Anda di halaman 1dari 2

Akhlaqul Madzmumah kepada Allah April pekan ke 3

Su'uzhon Kepada Allah _______


Pengertian
Berburuk sangka dalam bahasa arab disebut su’uzhan, yang terdiri dari dua kata,
yaitu su’u dan zhan. Su’u artinya jelek. Adapun zhan disini (dalam konteks su’uzhan
kepada Allah) adalah sangkaan yang tidak ada dalilnya atau dibangun diatas kebodohan.
Sehingga berburuk sangka kepada Allah adalah mempunyai sangkaan yang jelek kepada
Allah.
Berburuk sangka kepada Allah sangat dilarang dalam Islam. Sebagaimana Firman Allah:
“dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-
orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk kepada
allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan allah memurkai
dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahanam, dan (neraka
Jahannam) itulah sejahat jahatnya tempat kembali.” (QS. Al-Fath :6)

Su’uzhon Itu Tercela


Su’uzhon (berprasangka buruk) pada Alloh merupakan sifat tercela yang harus dijauhi
dari diri setiap orang yang beriman karena hal ini merupakan salah satu dari dosa besar.
Sikap seperti ini juga merupakan kebiasaan orang-orang kafir dan munafiq. Mereka
berprasangka kepada Alloh dengan prasangka yang buruk dan mengharapkan kekalahan
dan kehancuran kaum muslimin. Akan tetapi Alloh membalik tipu daya mereka serta
mengancam mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan akhirat.
Orang yang berburuk sangka kepada Allah adalah orang yang meragukan bahkan
membantah kebesaran Allah SWT sehingga patut diragukan keimanannya. 

Bentuk suuzhon kepada Allah


Ibnu Qayyim mengatakan banyak orang yang berprasangka buruk kepada Allah SWT. Hal
ini justru tidak memberi mereka keamanan kecuali orang-orang yang bertakwa kepada-
Nya. Ibnu Qayyim menjelaskan dengan beberapa contoh suuzhon :
Pertama, berburuk sangka kepada Allah SWT yaitu berpikir telah kehilangan kasih sayang
Allah SWT. Orag yang seperti ini menjauh dari Allah dan berfikir Allah tidah akan
menolongnya.
Kedua, berburuk sangka bahwa Allah SWT tidak memenuhi segala kebutuhannya. Maka
kebenaran akan memudar pada dirinya dan tidak pernah bangkit setelah itu karena
berprasangka buruk pada Allah SWT.
Ketiga, berburuk sangka atas apa yang menjadi ketetapan Allah SWT, berdasarkan
penilaian yang diketahuinya. Dia cenderung tidak menerima keputusan Allah SWT atas
apa yang ditetapkan untuknya.
Keempat, berburuk sangka bahwa Allah SWT akan mengecewakan dirinya dan tidak
memberikan apa yang diminta. Maka kemudian yang bersangkutan enggan memohon
pertolongan Allah SWT dan juga enggan berserah dirinya pada-Nya.
Menghindarkan diri dari sifat su'uzhon kepada Allah
Ada beberapa cara yang bisa menjauhkan kita dari sikap suudzon di antaranya yaitu :
1. Meyakini segala sesuatu yang kita terima merupakan hal baik bagi kita sendiri.
2. Selalu berpikir positif kepada Allah, ketika menerima berbagai cobaan dan ujian hidup.
3. Selalu mengucapkan alhamdulillah atas segala yang diterimanya.

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabnya." (Qs. Al-Isra' :36).
--------------------

Anda mungkin juga menyukai