 Badan Penelitian dan
Pengembangan;
ttt. 5.07.0.00.0.00.01 Badan Penghubung Daerah
Provinsi;
uuu. 6.01.0.00.0.00.01 Inspektorat; dan
vvv. 8.01.0.00.0.00.01 Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik;
diubah, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.

73. Ketentuan Lampiran III diubah, sehingga menjadi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

74. Ketentuan Lampiran IV diubah, sehingga menjadi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

75. Ketentuan Lampiran V diubah, sehingga menjadi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

Pasal II . . .
- 58 -

Pasal II
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 30 April 2021

GUBERNUR JAWA TIMUR,

TTD

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Diundangkan di Surabaya
pada tanggal 30 April 2021

Plh. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR,

TTD

Dr. Ir. HERU TJAHJONO

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2021 NOMOR 27 SERI E.

Anda mungkin juga menyukai