Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
1. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN
KONSTRUKSI...........................................................................................................................
1.1 Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi.................................................................
2. RANCANGAN KONSEPTUAL RENCANA KESELAMATAN KERJA (RKK)..................
2.1 Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko..........................................................................
2.2 Peraturan Perundang – Undangan dan Standar.....................................................................
Tabel 2.3 Penjelasan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko............................................
2.3 Sasaran dan Program Pengawasan..........................................................................................
3. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI..................................................................
3.1 Kompetensi.................................................................................................................................
4. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI.......................................................................
4.1 Struktur Organisasi....................................................................................................................
4.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi.....................................................................................
5. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI...................................................
LAMPIRAN
1. Prosedur dan Contoh Formulir Pelaksanaan Konstruksi
2. Protokol Pencegahan COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
3. Contoh Lembar Pengawasan Keselamatan Konstruksi

i
1.1 KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN
KONSTRUKSI
1.2 Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
Lembar pakta komitmen keselamatan konstruksi CV/PT .....sebagai berikut:

KOMITMEN RENCANA AKSI KESELAMATAN KOSNTRUKSI


CV/PT .....
CV/PT .....sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi berkomitmen melaksanakan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi berkeselamatan pada pelaksanaan
Paket Pekerjaan ..... demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan:
a. Pemenuhan ketentuan Keselamatan Konstruksi telah sesuai dengan Dokumen
RKK;
b. Pengawasan mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. Pengawasan pelaksanaan berdasarkan kesesuaian standar dan desain;
d. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP); dan
e. Menggunakan tenaga kerja yang berkompeten dan bersertifikat.

1.3 RANCANGAN KONSEPTUAL RENCANA KESELAMATAN KERJA (RKK)


3.1 Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
Pelaksanaan kegiatan konstruksi memiliki beragam risiko bagi keselamatan pekerja.
Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko diperlukan untuk meminimalisir
kecelakaan kerja sehingga pekerja terhindar dari bahaya ketika melakukan
pekerjaan kosntruksi. Identifikasi bahaya dan pengendalian resiko terhadap
pekerjaan Pengendalian Banjir Kali Gelis dapat dilihat pada Tabel 2.1.

1
Tabel 2.1 Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko

No Uraian Kegiatan Identifikasi Bahaya Dampak/Risiko Pengendalian Risiko


1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 Mobilisasi dan  Kecelakaan  Luka ringan  Kontrol kendaraan
demobilisasi  Terguling sampai secara berkala
berat/meningga  Kendalikan
l kecepatan
kendaraan
 Pengangkutan
sesuai kapasitas
kendaraan/alat

1-02 Pemeliharaan  Kecelakaan lalu  Luka ringan  Pengawasan dan


jalan kerja lintas dan macet sampai perbaikan jalan
berat/meningga kerja
l  Pemberian rambu-
 Macet rambu lalu lintas

1-03 Pembuatan  Tertimpa alat kerja  Luka ringan  Penggunaan APD


direksi keet, los dan material sampai lengkap
keja, dan gudang  Tersengat listrik berat/meningga  Menyediakan APAR
akibat korsleting l  Cek kesiapan
listrik  Kebakaran peralatan
 Terjadi kebakaran
akibat korsleting

1-04 Pengadaan  Tertimpa rambu-  Luka ringan  Penggunaan APD


SMK3 rambu sampai lengkap
berat/meningga
l

2 PEKERJAAN DRAINASE
a. Pekerjaan Normalisasi Saluran
2-01 Galian dengan  Tertimpa material  Luka ringan  Penggunaan APD
Excavator  Galian runtuh sampai lengkap
 Tebing longsor berat/meningga  Dinding turap
l  Memberi rambu-
rambu

2-02 Buangan hasil  Tertimpa hasil  Luka ringan  Penggunaan APD


galian sejauh 0 – material buangan sampai lengkap
100 m  Tertabrak alat berat berat/meningga  Memberi rambu-
l rambu
 Tumpukan buangan
hasil galian tidak
boleh terlalu lama

2-03 Buangan hasil  Tertimpa hasil  Luka ringan  Penggunaan APD


galian sejauh 100 material buangan sampai lengkap
m – 1 km  Tertabrak alat berat berat/meningga  Memberi rambu-

2
No Uraian Kegiatan Identifikasi Bahaya Dampak/Risiko Pengendalian Risiko
l rambu
 Tumpukan buangan
hasil galian tidak
boleh terlalu lama

2-04 Buangan hasil  Tertimpa hasil  Luka ringan  Penggunaan APD


galian sejauh 1 – material buangan sampai lengkap
3 km  Tertabrak alat berat berat/meningga  Memberi rambu-
l rambu
 Tumpukan buangan
hasil galian tidak
boleh terlalu lama

