Anda di halaman 1dari 5

Resume Materi 1:

“Multikultur dan Membangun Integritas”


Oleh : Bu Septina Alrianingrum,SS.,M.Pd

Multikultur dan Membangun Integritas


Dimensi Kultural menurut James A. Bank ada 5 yaitu:
 Content integration, yaitu mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk
mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi dan teori atau disiplin ilmu
 The knowledge construction process, yaitu membawa proses memahami implikasi
budaya kedalam sebuah disiplin ilmu
 An equity pedagogi, yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar
untuk memfasilitasi prestasi akademik yang beragam dari segi ras, budaya ataupun
sosial
 Prejudice reduction, yaitu mengidentifikasi karakteristik ras manusia dan menentukan
metode pengajaran mereka
 Melatih kelompok untuk berpartisipasi dalam keanggotaan, berinteraksi dengan
seluruh staff dan manusia yang berbeda etnis, ras dalam upaya menciptakan budaya
akademik.
6 Ciri dimensi multikultural menurut H.A.R. Tilaar
 Right to culture dan identitas budaya lokal, sebagai manifestasi jawaban globalisasi
 Ciri kebudayaan indonesia untuk mewujudkan sistem nilai ke Indonesiaan di tengah
sistem keberagaman
 Konsep pendidikan multikultural normatif, bukan sekedar deskriptif.
 Pendidikan multikultural sebagai rekonstruksi sosial, alat untuk melihat kembali
kehidupan sosial yang ada.
 Pendidikan multikultural di Indonesia perlu pedagogik baru, tidak hanya terbatas di
pendidikan sekolah
 Pendidikan multikultural bertujuan mewujudkan visi Indonesia masa depan serta etika
berbangsa.
Ciri ciri pendidikan multikultural
 Membentuk manusia budaya dan menciptakan masyarakat berbuudaya
(berperadaban)
 Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai nilai bangsa dan nilai-
nilai kelompok etnis (cultural)
 Metodenya demokratis yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman
budaya bangsa dan kelompok etnis (multikulturalis)
 Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi
persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
Resume Materi 2:
“Ketahanan Nasional dan Pendidikan Tinggi”
Oleh : Dr. Budi Kukuh

Ketahanan Nasional dan Pendidikan Tinggi


Tujuan Nasional :
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Dasar Hukum Bela Negara:
 UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 yang berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara
 UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 yang berbunyi tiap tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
 UU No.3/2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 yang berbunyi setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang di wujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara
 UU No.23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Negara untuk Pertahanan Negara
Pengertian Dasar dan Kilas Balik
Ketahanan nasional merupakan istilah khas Indonesia yang muncul tahun 1960 an sebagai
respon terhadap meluasnya pengaruh komunisme khususnya di Asia Tenggara. Ketahanan
nasional yaitu kemampuan bertahan dalam derita, tabah, kuat, gigih, kemampuan menguasai
diri, pantang menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan, kuat menghadapi segala
bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya. Ketahanan
nasional atau dalam bahasa inggris National Resilience/National Power.
Sejarah Ketahanan Nasional
 Tahun 1969 lahir istilah ketahanan nasional yang dirumuskan sebagai “keuletan dan
daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup negara dan bangsa
 Tahun 1972 diperluas menjadi kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsung yang membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.
Resume Materi 3:
“Mitigasi Bencana”
Oleh : Bpk. Lutfi Saksono

Mitigasi Bencana
Disaster : A disaster is an occurrence disrupting the normal conditions of existence and
causing a level of suffering that exceeds the capacity of adjustment of the affected
community. Bencana adala kerusakan yang serius akibat fenomena alam luar biasa dan atau
disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material
dan kerusakan lingkungan yang dampaknya melampaui kemampuan masyarakat setempat
untuk mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar.
Hazards : a natural or human made event that threatens to adversely affect human life,
property or activity to the extent of causing a disaster. Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian
yang mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya
nyawa atau kehilangan harta benda. Bahaya dapat menimbulkan bencana maupun tidak,
bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah menimbulkan korban dan kerugian.
Capacity : ability, ableness to do. Kapasitas adalah kemampuan untuk memberikan tanggapan
terhadap situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia (fisik, manusia, finansial, dan
kebijakan/kearifan lokal). Kapasitas ini bisa merupakan kearifan lokal masyarakat yang
diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Vulnerability : the predisposition to suffer damage due to external events. Kerentanan adalah
rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya
buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak. Rangkaian
kondisi dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang memengaruhi kemampuan
masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi, persiapan dan tindak tanggap terhadap
dampak bahaya. Faktor relevan : kerawanan (susceptibility) = potensi paparan bahaya ;
ketahanan (resilience) = kemampuan beradaptasi, kapasitas untuk pulih.
Mitigasi : permanent reduction of the risk of disaster. Mitigasi yaitu serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (reducing presence of Hazard and
Vulnerability)
Resume Materi 4
“Managing and Leading of Change Organizational in The Future”
Oleh : Dr. Anang Kistyanto, S.Sos.,M.Si

Managing and Leading of Change Organizational in The Future


VUCA : Volality, Uncertainty, Complexity, Ambiguity
Volality ( rapid and unstable change)
Skill required : future orientation, adaptive mindset, commitment to a better future
Uncertainty (difficult to predict accurately)
Skill required : engagement, collaboration, flexibility
Complexity (the confounding of issues)
Skill required : complex, problem solving, communication, data analysis, clarity
Ambiguity (potential of misreads)
Skill required : accountability, change advocacy, innovation, technology centric
The Jobs Landscape in 2022 :
 Top 10 Declining
1. Data entry clerks
2. Accounting, book keeping & payroll
3. Administrative & executive secretaries
4. Client information & customer service workers
5. Assembly & factors workers
6. Bussiness service & administration managers
7. Accountants & auditor
8. Geberal & operational manager
9. Material recording & stock keeping clerks
10. Postal service clerks
 Top 10 Emerging
1. Data analyst & scientist
2. AI & Machine Learning Specialist
3. General & operational manager
4. Software & applications developers & analysts
5. Sales & marketing professional
6. Big data specialist
7. Digital transformation specialist
8. New technology specialist
9. Organisational development specialist
10. Information technology services
Perubahan skill baru 2022 :
1. Analytical thinking & innovation
2. Active learning and learning strategies
3. Creativity, originality, and initiative
4. Technology design and programming
5. Critical thinking and analysis
6. Complex problem solving
7. Leadership and social influence
8. Emotional intelligence
9. Reasoning, problem solving and ideation
10. Systems analysis evaluation.

Anda mungkin juga menyukai