Kompensasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan balas jasa yang diterima oleh
pegawai, baik berupa uang atau lainnya sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaannya
dalam suatau organisasi atau perusahaan. Samsudin (dalam Suryarama:2021)
mengartikan kompensasi yang lebih luas daripada upah atau gaji. Upah atau gaji
lebih menekankan balas jasa yang bersifat finansial. Sementara itu, kompensasi mencakup
pemberian balas jasa, baik secara langsung berupa uang (finansial) maupun tidak langsung
berupa penghargaan (nonfinansial).
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka seyogyanya terjalin kerja sama yang baik
antara organisasi bersangkutan dengan pegawainya. Kedua pihak harus saling
mengerti akan kepentingan masing-masing dalam organisasi. Untuk itu,
diperlukan suatu integrasi antara tujuan organisasi dengan keinginan dan
kebutuhan pegawai. Pegawai adalah manusia yang bersifat dinamis dan memiliki
pikiran, perasaan, harga d i r i , s i f a t , s e r t a m e m b a w a l a t a r b e l a k a n g ,
p e r i l a k u , k e i n g i n a n d a n kebutuhan yang beraneka ragam dalam organisasi.
Kebutuhan ini baik material maupun nonmaterial harus dipenuhi agar dapat hidup
secara layak dan manusiawi. Apabila keinginan dan kebutuhan seorang pegawai telah
terpenuhi, maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki k o m i t m e n
terhadap organisasi. Tingginya komitmen ini akan
mempengaruhi seorang pegawai untuk aktif dalam mencapai tujuan
organisasi, ini berarti pegawai akan memiliki kinerja yang baik dan akan bekerja lebih
produktif.
- Hasibuan, Malayu S.P., 2008., Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.,
Jakarta:PT Bumi Aksara.