2-05 Buangan hasil  Tertimpa hasil  Luka ringan  Penggunaan APD


galian sejauh 3 – material buangan sampai lengkap
5 km  Tertabrak alat berat berat/meningga  Memberi rambu-
l rambu
 Tumpukan buangan
hasil galian tidak
boleh terlalu lama

b. Pekerjaan Precast
2-06 Galian dengan  Tertimpa material  Luka ringan  Penggunaan APD
Excavator  Galian runtuh sampai lengkap
 Tebing longsor berat/meningga  Dinding turap
l  Memberi rambu-
rambu

2-07 Pengadaan dan  Tertusuk/tergores  Luka ringan  Penggunaan APD


pemasangan  Tertimpa material sampai lengkap
Precast pabrikasi  Tertabrak/terlindas berat/meningga  Pemasangan
alat berat l sesuai SOP
 Memberi instruksi
kerja

c. Pekerjaan Beton
2-08 Pembesian  Tertusuk/tergores/  Luka ringan  Penggunaan APD
terpotong sampai lengkap
 Tertimpa material berat/meningga  Memberi instruksi
 Tersengat arus listrik l kerja
 Terkena mesin  Ujung besi ditutup
 Kebakaran karena  Menyediakan APAR
korsleting  Beri
topangan/stud/steg
er

2-09 Bekisting  Tertusuk/tergores/  Luka ringan  Penggunaan APD


terpotong sampai lengkap
 Bekisting jebol berat/meningga  Memberi instruksi
l kerja

3
No Uraian Kegiatan Identifikasi Bahaya Dampak/Risiko Pengendalian Risiko
 Rangka bekisting
harus memadai

2-10 Pekerjaan Beton  Tertabrak/terlindas  Luka ringan  Penggunaan APD


Readymix alat berat sampai lengkap
 Tertimpa material berat/meningga  Memberi instruksi
 Iritasi kulit l kerja
 Terkena beton  Memberi rambu-
rambu
 Cek alat

3-16 Bobokan  Mata terkena butiran  Luka ringan  Penggunaan APD


kecil beton sampai sedang lengkap
 Kaki tergores  Memberi instruksi
kerja
 Memberi rambu-
rambu

2-11 Lantai kerja beton  Kaki terperosok  Luka ringan  Penggunaan APD
readymix K100 sampai sedang lengkap
 Memberi instruksi
kerja

Tabel 2.2 Penjelasan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko

Uraian Kegiatan : 1. Mobilisasi dan demobilisasi


2. Pemeliharaan jalan kerja
3. Pembuatan direksi keet, los kerja, dan gudang
4. Galian dengan excavator
5. Buangan hasil galian sejauh 0 – 100 m
6. Buangan hasil galian sejauh 100 – 1 km
7. Buangan hasil galian sejauh 1 – 3 km
8. Buangan hasil galian sejauh 3 – 5 km
9. Timbunan tanah dipadatkan
10. Pengadaan dan pemasangan Pabrikasi
11. Pembesian
12. Bekisting
13. Pekerjaan beton
14. Bobokan
15. Lantai kerja beton readymix K100

4
Identifikasi Bahaya : 1. Kemungkinan pekerja terkena alat-alat / benda tajam,
2. Kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas dengan
pengguna jalan umum dan kemungkinan terjadi
kecelakaan terhadap pekerja yang berkaitan dangan
mobilisasi alat berat, hingga tertimpa alat berat.
3. Kemungkinan pekerja tertimpa minipile
4. Kemungkinan pekerja tertabrak alat berat
5. Kemungkinan pekerja tergores/tertusuk
6. Kemungkinan tebing longsor
Dampak / Risiko : Dalam segala kegiatan / tindakan yang dilakukan manusia
dalam beraktivitas sebagai makhluk sosial tentunya tidak
lepas dari risiko yang diakibatkan dari kegiatan yang
dilakukan.
Begitu juga dalam kegiatan yang berkaitan dengan
konstruksi, risiko terhadap para pekerja yang terlibat
dalam serangkaian aktivitasnya sudah pasti kemungkinan
itu ada.
Dampak / risiko yang biasa didapati dalam menjalankan
aktivitas sebagai pekerja dalam kegiatan konstruksi antara
lain mulai dari luka ringan, luka berat, cacat hingga
kematian.
Pengendalian Risiko : Untuk menghindari atau meniadakan segala dampak /
risiko yang ditimbulkan dari serangkaian kegiatan
pengawasan konstruksi pada Pekerjaan ..... ini telah
diantisipasi dengan pemenuhan kelengkapan peralatan
keamanan sesuai yang telah ditentukan dan disyaratkan.
Beberapa prosedur yang diterapkan dalam rangka
menghindari dampak / risiko dalam kegiatan pengawasan
konstruksi selama pelaksanaan kegiatan antara lain :
1. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) bagi para
pekerja yaitu terdiri dari Rompi, helm, safety shoes dan
sarung tangan pada setiap macam pekerjaan selama
kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
2. Terkait dengan pengoperasian alat berat, berikut
adalah yang perlu diperhatikan :
- Usahakan posisi pekerja berada diluar manuver alat
berat.
- Pemasangan rambu-rambu di tempat strategis dan
menugaskan pelaksana K3 mendampingi operator
dan helper .
- Pengadaan rambu peringatan dan rambu pengarah.
- Menempatkan tenaga pengatur traffic dan
memperhatikan area blind spot alat berat.

