Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pembelajaran di SMK yang menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), membawa iklim belajar bukan hanya berkutat pada

aspek produk belajar semata, tetapi lebih menekankan pada aspek proses belajar.

Proses belajar yang baik, yaitu mampu mengembangkan: sikap ilmiah, proses

ilmiah, dan produk ilmiah, maka dengan sendirinya diharapkan akan memicu hasil

belajar peserta didik yang lebih tinggi.

Konsep Listrik Dinamis banyak diterapkan pada berbagai kegiatan dalam

kehidupan sehari-hari. Namun demikian dalam kenyataannya sebagian peserta

didik yang kurang berminat pada pembelajaran tersebut. Hal ini tergambar dari

hasil observasi dan hasil pembelajaran Listrik Dinamis pada peserta didik kelas XI

TITL SMK Negeri 1 Bulakamba tahun pelajaran 2011/2012 yang kurang baik.

Berdasarkan data hasil belajar peserta didik kelas XI TITL pada mata

pelajaran Fisika SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes TP 2011/2012 dilihat dari

kategori ketuntasan belajar yang telah ditetapkan pihak sekolah adalah 70 dapat

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Fisika Peserta didik Kelas XI TITL


SMK Negeri 1Bulakamba Semester Genap TP 2011/2012
Kategori Jumlah Prosentase Ketuntasan Nilai Rata-Rata
≥Nilai
70 24 didik
peserta 66,67 % 7,20
< 70 12 33,33% 4,48
Jumlah 36 100,00% 6,40
Sumber: Buku Presensi dan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Kelas

1
2

XI TITL SMK Negeri I Bulakamba Brebes

Fakta di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar Fisika peserta didik

kelas XI TITL sebagian masih rendah, yaitu sebesar 33,33% tergolong kategori

belum tuntas serta rata-rata kelas masih di bawah KKM yaitu 6,40. Selain hasil

belajar yang rendah, pengalaman selama ini menunjukkan, bahwa pada diri

peserta didik SMK kelas XI TITL, khususnya dalam mengikuti pelajaran Fisika di

SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes banyak yang kurang termotivasi. Pengalaman

empiris yang sama juga dilaporkan oleh (Djohar, 1992), kurangnya minat

peserta didik belajar lebih dipicu oleh sistem belajar di sekolah yang belum

mampu membangkitkan motivasi belajar.

Kurangnya motivasi peserta didik dalam belajar dan rendahnya hasil

belajar Fisika dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai variabel yang

esential, seperti kesulitan peserta didik memahami konsep Fisika, cara verbal guru

mengajar Fisika, penggunaan media belajar, berbagai sistem pembelajaran Fisika,

dan sebagainya. Berbagai faktor tersebut apabila diaplikasikan di dalam proses

belajar mengajar Fisika di sekolah, maka akan meningkatkan motivasi dan

hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama mengajar di

SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes, diketahui bahwa karakteristik peserta didik

SMK Negeri 1 Bulakamba lebih menyukai mata pelajaran Praktek Produktif

dibanding dengan pelajaran Adaptif (Fisika) maupun Normatif. Tidak semua teori

dapat dipraktekkan karena terbentur berbagai alasan, seperti keterbatasan waktu

dan sarana prasarana yang ada di sekolah. Laboratorium Fisika di SMK Negeri 1
3

Bulakamba saat ini dialihfungsikan sebagai kelas sehingga guru (peneliti) dituntut

piawai dalam mengembangkan metode pembelajaran Fisika agar peserta didik

termotivasi dan diharapkan dengan meningkatnya motivasi belajar Fisika maka

berimbas pada peningkatan hasil belajar Fisika.

Adanya berbagai alternatif di atas, maka variabel sistem pembelajaran

Fisika paling mendesak untuk dibenahi. Dalam hal ini pembelajaran Fisika

yang dimaksud adalah pembelajaran kooperatif, khususnya dengan pendekatan

praktik yaitu memanfaatkan Bengkel Elektronika dalam pembelajaran Fisika

materi Listrik Dinamis. Menurut Qadriyah (2003), pembelajaran kooperatif

merupakan salah satu pendekatan pembelajaran motivasional yang diyakini

mampu meningkatkan motivasi peserta didik maupun hasil belajar peserta didik,

karena pembelajaran ini berorientasi kepada peserta didik (student oriented), yang

melibatkan peserta didik secara emosional dan sosial dalam belajar. Penggunaan

metode pembelajaran kooperatif memungkinkan tercipta suasana interaksi peserta

didik yang kooperatif. Antarpeserta didik akan memungkinkan menjadi sumber

belajar bagi sesamanya, dan peserta didik akan merasa lebih mudah belajar

sehingga guru dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan belajar.

