1 dari 6 (15,3%) wanita post partum dengan kelahiran
hidup dan 1 dari 4 (22,5%) wanita post partum dengan
kontrasepsi reversible dilaporkan menggunakan kontrasepsi reversibel jangka panjang. Pada penelitian yang dilakukan pemilihan kontrasepsi reversible kerja lama (long-acting) dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, ras/etnis, pendidikan, asuransi, paritas, tujuan kehamilan, dan kunjungan pasca persalinan. Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengoptimalkan jarak kelahiran, semua wanita postpartum harus dipastikan memiliki akses penuh/pengetahuan penuh ke berbagai metode kontrasepsi, termasuk kontrasepsi reversibel jangka panjang. Usaha peningkatan Akses kontrasepsi dapat dilakukan dengan upaya dan program kesehatan masyarakat yang mengatasi masalah pada wanita periode postpartum, termasuk meningkatkan kesadaran wanita akan ketersediaan kontrasepsi, efektivitas kontrasepsi, dan keamanan kontrasepsi reversibel jangka panjang (dan metode lainnya), serta memberikan penggantian penuh untuk biaya layanan kontrasepsi dan memperbaiki masalah administrasi dan logistik pada pendistribusian kontrasepsi.