5
- Memastikan operator memiliki ijin atau sertifikat
dalam pengoperasian alat berat.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
operator.
- Diharuskan melewati jalan sesuai traffic
management yang direncanakan.
3. Pengendalian terhadap dampak / risiko terkait dengan
pekerjaan tanah antara lain :
- Pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja.
- Penempatan seseorang atau petugas untuk
mengawasi atau memberi aba-aba pergerakan
excavator sehingga area disekitar aman.
- Menggunakan peralatan kerja yang baik dan yang
masih layak dipergunakan sesuai fungsinya.
- Menjaga jarak aman tiap pekerja saat melakukan
pekerjaan galian.
4. Begitu juga dalam pekerjaan pemancangan minipile,
menggunakan peralatan kerja dengan kondisi baik dan
layak sebagaimana sesuai fungsinya, pemasangan
rambu-rambu keselamatan, pengaturan posisi pekerja
yang aman sesuai dengan keahliannya masing-
masing.
5. Untuk pekerjaan beton, pekerja menggunakan
peralatan yang baik sesuai dengan fungsinya dan
sesuai dengan macam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, pemasangan rambu-rambu keselamatan
kerja dan dilakukan pembekalan sebelum memulai
pekerjaan.
6. Dalam pelaksanaan kegiatan pembesian para pekerja
menggunakan peralatan yang baik sesuai fungsinya,
menjaga jarak aman tiap pekerja saat melakukan
pemotongan, fabrikasi dan pemasangan besi.
Penempatan lokasi kegiatan pembesian haruslah di
lokasi yang aman dan bebas dari ketersinggungan dari
kegiatan-kegiatan yang lain.
7. Mengingat kegiatan pemasangan dan bongkaran
bekisting melibatkan material kecil seperti paku dan
lainnya, oleh karena itu para pekerja perlu berhati-hati.
Para pekerja menggunakan peralatan yang baik dan
layak sebagaimana fungsinya dan dilakukan
pembekalan sebelum memulai kegiatan.

6
3.2 Peraturan Perundang – Undangan dan Standar
Pelaksanaan kegiatan konstruksi haruslah mengacu pada peraturan perundang-
undangan maupun persyaratan-persyaratan lain yang berlaku. Tabel 2.3
menunjukkan peraturan perundang-undangan dan standar yang digunakan sebagi
acuan dalam pekerjaan Pengendalian Banjir Kali Gelis.

Tabel 2.3 Penjelasan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko


Peraturan Perundangan &
No. Metode Pelaksanaan Persyaratan Lainnya Yang Menjadi
Acuan
Pt T-39-2000-A tentang Tata Cara
1. Penggalian pada pekerjaan tanah
Penggalian pada Pekerjaan Tanah
Pt T-41-2000-A tentang Tata Cara
Penimbunan dan bahan urugan pada
2. Penimbunan dan Bahan Urugan pada
pekerjaan tanah
Pekerjaan Tanah
Pt T-44-2000-A tentang Tata Cara
Pemadatan tanah pada pekerjaan
3. Pemadatan Tanah pada Pekerjaan
tanah
Tanah
RPT0 Vol. I Bagian-4 tentang
4. Pekerjaan beton dan bekisting
Pekerjaan Beton dan Bekisting
SNI 0225:2011 tentang Persyaratan
5. Instalasi listrik
Umum Instalasi Listrik

3.3 Sasaran dan Program Pengawasan


Dalam aktivitas pengawasan pelaksanaan konstruksi sesuai tahapan pekerjaan
konstruksi, identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang dilakukan memiliki
sasaran yang hendak dicapai dan program pengawasan agar sasaran yang
dikehendaki tercapai. Sasaran dan program pengawasan dalam pekerjaan
Pengendalian Banjir Kali Gelis dapat dilihat pada Tabel 2.4.