Pendekatan diskusi informasi yang dilakukan guru selama ini lebih

menekankan konseptual yang abstrak, peserta didik belum didorong untuk

mengkaitkan konsep dengan contoh riil dalam kehidupannya sehari-hari terutama

pada alat yang ada di Bengkel yang sering kali digunakan oleh peserta didik namun

belum paham bahwa alat yang ada di bengkel elektronika sebagian besar

menggunakan prinsip dasar dari konsep Fisika.. Demikian pula untuk kegiatan
4

percobaan Listrik Dinamis banyak kendala karena keterbatasan peralatan

percobaan yang ada di laboratorium Fisika. Disamping itu juga keterbatasan waktu

sehingga kegiatan percobaan kurang maksimal dan terkesan dipaksakan. Dengan

demikian kegiatan tersebut kurang efektif.

Sementara itu pada kegiatan pemecahan masalah lebih ditekankan pada

pembahasan soal-soal yang bersifat hitungan dengan melibatkan banyak rumus-

rumus. Hal ini memberikan kesan bahwa pembelajaran Fisika adalah pelajaran

yang sulit. Akibatnya pembelajaran kurang menyenangkan peserta didik.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka pembelajaran Listrik Dinamis

perlu dilakukan menggunakan pendekatan lain. Pemilihan pendekatan

pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat yang ada di bengkel yang mampu

menghadirkan visualisasi konkrit gejala Listrik Dinamis. Penggunaan alat yang

dimaksud adalah pemanfaatan peralatan yang ada di Bengkel Elektronika. Hal ini

dikarenakan peralatan yang ada di laboratorium Fisika kurang memadai sedangkan

peralatan yang ada di bengkel elektronika banyak mengunakan konsep Fisika

sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran praktik Fisika terutama yang

berkaitan dengan materi Listrik Dinamis sehingga pembelajaran menjadi lebih

interaktif, aplikatif dan menarik.

Dari uraian di atas dapat diketahui dengan memanfaatkan bengkel

elektronika dalam pembelajaran Listrik Dinamis akan dapat meningkatkan

motivasi belajar Fisika. Dengan adanya minat dan motivasi dalam pembelajaran

maka diharapkan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah
5

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian

ini adalah:

1. Bagaimanakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika

Materi Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap

Tahun Pelajaran 2012/ 2013 ?

2. Bagaimanakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika

Materi Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun

Pelajaran 2012/2013 ?

3. Bagaimanakah pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika

Materi Listrik Dinamis berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bulakamba Semester

Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan secara umum dari penelitian adalah untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar Fisika di Sekolah Menengah Kejuruan melalui

pemanfaatan bengkel elektonika. Di samping itu untuk mengatasi keterbatasan alat

praktikum di Laboratorium Fisika yang hampir sebagian besar peralatan

Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Kejuruan cukup terbatas.

2. Tujuan Khusus
6

a. Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri

1 Bulakamba Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis

konstruktivisme.

b. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1

Bulakamba Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan pemanfaatan

bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis berbasis

konstruktivisme.

c. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XI TITL

SMK Negeri 1 Bulakamba Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan

pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika Materi Listrik

Dinamis berbasis konstruktivisme.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini secara umum adalah untuk memperbaiki

kualitas proses pembelajaran Fisika di SMK Negeri 1 Bulakamba. Secara khusus

dapat diuraikan manfaat hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi Peserta didik

Melalui pemanfaatan bengkel elektronika dalam pembelajaran Fisika

Materi Listrik Dinamis dapat digunakan untuk melatih keterampilan praktikum

sekaligus keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sekelas

dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

2. Bagi Guru
7

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar peserta didik dengan pemanfaatan bengkel elektronika dalam

pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis maupun mata pelajaran lainnya.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dalam

menciptakan suasana sekolah yang berdampak kepada motivasional peserta didik

berkaitan dengan aktivitasnya belajar di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai