Dari data tahun 2000-2005 kasus kematian bayi yang dilaporkan dari
sarana pelayanan kesehatan menunjukkan trend yang menurun, data kasus
kematian bayi mulai tahun 2006-2012 berfluktuasi, dengan data kasus kematian
bayi paling tinggi terjadi pada tahun 2007 sebanyak 164 kasus. adalah 32 /1.000
kelahiran hidup, namun yang perlu menjadi perhatian adalah terjadi peningkatan
kasus kematian bayi di Kabupaten Ketapang tahun 2012 dari sedikitnya 10-11
bayi yang meninggal di setiap 1.000 kelahiran hidup, menurun pada tahun 2013
menjadi 8-9 bayi meninggal di tiap 1.000 kelahiran hidup yang salah satunya
disebabkan semakin terpenuhinya ketenagaan bidan di desa dan meningkatnya
cakupan pertolongan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan (tahun 2013 :
95,45%). Untuk lebih lengkapnya jumlah kasus kematian bayi pertahun dapat
dilihat pada grafik berikut mulai tahun 2009 sampai dengan 2013.
Grafik 3.1
JUMLAH KASUS KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2009 – 2013
Sumber : Seksi KIA dan KB
Distribusi kasus kematian bayi per puskesmas tahun 2013 dapat dilihat pada
tabel 7 lampiran profil kesehatan ini. Data kasus kematian bayi ini belum dapat
digunakan sebagai indikator adanya perbaikan atau penurunan status kesehatan
masyarakat karena belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya di
Kabupaten Ketapang, karena data kasus kematian bayi tersebut di atas sifatnya
adalah data yang terlaporkan dari fasilitas pelayanan kesehatan (facility based)
Grafik 3.2
JUMLAH KASUS KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DI KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2009 – 2013
Tabel 3.1
GAMBARAN KASUS PENYAKIT HIV/ AIDS
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2009-2013
Tabel 3.2
Pada tabel 23 profil kesehatan tahun 2013 dapat dilihat penyebaran kasus
DBD yang terjadi di 18 kecamatan dengan penyebaran kasus DBD
perpuskesmas dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 3.3
Grafik 3.4
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa annual malaria incidence (AMI) jumlah
kasus malaria dari tahun 2004 hingga 2007 semakin meningkat (AMI dari 25,2
per 1000 penduduk menjadi 35,5 per 1000 penduduk). Tetapi pada tahun 2008
menurun menjadi 27,3 per 1000 penduduk kemudian meningkat lagi pada tahun
Grafik 3.5
Tabel 3.3
Pddk
hasil Pengobatan
No. Kecamatan Puskesmas Desa Jlh Pddk yang
diobati % tahun ke
Benoa
1 Tuan-Tuan Kauman 3.993 2.114 52,94 4
Kayong
Tuan-Tuan 4.195 3.356 80,00 4
Mulia Kerta 4.227 3.114 73,67 4
Banjar 890 816 91,69 4
Mekar Sari 2.924 1.868 63,89 4
Desa Baru 2.730 2.315 84,80 4
Negeri Baru 2.240 1.630 72,77 4
Suka Baru 1.806 1.332 73,75 4
Sei. Kinjil 3.811 2.409 63,21 4
Padang 3.026 2.413 79,74 4
2 Muara Pawan Sei. Awan Tempurukan 1.980 1.817 91,77 4
Sei. Awan
3.471 3.377 97,29 4
Kanan
Sei. Awan Kiri 3.240 3.191 98,49 4
Sukamaju 1.629 1.571 96,44 4
Tanjung Pura Tanjung Pura 854 782 91,57 4
Tanjung Pasar 1.111 1.031 92,80 4
Ulak Medang 586 493 84,13 4
Mayak 1.052 973 92,49 4
Matan Hilir
3 Kuala Satong Kuala Satong 2.371 1.300 54,83 4
Utara
Kuala Tolak 4.236 2.150 50,76 4
Laman Satong 2.657 1.520 57,21 4
Tj. Baik Budi 3.854 2.080 53,97 4
Sei. Puteri 2.725 1.400 51,38 4
4 Marau Marau Karya Baru 1.133 714 63,02 4
Randai 1.356 876 64,60 4
Belaban 2.097 1.248 59,51 4
Pelanjau Jaya 794 397 50,00 4
Batu Payung 1.519 1.258 82,82 4
5 Manis Mata Manis Mata Manis Mata 6.357 2.969 46,70 4
Asam Besar 662 236 35,65 4
Sei. Buluh 714 312 43,70 4
Seguling 498 158 31,73 4
Batu Sedau 833 353 42,38 4
Kabupaten Ketapang 75.571 51.573 68,24
Sumber : Seksi Pemberantasan Penyakit
Berdasarkan data kasus penyakit filariasis yang dilaporkan dari
puskesmas tahun 2013 pada tabel 25 lampiran profil kesehatan ini adalah
Grafik 3.6
DISTRIBUSI KASUS PENYAKIT FILARIASIS MENURUT PUSKESMAS
DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2013
Grafik 3.7