Anda di halaman 1dari 58

Petugas Pengambilan Contoh (PPC)

Aljabar Training & Consulting


PT Aljabar Anugrah Selaras
Ruko Green Garden Blok A.14 No. 36
Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520
Fasilitator: Andreas, M.Si M. +62852 1000 5065 (call & wa)
Email: info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Fasilitator/Coach Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com
Nama : Andreas, M.Si

Instansi : Pusat Penelitian Kimia - LIPI

Pendidikan : Magister Kimia ITB -2017


Sarjana Kimia Unpad - 2006
Foto
Pekerjaan : Peneliti Bidang Kimia Analitik

www.aljabarselaras.com
Pokok bahasan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

1 Pendahuluan

2 Populasi dan Jumlah sampel

3 Metode sampling

4 Sampling contoh padat

5 Sampling Cairan

6 Mass reduction

www.aljabarselaras.com
Pendahuluan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

✓ Ide dasar pengambilan contoh adalah bahwa beberapa


elemen dalam suatu populasi bisa menyediakan informasi
yang bermanfaat untuk menyimpulkan karakteristik
populasi secara keseluruhan.

✓ Elemen tersebut merupakan subyek pengukuran

✓ Sebagai contoh, setiap pekerja yang ditanyai mengenai


jadwal kerja merupakan elemen populasi. Populasi itu
sendiri adalah kumpulan seluruh elemen.

www.aljabarselaras.com
Pendahuluan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

✓ Pengambilan Sampel ( Sampling) adalah tahap awal suatu


proses dimana data proses hasil karakterisasi satu batch/
lot produk dikumpulkan untuk proses evaluasi.
✓ Oleh karena hanya sebagian saja dari suatu batch/lot yang
diambil sampelnya untuk pengujian, bagian tersebut harus
mewakili batch tersebut
✓ Hasil pengujian sampel tersebut akan menentukan nasib

batch tersebut,, sehingga sehingga proses seleksi sampel


merupakan tahap kritis (penting) dalam sistem penjaminan
mutu (Quality Assurance System).

www.aljabarselaras.com
Pendahuluan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Hasil pengolahan dari sampel tersebut bisa terlalu kecil


(underestimate) atau terlalu besar (over estimate) dari nilai
parameter yang sesungguhnya.

 Masalah ini terkait dengan berapa jumlah


elemen/parameter dalam sampel yang cukup mewakili
dan bagaimana cara pengambilan contohnya

www.aljabarselaras.com
Prinsip dasar sampling yg benar Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Penilaian suatu rancangan penarikaan contoh yang


terpenting adalah seberapa baikkah sampel
tersebut mewakili karaktaristik populasinya.
 Dalam istilah yang lebih terukur, suatu sampel harus
bersifat valid.
 Validitas sampel ini tergantung dua faktor :
Ketepatan (accuracy)
Ketelitian (precision

www.aljabarselaras.com
Istilah dan definisi Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Defenisi Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa


pengertian yang perlu diketahui,yaitu:
 Populasi Sasaran (Target Populasi): Yaitu populasi yang
menjadi sasaran pengamatan/ pengujian atau populasi dari
mana suatu keterangan akan diperoleh
 Kerangka Sampel (Sampling Frame): Yaitu suatu daftar unit-
unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya
(daftar anggota populasinya).
 Unit Sampel(Sampling Unit): Yaitu unit terkecil pada
populasi yang akan diambil sebagai sampel

www.aljabarselaras.com
Istilah dan definisi Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Rancangan Sampel yaitu rancangan yang meliputi cara


pengambilan sampel dan penentuan besar sampelnya.

 Random. Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit


dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel.

www.aljabarselaras.com
POPULASI DAN SAMPEL Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Berdasarkan sifatnya populasi dapat dibedakan menjadi


dua kelompok, yakni populasi homogen dan populasi
heterogen

a. Populasi homogen adalah sumber data yang unsur


unsur atau elemennya memiliki sifat yang dendekati
hampir sama sehingga tidak perlu ditetapkan jumlahnya
secara kuantitatif.

a. Populasi Heterogen adalah sumber data yang unsur


unsur atau elemennya memiliki sifat yang berbeda atau
bervariasi, sehingga peru batasannya secara kuantitatif

www.aljabarselaras.com
POPULASI DAN SAMPEL Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu


merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa
kendala :
Kendala biaya
Kendala waktu
Kendala tenaga
Polulasi yang tidak terdefinisikan

Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang


mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan
SAMPEL.

www.aljabarselaras.com
POPULASI DAN SAMPEL Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Prinsip Dasar :
▪Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel,
digunakan kemungkinan tingkat kesalahan atau tingkat signifikan
(significance level) yang diberi notasi α (misal : α = 1%, α = 5%, α
= 10%).
▪Angka tingkat signifikan tersebut pararel dengan tingkat
kepercayaan (confidence level) yang bernilai antara 0 - 100%
(misal : 99% untuk α = 1%, 95% untuk α = 5%, 90% untuk α =
10%).

