Anda di halaman 1dari 45

BAB II

KAJIAN TEORI DAN


HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A.Kajian Teori
B.Penelitian yang relevan (bila ada)
C.Kerangka Berpikir
D.Hipotesis Tindakan
 Kebenaran menurut metode ilmiah dapat
berupa kebenaran berdasarkan teori dan
kebenaran berdasarkan empirik.
 Kajian teori sebagai dasar untuk mencari
kebenaran berdasarkan teori/ buku
referensi atau buku rujukan.
Teori-teori yang diambil harus relevan
 Relevan dengan:
(1) permasalahan dilihat dari isinya, dan
(2) variabel yang diteliti dilihat dari
judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori.
 Diambil dari teori-teori yang terbaru
 Diambil dari berbagai aliran
Ada 4 hal yang dijadikan dalam
kajian teori atau meninjau
pustaka.
1. Selektif, artinya pustaka yang
dipergunakan sebagai landasan teori
harus berkaitan dengan:
a. Relevansi, pustaka yang digunakan
untuk menyusun karya ilmiah harus
relevan dengan permasalahan atau
sesuai dengan permasalahan yang
dikaji.
5
b. Usia pustaka, gunakan pustaka terbaru
atau paling mutakhir sehingga tetap afdol
terlebih untuk ilmu-ilmu sosial (IPS)
kajian pustaka (usia pustaka)
sebaiknya paling baru. Hal ini akan
menambah nilai karya ilmiah tersebut.
c. Bentuk materi, seperti definisi-definisi
maupun konsep-konsep yang mendukung
permasalahan.
Misalnya teori tentang pembelajaran
kontruktivis, bahwa anak diberi kesempatan
menggunakan strateginya sendiri dalam
belajar secara sadar. 6
d. Bentuk macam pustaka/kajian teori
meliputi: jurnal (bisa diambil dari internet),
buku-buku dari dalam maupun luar negeri.
Jika kajian teori berasal dari jurnal hasil-
hasil penelitian biasanya mempunyai kadar
nilai lebih tinggi dibanding dengan hanya
referensi dari buku teks dalam negeri saja,
namun semuanya tergantung dari bidang
yang dikaji.

7
2. Komparatif, yang diperbandingkan adalah
bobot materinya seperti definisi-definisi,
konsep, variabel, dan atau proposisinya.
3. Analitis, seperti dalam anatomi atau
komponen pengetahuan dan ilmu → teori.
4. Kritis, tidak sembarang pustaka dipakai
sebagai rujukan dalam penulisan ilmiah.

8
Contoh Kajian Teori Belajar dan
Pembelajaran
Belajar merupakan proses yang
dialami, semua orang memiliki
keinginan untuk belajar tanpa
dapat dibendung. Tiap orang
memiliki rasa ingin tahu,
menyerap informasi, mengambil
keputusan, dan memecahkan
masalah (Toeti dan Udin, 1997).

9
Judul Penelitian :

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI


HITUNG BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMANFAATAN
ALAT PERAGA BENDA BELAH BAGI SISWA KELAS …. SMP .
… PADA SEMESTER …. TAHUN ….”
Variabel yang diteliti:
Y: HASIL BELAJAR MATEMATIKA
OPERASI HITUNG BILANGAN
PECAHAN
X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA
BENDA BELAH
Relevan dengan variabel:
Judul atau sub judul yang ditulis pada
kajian teori harus sesuai dengan variabel
yang diteliti
Untuk memudahkan pada contoh di atas,
karena terdapat dua variabel maka dapat
ditulis dua judul pada kajian teori
Contoh Judul dan sub judul pada kajian teori :
Hasil belajar matematika operasi hitung bilangan pecahan
( variabel Y)
a. Hakekat Matematika
……………………….. dst
b. Hakekat Belajar
……………………….. dst
c. Hasil Belajar
……………………….. dst
d. Hasil Belajar Matematika pada operasi hitung bilangan
pecahan
……………………….. dst
Isi pada kajian teori ( variabel Y)
Mengambil teori-teori yang relevan dengan
hakekat belajar, hakekat matematika, hasil
belajar matematika, hasil belajar matematika
pada operasi hitung bilangan pecahan.
Diambil teori-teori yang relevan dengan
permasalahan dalam penelitian dihubungkan
dengan pemanfaatan alat peraga
2. Pemanfaatan alat peraga Benda belah dlm
pembelajaran matematika (variabel X)
a. Hakekat pembelajaran
………………………… dst
b. Pengertian Alat Peraga
………………………… dst
c. Pemanfaatan alat peraga dalam
pembelajaran matematika
……………………….. dst
Isi kajian teori ( variabel x)
Mengambil teori-teori yang relevan dengan
hakekat pembelajaran, pengertian alat
peraga dan hakekatnya, pemanfaatan alat
peraga dalam pembelajaran matematika
Diambil teori-teori yang relevan dengan
permasalahan dalam penelitian,
berhubungan dengan hasil belajar
matematika.
 Relevan dengan penelitian yang telah
ada/ dilakukan sebelumnya, relevan
dengan permasalahan dan variabel yang
diteliti
 Untuk menghindari duplikasi
 Penelitian yang relevan baik yang
dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh
orang lain
C. Kerangka berpikir
Berisi analisis, kajian dan simpulan
secara deduksi hubungan antar variabel
berdasar kepada teori dan hasil-hasil
penelitian yang telah dibahas