7
Tabel 2.4 Sasaran dan Program Pengawasan
No Uraian Kegiatan Sasaran Program Pengawasan
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 Mobilisasi dan  Bahan dan peralatan  Memastikan bahan
demobilisasi konstruksi sesuai dan peralatan
spesifikasi dapat konstruksi sesuai
termobilisasi dan spesifikasi
terdemobilisasi
1-02 Pemeliharaan  Kondisi jalan tetap seperti  Memastikan jalan
jalan kerja semual sehingga mobilitas kerja dalam kondisi
masyarakat sekitar tidak baik
terganggu serta lalu lintas
material, alat, dan tenaga
kerja ke lokasi pekerjaan
menjadi mudah dan
terjamin keselamatannya
1-03 Pembuatan  Direksi keet yang terdiri  Memastikan direksi
direksi keet, los dari kantor, ruang rapat, keet tersedia sesuai
keja, dan gudang, barak pekerja, spesifikasi teknis
gudang rumah genset, dan toilet
tersedia
1-04 Pengadaan  Zero acccident  Menyiapkan Rencana
SMK3 Keselamatan
Konstruksi
2 PEKERJAAN DRAINASE
a. Pekerjaan Galian
2-01 Galian dengan  Galian tanah sesuai  Memastikan galian
Excavator dengan syarat-syarat tanah sesuai dengan
teknis dan gambar syarat-syarat teknis
dan gambar
2-02 Buangan hasil  Permukaan lokasi  Memberi persetujuan
galian sejauh 0 – disposal terlihat rata dan lokasi disposal dan
100 m seragam memastikan
permukannya rata
dan seragam
2-03 Buangan hasil  Permukaan lokasi  Memberi persetujuan
galian sejauh disposal terlihat rata dan lokasi disposal dan
100 m – 1 km seragam memastikan
permukannya rata
dan seragam
2-04 Buangan hasil  Permukaan lokasi  Memberi persetujuan
galian sejauh 1 – disposal terlihat rata dan lokasi disposal dan
3 km seragam memastikan
permukannya rata
dan seragam
2-05 Buangan hasil  Permukaan lokasi  Memberi persetujuan
galian sejauh 3 – disposal terlihat rata dan lokasi disposal dan
5 km seragam memastikan
permukannya rata
dan seragam
b. Pekerjaan Precast
2-06 Galian dengan  Galian tanah sesuai  Memastikan galian
Excavator dengan syarat-syarat tanah sesuai dengan

8
No Uraian Kegiatan Sasaran Program Pengawasan
teknis dan gambar syarat-syarat teknis
dan gambar
2-07 Pengadaan dan  Bronjong terpasang  Memastikan bronjong
pemasangan sesuai dengan spesifikasi terpasang sesuai
precast pabrikasi teknis dengan mutu yang dengan spesifikasi
bagus teknis dengan mutu
yang bagus
c. Pekerjaan Beton
2-08 Pembesian besi  Ukuran panjang, diameter  Memastikan ukuran
ulir dan mutu besi ulir sesuai panjang, diameter
dengan spesfikasi teknis dan mutu besi ulir
sesuai dengan
spesfikasi teknis
2-09 Pembesian besi  Ukuran panjang, diameter  Memastikan ukuran
polos dan mutu besi polos panjang, diameter
sesuai dengan spesfikasi dan mutu besi polos
teknis sesuai dengan
spesfikasi teknis
2-10 Bekisting  Bekisting terpasang  Memastikan bekisting
dengan kokoh sehingga terpasang dengan
dapat mencetak beton kokoh sehingga dapat
sesuai dengan spesifikasi mencetak beton
teknis sesuai dengan
spesifikasi teknis
2-11 Pekerjaan Beton  Mutu beton sesuai dengan  Memstikan mutu
Readymix spesifikasi teknis beton sesuai dengan
spesifikasi teknis
2-12 Bobokan  Minipile terbobok sesuai  Memastikan minipile
spesifikasi teknis terbobok sesuai
spesifikasi teknis
2-13 Lantai kerja  Lantai kerja terpasang  Memastikan lantai
beton readymix sesuai spesifikasi teknis kerja terpasang
K100 sesuai spesifikasi
teknis

