Anda di halaman 1dari 7

TOPIK 1

KECERDASAN DIGITAL

Kecerdasan Digital
Sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk patuh dengan aturan dan himbauan
pemerintah dalam masa wabah COVID-19, peserta KKN-PPM USU 2021 bersama
masyarakat, aparatur kampung/desa/daerah tetap dapat terlibat bersama-sama melakukan
kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk memahami bahaya, pencegahan penularan, dan
pemutusan rantai penyebaran COVID-19 secara digital. Dengan kemampuan yang mumpuni
tentang ragam fasilitas digital, peserta KKN-PPM USU 2021 juga dapat terlibat berperan aktif
untuk melakukan upaya peningkatan ketahanan ekonomi, pangan, sosial, pendidikan dan
budaya masyarakat serta memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia
dan sumber daya alam yang ada di kampung/desa/daerah untuk menjadi kampung/desa/daerah
yang tangguh dan mandiri meskipun dalam masa wabah COVID-19.
Dalam penerapannya, himpunan kemampuan sosial, emosional dan kognitif yang
memungkinkan peserta KKN-PPM USU 2021 untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi
dengan tuntutan kehidupan digital menjadi sebuah kebutuhan. Kecerdasan digital (digital
quotient) adalah solusinya. Kecerdasan ini terdiri dari 8 komponen, yaitu identitas,
pemanfaatan, keselamatan, keamanan, kecerdasan emosional, komunikasi, literasi, dan hak
digital.
1. Identitas Digital
Kemampuan untuk membuat dan mengelola identitas dan reputasi online.
2. Pemanfaatan Digital
Kemampuan untuk menggunakan perangkat dan media digital termasuk kontrol untuk
mencapai keseimbangan yang sehat antara kehidupan online dan offline.
3. Keselamatan Digital
Kemampuan untuk mengelola risiko secara online.
4. Keamanan Digital
Kemampuan untuk mendeteksi ancaman cyber.
5. Kecerdasan Emosional
Kemampuan untuk berempati dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain
secara daring.
6. Komunikasi Digital
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam menggunakan teknologi
dan media digital.
7. Literasi Digital
Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi dan membuat
konten sebaik kompetensi dalam berpikir komputasi.
8. Hak Digital
Kemampuan untuk memahami dan menjunjung tinggi hak-hak pribadi dan hukum
termasuk hak untuk privasi, kekayaan intelektual, kebebasan berbicara dan
perlindungan dari ujaran kebencian.

Kecerdasan digital sendiri merupakan bagian dari kewarganegaraan digital, yang dapat
didefinisikan sebagai norma-norma yang sesuai, serta perilaku yang bertanggung jawab dalam
penggunaan teknologi informasi. Hal ini mengacu pada warga negara yang dapat menggunakan
internet secara teratur dan efektif. Dalam kualifikasi sebagai warga digital, seseorang biasanya
harus memiliki keterampilan yang luas, pengetahuan, dan akses menggunakan internet melalui
komputer, ponsel, ataupun perangkat teknologi informasi lainnya untuk berinteraksi dengan
publik.
Etika kewarganegaraan/kewargaan digital mencakup: menggunakan kata-kata yang tepat
dan sesuai dengan etika kesopanan dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam
sebuah update-an status yang bertujuan untuk menjatuhkan suatu pihak tertentu atau membuat
status yang mengarah pada provokasi, tidak membagikan informasi yang bersifat privasi
kepada publik, dan tidak mengakses website yang tidak pantas atau berisi konten yang negatif.
Adapun tujuan dari kecerdasan digital yang dimaksud dalam lingkup KKN-PPM USU
2021 adalah:
1. Menghindari penyalahgunaan media sosial, mulai dari curahan hati pribadi,
pencemaran nama baik, dan juga ujaran kebencian.
2. Memajukan inovasi digital dan kemudahan akses internet saat ini masih belum diiringi
dengan kualitas sumber daya manusia.
3. Membangun kontribusi dalam menumbuhkan citra positif Indonesia di mata
internasional. Salah satu yang bisa digunakan adalah dengan pendekatan melalui media
sosial yang banyak dipakai oleh generasi milenial untuk semakin intens dalam
komunikasi dan lebih mudah dalam melakukan interaksi internasional.
4. Meningkatkan ketahanan ekonomi, pangan, sosial, pendidikan dan budaya masyarakat
serta memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia dan sumber
daya alam yang ada di kampung/desa/daerah untuk menjadi kampung/desa/daerah
yang tangguh dan mandiri meskipun dalam masa wabah COVID-19 melalui KKN-
PPM USU 2021.

