Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENUTUP

Secara umum upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan


kesehatan di telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih ada beberapa
program kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan maupun
kekurangan dalam pencapaian upaya-upaya pembangunan kesehatan di Kabupaten
Ketapang selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :

6.1. Kesimpulan

a. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan angka kematian yang terjadi pada ibu
karena peristiwa kehamilan atau persalinan dan nifas. Pada tahun 2013
angka kematian ibu menurun menjadi 8 kasus atau sebesar 80.92/100.000
kelahiran hidup, lebih rendah dari pada target Kalimantan Barat tahun 2013
sebesar 102/100.000 kelahiran atau angka kematian ibu 102 per tahun,
sedangkan cakupan K4 Kabupaten Ketapang tidak mencapai target, hanya
sebesar 83,59 %, target Provinsi Kalimantan Barat sebesar 92%.
a. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013 tidak
mencapai target, hanya sebesar 60,65% sedangkan target Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 71,5%.
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2013 sebesar 95,45 %, lebih tinggi dari target Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 91%.
c. Cakupan pelayanan nifas Kabupaten Ketapang tahun 2013 tidak mencapai
target, hanya sebesar 70,57% sedangkan target Provinsi Kalimantan Barat
sebesar 86%.
d. Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani hanya sebesar 21,75%, lebih
rendah dari target Propinsi Kalimantan Barat sebesar 75%.

Profil Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun 2013


74
e. Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Ketapang pada tahun 2013 sebesar
10,8/1000 kelahiran hidup masih dibawah AKB Kalimantan Barat sebesar
31/1000 kelahiran hidup.
f. Cakupan desa UCI Kabupaten Ketapang tahun 2013 sebesar 79,01% lebih
rendah dari target UCI Provinsi Kalimantan Barat sebesar 95%
g. Cakupan pelayanan anak balita Kabupaten Ketapang tahun 2013 sebesar
71,2% lebih rendah dari target Provinsi Kalimantan Barat sebesar 83,0%.
h. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI usia 6-24 bulan pada
keluarga miskin Kabupaten Ketapang tahun 2013 sebesar 0%, sedangkan
target Provinsi Kalimantan Barat sebesar 100%.
i. Jumlah posyandu aktif tahun 2013 sebesar 98,4%, seiring dengan
menurunnya prevalensi gizi buruk dari 3,19 % (2012) menjadi 1,54 %(2013).
Status gizi kurang turun dari 8,8 % pada tahun 2012 menjadi 6,9 % pada
tahun 2013. Status gizi lebih turun dari 4,45 % menjadi 1,66 %. Sedang status
gizi baik mengalami peningkatan dari 83,51 % menjadi 89,91 %. Cakupan
balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebesar 97,7%, dengan target
Provinsi Kalimantan Barat sebesar 100%.
j. Cakupan ASI ekslusif tahun 2013 sebesar 24,10% lebih rendah dari target
Provinsi Kalimantan Barat sebesar 75%.
k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Kabupaten
Ketapang tahun 2013 sebesar 78,1% lebih rendah dari target Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 94%.
l. Cakupan KB aktif tahun 2013 sebesar 67,92% lebih rendah dari target
Provinsi Kalimantan Barat sebesar 90%.
m. Cakupan penemuan penderita penyakit AFP non polio Kabupaten Ketapang
tahun 2013 sebesar 100%, sudah sesuai target propinsi Kalimantan Barat.
n. Angka kesembuhan penyakit TB paru Kabupaten Ketapang tahun 2013 lebih
tinggi dari tahun 2012 yaitu dari 78,5% menjadi 86,0% tetapi cakupan
penemuan kasus baru tuberculosis BTA positif Kabupaten Ketapang tahun

Profil Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun 2013


75
2013 menurun hanya sebesar 8,55% lebih rendah dari target Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 70,0%.
o. Cakupan penderita DBD yang ditangani Kabupaten Ketapang tahun 2013
sudah 100%, sama dengan target propinsi Kalimantan Barat sebesar 100%
dengan Case Fatality Rate (CFR) atau jumlah yang meninggal karena kasus
DBD di Kabupaten Ketapang tahun 2013 sebesar 0,48%.
p. Cakupan pneumonia balita Kabupaten Ketapang tahun 2013 hanya sebesar
2,3%, lebih rendah dari target propinsi Kalimantan Barat 100%.
q. Penderita diare yang ditangani Kabupaten Ketapang tahun 2013 mencapai
106,3 %, lebih tinggi dari target Provinsi Kalimantan Barat sebesar 100%.
r. Angka kesakitan malaria sedikit mengalami kenaikan, pada tahun 2013
pemeriksaan sediaan darah positif menggunakan API sebesar 1,85/1000
penduduk.
s. Prevalensi / jumlah orang yang terinfeksi penyakit kusta pada tahun 2013
sebesar 0,33/10.000 penduduk lebih rendah dari tahun 2012 sebesar
0,47/10.000 penduduk.
t. Kasus HIV yang ditemukan pada tahun 2013 turun menjadi 3 kasus,
sedangkan kasus AIDS meningkat sebanyak 16 kasus dan sebesar 1,2%
donor darah yang diperiksa positif HIV.
u. Prevalensi penyakit filariasis Kabupaten Ketapang tahun 2013,mengalami
penurunan, tahun 2012 sebesar 3,59/100.000 penduduk menjadi sebesar
3,28/100.000 penduduk.
v. Pencapaian program perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau
meningkat dari 0% menjadi 71,7% pada tahun 2013, cakupan rumah sehat
yang diperiksa, naik dari 0% menjadi 66,4% pada tahun 2013, begitu juga
dengan cakupan bangunan bebas jentik Aedes aegypty naik dari 55,8%
menjadi 61,40% pada tahun 2013.

Profil Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun 2013


76
w. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 sebesar 100% dan sebagai
perwujudan dari paradigma sehat adalah dilaksanakannya program Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), akan tetapi dalam pelaksanaannya
program ini masih banyak mengalami hambatan, diantaranya tidak semua
laporan puskesmas masuk, sehingga cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin dan hampir miskin Kabupaten Ketapang masih sangat
rendah. Tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
yang dilaporkan hanya sebesar 28,9%.
x. Tidak ada desa/kelurahan yang mengalami KLB pada tahun 2013, tetapi
desa/kelurahan dilakukan penyelidikan epidemiologi sebesar 100%
y. Cakupan desa siaga aktif Kabupaten Ketapang tahun 2013 sebesar 65,3%
lebih rendah dari target Provinsi Kalimantan Barat sebesar 80%.
z. Ketersediaan sarana kesehatan dan prasarana pendukung lainnya masih
terbatas, oleh sebab itu perlu peningkatan, terutama sarana kesehatan seperti
Poskesdes dalam rangka mewujudkan desa siaga, disamping itu upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan seperti meningkatkan puskesmas
rawat jalan menjadi puskesmas perawatan yang memiliki kemampuan untuk
melakukan PONED mutlak dipersiapkan terutama di kecamatan yang sangat
jauh dari ibukota kabupaten dalam rangka akselerasi penurunan kasus-kasus
kematian ibu melahirkan dan kasus kematian bayi.
aa. Pembiayaan kesehatan untuk program-program prioritas masih sangat
terbatas, terutama dalam rangka mempercepat pencapaian indikator-indikator
standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Oleh sebab itu diharapkan
dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya melalui berbagai sumber
pendanaan sesuai ketentuan yang berlaku, kemudian dapat disusun
pembiayaan kesehatan kabupaten sebagai bahan evaluasi sehingga dapat
diketahui distribusi anggaran apakah sudah tepat sasaran dan
penggunaannya pada program-program yang prioritas secara nasional
maupun di daerah.

Profil Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun 2013


77
6.2. SARAN

a. Penyusunan buku profil kesehatan Kabupaten Ketapang tahun 2013 telah


diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi
kualitas data maupun analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan
buku profil kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan terutama
dikarenakan data yang diperlukan dari masing-masing program tidak siap
sedia sehingga banyak tabel yang harus berulang-ulang dikonfirmasi. Oleh
karena itu untuk penyusunan profil kesehatan di tahun-tahun mendatang
diharapkan penanggung jawab program lebih aktif dalam mengakomodir
kebutuhan data dan informasi guna evaluasi dan perencanaan tahunan
kegiatan pembangunan kesehatan.
b. Perlu adanya penjadwalan kegiatan penyusunan profil kesehatan yang
ditepati dengan penuh kedisipilan oleh semua penanggung jawab program
dan pengelola profil puskesmas di seluruh jenjang administrasi agar tidak
selalu terjadi keterlambatan penerbitannya sehingga dapat dimanfaatkan
secara optimal guna evidence based decission making.
c. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan penanggung
jawab program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan
tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak akurat.
d. Dengan terbitnya Buku Pedoman Profil Kesehatan Kabupaten maka
diharapkan sistem pencatatan dan pelaporan program dan kegiatan di
puskesmas dapat selalu disempurnakan sehingga kedepannya tersedia data
berdasarkan jenis kelamin dari setiap data/informasi yang membutuhkan
pemilahan berdasarkan gender dengan baik.
e. Semoga buku profil kesehatan tahun 2013 ini dapat bermanfaat. Kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan buku profil kesehatan pada
tahun-tahun mendatang.

Profil Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun 2013


78

Anda mungkin juga menyukai