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

• Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari


suatu populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Selain dari pendapat para ahli, ada pertimbangan lain dalam


menentukan ukuran sampel, yaitu :
1. Seberapa besar keragaman populasi.
2.Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan.
3.Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima.
4.Apa tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan.
5.Keterbatasan yang dimiliki oleh pemeriksa.

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Gay dan Diehl (1992), berpendapat bahwa sampel haruslah


sebesar-besarnya. semakin banyak sampel yang diambil, maka
akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir.
Ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis
penelitiannya :
•Penelitian deskriptif, minimum sampel 10% populasi.
•Penelitian korelasional, minimum sampel 30 subyek.
•Penelitian kausal perbandingan, minimum sampel 30 subyek per
group.
•Penelitian eksperimental, minimum sampel 15 subyek per group.

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Krejcie dan Morgan (1970),


membuat tabel yang bisa
digunakan dalam penentuan
jumlah sampel dengan
didasarkan atas kesalahan
5%, atau dengan tingkat
kepercayaan 95% terhadap
populasi. Untuk Tabel Krecjie-
Morgan seperti tabel di
samping :

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Tabel Krecjie untuk menentukan ukuran sampel minimum pada


taraf signifikansi = 0,01 (1%); 0,05 (5%); dan 0,10 (10%)
Taraf Signifikansi Taraf Signifikansi Taraf Signifikansi
N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%
10 10 10 10 320 216 167 147 3,000 543 312 248
15 15 14 14 340 225 172 151 3,500 558 317 251
20 19 19 19 360 234 177 155 4,000 569 320 254
25 24 23 23 380 242 182 158 4,500 578 323 225
30 19 28 27 400 250 186 162 5,000 586 326 257
35 33 32 31 420 257 191 165 6,000 598 329 259
40 38 36 35 440 265 195 168 7,000 606 332 261
45 42 40 39 460 272 198 171 8,000 613 334 263
50 47 44 42 480 279 202 173 9,000 618 335 263
55 51 48 46 500 285 205 176 10,000 622 336 263
60 55 51 49 550 301 213 182 15,000 635 340 266
65 59 55 53 600 315 221 187 20,000 642 342 267
70 63 58 56 650 329 227 191 30,000 649 344 268
75 67 62 59 700 341 233 195 40,000 653 345 269
80 71 65 62 750 352 238 199 50,000 655 346 269
85 75 68 65 800 363 243 202 75,000 658 346 270
90 79 72 68 850 373 247 205 100,000 659 347 270
95 83 75 71 900 382 251 208 150,000 661 347 270
100 87 78 73 950 391 255 211 200,000 661 347 270

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Isaac dan Michael (1981),


membuat tabel yang bisa
digunakan dalam penentuan
jumlah sampel dengan
didasarkan atas kesalahan
 1%, 5%, dan 10%.
Peneliti dapat secara langsung
menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan
tingkat kesalahan yang
dikehendaki. Untuk Tabel Issac-
Michael seperti tabel di samping :

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Yount (1999), apabila jumlah anggota populasi kurang dari 100,


lebih baik seluruhnya diambil sebagai sampel sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi atau sensus. Penentuan besarnya
sampel menurut Tabel Yount seperti tabel di bawah :

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Slovin (1960), menentukan ukuran sampel suatu populasi yang


diasumsikan terdistribusi normal dengan persamaan sebagai
berikut :

dengan :

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Ukuran Sampel Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Yamane (1967), menentukan ukuran sampel suatu populasi yang


telah diketahui jumlahnya dengan persamaan sebagai berikut :

dengan :

www.aljabarselaras.com
Metode Sampling Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

✓ Pemilihan metode pengambilan sampel merupakan upaya


untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili),
yang dapat menggambarkan populasinya, terbagi
kelompok besar, yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)

2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

www.aljabarselaras.com
Probability Sampling Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi,


mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel..
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil
mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel
yang representatif.

Keuntungan probability sampling


adalah:
✓ Derajat kepercayaan terhadap
sampel dapat ditentukan.
✓ Beda penaksiran parameter
populasi dengan statistik sampel,
dapat diperkirakan.
✓ Besar sampel yang akan diambil
dapat dihitung secara statistik

www.aljabarselaras.com
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling). Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi


kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi (N)
untuk menjadi anggota sampel (n). Jadi disini proses memilih
sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara
random.

www.aljabarselaras.com
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling). Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

- Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).


- Tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3
digit/kolom).
- Tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75
atau 25 %)
- Tentukan skema penggunaan label random numbers.
✓ Keuntungan :
 Prosedur estimasi mudah dan sederhana
✓ Kerugian :
▪ Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
 Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga
biaya besar.

www.aljabarselaras.com
2.Sampel Random sistematik (Systematic Random Sampling). Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian


pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara
simple random sampling, maupun secara systematic random
sampling.
Misalnya kita meneliti keadaan kualitas pupuk di gudang
distributor di Jakarta. Karena kondisi pupuk dalam gudang
tersebut sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang
tertentu yang dapat mengelompokkan kualitas pupuk ke dalam 3
kelompok
(A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk pupuk dengan
kondisi A ada : 20.000 buah dari 100.000 pupuk, kondisi B =
50.000 buah C = 30.000 buah. Jika berdasarkan perhitungan
besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka
ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
www.aljabarselaras.com
3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

100.000
pupuk

20.000 50.000 30.000


kelompokA kelompok B kelompok C
25% 25% 25%

5000 12.500 7500


karung karung karung

Cara pengambilan sampel 5000 Kelompok A, 12.500 Kelompok B, dan


7500. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah
homogen.
Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan

www.aljabarselaras.com
4. Sampel berkelompok (Cluster Random Sampling) Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling


unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel.

Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan
setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok.
Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi; Biaya transportasi kurang
Kerugian : - Prosudur estimasi sulit.

www.aljabarselaras.com
5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling). Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik


bertingkat dua maupun lebih.

Misalnya: provinsi →kabupaten → Kecamatan → desa →


KK.

www.aljabarselaras.com
Non Probability sample Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Sampling).


Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya/penguji saja yang menganggap
unsur- unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang diambil

www.aljabarselaras.com
Non Probability sample Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

2. SampelTanpa Sengaja (Convienience Sampling).


Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan terlebih dahulu serta jumlah sampel yang
dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat
dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja.
Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara
saja.

www.aljabarselaras.com
Pokok bahasan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

3. Sampel Berjatah (Quota Sampling).


Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti/penguji
saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu.
Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan
perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini
dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah
dimana penelitian akan dilakukan.

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Setiap partikel dalam kuantitas banyak memiliki peluang yang


sama untuk dijadikan sebagai sampel. ketika kaidah dasar ini
tidak dapat diaplikasikan dalam praktik proses sampling, sampel
tersebut tidak dapat masuk kedalam tahap perencanaan
pengambilan sampel (sampling Plan ).

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Skema sampling Plan

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Skema sampling Plan

Definisikan Populasi baik jumlah dan parameter

Tentukan metode sampling

Pilih salah satu metode sampling

Tentukan jumlah sampel

Lakukan proses sampling

Lakukan mass reduction untuk sampel lab

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Prinsip Pengambilan contoh Padat


 Lingkup contoh padatan adalah barang atau bahan yang berupa
padatan baik terkemas atau curah yang telah terkemas dalam
kemasan kecil.
 Padatan dapat dibedakan berdasarkan sifat partikelnya, yaitu
partikel bahan atau produk atau komoditas yang mudah
meluncur disebut bahan curah (flowing material) dan bahan
yang partikelnya tidak mudah meluncur disebut no-curah
(nonflowing material ).

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Bahan non-curah adalah bahan yang partikelnya tidak


mudah meluncur, seperti :
❑ lembaran,
❑ bentuk serpihan,
❑ bentuk belondongan, bentuk bongkahan
❑ bentuk serat atau benang.

Untuk bahan non-curah dengan ukuran partikel yang sangat


besar, pengambilan contoh tidak harus satu partikel utuh,
tetapi dapat dilakukan hanya dengan ,mengambil sebagian
kecil partikel

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Berdasarkan kondisi bahan saat diambil contohnya,


metode pengambilan contoh dapat berupa prosedur yang
harus digunakan pada waktu :
 Mengambil Contoh Bahan yang Berada Di Line
Produksi
 Mengambil Contoh Bahan Butiran Curah Dalam
Gudang Penyimpanan atau Gudang Distribusi

www.aljabarselaras.com
Ukuran contoh padatan berdasarkan SNI Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Ukuran contoh yang harus diambil dari suatu populasi barang,


ditentukan oleh ukuran populasinya. Jika ukuran populasi lebih
dari 1000 kemasan besar, populasi harus dibagi menjadi dua
dengan jumlah yang sama. Selanjutnya diambil contohnya
 sebanyak akar pangkat dua dari jumlah kemasan, dengan
jumlah contoh maksimum 30 karung/peti. Jumlah kemasan
dalam populasi kurang dari 100, digunakan tabel berikut:

www.aljabarselaras.com
Ukuran contoh padatan berdasarkan SNI Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Untuk barang yang terkemas dalam kemasan kecil pengambilan


contoh dilakukan dengan menggunakan tabel – tabel berikut.

www.aljabarselaras.com
Ukuran contoh padatan berdasarkan SNI Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Terhadap contoh yang masih dalam bentuk kemasan besar,


selanjutnya harus dibuka untuk diambil contoh dalam
kemasan kecilnya dengan formula sebagai berikut:
 Jumlah peti/karton yang dibuka = X /Y
 X = nilai pada tabel 2
 Y = nilai pada tabel 3

www.aljabarselaras.com
Ukuran contoh padatan berdasarkan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com
International Fertilizer Association (IFA)
Untuk kemasan Bulk 1 mt (metric ton)

a. In case of lots or shipments of 10 bags or less, a sample shall consist of approximately


equal portions (increments) drawn from each bag in the lot; Apabila jumlah sampel < 10
kemasan, maka disampling seluruhnya dengan proporsi pengambilan sampel yang sama
untuk masing masing kemasan

b. In the case of lots or shipments of 11 bags or more, a sample shall consist of


approximately equal portions (increments) drawn from each bag of the square root of
number of total bags; apabila sampel > dari 11 maka jumlah sampel yang diambil
merupakan akar kuadrat dari total sampel serta dengan proporsi pengambilan sampel
yang sama untuk masing masing kemasan

www.aljabarselaras.com
Ukuran contoh padatan berdasarkan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com
International Fertilizer Association (IFA)

Tata cara pegambilan sampel

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Curah Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

 Mengambil Contoh Bahan Butiran Curah yang


Berada DalamAlatAngkut atau Distribusi.

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan Curah Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan curah Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Peralatan yang digunakan untuk sampling padatan

www.aljabarselaras.com
Sampling Padatan curah Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Sampling Cairan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Persyaratan alat pengambil contoh.


 Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

a. terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi


sifat contoh;
b. mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya;
c. contoh mudah dipindahkan ke dalam botol
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
dalamnya;
d. mudah dan aman di bawa;
e. kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.

www.aljabarselaras.com
Sampling Cairan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com
Mass Reduction Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Sampel yang diambil kemungkinan dalam jumlah yang


banyak pula ,hal ini disebabkan oleh titik pengambilan
sampel yang begitu banyak pada banyak titik untuk
mendapatkan populasi sampel yang mewakili.

100.000
pupuk

20.000 kelompok 50.000 kelompok 30.000 kelompok


A B C Bila :
25%
25% 25% 1 karung diambil 20 g, maka:
5000 12.500 7500 20x25.000=500.000g
karung karung karung

www.aljabarselaras.com
Mass Reduction Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Oleh karenanya sample tersebut perlu direduksi jumlahnya


agar cukup untuk melakukan proses analisis (100 - 500 g)
Prinsip dasar mass reduction :
Selama tahap massal pengurangan (mass reduction), setiap
partikel dalam sampel sebelum massa pengurangan harus
memiliki probabilitas yang sama dengan sub sampel yg
diambil/digunakan sebagai retain sampel.
Pengawasan diperlukan untuk menghindari hilangnya
partikel halus selama penggilingan dan operasi lainnya.

www.aljabarselaras.com
Mass Reduction Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Mass Reduction dapat menggunakan teknik berikut ini :


Riffle boxes

Rotary sample divid

www.aljabarselaras.com
Pokok bahasan Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

Quartering

www.aljabarselaras.com
Daftar Pustaka Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

1. Official Methods of Analysis (2003) 17th Ed., AOACI, Gaithersburg, MD.2.


2. Peter F. Kane, Office of Indiana State Chemist, Purdue University, West Lafayette,
IN.Paper Number 2006-17972 of the Purdue University Agricultural Experiment
Station.
3. SNI 19-0428- 1998 Petunjuk Pengambilan sampel padatan
4. SNI 19-0429- 1989 Petunjuk Pengambilan contoh cairan dan semi padatan

www.aljabarselaras.com
Aljabar Training & Consulting
PT Aljabar Anugrah Selaras
info@aljabarselaras.com

www.aljabarselaras.com ©2018 Fasilitator

Anda mungkin juga menyukai