Apa itu Infografis


Pengertian dari infografis adalah media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, serta
dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti gambar, ilustrasi, grafik, dan tipografi.
Infografik atau dalam bahasa inggris berasal dari kata infographic, juga sangat identik dengan
penambahan data dalam bentuk angka yang dikemas dalam berbagai paduan warna desain yang
menarik. Hal tersebut dapat membuat konten anda menjadi lebih interaktif, estetik, dan atraktif
di mata pembaca. Terdapat beberapa pembagian jenis dari infografis itu sendiri. Setiap
pembagiannya disesuaikan dengan konten yang akan disajikan. Berikut merupakan beberapa
penjelasannya.
1. Statis
Jenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Dimana, infografis disajikan dalam bentuk
yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak. Bentuk visual statis hanya
memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang dapat menjelaskan suatu konten
atau topik yang akan anda bahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk
memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas
dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan tidak berbelit jika menggunakan
metode ini.
2. Animasi
Jenis yang kedua, yaitu bentuk animasi bergerak. Di dalam sebuah animasi sendiri memuat
beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan digabungkan dengan
konsep yang sesuai dengan kebutuhan konten atau bisnis anda.
Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi dan tiga
dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat anda temukan pada platform Youtube,
maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan platform Youtube
untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital yang
memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang bersifat
edukatif maupun bisnis. Jadi, anda dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial
untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Jenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis statis dan
animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana dapat melakukan
interaksi langsung kepada data yang telah tersaji.
Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman ataupun juga
dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk membuat sebuah media
interaktif.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang ditampilkan
dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga, informasi tersebut
ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak dan user dapat mengakses
data dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.

Berikut ini merupakan tutorial dalam mengembangkan sebuah media infografis dengan mudah.
1. Menentukan topik bahasan
Langkah pertama untuk membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik atau
tujuan awal konten sesuai dengan kebutuhan produk bisnis anda. Sebelum anda membuat
desain atau layout, anda harus mempersiapkan dengan matang konsep awal dalam
pembuatan ide terlebih dahulu.
Pastikan untuk melakukan riset mengenai target user yang akan anda tuju. Kemudian, anda
juga harus memperkirakan, apakah infografis yang akan dibuat memiliki tingkat relevansi
yang tinggi di masa sekarang atau tidak. Hal tersebut dapat menentukan dari trafik yang
akan anda dapatkan nantinya.
2. Menentukan audiens atau target user
Langkah yang kedua, anda harus memfokuskan pada target audiens sesuai dengan
kebutuhan konten. Anda juga dapat menentukan beberapa elemen untuk menentukan
audiens secara spesifik. Misalnya saja dapat ditentukan berdasarkan gender, usia, profesi,
latar belakang pendidikan, hingga domisili.
Dengan menentukan target yang lebih spesifik, maka dapat meningkatkan
keberhasilan campaign dari konten anda agar lebih sesuai dengan target user yang dicapai.
Tentu saja, dalam penyajian infografis bagi anak muda dengan orang yang lebih tua sangat
berbeda jika dilihat dari sisi struktur elemen seperti warna, font, animasi, ataupun ilustrasi.
3. Mengumpulkan data dan sumber referensi
Langkah yang ketiga, setelah berhasil menyusun topik dan menentukan audiens, selanjutnya
adalah mengumpulkan sumber informasi dan referensi terkait pembuatan sebuah konten.
Anda dapat memanfaatkan berbagai media atau platform untuk mencari berbagai sumber
informasi dan insight melalui internet, buku, jurnal, artikel, maupun sumber informasi
berbasis website maupun data asli di lapangan. Di zaman yang serba teknologi ini, kita dapat
menggunakan berbagai cara, tidak hanya secara konvensional saja, namun juga dapat
dilakukan online.
4. Memvisualisasikan data ke dalam infografik
Langkah yang berikutnya adalah dengan mengimplementasikan data dalam bentuk visual
sehingga membentuk sebuah struktur infografis yang terstruktur. Pada tahap ini, kami
merekomendasikan anda untuk menggunakan metode ICCORE.
Metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore) dapat
anda implementasikan untuk memvisualisasikan data anda. Berikut beberapa keterangan
mengenai metode tersebut.
• Inform
Pastikan data dapat menyampaikan pesan penting dari konsep yang anda kembangkan.
• Compare
Suatu data dapat dibandingkan antara konteks satu dengan konteks yang lain, dapat
berupa diagram batang, garis, dan lain sebagainya.
• Change
Pada kategori ini, konten dapat berisikan perubahan data, kronologi, hingga cerita
mengenai produk, perusahaan atau personal brand dari waktu ke waktu.
• Organize
Selanjutnya, kategori ini digunakan untuk menunjukkan informasi seputar ranking, pola,
atau siklus yang saling berurutan. Anda dapat menggunakan diagram flowchart, tabel,
maupun mind mapping.
• Relationship
Berikutnya, data juga dapat menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu
konteks. Contoh penggunaanya dapat berupa scatter plot maupun multi-series plot.
• Explore
Kategori yang terakhir, pengguna dapat mengeksplorasi atau menjelajahi infografis anda
secara lebih detail untuk menambah wawasan yang lebih mendalam.
5. Merancang struktur grid layout
Langkah yang kelima, yaitu menentukan rancangan grid layout. Tujuan untuk pembuatan
sebuah grid adalah menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen seperti, teks, gambar,
ilustrasi, dan elemen yang lain.
Dalam membuat sebuah layouting, pastikan untuk menyesuaikan dengan kondisi perilaku
user dalam membaca informasi anda. Gunakan struktur grid untuk membantu dalam
penyusunan elemen agar audiens lebih mudah dalam membaca dan memahami konten yang
anda buat.
6. Menggunakan template
Menciptakan sebuah desain infografis mulai dari nol hingga tahap akhir mungkin
membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar. Namun, hal tersebut dapat diatasi
dengan cara menggunakan berbagai template gratis yang telah disajikan di berbagai
platform website design template.
Dengan adanya template, sangat memudahkan pengembang dalam membuat desain lebih
cepat dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan konten yang digunakan.
Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki keselarasan dengan struktur grid yang
telah dibuat sebelumnya.
7. Menambahkan style pada desain
Dan langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk memberikan kesan
menarik dan menguatkan desain dari infografis anda. Dalam pembuatan style, pastika untuk
memperhatikan setiap elemen visual seperti teks, gambar, warna, tombol, dan elemen lain
supaya dapat memudahkan pembaca dalam memahami konten tersebut.

Berikut ini merupakan beberapa platform website untuk membantu anda dalam proses
perancangan desain infografis yang menarik dan juga interaktif.
1. Canva infographic maker
Canva merupakan tools online yang sering digunakan untuk membuat brosur hingga
slide presentasi. Anda dapat menggunakan Canva untuk membuat infografis dengan
lebih cepat dan mudah. Tools ini dapat anda gunakan secara gratis dengan
mendaftarkan akun terlebih dahulu.
2. Piktochart
Piktochart adalah pilihan terbaik untuk membuat berbagai macam infografis yang
berbeda. Anda juga dapat membuat dengan berbagai format yang berbeda, mulai dari
ukuran poster, powerpoint, hingga laporan.
3. Infogram
Dalam platform website Infogram digunakan untuk membuat template infographics
sederhana dan mudah untuk digunakan. Infogram merupakan pilihan yang tepat untuk
membuat data statistik.
4. Vizualize
Vizualize merupakan platform website untuk mengolah dan merancang infographic
dengan tipe yang berbeda. Website ini juga mempunyai fitur untuk membuat sebuah
resume atau CV dengan format yang lebih advanced, dan kreatif.
5. Venngage
Venngage memiliki fitur yang hampir sama dengan Canva. Anda dapat
mengembangkan desain poster, laporan, promosi, hingga infographic melalui platform
ini. Opsi lain dari website ini juga menyediakan beberapa kategori seperti statistik,
informasi, timeline, geografi, dan lain – lain.
6. Visme
Visme tergolong ke dalam tool online yang masih baru. Namun, memiliki berbagai fitur
yang lengkap seperti presentasi, mockup, banner, poster, infographic dan lain
sebagainya. Beberapa template telah tersedia dalam Visme, baik pada akun gratis,
maupun premium.
7. Biteable
Selain konten yang hanya berupa teks atau gambar saja, infographic juga tersedia dalam
format video. Anda dapat mencoba dengan memanfaatkan fitur pembuat klip video atau
animasi pendek dengan menerapkan berbagai multimedia yang ada.
Manfaat dari infografis
Pada pembahasan yang selanjutnya, masuk pada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaan infografis berikut ini.
1. Meningkatkan brand awareness
Infografis juga dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan brand
awareness dari produk bisnis anda. Dengan cara, menyisipkan logo brand perusahaan
anda supaya pembaca dalam mengenal dan mengetahui logo anda dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan optimalisasi SEO
Setelah banyak pembaca yang mengenal brand miliki anda, selanjutnya melakukan
optimasi SEO dengan tepat. Anda dapat mulai dengan memposting dan melakukan
promosi mengenai infografis tersebut. Tambahan backlink juga sangat bermanfaat
untuk mendukung performa dari SEO.
3. Mudah untuk dibagikan
Manfaat berikutnya adalah dapat membagikan infografis secara lebih mudah dengan
menempelkan pada blog atau artikel. Secara otomatis, pengunjung juga dapat
membagikannya melalui jejaring sosial yang sering digunakan, seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram.
4. Menumbuhkan minat membaca
Tampilan yang menarik juga dapat meningkatkan minat pembaca. Cara untuk
menumbuhkan hal tersebut dengan memperbaiki tampilan visual akan terlihat
lebih user friendly dan tidak membosankan saat dibaca.
5. Sebagai media promosi yang efektif
Audiens cenderung lebih menyukai konten yang dibuat lebih sederhana, namun konteks
yang dicapai sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya infographic, maka
membuka peluang untuk melakukan promosi secara lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai