(BERPIKIR KRITIS)
NURSYAMSI (1212441013)
MUNAWWARAH JUSMAN (1212441026)
Penulis: Laporan 1. Untuk Jacqueline dan Brook Jenis penelitian: Hasil Penelitian:
Ali Subhan Penelitian mengetahui (2007) sekolah tidak True Experiment. 1. Terdapat perbedaan
perbedaan mengajarkan siswanya signifikan dalam
Tahun: peningkatan berpikir kritis. Waktu: peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis
2012 yang Sekolah justru April-Mei 2011.
siswa antara yang
signifikan mendorong siswa pembelajarannyanmenggu
Judul: pada memberi jawaban Tempat: nakan Pendekatan
Peningkatan kemampuan yang benar daripada SMPN 17 Palembang Contextual Teaching and
Kemampuan berfikir kritis mendorong mereka Learning dan
Berfikir Kritis matematis memunculkan ide-ide Populasi: menggunakan Pendekatan
Matematis Siswa siswa antara baru atau memikirkan Kelas VIII SMPN 17 Konvensional.
2. Terdapat perbedaan
SMP Melalui yang ulang kesimpulan- Palembang yang di acak
signifikan dalam
Pendekatan pembelajaran kesimpulan yang dengan menggunakan teknik peningkatan kemampuan
Contextual menggunakan sudah ada. Terlalu cluster Random sampling. berpikir kritis matematis
Teaching and pendekatan sering para guru antara siswa pada level
Learning Contextual meminta siswa untuk Sampel pengetahuan awal
matematika tinggi, sedang,
Teaching and menceritakan Kelas Eksperimen: VIII. 1
dan rendah.
Learning kembali, Kelas control: VIII. 2 3. Tidak terdapat interaksi
Sumber: dengan mendefinisikan, antara pendekatan
Edumatica menggunakan mendeskripsikan, Analisis Data: pembelajaran dan level
Volume 02 nomor pendekatan menguraikan, dan uji statistic yang digunakan pengetahuan awal
01. konvensional. mendaftar daripada menggunakan program SPSS matematika siswa terhadap
ISSN:2088-2157 menganalisis, menarik 17 for Windows peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis
kesimpulan,
siswa.
menghubungkan,
mensintesakan,
mengkritik,
menciptakan,
mengevalusi,
memikirkan dan
memikirkan ulang.
Akibatnya banyak
sekolah meluluskan
siswa-siswa yang
berpikir secara
dangkal, hanya berdiri
di permukaan
persoalan, bukannya
siswa-siswa yang
mampu berpikir
secara mendalam.
Muclish (2007)
kontekstual atau
Contextual Teaching
and Learning (CTL)
adalah pendekatan
pembelajaran yang
mengkaitkan antara
materi yang dipelajari
dengan konteks
kehidupan sehari-hari
siswa
Gieles (Mukhayat,
2004) mengartikan
berpikir adalah
berbicara dengan
dirinya sendiri dalam
batin, yaitu
mempertimbangkan,
merenungkan,
menganalisis,
membuktikan sesuatu,
menunjukkan alasan-
alasan, menarik
kesimpulan, meneliti
sesuatu jalan pikiran,
dan mencari
bagaimana berbagai
hal itu berhubungan
satu sama lain.
Scriven & Paul (2007)
mendefinisikan
berpikir kritis sebagai
proses disiplin
intelektual yang
secara aktif dan
terampil
mengkonseptualisasi,
menerapkan,
menganalisis,
mensintesis, dan/atau
mengevaluasi
informasi yang
diperoleh dari, atau
dihasilkan oleh
pengamatan,
pengalaman, refleksi,
penalaran, atau
komunikasi, sebagai
panduan untuk
keyakinan dan
tindakan.
Johnson (2010) lagi,
keterkaitan yang
mengarah pada makna
ini merupakan jantung
dari pengajaran dan
pembelajaran
kontekstual. Tetapi
dalam mencari makna
ini, perlu dilalui
berbagai tahapan
proses belajar. Siswa
perlu mengalami
pembelajaran yang
sedikit demi sedikit
akan menuntun
mereka memahami
maksud sesungguhnya
dari apa yang
dipelajarinya.
Muhfahroyin (2009)
mengungkapkan
kemampuan berpikir
kritis merupakan proses
kognitif untuk
memperoleh pengetahua.
Kriteria kemampuan
berpikir kritis yang akan
diteliti dalam penelitian
ini meliputi berhipotesis,
berasumsi,
mengklasifikasi, me-
ngamati, mengukur,
menganalisis, menarik
kesimpulan, dan
mengevaluasi.