Merupakan pendapat dan pandangan


penulis terhadap teori yang
dikemukakan
Lanjutan
Merupakan penjelasan sementara terhadap
gejala yang menjadi obyek permasalahan
Menggunakan alur pikiran yang logis
Stuktur logikanya didasarkan :
- Mempergunakan premis-premis yang
benar
- Mempergunakan cara penarikan
kesimpulan yang sah
KERANGKA BERPIKIR
Didasarkan pada landasan teori
Disesuaikan dengan permasalahan yang
diambil
Sebagai dasar untuk menentukan
pengajuan hipotesis
Klimaks dari kerangka berpikir
umumnya terdapat kata : …… berdasarkan
kajian teori dan kerangka berpikir diatas,
diduga …. (misalnya diduga melalui X
dapat meningkatkan Y)
Kerangka Berpikir
Klimaks dari kerangka berpikir umumnya
terdapat kata : …… berdasarkan kajian
teori dan kerangka berfikir diatas,
diduga ….
(misalnya diduga melalui X dapat
meningkatkan Y)
Kerangka Berpikir
Bukan sebagai kumpulan teori, melainkan teori yang dipilih
secara selektif untuk membangun kerangka argumentasi.

Berupa kesimpulan, misalnya “Berdasarkan analisis ini diduga


bahwa .............”
Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh upaya dalam
membangun kerangka teoritis yang mendukung hipotesis
Siswa / yang
Guru/ peneliti :
diteliti:
Belum (X)
(Y) rendah

SIKLUS I
Memanfaatkan (X) yang
Memanfaatkan
didemontrasikan guru,
TINDAKAN (X) siswa melihat.

SIKLUS II
Memanfaatkan (X) yang
Diduga melalui (X) didemontrasikan guru,
KONDISI AKHIR dapat meningkatkan siswa mengikuti
(Y) bagi siswa kelas

Contoh skema kerangka berpikir:
Judul penelitian: “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
OPERASI HITUNG BILANGAN
PECAHAN MELALUI
PEMANFAATAN ALAT PERAGA
BAGI SISWA KELAS …. SMP .…
PADA SEMESTER …. TAHUN ….”
Bentuk umum skema kerangka
berpikir:
Y: HASIL BELAJAR MATEMATIKA
OPERASI HITUNG BILANGAN
PECAHAN
X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA
Guru : Siswa :
Belum memanfaatkan Hasil belajar
alat peraga dalam matematika operasi
pembelajaran hitung bilangan
matematika pecahan rendah
SIKLUS I
Memanfaatkan alat Memanfaatkan alat peraga
peraga dalam
TINDAKAN pembelajaran
secara berkelompok besar
(tiap kelompok 8 siswa)
matematika dalam pembel. Matem.

Diduga melalui SIKLUS II


pemanfaatan alat peraga Memanfaatkan alat peraga
dapat meningkatkan hasil secara berkelompok kecil (tiap
kelompok 4 siswa) dalam
KONDISI AKHIR belajar matem. operasi
pembelajaran matematika
hitung bil. Pecahan bagi
siswa kelas … SD…pada
semester… tahun…
Judul: Upaya Mengatasi Agresifitas negatif
melalui pemberian layanan bimbingan
individu ….

Variabel Y : Agresivitas negatif

Variabel X : Layanan bimbingan individu


Guru/ peneliti : Siswa / yang diteliti:
Belum memberikan Agresivitas negatif
layanan bimbingan tinggi
individu

SIKLUS I
Menerapkan Memberikan layanan
TINDAKAN layanan bimbingan bimbingan individu
individu tidak terprogram

SIKLUS II
Diduga melalui Memberikan layanan
pemberian layanan bimbingan individu
KONDISI AKHIR bimbingan individu secara terprogram
dapat menurunkan
agresivitas negatif
bagi….
Judul: Upaya meningkatkan keberanian berenang
melalui pemanfaatan alat peraga renang buatan
dari botol aqua bekas

Variabel Y : Keberanian berenang

Variabel X :Pemanfaatan alat peraga


renang buatan dari botol aqua bekas
Guru/ peneliti : Siswa / yang diteliti:
Belum meman- Keberanian berenang
faatkan alat peraga rendah
renang buatan
SIKLUS I
Memanfaatkan alat
Memanfaatkan
peraga renang buatan
TINDAKAN alat peraga yang didemontrasikan
renang buatan guru, siswa melihat

Diduga melalui SIKLUS II


pemanfaatan alat Memanfaatkan alat
KONDISI AKHIR peraga renang dapat peraga renang buatan
meningkatan yang didemontrasikan
keberanian renang guru, siswa mengikuti
bagi….
Judul: Upaya Peningkatan kedisiplinan kehadiran
masuk sekolah melalui pemberian hukuman
berjenjang bagi ….

Variabel Y : kedisiplinan kehadiran masuk sekolah

Variabel X : pemberian hukuman berjenjang


Siswa / yang diteliti:
Guru/ peneliti :
Masih banyak siswa
Belum menerapkan yang terlambat hadir
hukuman berjenjang masuk sekolah
bagi siswa yang
terlambat SIKLUS I
Memberikan hukuman
Menerapkan untuk membersihkan
TINDAKAN hukuman meja guru bagi yang
terlambat sekali
berjenjang
SIKLUS II
Memberikan hukuman untuk
Diduga melalui
membersihkan meja guru dan
hukuman berjenjang menyapu ruang guru bagi
KONDISI AKHIR dapat meningkatan yang terlambat dua kali
kedisiplian hadir
masuk sekolah
bagi….
Deskripsi kerangka berpikir:
Kondisi awal: Guru belum menerapkan hukuman
berjenjang kepada siswa yang datangnya terlambat,
maka masih banyak siswa yang kedisiplinan
kehadiran masuk sekolahnya rendah.
Supaya tidak banyak siswa yang terlambat, maka
perlu adanya action atau tindakan yang dilakukan
oleh guru/peneliti yaitu dengan menerapkan
pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang
terlambat,
Lanjutan
Siklus 1: Siswa yang datang terlambat
diberi hukuman untuk membersihkan meja
guru.

Siklus 2: Siswa yang masih terlambat lagi


diberikan hukuman tidak hanya
membersihkan meja tetapi ditambah untuk
membersihkan lantai di ruang guru.
lanjutan
Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan
siswa yang terlambat hadir masuk sekolah
makin sedikit.

Kondisi akhir: diduga melalui pemberian


hukuman berjenjang kepada siswa yang
terlambat dapat meningkatkan kedisiplinan
kehadiran masuk sekolah.
Berisi hipotesis tindakan, bukan hipotesis
statistik maupun hipotesis penelitian.
Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian
teori dan kerangka berpikir
Menjawab rumusan masalah yang diajukan
Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian
1. RM : Apakah terdapat hubungan antara X dan Y?
Judul : Hubungan antara X dan Y

Hipotesis : pilih salah satu dari :


a. Terdapat hubungan antara X dan Y
b. Terdapat hubungan positif antara X dengan Y
c. Terdapat hubungan negatif antara X dengan Y

(Bukan PTK)
2. RM : Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y?
Judul : Pengaruh X terhadap Y

Hipotesis : pilih salah satu dari :


a. Terdapat pengaruh X terhadap Y
b. Y dengan menggunakan X1 > daripada yang
menggunakan X2
c. Y dengan menggunakan X1 < daripada yang
menggunakan X2

(Bukan PTK) penelitian Eksperimen ada


Tindakan tapi orang lain bukan peneliti.
3. RM : Apakah melalui X dapat meningkatkan Y?
Judul : Upaya peningkatan Y melalui X

Hipotesis : Melalui X dapat meningkatkan Y

(PTK)
lanjutan
Untuk menulis hipotesis dengan mudah:
(1) menyalin klimak kerangka berpikir dengan
menghilangkan kata “diduga”,
atau
(2) menyalin rumusan masalah, dengan
menghilangkan kata “ apakah “
dan “ ? “
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
berpikir seperti uraian di atas, diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui
x dapat meningkatkan y bagi siswa ….
Tugas Bab II
A. Kajian teori
1. Variabel Y
a. ……
b. …….
c. ……. Dst
2. Variabel X
a. …….
b. …….. dst
Lanjutan
B. Kerangka Berpikir
1. Buat skema kerangka berpikirnya
2. Buat narasinya berdasarkan skema
kerangka berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Tulis Hipotesis tindakannya
EKIAN
dan
Terima Kasih

SEMOGA SUKSES SELALU

Anda mungkin juga menyukai