9
1.4 DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
4.1 Kompetensi
a. Daftar Personel
Personel yang terlibat dalam Pekerjaan ..... adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Personel Pengawasan Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
No Jabatan Jumlah Personel
1 Supervision Engineer / Team 1
Leader
2 Inspection Engineer 1
3 Quality Engineer 1
4 Quantity Engineer 1
5 HSE 1
6 Asisten Inspection Engineer 2
7 Asisten Quality Engineer 1
8 Asisten Quantity Engineer 1
9 Asisten HSE 1
10 Juru Gambar 1

b. Sertifikat Personel
Personel yang terlibat dalam Pekerjaan ..... adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sertifikat Personel Pengawasan Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Jabatan Sertifikat
Supervision Ahli Teknik Sumber Daya Air
Engineer / Team
Leader
Inspection Engineer Ahli Teknik Sumber Daya Air
Quality Engineer Ahli Teknik Sumber Daya Air
Quantity Engineer  Ahli Manajemen Konstruksi
 Ahli Geodesi
HSE Ahli K3 Konstruksi

1.5 OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


5.1 Struktur Organisasi
Setiap personel memiliki peran dalam mewujudkan keselamatan konstruksi. Berikut
tugas dan tanggung jawab personel pada Pekerjaan .....

10
Tabel 4.1 Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Konstruksi

No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab


1. Supervision a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
Engineer/Team
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran/ rekayasa
Leader
lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan
cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci
lainnya;
b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum;
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana
menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan;
d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material;
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap
hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan
dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat
waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal
itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran

11
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer;
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diizinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
i. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-
sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekerjaan;
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO);
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar
kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,
yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat
laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
n. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu
dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan Pelaksana;
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi
lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
p. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat

12
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
layanan jalan dan lainnya.

2. Inspection a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan


Engineer
pelaksanaan di lapangan;
b. Mengarahkan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja;
c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana;
d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan
dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal,
semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book)
serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan); dan
f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh
Pelaksana.
3. Quality Engineer a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di
lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium
lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian
sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium
yang ada sudah siap dioperasikan;
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan
segera secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat
pada material atau mutu pekerjaannya;
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
serta menyerahkannya kepada Supervision Engineer
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya

13
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum
yang ditetapkan spesifikasi;
f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi;
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama
bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer kepada PPK, laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian di lapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
h. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
i. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan;
j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji
mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian; dan
l. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan
(jika diperlukan).
4. Quantity a. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
Engineer
pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
b. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan
di lapangan, serta selalu memberikan informasi tentang
rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer;
c. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
d. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari
Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya
serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di

14
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
laboratorium;
e. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus
pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada
Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
f. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Supervision Engineer pada hari itu juga;
g. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
h. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga
kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian kejadian
khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK
setiap hari setelah selesai kerja;
i. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus
terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk
membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebut;
j. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan;
k. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan;
l. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan
masukan yang disampaikan kepada PPK;
m. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil

15
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan
n. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.
5. HSE a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini terrnasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan
kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya
preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan
untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan
kerja;
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja;
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.
6. Asisten Memiliki tugas dan tanggung jawab tetapi tidak terbatas untuk
Inspection
mendukung tugas tenaga Inspection Engineer.
Engineer
7. Asisten Quality Memiliki tugas dan tanggung jawab tetapi tidak terbatas untuk
Engineer
mendukung tugas tenaga Quality Engineer.
8. Asisten Quantity Memiliki tugas dan tanggung jawab tetapi tidak terbatas untuk
Engineer
mendukung tugas tenaga Quantity Engineer.
9. Asisten HSE Memiliki tugas dan tanggung jawab tetapi tidak terbatas untuk
mendukung tugas tenaga Health, Safety and Enviroment (HSE)
Engineer.
10. Juru Gambar Memiliki tugas dan tanggung jawab membuat gambar review
desain serta bertanggung jawab atas tugas pembuatan gambar

16
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
yang diberikan dan menyelesaikannya tepat waktu.

5.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi


Pengelolaan keselamatan konstruksi memuat prosedur dan/ atau instruksi kerja
pengawasan pada proses pelaksanaan konstruksi. Prosedur yang digunakan dalam
pelaksanaan konstruksi dapat dilihat pada Lampiran 1. Selain prosedur pelaksanaan
pada Lampiran 1, keselamatan konstruksi pelaksanaan Pengendalian Banjir Kali
Gelis juga mengacu pada Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 mengenai
Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi pada Lampiran 2.

1.6 EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Memuat Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan terkait Penerapan RKK. Isi Laporan
Hasil Pelaksanaan Pekerjaan sekurang-kurangnya mencakup lembar pengawasan
dan formulir izin kerja yang telah ditandatangan. Contoh lembar pengawasan dan
formular izin kerja dapat dilihat pada Lampiran 3.

17

Anda mungkin juga menyukai