Penulis: Texbook Untuk Browne & Keeley, Analisis Teori: Berfikir kritis merupakan
Elaina B. Johson, (e-book), peningkatan mutu 1990) bahwa Berdasarkan teori yang kemampuan untuk
Ph. D, pendidikan dalam kemampuan berfikir dikemukakan pada kolom mengevaluasi secara
pembelajaran. dengan jelas dan teori maka dapat dikemukan sistematis bobot pendapat
Tahun: Memberikan imajinatif menilai bahwa berfikir kritis pribadi dan pendapat orang
2002 solusi bagi bukti, bermain logika, merupakan sebuah proses lain. Sedangkan berfikir
pendidik untuk dan mencari yang terarah dan jelas yang kreatif merupakan kegiatan
Judul: memilih metode alternative imajinatif digunakan dalam kegiatan mental yang memupuk ide-
Contekstual yang akan dari ide-ide mental seperti memecahkan ide asli dan pemahaman-
Teaching & digunakan dalam konvensional , masalah, mengambil pemahaman baru. Berfikir
Learning, pembelajaran. memberi anak-anak keputusan, membujuk, kritis dan kreatif
California. muda sebuah rute menganalisis asumsi, dan memungkinkan siswa untuk
yang jelas di tengah melakukan penelitian ilmiah mempelajari masalah secara
carut-marut pada sistematis, menghadapi
zaman teknologi saat berjuta tantangan dengan
ini. Berfikir kritis cara yang terorganisasi,
merupakan sebuah merumuskan pertanyaan
proses yang terarah inovatif, dan merancang
dan jelas yang solusi orisinal. Sehingga
digunakan dalam dapat dikatakan bahwa
kegiatan mental berfikir kritis dan kreatif
seperti memecahkan tidak dapat dipisahkan.
masalah, mengambil
keputusan, membujuk,
menganalisis asumsi,
dan melakukan
penelitian ilmiah.
(D’Arcangelo, 2000)
bahwa anak-anak
lebih kompoten dan
dapat belajar lebih
banyak daripada yang
telah diperkirakan
dalam teori-teori. Sala
satu yang paling
menakjubkan dari
anak-anak adalah
keterbuakan mereka
pada informasi baru
dan kemamuan
mereka untuk
berubah. Apabila
anak-anak diberi
kesempatan untuk
menggunakan
pemikiran dalam
tingkatan yang lebih
tinggi di setiap
tingkat kelas, pada
akhirnya mereka akan
terbiasa membedakan
antara kebenaran dan
kebohongan,
penampilan, dan
kenyataan, fakta, dan
opini, pengetahuan
dan keyakinan.
Secara alami mereka
akan membanguan
argument dengan
menggunakan bukti
yang dapat dipercaya
dan logika yang
masuk akal.
Penulis: Textbook Ryder (1986) Mendeskripsikan Analisis Teori: Indikator – indicator
Dr.Muh.Tawil, Keterampilan berfikir Kompleks Berdasarkan teori yang berpikir kritis yang
M.Si, M.Pd dan berpikir kritis merupakan berfikir terdapat pada kolom landasan sesuai dengan
Prof. Dr. Liliasari, sangat penting kritis dalam teori, maka dapat pembelajaran IPA
M.Pd dalam aktivita- pembelajaran IPA dikemukakan bahwa adalah:
aktivitas harian Berpikir kompelks meliputi 1. Mengidentifikasi/
Tahun: 2013 manusia dan keterampilan berpikir Kritis Merumuskan
hanya pribadi- (critical Thinking) dalam pertanyaan atau
Judul: pribadi yang impelementasi pembelajaran masalah
Berpikir Kompleks cakap yang IPA (Fisika,Biologi,dan 2. Mengidentifikasi
dan memiliki Kimia) kesimpulan
Implementasinya kemampuan 3. Menjawab pertanyaan
dalam untuk tentang mengapa dan
pembelajaran IPA berkembang. pertayaan yang
Liliasari (2005) bersifat fakta
Sumber: mengemukaka 4. Menyesuaikan dengan
Badan Penerbit n berpikir sumber
UNM kritis untuk 5. Melaporkan
menganalisis berdasarkan
argument dan pengamatan
memunculkan 6. Menginterpretasikan
wawasan pertanyaan
terhadap tiap- 7. Meneliti
tiap makna dan 8. Menerapkan prinsip
interpretasi, rumus
untuk 9. Menentukan strategi
mengembangk terdefenisi
an pola pikir 10. Mengidentifikasi
yang kohensif asumsi dari alas an
dan logis, yang tidak
memahami dikemukakan
asumsi dan 11. Merumuskan masalah
bias mendasari Menggunakan strategi
tiap- tiap logis
posisi.
Dharma (2008)
Berpikir adalah
manipulasi
data, fakta ,
dan informasi
untuk
membuat
keputusan
berperilaku.